tag:blogger.com,1999:blog-63506443165818064212024-03-13T02:10:16.697-07:00MTsN KutamakmurMTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-66200770700494260282013-01-15T22:13:00.001-08:002013-01-15T22:13:30.494-08:00Tips Cara Menyusun PTK Dengan Benar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
Tips Cara Menyusun PTK Dengan Benar
</h1>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1">
<div style="border-bottom: 3px solid #000; font-size: 11px; margin: 0 0 10px; padding: 0 0 10px;">
<span class="post-author vcard">
Posted by
<span class="fn">taylor</span>
</span> • <span class="post-timestamp">
<a class="timestamp-link" href="http://guruyeah.blogspot.com/2012/07/tips-cara-menyusun-ptk-dengan-benar.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2012-07-01T21:53:00-07:00">9:53 PM</abbr></a>
</span> • <span class="post-labels">
Labels:
<a href="http://guruyeah.blogspot.com/search/label/PTK" rel="tag">PTK</a>
</span>
</div>
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1725475134341233927">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTBpmLJcEvKDRkkaOBEXT7Iwu2P9NJUlPciP4zaKyoFDWyi2hpePeBuA-X2wx45A-0PRu2AhMeo5M-TNjkNq356Haphh0oChAJCv28xPKQx6h6XWfLIp_M1BGLvPCUwtPmZfyguAhGV2mr/s1600/Contoh-Proposal-PTK-MATEMATIKA-SISWA-KELAS-VI-SD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tips Cara Menyusun PTK Dengan Benar " border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTBpmLJcEvKDRkkaOBEXT7Iwu2P9NJUlPciP4zaKyoFDWyi2hpePeBuA-X2wx45A-0PRu2AhMeo5M-TNjkNq356Haphh0oChAJCv28xPKQx6h6XWfLIp_M1BGLvPCUwtPmZfyguAhGV2mr/s320/Contoh-Proposal-PTK-MATEMATIKA-SISWA-KELAS-VI-SD.jpg" width="320" /></a></div>
<h2>
</h2>
<h2>
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)</h2>
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)<br />
<br />
PENELITIAN TINDAKAN KELAS<br />
PENDAHULUAN<br />
Penelitian tindakan sudah sering dilakukan oleh para peneliti, namun
hasilnya kurang dirasakan dampaknya dalam usaha meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. Hal ini terutama disebabkan karena penelitian
pendidik yang dilakukan oleh lembaga penelitian permasalahan yang
diangkat kurang mengangkat kondisi nyata yang terjadi di sekolah, kurang
berkaitan langsung dengan sumber masalahnya, mereka kurang memahami,
kurang melakukan identifikasi masalah yang ada dan dirasakan sehari-hari
oleh para pendidik di depan kelas. Disamping itu penyebarluasan hasil
penelitian kepada guru (praktisi) sangat jarang dan memakan waktu yang
sangat lama. Para pendidik sangat berharap ada masukan dari hasil <b>penelitian </b>yang
mampu membantu mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Namun belum
terwujud, bahkan pendidik sendiri kemampuan meneliti masih rendah.
Rendahnya kemampuan para pelaksana pendidikan di lapangan sangat
berpengaruh positif terhadap upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.<br />
<br />
Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan
memberikan kesempatan kepada para pendidik atau tenaga kependidikan
untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan lainnya secara
profesional dan kolaboratif lewat penelitian tindakan. <b>Upaya peningkatan kompetensi pendidik</b>
tenaga kependidikan, untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran
akan memberi dampak positif dan ganda. Pertama, kemampuan dalam
mengatasi dan penyelesaikan masalah pembelajaran akan semakin meningkat,
kedua, penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah investasi akan
dapat meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, saranaJprasarana, dan
hasil belajar, ketiga, peningkatan kedua kemampuan tersebut akan
bernuansa pada peningkatan kualitas lulusan.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS</b><br />
Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju
seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian
pendidikan akhir-akhir ini manaruh perhatian yang cukup besar terhadap <b>PTK</b>,
mengapa demikian ? Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara
dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme
pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat pada
siswa. Bahkan McNiff (1992 : 1) dalam bukunya yang berjudul Action
Research Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian
yang reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri kurikulum,
pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan
keahlian mengajar dan sebagainya.<br />
<br />
Dalam PTK pendidik dapat melihat sendiri terhadap praktek pembelajaran
atau bersamaan guru lain yang ia dapat melakukan penelitian terhadap
siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran.
Dalam PTK guru secara refektif dapat menganalisis mensintesis terhadap
apa yang telah dilakukan di kelas. Pendek kata, dengan melakukan
penelitian tindakan, akan dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran
sehingga menjadi lebih efektif.<br />
<br />
Haruslah pendidik mengorbankan proses pembelajaran demi melakukan PTK?
Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan PTK akan dapat
meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajarannya. Penelitian
tindakan kelas tidak harus membebani pekerjaan pendidikan dalam,
kesehariannya. Jika dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan
memperbaiki proses pembelajaran tidak akan mempengaruhi materi
pelajaran. Oleh sebab itu pendidik tidak perlu takut terganggu dalam
mencapai target kurikulumnya jika akan melaksanakan PTK.<br />
<br />
Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara
teori dan praktek pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut
dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya
sendiri melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncakan, dilaksanakan,
dan di evaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematik
mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Disamping itu dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk
diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika sekiranya ada teori
yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya, melalui PTK pendidik dapat
mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk
belajar yang lebih efektif, optimal, fungsional. Selanjutnya PTK,
dilihat, dirasakan dan dihayati kemudian muncul pertanyaan apakah
praktek-praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki
efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya itu dapat
disimpulkan bahwa praktek-praktek pembelajaran tertentu seperti :
pemberian pekerjaan rumah kepada siswa yang terlalu banyak, umpan balik
yang bersifat verbal terhadap kegiatan di kelas efektif, cara bertanya
pendidik kepada siswa di kelas tidak mampu merangsang siswa untuk
berfikir dan sebaliknya maka dapat dirumuskan secara tentatif tindakan
tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK.<br />
<br />
PTK terkait dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang
dihadapi oleh para guru. Sebagai contoh, jika pendidik menghadapi
persoalan rendahnya minat baca siswa, jika pendidik ini sangat
menghambat rendahnya minat baca siswa, sehingga konsisi ini sangat
menghambat pencapaian tujuan kurikuler. Dengan penelitian tindakan kelas
dapat dicoba berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran
tertentu, seperti mencoba cerita-cerita lokal, menggunakan buku yang
memiliki cerita lucu, dan sebagainya. Dari program pembelajaran yang
dirancang sebagai bentuk PTK akhirnya guru dapat memperbaiki persoalan
rendahnya minat baca siswanya. Sebaliknya jika sebenarnya siswa telah
memiliki minat baca yang tinggi, akan tetapi tidak dapat memanfaatkan
bahan bacaan secara tepat, guru juga dapat melakukan PTK untuk mencari
dan memilih secara tepat terhadap kesalahan siswa dalam memanfaatkan
bahan bacaan yang kurang fungsional.<br />
<br />
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai
suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif,
kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi,
kompetensi, dan situasi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCr209EHoCP4GdGr33NFAOqzbc0391uPi1sKN0lKw2u5lr3VfEbuQNvAzWABC6Brlkk3LcoKP-ydeL0Feft_a0M8fs0HprhCHJTUNg9nbwTIZRVpwSo_xh2gWSERkU-Or1ktYhI4jDt8MN/s1600/format-siklus-ptk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img 1993.p="1993.p" alt="alt" border="0" gambar="" hopkins="hopkins" kelas="" l.="" penelitian="" spiral="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCr209EHoCP4GdGr33NFAOqzbc0391uPi1sKN0lKw2u5lr3VfEbuQNvAzWABC6Brlkk3LcoKP-ydeL0Feft_a0M8fs0HprhCHJTUNg9nbwTIZRVpwSo_xh2gWSERkU-Or1ktYhI4jDt8MN/s1600/format-siklus-ptk.jpg" tindakan="" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<b>Gambar l. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993.p)</b><br />
<br />
Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan
(Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi, mengevaluasi
proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan
refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan
yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).<br />
<br />
Beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan kelas.<br />
1. PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan
melakukan perubahan terhadapnya dan pembelajaran sebagai konsekuensi
terjadinya perubahan.<br />
2. PTK adalah partisipatori, melibatkan orang yang melakukan kegiatan untuk meningkatkan praktiknya sendiri.<br />
3. PTK dikembangkan melalui suatu self-reflective spiral; a spiral of
cycles of plunning, acting, observing, reflecting.. the re planning.<br />
4. PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama bergabung
untuk mengkaji praktek dan mengembangkan pemahaman tentang makna
tindakan.<br />
5. PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka yang berparsipasi dan berkolaborasi dalam seluruh tahapan PTK.<br />
6. PTK adalah proses belajar yang sistematik, dalam proses tersebut
menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan tindakan.<br />
7. PTK memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktek mereka (Guru).<br />
8. PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktek untuk mengkaji
secara sismatik bukti yang menantangnya (memberikan hipotesis tindakan).<br />
9. PTK memungkinkan kita untuk memberikan rasional justifikasi tentang
pekerjaan kita terhadap orang lain dan membuat orang menjadi kritis
dalam analisis. (Mc Taggart, 1997).<br />
<br />
<b>TUJUAN DAN MANFAAT PTK</b><br />
Apa tujuan kita melakukan perbaikan praktek pembelajaran? Saat ini
perkembangan masyarakat dan pendidikan begitu cepat. Akibatnya tuntutan
terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh pendidik juga
meningkat, penelitian tindakan merupakan salah satu cara yang strategis
bagi pendidik untuk meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan
bagi pendidik dalam kontek pembelajaran di kelas. Bahkan Nc Niff (1992)
menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya penelitian tindakan
kelas adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan
memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama
penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan
profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar, bagaimana
tujuan itu dapat dicapai? Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan
pembelajaran. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas adalah
terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh
pendidik, kemudian dicobakan dan kemudian dievaluasi apakah
tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan
persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh pendidik.<br />
<br />
Jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional tenaga kependidikan
dalam konteks pembelajaran dapat terwujud berkat diadakannya penelitian
tindakan kelas, ada tujuan penyerta yang juga dicapai sekaligus dalam
kegiatan pendidikan itu. Tujuan penyerta apa itu?. Tujuan penyerta yang
dapat dicapai ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan dan
penelitian layanan pembelajaran. Dengan demikian akan lebih banyak
berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya
meningkatkan layanan pembelajaran dari perolehan pengetahuan umum dalam
bidang pendidikan yang dapat diaplikasikan.<br />
<br />
Penelitian yang menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas umumnya diarahkan pada pencapaian sasaran sebagai berikut :<br />
a. Memperhatikan dan rneningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil, pembelajaran<br />
b. Menumbuh-kembangkan budaya meneliti tenaga kependidikan agar lebih proaktif mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran<br />
c. Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga
kependidikan, khususnya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran<br />
d. Meningkatkan kolaborasi antar pendidikan dan tenaga kependidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran. .<br />
<br />
Dengan kata lain guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang
keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif dan bukan bertujuan
untuk mendapatkan ilmu baru dari penelitian tindakan yang dilakukan itu.
Borg (1996) juga menyebut secara eksplisit bahwa tujuan utama
penelitian tindakan kelas ialah pengembangan keterampilan yang dihadapi
oleh guru di kelasnya, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian
pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.<br />
<br />
Banyak manfaat yang dapat diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan
kelas. Manfaat itu antara lain dapat dilihat dlan dikaji dalam beberapa
komponen pendidikan dan atau pembelajaran di kelas kemanfaatan yang
terkait dengan komponen pembelajaran antar lain mencakup :<br />
<b>1. Inovasi pembelajaran</b><br />
<b>2. Pengembangan kurikulum di tingkat regional / nasional</b><br />
<b>3. Peningkatan profesionalisme pendidikan</b><br />
Dengan memahami dan kemudian mencoba melaksanakan penelitian tindakan,
diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat
kualitasnya dan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan serta
pendidik / tenaga kependidikan yang sekarang menjadi hambatan utama.<br />
<br />
<b>KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS</b><br />
Semua penelitian memang berupaya untuk memecahkan suatu problema.
Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan, penelitian tindakan
kelas memiliki karakteristik penting yaitu bahwa problema yang diangkat
sehari-hari yang dihadapi oleh guru di kelas. PTK akan dapat
dilaksanakan jika pendidik sejak awal memang menyadari adanya persoalan
yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di
kelas. Kemudian dari persoalan itu pendidik menyadari pentingnya
persoalan tersebut untuk dipecahkan secara profesional.<br />
Jika pendidik merasa bahwa apa yang dia praktekkan sehari-hari di kelas
tidak bermasalah, PTK tidak diperlukan melihat sendiri apa yang telah
dilakukannya selama mengajar di kelas. Dapat terjadi guru telah berbuat
kekeliruan selama bertahun-tahun dalam proses belajar mengajar namun
tidak diketahui. Oleh sebab itu mereka meminta bantuan orang lain untuk
melihat apa yang selama ini dilakukan dalam proses belajar mengajar di
kelasnya.<br />
<br />
Dalam konteks seperti itu seorang guru dan guru lain/kepala sekolah
dapat bersama berdiskusi untuk mencari dan merumuskan persoalan di
kelas. Dengan demikian guru beserta temannya dapat melakukan penelitian
tindakan kelas secara kolaboratif. Dari sini akan muncul kesadaran
terhadap kemungkinan adanya banyak masalah yang diperbuat selama
melaksanakan proses belajar mengajar. Jika seorang guru bersedia
melakukan PTK secara kolaboratif dengan guru lain, banyak manfaat dalam
meningkatkan kariernya. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan oleh guru
di masa depan. Penelitian tindakan kelas secara kolaboratif akan mampu
menawarkan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis sambil
mengajar para pakar yang lebih berbobot.<br />
<br />
Karakteristik berikutnya dapat dilihat dari bentuk kegiatan penelitian
itu sendiri. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang khas,
yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses
belajar mengajar di kelas. Tanpa tindakan tertentu, suatu penelitian
juga dapat dilakukan di dalam kelas, yang kemudian sering disebut dengan
\"Penelitian Kelas\". Misalnya penelitian mengenai tingkat seringnya
siswa dalam membolos, sering berkelahi dan sebagainya, jika penelitian
ini dilakukan tanpa disertai tindakan-tindakan tertentu, maka jenis
penelitian yang dicontohkan hanya sekedar ingin tahu, tidak ingin
memperbaiki keadaan melalui tindakan-tindakan tertentu.<br />
<br />
Sebaliknya jika dengan penelitian ini, guru m.encoba berbagai tindakan
mencegah terjadinya siswa membolos, sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan efektif, baru penelitian ini termasuk dalam
kategori penelitian tindakan kelas. Tindakan untuk mencegah tingginya
siswa membolos mungkin dapat berbentuk diciptakannya sistem presensi
yang dilakukan oleh siswa sendiri mungkin dapat berbentuk pengalihan
pengawasan secara kelompok oleh siswa sendiri. Mungkin dapat diciptakan
sistem ulangan harian pada hari-hari di mana siswa yang biasa melakukan
tindakan membolos, dan sebagainya.<br />
<br />
Dengan PTK, kasus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan
peningkatan secara positif. Dengan diadakan tindakan tertentu harus
membawa perubahan ke arah perbaikan. Bila dengan tindakan justru membawa
kelemahan penurunan atau perubahan negatif berarti hal tersebut
menyalahi prinsip PTK. Kriteria keberhasilan atas tindakan dapat
berbentuk kualitatif/kuantitatif. Penelitian PTK tidak untuk
digeneralisasian sebab hanya dilakukan di kelas tertentu dan waktu
tertentu.<br />
<br />
Di samping karakteristik tersebut ada <a href="http://guruyeah.blogspot.com/2012/06/sistematika-penulisan-proposal-ptk.html?utm_source=BP_recent" target="_blank">prinsip PTK</a>
yang perlu diperhatikan. Penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri
pokok, yaitu :1) inkuiri reflektif, 2) kolaboratif, dan 3) reflektif.<br />
<br />
<b>1) Inkuiri reflektif.</b> Penelitian kelas berangkat dari
permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan
siswa. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas
(practice driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi (action driven). Masalah yang menjadi fokus adalah
permasalahan yang spesifik dan kontekstual, sehingga tidak terlalu
merisaukan tentang kerepresentatifan sampel dalam rangka generalisiasi.
Tujuan penelitian tindakan kelas bukanlah untuk menemukan pengetahuan
baru yang dapat diberlakukan secara meluas. Tujuan penelitian tindakan
adalah untuk memperbaiki praktis secara langsung, di sini dan sekarang
(Raka Joni, 1998).<br />
Penelitian tindakan kelas menggunakan metodologi yang agak longgar,
khususnya dalam kalibrasi instrumen penelitian. Namun demikian,
penelitian tindakan tetap menerapkan metodologi yang taat azas
(diciplined inquiri) dalam hal pengumpulan data yang menekankan pada
obyektif sehingga memungkinkan terselenggaranya peninjauan ulang oleh
sejawat (peer review). Proses dan temuan penelitian tindakan kelas
didokumentasikan secara rinci dan cermat. Proses dan temuan dilakukan
melalui observasi, evaluasi, dan refleksi sistematik dan mendalam
(McNiff.1992:9). Penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
suatu inkuiri reflektif (sel-reflective-inquiry).<br />
<br />
<b>2) Kolaboratif.</b> Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru, tetapi la harus berkolaborasi
dengan guru lain atau pakar/ahli. Penelitian tindakan kelas merupakan
upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang
diinginkan. Kolaborasi ini tidak bersifat basa ¬basi, tetapi harus
tertampilkan dalam keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan
penelitian tindakan kelas tersebut (perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi-evaluasi, dan refleksi), sampai dengan menyusun laporan hasil
penelitian.<br />
<br />
<b>3) Reflektif. </b>Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khusus,
yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan
penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan eksperimental,
penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap
proses dan hasil penelitian secara terus menerus untuk mendzpatkan,
penjelasan dan justifikasi tentang kemajuan, peningkatan, kemunduran,
kekurangefektifan, dan sebagainya dari pelaksanaan sebuah tindakan untuk
dapat dimanfaat-gunakan memperbaiki proses tindakan pada siklus
kegiatan lainnya.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS</b><br />
Hopkins (1993: 57-61) menyebutkan ada 6 prinsip dasar yang melandasi penelitian tindakan kelas.<br />
1) Prinsip pertama bahwa tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan
pembelajaran yang baik dan berkualitas. Untuk itu, guru memiliki
komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran secara terus menerus. Dalam menerapkan suatu tindakan yang
dipilih tidak/ kurang berhasil, maka la harus tetap berusaha mencari
alternatif lain. Guru harus menggunakan pertimbangan dan tanggungjawab
profesionalnya dalam mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran. Prinsip pertama ini berimplikasi pada sifat
penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara
siklus sampai terjadinya peningkatan, atau \"kesembuhan\" sistem,
proses, hasil, dan sebagainya.<br />
<br />
2) Prinsip kedua bahwa meneliti merupakan bagian integral dari
pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode
pengumpulan data. Tahapan-tahapan penelitian tindakan selaras dengan
pelaksanaan pembelajaran, yaitu : persiapan (planning), pelaksanaan
pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran (observation),
evaluasi proses dan hzsil pembelajaran (evaluation), dan refleksi dari
proses dan hasil pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini
mengisyaratkan agar proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan
secara sistemik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.<br />
<br />
3) Prinsip ketiga bahwa kegiatan meneliti, yang merupakan bagian
integral dari pembelajaran, harus diselenggarakan dengan tetap bersandar
pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai masalah,
pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan penyebabnya,
merumuskan hipotesis tindakan yang tepat, penetapan skenario tindakan,
penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis data. Obyektivitas,
reliabilitas, dan validitas proses, data, dan hasal tetap dipertahankan
selama penelitian berlangsung. Prinsip ketiga ini mempersyaratkan bahwa
dalain menyelenggarakan penelitian tindakan agar tetap menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah.<br />
<br />
4) Prinsip keempat bahwa masalah yang ditangani adalah masalah-masalah
pembelajaran yang riil merisaukan tanggungjawab profesional dan komitmen
terhadap diagnosis msaalah bersandar pada kejadian nyata yang
berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. Bila
pendiagnosisan masalah berdasar pada kajian akademik atau kajian
literatur semata, maka penelitian tersebut dipandang sudah melanggar
prinsip ke-otentikan masalah. Jadi masalah harus didiagnosis dari kancah
pembelajaran yang seungguhnya, bukan sesuatu yang dibayangkan akan
terjadi secara akademik.<br />
<br />
5) Prinsip kelima bahwa konsistensi sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.
Hal irii penting karena upaya peningkatan kualitas pembelajaran tidak
dapat ditakukan sambil lalu, tetapi menuntut perencanaan dan
pelaksanaaii yang sungguh-sungguh. Oeh karena itu, motivasi untuk
memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam (motivasi intrinsik), bukan
sesuatu yang bersifat instrumental.<br />
<br />
6) Prinsip keenam adalah cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak
seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat
diperluas pada tataran di luar kelas, misalnya : tataran sistem atau
lembaga. Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih
signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS</b><br />
Salah satu isu yang menarik untuk dibahas bagaimana langkah-langkah
praktis pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut dapat dijabarkan.
Oeh sebab itu, tulisan ini akan berfokus pada kegiatan-kegiatan pokok
seperti : (i) planning, (ii) acting, (iii) observing, (iv) reflecting.
Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan
masalah. Bila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan
(peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan.
seterusnya, sampai peneliti merasa puas.<br />
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing langkah kegiatan<br />
<br />
<br />
Planning (perencanaan)<br />
Yang termasuk dalam kegiatan planning adalah sebagai berikut : (i)
Identifikasi masalah, (ii) identifikasi (analisis) penyebab masalah dan
(iii) pengembangan intervensi (action/solution).<br />
Identifikasi masalah merupakan tahap pertama dalam serangkaian
tahap-¬tahap penelitian. Oleh sebab itu identifikasi masalah merupakan
tahap kualitas masalah yang diteliti. Masalah-masalah yang asal-asalan
(yang kurang teridentifikasi) dapat menyebabkan pemborosan energi, sebab
riset tidak membawa temuan yang bermanfaat. Sebagaimana disinggung oleh
tulisan sebelumnya, tidak semua masalah pendidikan dapat didekati
dengan riset CAR. Untuk itu, beberapa langkah berikut diikuti dengan
seksama sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan
CAR :<br />
(a) Masalah harus rill dan on-the job problem oriented, artinya masalah
tersebut di bawah kewenangan seorang guru untuk memecahkan. Masalah itu
juga datang dari pengamatan (pengalaman) seorang guru sendiri
sehari-¬hari, bukan datang dari pengamatan orang lain. Masalah itu
dilihat/diamati/dirasakan dalam pelaksanaan tugas mengajar sehari-hari.
Sebagai contoh : menurut data kelas (sekolah) ditemukan bahwa (i)
seoagian besar siswa (75%) tidak dapat menguasai keterampilan matematika
dasar, (ii) mayoritas siswa (> 85%) tidak berminat belajar bahasa
inggris. Masalah-masalah yang nyata (bukan imaginer), karena memang
didukung dengan data-data empiris seperti data kelas, data sekolah
observasi, dan catatan-catatan harian.<br />
(b) Masalah harus problematik (artinya masalah tersebut perlu
dipecahkan). Tidak semua masalah pendidikan (pembelajaran) yang nyata
(rill) adalah masalah-masalah yang problematik, sebab : (i) pemecahan
masalah tersebut kurang mendapat dukungan
literatur/sarana-prasarana/birokrasi, (ii) pemecahan masalah belum
mendesak dilaksanakan, dan (iii) ternyata guru tidak mempunyai wewenang
penuh untuk memecahkan. Sebagai contoh : mayoritas siswa tidak dapat
membaca buku teks bahasa Indonesia dapat merupakan masalah yang kurang
problematik bagi seorang guru biologi. Masalah ini lebih merupakan
tanggung jawab (kewenangan) seorang guru bahasa Indonesia.<br />
(c) Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah
tersebut akan memberi manfaat yang jelas/nyata. Untuk itu; pilihlan
masalah-masalah riset yang memiliki asas manfaat secara jelas. Untuk
apa, yang akan terjadi, bila masalah tersebut dilontarkan beberapa
pertanyaan sebagai berikut : (i) apa yang akan terjadi bila masalah
tersebut dipecahkan?, (ii) resiko apa yang paling jelek bila masalah
tersebut tidak segera dipecahkan, dan (iii) tujuan pendidikan yang mana
yang tidak tercapai, bila masalah tersebut tidak segera dipecahkan.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membimbing pada
penemuan masalah-masalah riset yang mendesak untuk dipecahkan.<br />
(d) Masalah riset CAR harus feasible (dapat dipecahkanlditangani). Bila
dilihat dari sumber daya peneliti (waktu, dana, minggu efektif semester,
dukungan birokrasi, dan seterusnya) masalah tersebut dapat dipecahkan.<br />
<br />
Dengan kata lain, tidak semua riset yang sudah riil problematik dan
manfaatnya jelas, selalu feasible. Untuk itu, harus dipilih
masalah-masalah yang feasible dengan pertimbangan faktor-faktor
pendukung di atas. Perumusan masalah setelah teridentifikasi, dapat
dirumuskan ke dalam kalimat pernyataan sehingga tidak aspek-aspek (what,
when, who, where, why, how much).<br />
Secara jelas, sebagai contoh :<br />
(i) Sekurang-kurangnya 85% siswa kelas II SMP Negeri 4 Samarinda pada
tahun ajaran 2002/2003 Semester II tidak dapat membaca teks bahasa
Inggris dengan lancar.<br />
(ii) Mayoritas (> 75%) siswa kelas III IPA 2 SMP Negeri 4 Samarinda
tidak dapat menguasai perubahan bentuk kata (kata sifat ke kata benda)
dalam pelajaran menulis bahasa Inggris tahun ajaran 2002/2003.<br />
<br />
Identifikasi penyebab masalah (problem causes) merupakan langkah kedua
planning yang penting dilakukan. Setelah mendapatkan masalah riil,
problematik, bermanfaat dan feasible, langkah selanjutnya adalah
identifikasi penyebab masalah tersebut. Melalui brainstorming (secara
kolaboratif), analisis penyebab munculnya masalah dapat dijabarkan
dengan mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah
tersebut, suatu tindakan (alternative soluting/action) dapat
dikembangkan. Untuk mematikan akar penyebab masalah tersebut, beberapa
cara koleksi data diterapkan, misalnya : (a) mengembangkan angket, (b)
mewancarai siswa, dan (c) melakukan observasi langsung di kelas.<br />
Dari berbagai kemungkinan penyebab masalah dicoba diidentifikasi dan
dianalisis untuk menentukan penyebab yang paling mungkin (the most
probable cause) data-data (informasi) dikumpulkan lewat (i) angket, (ii)
wawancara mendalam, dan (ii) observasi kelas. Informasi-informasi
(data) tersebut kemudian dianalisis (secara kolaboratif) dan
disimpulkan. Ternyata melalui hasil kolaborasi dan analisis data,
penyebab sesungguhnya adalah kualitas B-M yang tidak kondusif
(mendukung/mendorong) bagi siswa untuk bahasa Inggris. Umumnya siswa
menganggap bahwa akar penyebab masalah adalah kualitas belajar mengajar
yaitu :<br />
- Proses belajar mengajar satu arah<br />
- Pelajaran bahasa Inggris kurang membekali siswa<br />
- Pelaksanaan sistem pelajaran semester tidak berjalan dengan baik<br />
<br />
Dari sinilah bentuk intervensi (action/soluting) AR dapat dikembangkan
secara lebih cepat. Pengembangan intervensi (solution/action) merupakan
langkah ke-3 dalam planning yang penting juga untuk diperhatikan
intervensi dikembangkan berdasarkan, akar penyebab masalah itu.
Intervensi yang dipilih haruslah yang terdukung oleh sumber daya yang
ada. Sebagai contoh : kalau akar penyebab adalah mutu proses B-M,
melalui kolaborasi saya mengembangkan berbagai kemungkinan (alternatif)
rencana tindakan (intervensi) seperti (i) menggunakan metode diskusi,
(ii) peningkatan program<br />
orientasi sekolah, (iii) peningkatan mutu pelajaran tugas semester, (iv)
peningkatan mutu bimbingan penulisan karya tulis (v) dst.... dst....
dari berbagai alternatif tersebut, disaring kembali berdasarkan
faktor-faktor pendukung yang ada, yaitu : (a) waktu, (b) biaya, (c) cost
yang lain, (d) dukungan saranalprasarana, (e) dukungan lembaga, (f)
dst......<br />
Pendek kata, untuk memutuskan intervensi (action/solution) yang
dikembangkan pada siklus pertama, peneliti berfikir (kemudian
berkolaborasi) tentang faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ada.
Langkah ini disebut sebagai analisis medan kekuatan (Force Field
Analysis), artinya diputuskan intervensi yang terdukung oleh
faktor-faktor kekuatan yang ada. Setelah mempertimbangkan feasibility
intervensi tersebut, diputuskan bentuk intervensi yang paling mungkin
dilakukan, sebagai contoh : supervisi riset yang efektif. Inilah
intervensi (action/solution) yang ditawarkan untuk siklus AR.<br />
<br />
Acting<br />
Action (intervensi) dilaksanakan untuk memperbaiki masalah.
Langkah-langkah praktis tindakan diuraikan. Apa yang pertama kali
dilakukan ? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang perlu menjadi
kolaborator? Siapa yang mengambil data? Pada saat pelaksanaan ini
(acting), guru harus mengambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga
mereka menjadi agen of change bagi diri dan kelas. Kelas diciptakan
sebagai komunitas belajar (learming community) daripada laboratorium
tindakan. Jadi, cara-cara empiris membagi kelas menjadi kelompok kontrol
dan treatment harus dihindarkan.<br />
<br />
Observating<br />
Observating adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu
intervensi (action terus dimonitor secara reflektif). Data-data apa saja
yang perlu dikumpulkan? Data kuantitatif tetang kemajuan siswa (nilai)
dan data kualitatif (minat / suasana kelas) perlu dikumpulkan. Pendek
kata, pada langkah ini, peneliti menguraikan jenis-jenis data yang
dikumpulkan, cara pengumpulan data dan alat koleksi data
(angket/wawancara/observasi, dan lain-lain) tentang fenomena kelas yang
dibuat siswa dan guru meru infortnasi yang berharga.<br />
<br />
Reflekting<br />
Reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflective) tentang
perubahan yang terjadi (i) pada siswa, (ii) suasana kelas, (iii) guru.
Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why),
bagaimana (how), dan sejauh mana (to what extent) intervensi telah
menghasilkan perubahan secara signifikan. Kolaborasi dengan rekan
(termasuk para ahli) akan memakan peran sentral dalam memutuskan
\"Judging the value\" (seberapa jauh action telah membawa perubahan :
apa/dimana perubahan terjadi, mengapa demikian apa kelebihan/kekurangan,
langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya). Berdasarkan hasil
refleksi terebut maka peneliti/penulis mencoba untuk mengatasi
kekurangan/kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan.
Hal ini kalau ditemukan cara atau strateginya maka diperlukan rencana
untuk melaksanakan tindakan/siklus berikutnya.Dari siklus ini diharapkan
merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya, maka tahapan pada siklus
perlu direncanakan seperti pada siklus-siklus sebelumnya.<br />
<br />
Akhir tindakan<br />
Kalau penelitian sudah dianggap selesai maka peneliti perlu menyusun
laporan penelitian. Apa yang diltulis dalam laporan penelitian? Yang
perlu ditulis pada laporan setidaknya menyangkut aspek yang berkaitan
dengan: (1) setting yang memberi gambaran tentang kondisi lapangan/kelas
tempat penelitian dilakukan, disertai penjelasan adanya perbedaan
antara model pembelajaran yang biasa dilakukan dengan model yang sedang
dilaksanakan lewat penelitian tindakan kelas, (2) penjelasan hasil
pelaksanaan tiap siklus dengan data lengkap hasil pengamatan disertai
hasil refleksinya. Data yang disajikan merupakan potret dari semua
kejadian selama tindakan pada siklus tertentu berlangsung, dengan
berbagai jenis metode dan instrumen yang digunakan. Data dapat
disampaikan dengan tabel/grafik disertai diskripsi dan ulasan selengkap
mungkin. (3) Sesudah semua siklus dijelaskan baru dianalisis dengan
memperhatikan dari hasil keseluruhan siklus. Langkah ini yang sering
dinamakan pembahasan. Pada bagian ini akan dapat diperolah gambaran
secara menyeluruh dengan diberikan data lengkap. Hasil pengamatan dari
siklus ke siklus dapat disusun kedalam grafik/tabel dengan diberikan
ulasan terhadap perubahan/perbaikan akibat tindakan yang dilakukan.<br />
Untuk itulah, disarankan peneliti akan responsif terhadap perubahan yang
berkembang di kelas. Perubahan-perubahan yang terjadi pada diri murid
dipotret (disajikan sebagai bukti), seperti :<br />
• Hasil belajar harian/tengah semester/ semester<br />
• Perhatian dan motivasi terhadap pelajaran<br />
• Portofolio (catatan-catatan tentang hasil prestasi murid)<br />
• Perubahan sikap (catatan-catatan tentang hasil / prestasi murid)<br />
<br />
Demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi pada diri guru sebagai peneliti, seperti :<br />
• Peningkatan pengetahuan pengelolaan kelas. Kepercayaan diri<br />
• Peningkatan ketrampilan<br />
• Pemahaman terhadap berbagai model pembelajaran<br />
• Kemampuan mendeteksi perubahan akibat tindakan<br />
Suasana perubahan pada atmosfer kelas juga disajikan, seperti suasana
kelas yang mendorong pembelajaran, penampilan kelas menyajikan tayangan
hasil siswa, suasana kelas yang lebih akrab (unhostile classroom
enviroment), perhatian siswa, sikap terhadap model pembelajaran yang
baru disampaikan dan seterusnya.<br />
Apa yang terjadi bila dalam perjalanan siklus 1 ke siklus 2, ke siklus 3
peneliti mungkin merasa puas dan mungkin sadar identifikasi terhadap
masalah akar penyebab (the most probable cause) dirasakan kurang pas,
peneliti dapat mengulangi lagi mencari penyebab dan kemudian
mengembangkan bentuk intervensi, sehingga pada siklus ke-4, 5 dan
seterusnya dengan intervensi yang dikembangkan berbeda. Yang penting
bahwa action reserch berorientasi pada improvement yang sering kali
jalannya berkelok-kelok, akan diakhiri kepuasan hasil kerjanya, dan
mampu mengembangkan proses pembelajaran di kelas, dan akan diikuti oleh
peningkatan prestasi belajar siswa. Karena itu perlu memperhatikan
variabel yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar siswa, sebatas
peneliti/guru mampu mendeteksi serta menemukan data pendukungnya. Setiap
tahun yang dihadapi para guru di kelas selalu berubah, maka
permasalahan yang dihadapi juga akan berbeda-beda. Untuk itulah maka
perlu selalu berusaha mencari cara/model untuk mengatasi lewat kegiatan
penelitian.<br />
<br />
<br />
PROPOSAL PTK<br />
Secara sederhana, proposal penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut :<br />
1. JUDUL<br />
Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.<br />
2. LATAR BELAKANG MASALAH<br />
Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).<br />
3. IDENTIFIKASI MASALAH<br />
Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.<br />
4. PEMBATASAN MASALAH<br />
Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.<br />
5. PERUMUSAN MASALAH<br />
Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.<br />
6. TUJUAN PENELITIAN<br />
Maksud dilaksanakannnya penelitian.<br />
7. MANFAAT PENELITIAN<br />
Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.<br />
8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN<br />
Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta
alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.<br />
9. METODOLOGI PENELITIAN<br />
Lokasi penelitian<br />
• Nama sekolah<br />
• Alamat<br />
• Kelas<br />
• Lingkungan fisik dan sosial<br />
Karakteristik subyek penelitian<br />
• Komposisi siswa<br />
• Kemampuan akademik<br />
• Latar belakang sosial ekonomi keluarga<br />
• Motivasi belajar<br />
• Dll.<br />
10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:<br />
o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.<br />
o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.<br />
o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.<br />
11. RANCANGAN TINDAKAN<br />
o Perencanaan tindakan<br />
Memuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain<br />
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.<br />
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.<br />
3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format,
pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.<br />
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan
rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan
nantinya.<br />
o Tindakan<br />
Memuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.<br />
o Observasi<br />
Berisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.<br />
o Refleksi<br />
Berisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan
refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan
dilakukan.<br />
12. PENGUMPULAN DATA<br />
o Jenis data<br />
Misal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.<br />
o Teknik pengumpulan data<br />
Misal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.<br />
13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA<br />
14. INDIKATOR KINERJA<br />
Merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.<br />
15. JADWAL PENELITIAN<br />
16. RENCANA PEMBIAYAAN(apabila memperoleh bantuan dana).<br />
17. DAFTAR PUSTAKA<br />
Meskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.<br />
<br />
<br />
LAPORAN PTK<br />
Dilihat dari prosesnya tahap penulisan laporan penelitian terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :<br />
1. Perencanaan : dituangkan dalam rancangan atau proposal penelitian.<br />
2. Pelaksanaan : berisi kegiatan pengumpulan dan analisis data<br />
3. Pelaporan : berisi kegiatan pengkomunikasian prosedur dan temuan penelitian.<br />
Fungsi pokok dari penulisan laporan penelitian adalah :<br />
1. sebagai pertanggungjawaban ilmiah.<br />
2. sebagai media informasi ilmiah.<br />
3. sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang yang berkepentingan.<br />
4. sebagai media sosialisasi informasi bagi masyarakat luas.<br />
5. sebagai pertanggungjawaban administratif bagi pemberi dana penelitian<br />
Model laporan PTK dapat menggunakan format penelitian sebagaimana
biasanya, namun ada hal khusus yang terletak pada hasil penelitian yang
berulang-ulang(sesuai jumlah siklusnya). Laporan didasarkan pada
proposal penelitian dan berkembang sesuai dengan hasil penelitian
dilapangan. Untuk PTK, format laporan dapat berbentuk sebagai berikut.<br />
<br />
<br />
<br />
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS<br />
<br />
A. BAGIAN PEMBUKAAN<br />
1. Halaman judul<br />
2. Halaman pengesahan<br />
3. Abstrak (bila diperlukan)<br />
4. Kata pengantar<br />
5. Daftar Isi<br />
6. Daftar Lampiran<br />
B. BAGIAN ISI<br />
BAB I PENDAHULUAN<br />
1.Latar belakang masalah<br />
2. Rumusan Masalah<br />
3. Tujuan Penelitian<br />
4. Manfaat Penelitian<br />
BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA<br />
BAB III METODE PENELITIAN<br />
1. Setting (lokasi, waktu, mapel, sekolah)<br />
2. Siklus penelitian<br />
a. Rencana tindakan<br />
b. Pelaksanaan tindakan<br />
b. Pengamatan/Observasi<br />
c. Refleksi/menganalisis dan sintesis<br />
BAB IV HASIL PENELITIAN<br />
1. Diskripsi setting penelitian<br />
2. Hasil penelitian<br />
3. Pembahasan<br />
BAB V SIMPULAN DAN SARAN<br />
1. Simpulan.<br />
2. Saran<br />
PENUTUP<br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapan PTK antara lain adalah:<br />
o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.<br />
o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.<br />
o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).<br />
Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :<br />
o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.<br />
o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.<br />
o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.<br />
o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.<br />
<br />
<br />
<b>SISTEMATIKA dan PENJELASAN</b><br />
JUDUL : Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat
permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya
pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan
sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok
penelitian formal. Judul ditulis dalam halaman judul yang dilengkapi
dengan identitas peneliti (nama dan NIP guru), lembaga/satuan pendidikan
tempat guru bekerja, dan bulan dan tahun penulisan PTK.<br />
KATA PENGANTAR<br />
HALAMAN PERSETUJUAN (bila diperlukan, lazimnya diketahui dan ditandatangani oleh pimpinan/kepala sekolah setempat)<br />
DAFTAR ISI<br />
DAFTAR LAMPIRAN<br />
ABSTRAK : (Berisi judul, nama peneliti, uraian singkat PTK. Ditulis satu
spasi dengan jumlah kata kurang lebih 250 kata. Disertai kata kunci)<br />
BAB I. PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang Masalah (Dalam latar belakang permasalahan ini
hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu
melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung,
baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian
pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian terdahulu, apabila
ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta
signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan
itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal
hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.)<br />
B. Perumusan Masalah (Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani
melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah
hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah
yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya
permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara
teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada
hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan
analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran
permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah
tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut.
Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.)<br />
C. Tujuan Penelitian (Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara
jelas.paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan
tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan
dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan sendirinya,artikulasi tujuan
PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di
bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata
pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian
dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan
PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara
obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.) Disamping tujuan
PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam
hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan – keuntungan
yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct
beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan
– rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru.
Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan
ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK,
meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak<br />
D. Manfaat Penelitian (Menjelaskan manfaat penelitian ini untuk
penambahan/pengembangan wawasan, manfaat aplikasi hasil penelitian bagi
keberhasilan pembelajaran siswa, bagi guru, sekolah dan mungkin pihak
lain yang relevan dengan pemanfaatan hasil penelitian ini)<br />
<br />
.<br />
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS<br />
A. Tinjauan Pustaka (Pada bagian ini diuraikan landasan substantive
dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti
dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk
keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman
peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku – pelaku PTK
lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai
kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun
kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu,
hipotesis tindakan dirumuskan.)<br />
B. Kerangka Pemikiran<br />
C. Hipotesis Tindakan<br />
<br />
BAB III METODE<br />
PENELITIAN<br />
(CARA<br />
PENELITIAN<br />
)<br />
A. Setting Penelitian Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian
tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari
kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita, latar belakang
kemampuan akademik, kesulitan-kesulitan/kendala-kendala yang dihadapi
siswa dalam pembelajaran, latarbelakang sosial dan ekonomi yang mungkin
relevan dengan permasalahan dan lain sebagainya. Aspek substantive
kompetensi dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran
pada kelas yang diteliti seperti IPA atau IPS atau Matematika kelas II
SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.<br />
B. Subjek Penelitian (Pada bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi siswa)<br />
C. Variabel Penelitian (faktor yang diselidiki) Pada bagian ini
ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik – titik
incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat
berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan
pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan
lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi
belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara
belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan
sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa,
kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil
belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar
melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.<br />
D. Teknik pengumpulan data (Data dan Cara Pengambilannya) Pada bagian
ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang
berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di
gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau
kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.
Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi
keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga
harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif,
pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk
berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan
digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik),
pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan
sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak
boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, para guru juga harus aktif
sebagai pengumpul data, bukan semata – mata sebagai sumber data.
Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat
penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab
meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih
baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja
terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan
interpretasi data.<br />
E. Indikator Kinerja (Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan
perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya
untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan
konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam
bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan atau tingkat kegawatan)
miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari
implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.)<br />
F. Analisis Data (Pada bagian ini menjelaskan teknik, tata cara/prosedur
dalam menganalisis data, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Bentuk/jenis data dan uji statistic yang digunakan juga dijelaskan,
misalnya rumus uji statistic dan lain-lainnya)<br />
G. Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK) Pada bagian ini digambarkan
rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti : (1)
Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang
diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic
untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan
alat–alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain–lain yang terkait
dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Disamping itu juga diuraikan alternatif solusi yang akan dicobakan dalam
rangka perbaikan masalah, (2) Implementasi Tindakan yaitu deskripsi
tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan
prosedur tindakan yang akan diterapkan, (3) Observasi dan Interpretasi
yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai
proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang,
dan (4) Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan
dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan
dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus/daur
berikutnya. Siklus keempat langkah di atas digambar sebagai berikut :<br />
<br />
Pengumpulan data Observasi<br />
Strategi pembelajaran<br />
Menyusun rencana dan skenario<br />
Refleksi<br />
Melakukan tindakan selanjutnya<br />
<br />
<br />
BAB IV HASIL<br />
PENELITIAN<br />
A. Siklus I<br />
B. Siklus II<br />
C. Siklus III<br />
D. Siklus berikutnya (jika ada)<br />
E. Pembahasan antar siklus<br />
Uraian tiap siklus meliputi: (a) Perencanaan tindakan (Skenario
pembelajaran), (b) Pelaksanaan tindakan (deskripsi proses pembelajaran),
(c) Pelaksanaan observasi (sajian hasil analisis data), dan (d)
Refleksi (kajian terhadap indikator kinerja terhadap hasil dan proses
pembelajaran dan analisis kritis hasil tiap siklus). ALUR BERPIKIR DALAM
PTK<br />
<br />
<br />
BAB V SIMPULAN DAN SARAN<br />
A. Simpulan<br />
E. Saran<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
LAMPIRAN-LAMPIRAN<br />
<br />
demikian Tips Cara Menyusun PTK Dengan Benar sumber:remenmaos.blogspot.com</div>
</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-27167870392155642982013-01-15T21:39:00.000-08:002013-01-15T22:13:54.014-08:00Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru Terbaru , berlaku 1 Januari 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="p-head" style="background-color: white; background-image: url(http://s1.wp.com/wp-content/themes/pub/albeo/images/post-head.png); background-position: 50% 100%; background-repeat: repeat no-repeat; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px 0px 10px;">
<h1 style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: 30px; margin: 0px; padding: 0px;">
<br /></h1>
<div class="p-who-date" style="color: #666666; font-size: 11px; padding: 0px;">
Posted <span class="byline" style="margin: 0px; padding: 0px;">by: <span class="author vcard" style="margin: 0px; padding: 0px;"><a class="url fn n" href="http://marhenyantoz.wordpress.com/author/marhenyantoz/" rel="author" style="border: 0px; color: #666666; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" title="Tampilkan semua tulisan oleh marhenyantoz">marhenyantoz</a></span></span> on: <a href="http://marhenyantoz.wordpress.com/2012/01/26/angka-kredit-kenaikan-jabatan-guru-terbaru-berlaku-1-januari-2013/" rel="bookmark" style="border: 0px; color: #666666; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" title="11:06 pm">26/01/2012</a></div>
</div>
<div class="p-det" style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 5px 0px;">
<ul style="list-style: none; margin: 0px; padding: 0px;">
<li class="p-cat" style="background-image: url(http://s1.wp.com/wp-content/themes/pub/albeo/images/p-cat-ico.png); background-position: 0% 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #999999; display: inline; font-size: 11px; margin: 0px 5px 0px 0px; padding: 0px 0px 0px 20px;">In: <a href="http://marhenyantoz.wordpress.com/category/guru-2/" rel="category tag" style="border: 0px; color: #4779ac; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Guru">Guru</a> | <a href="http://marhenyantoz.wordpress.com/category/pendidikan-2/" rel="category tag" style="border: 0px; color: #4779ac; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pendidikan">Pendidikan</a></li>
<li class="p-com" style="background-image: url(http://s1.wp.com/wp-content/themes/pub/albeo/images/p-com-ico.png); background-position: 0% 2px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #999999; display: inline; font-size: 11px; margin: 0px 5px 0px 0px; padding: 0px 0px 0px 14px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">Komentar Dimatikan</span></li>
</ul>
</div>
<div class="p-con" style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 5px 0px;">
<div style="color: #666666; font-family: Verdana; line-height: 17px; padding: 5px 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Aturan baru Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru</strong> ini akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dimana untuk kenaikan pangkat <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">jabatan Fungsional Guru</strong> serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat Karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan yang nilai angka kreditnya disesuaikan.</div>
<div style="color: #666666; font-family: Verdana; line-height: 17px; padding: 5px 0px;">
Peraturan baru yang mengatur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">kenaikan pangkat jabatan fungsional guru</em> (guru dan kepala sekolah) telah terbit ini dan ditetapkan berdasar:</div>
<ol style="list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px; padding: 10px 0px 10px 25px;">
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya</li>
</ol>
<div style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div style="color: #666666; font-family: Verdana; line-height: 17px; padding: 5px 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Perhatikan pada golongan berapa Bpk/Ibu saat ini :</strong></div>
</div>
<ol style="list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px; padding: 10px 0px 10px 25px;">
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">III/d ke IV/a wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">IV/a ke IV/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai).</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">IV/c ke IV/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit.</li>
<li style="color: #63565f; line-height: 15px; margin: 0px; padding: 2px 0px;">IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.</li>
</ol>
</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-18434352501517615122013-01-14T20:04:00.001-08:002013-01-14T20:04:53.327-08:00PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="atas">
<div id="logo">
</div>
</div>
<div id="page">
<div id="header">
</div>
<div class="wrapper">
<div class="long" id="primary">
<div class="singlepage">
<div class="drdot">
</div>
<div class="node">
<div class="content">
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL<br />
NOMOR 35 TAHUN 2010 TANGGAL 1 DESEMBER 2010<br />
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA<br />
I. PENDAHULUAN<br />
A. UMUM<br />
1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87
Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil antara
lain dinyatakan bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan pembinaan
karir Pegawai Negeri Sipil perlu ditetapkan aturan tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri.<br />
2. Sebagai petunjuk pelaksanaan aturan tersebut telah ditetapkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.<br />
3. Petunjuk teknis ini mengatur hal-hal yang berkenaan dengan
pengangkatan, penugasan dan pengaturan tugas guru, penilaian dan
penetapan angka kredit, kenaikan pangkat dan jabatan, pembebasan
sementara, serta pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan
fungsional guru.<br />
B. TUJUAN<br />
Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi guru, pengelola pendidikan,
tim penilai, dan pihak lain yang berkepentingan dalam melaksanakan
jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.<br />
C. RUANG LINGKUP<br />
Ruang lingkup petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya meliputi tugas utama guru, pembagian tugas guru,
pengangkatan, penilaian dan penetapan angka kredit, kenaikan
pangkat/jabatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan
pemberhentian dari jabatan guru sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara,
Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Petunjuk Teknis ini
diberlakukan secara khusus untuk guru pegawai negeri sipil yang
berkedudukan sebagai tenaga fungsional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.<br />
D. PENGERTIAN<br />
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:<br />
1. Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.<br />
2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.<br />
3. Guru dengan tugas tambahan adalah guru yang ditugaskan sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala perpustakaan
sekolah/madrasah, kepala laboratorium/bengkel sekolah/madrasah, atau
ketua program keahlian/program studi.<br />
4. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.<br />
5. Kegiatan bimbingan adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana
bimbingan, melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil
bimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan
memanfaatkan hasil evaluasi.<br />
6. Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi
guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalismenya.<br />
7. Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan
bertugas menilai prestasi kerja guru.<br />
8. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang
guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.<br />
9. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan
jabatannya.<br />
10. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan
negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau
daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.<br />
11. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat
kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam
proses pembelajaran/pembimbingan bagi guru pemula pada sekolah/ madrasah
di tempat tugasnya.<br />
12. Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh
satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program
pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat untuk
menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.<br />
13. Sistem paket adalah penilaian secara utuh terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan penilaian, analisis hasil
penilaian dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian, tugas tambahan,
atau tugas lain tertentu yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.<br />
14. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan
atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang
bersangkutan dalam kurun waktu tertentu.<br />
15. Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan
pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru
baik di sekolah maupun di luar sekolah (seperti KKG/MGMP) dan bertujuan
untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan.<br />
16. Orientasi dan mobilitas adalah mata pelajaran pada SLB/SDLB bagian
tunanetra yaitu suatu proses pemanfaatan/penggunaan indera yang masih
berfungsi untuk menentukan posisi dari suatu hubungan dengan sekitarnya
yang memberikan kemampuan bergerak dari 1 (satu) tempat ke tempat lain
yang diinginkan secara cepat, tepat, dan aman.<br />
17. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.<br />
18. Kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
atau musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK) adalah wadah
kegiatan guru kelas, guru mata pelajaran sejenis atau guru bimbingan dan
konseling dalam usaha meningkatkan kemampuan profesional guru di bawah
bimbingan guru inti dan bersifat mandiri.<br />
19. Kinerja guru adalah hasil penilaian terhadap proses dan hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya.<br />
20. Pendidikan dan pelatihan fungsional adalah upaya peningkatan
kompetensi guru dan/atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai,
dan keterampilan yang sesuai dengan profesi guru yang bermanfaat dalam
pelaksanaan tugas guru melalui lembaga yang memiliki izin
penyelenggaraan dari instansi yang berwenang<br />
21. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
(termasuk pada hari libur), yang diatur oleh sekolah/madrasah dengan
tujuan untuk memperluas pengetahuan/kompetensi peserta didik, mengenal
hubungan antarmatapelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta
melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.<br />
22. Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme
diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan
perundangundangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.<br />
23. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat.<br />
24. Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau
masyarakat<br />
E. JENIS DAN PENUGASAN GURU<br />
1. Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga) jenis sebagai berikut.<br />
a. guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata
pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan satuan
pendidikan formal yang sederajat, kecuali guru mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan serta guru pendidikan agama.<br />
b. guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu)
mata pelajaran tertentu pada satuan pendidian formal pada jenjang
pendidikan dasar (SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah
(SMA/MA/SMALB/SMK/MAK).<br />
c. guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan
pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SMP/MTs/SMPLB) dan
pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB, SMK/MAK).<br />
2. Penugasan Guru<br />
a. Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang
kualifikasi akademik dan/atau sertifikat pendidik/keahlian yang dimiliki
dengan beban mengajar guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka
per minggu.<br />
1. Contoh 1 : Andika, S.Pd. adalah guru SMP yang memiliki kualifikasi
akademik S-1 Matematika dan yang bersangkutan mempunyai sertifikat
pendidik Matematika, maka yang bersangkutan harus ditugasi mengajar mata
pelajaran Matematika.<br />
2. Contoh 2 :Marta, S.Pd adalah guru SMP yang memiliki kualifikasi
akademik S-1 Fisika dan memperoleh sertifikat pendidik Fisika, mengajar
bidang studi IPA, maka yang bersangkutan ditugasi mengajar IPA untuk
bidang Fisika. Apabila yang bersangkutan belum memenuhi beban mengajar
paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu, maka guru tersebut dapat
ditugasi mengajar IPA untuk bidang Fisika di SMP lainnya atau ditugasi
mengajar Fisika di SMA.<br />
3. Contoh : Darlan, S.Pd adalah guru MTs Cisauk, Tangerang Selatan
yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan dan mendapat sertifikat pendidik Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan. Apabila yang bersangkutan belum memenuhi beban mengajar
paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu, maka yang bersangkutan
dapat ditugasi mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan di satuan
pendidikan formal lainnya.<br />
b. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah/
wakil kepala sekolah/madrasah atau tugas lain wajib melaksanakan tugas
mengajar sesuai dengan sertifikat pendidik/keahlian yang dimiliki,
dengan beban mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.<br />
Contoh 1: Drs. Budi Kuncoro yang memiliki kualifikasi akademik S-1
Biologi dan sertifikat pendidik Biologi bila yang bersangkutan , diberi
tugas tambahan sebagai Kepala SMA, maka yang bersangkutan wajib bertugas
mengajar paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka per minggu pada mata
pelajaran Biologi<br />
Contoh 2: Drs. Darnianto yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Ekonomi
dan sertifikat pendidik Ekonomi bila yang bersangkutan, diberi tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala MA, maka yang bersangkutan wajib bertugas
mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu pada
mata pelajaran Ekonomi.<br />
c. Penugasan guru mata pelajaran dari satuan pendidikan ke satuan
pendidikan lain yang lebih tinggi atau sebaliknya dapat dilaksanakan
apabila yang bersangkutan memiliki sertifikat pendidik/keahlian yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan angka kreditnya
diperhitungkan.<br />
Contoh 1: Drs. Achmad, memiliki kualifikasi akademik S-1 Bahasa
Indonesia menjadi guru SMP dan memperoleh sertifikat pendidik Bahasa
Indonesia, yang bersangkutan dapat ditugaskan mengajar di SMA untuk
mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia.<br />
Contoh 2: Tika, S.Pd. memiliki kualifikasi akademik S-1 PGSD menjadi
guru SD dan memperoleh sertifikat pendidik guru kelas. Yang bersangkutan
tidak bisa ditugaskan ke satuan pendidikan yang lebih tinggi, kecuali
yang bersangkutan memiliki kualifikasi akademik S-1 mata pelajaran dan
sertifikat pendidik yang sesuai dengan bidang tugas yang akan diampu.<br />
F. JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN RUANG, DAN ANGKA KREDIT YANG DIPERSYARATKAN<br />
Jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang guru, serta persyaratan
angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi bagi setiap jabatan guru dari yang terendah sampai dengan
yang tertinggi adalah seperti tersebut dalam tabel di bawah ini.<br />
NO JABATAN GURU PANGKAT DAN GOL RUANG PERSYARATAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN<br />
KUMULATIF MINIMAL PER JENJANG<br />
1 Guru Pertama Penata Muda III/a<br />
Penata Muda Tingkat I, III/b 100<br />
150 50<br />
50<br />
2 Guru Muda Penata, III/c<br />
Penata Tingkat I, III/d 200<br />
300 100<br />
100<br />
3 Guru Madya Pembina, IV/a<br />
Pembina Tingkat I, IV/b<br />
Pembina Utama Muda, IV/c 400<br />
550<br />
700 150<br />
150<br />
150<br />
4 Guru Utama Pembina Utama Madya, IV/d<br />
Pembina Utama IV/e 850<br />
1.050 200<br />
200<br />
Keterangan Tabel :<br />
1. Angka kredit kumulatif minimal pada kolom 4 adalah jumlah angka
kredit minimal yang dipersyaratkan untuk jabatan guru pada kolom 2
dengan pangkat golongan ruang pada kolom 3.<br />
2. Angka kredit pada kolom 5 adalah jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.<br />
3. Jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru (pada kolom 5) dengan ketentuan:<br />
a. paling sedikit 90% angka kredit berasal dari unsur utama; dan<br />
b. paling banyak 10% angka kredit berasal dari unsur penunjang.<br />
Contoh : Sulistyo, S.Pd. Guru Pertama dengan pangkat Penata
Muda Tingkat I golongan ruang III/b memiliki angka kredit kumulatif 150.
Untuk dapat naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat
Penata, golongan ruang III/c, yang bersangkutan harus mengumpulkan angka
kredit sekurang-kurangnya 50 untuk mencapai angka kredit kumulatif
minimal 200 yang dipersyaratkan:<br />
a. dengan unsur penunjang, perhitungannya sebagai berikut:
sekurang-kurangnya 45 berasal dari unsur utama, misalnya
pembelajaran/bimbingan 38, pengembangan diri 3, dan publikasi
ilmiah/karya inovatif 4 ditambah dengan unsur penunjang
sebanyakbanyaknya<br />
b. tanpa unsur penunjang, perhitungannya sebagai
berikut:sekurang-kurangnya pembelajaran/bimbingan 43, pengembangan diri
3, dan publikasi ilmiah/karya inovatif 4. Kenaikan pangkat Sulistyo,
S.Pd ke Penata golongan ruang III/c dapat diusulkan setelah kenaikan
jabatan Guru Muda ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.<br />
4. Guru yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan
untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi, dapat
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat/jabatan berikutnya dalam pemenuhan
unsur utama. Kelebihan angka kredit dari subunsur pengembangan
keprofesian berkelanjutan tidak dapat ditabung untuk memenuhi kewajiban
angka kredit subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan kenaikan
pangkat/jabatan berikutnya (yang bersangkutan tetap wajib memenuhi angka
kredit subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan yang telah
ditentukan). Akan tetapi kelebihan angka kredit dari subunsur
pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat digunakan untuk tabungan
angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat berikutnya.<br />
Contoh: Untuk kenaikan pangkat/jabatan Muslianto, S.Pd. dari Guru
Pertama Penata Muda golongan ruang III/a menjadi Guru Pertama Penata
Muda Tingkat I golongan ruang III/b, diperlukan angka kredit 50 dari
unsur utama 90% adalah 42 dari KBM dan 3 dari pengembangan diri, dan
dari unsur penunjang maksimal 10% yaitu 5. Jika yang bersangkutan
memperoleh jumlah angka kredit dari unsur utama 50, terdiri atas proses
pembelajaran/bimbingan 47 dan pengembangan diri 3 dan unsur penunjang 8,
maka yang bersangkutan sudah mempunyai angka kredit kumulatif sebanyak
58. Dengan demikian Muslianto, S.Pd. memiliki tabungan 8 angka kredit
kumulatif untuk kenaikan pangkat berikutnya.<br />
5. Bagi guru yang telah menduduki jabatan Guru Utama, golongan ruang
IV/e setiap tahun sejak menduduki jenjang pangkat tersebut, wajib
mengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima) angka kredit dari
kegiatan tugas utama subunsur pembelajaran dan tetap wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).<br />
II. TUGAS UTAMA DAN PENGATURAN TUGAS GURU<br />
A. TUGAS UTAMA<br />
1. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Khusus untuk subunsur proses pembelajaran atau pembimbingan
dan subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan, ketentuannya adalah
sebagai berikut.<br />
a. Setiap guru wajib melaksanakan butir kegiatan subunsur proses pembelajaran atau pembimbingan.<br />
b. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya.<br />
c. Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan meliputi:<br />
1) merencanakan pembelajaran/pembimbingan;<br />
2) melaksanakan pembelajaran/pembimbingan yang bermutu;<br />
3) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan;<br />
4) melaksanakan perbaikan dan pengayaan;<br />
5) melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya.<br />
d. Khusus untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan proses
pembelajaran tersebut, wajib melaksanakan program bimbingan dan
konseling terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung jawabnya<br />
Rincian Kegiatan Guru Kelas dan Mata Pelajaran<br />
NO Rincian Kegiatan Guru<br />
Pertama Guru<br />
Muda Guru Madya Guru Utama<br />
IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe<br />
1 Menyusun kurikulum pembe-lajaran pada sat. pendidikan w w w w w w w w w<br />
2 Menyusun silabus<br />
pembelajaran w w w w w w w w w<br />
3 Menyusun RPP w w w w w w w w w<br />
4 Melaksanakan kegiatan<br />
pembelajaran w w w w w w w w w<br />
5 Menyusun alat ukur/soal sesuai matapelajaran w w w w w w w w w<br />
6 Menilai dan mengevaluasi proses & hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya w w w w w w w w w<br />
7 Menganalisis hasil penilaian<br />
pembelajaran w w w w w w w w w<br />
8 Melaksanakan pembelajaran /perbaikan dan pengayaan<br />
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi. w w w w w w w w w<br />
9 Melaksanakan bimbingan &<br />
konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas). w w w w w w w w w<br />
10 Menjadi pengawas penilaian & evaluasi terhadap proses & hasil
belajar tingkat sekolah/madrasah&nasional. h h h h h h h h h<br />
11 Membimbing guru pemula dalam program induksi. th th h h h h h h h<br />
12 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran h h h h h h h h h<br />
13 Melaksanakan pengembangan diri w=3<br />
ds w=3<br />
ds w=3<br />
ds w=4<br />
ds w=4<br />
ds w=4<br />
ds w=5<br />
ds w=5<br />
ds w<br />
ds<br />
14 Melaksanakan publikasi ilmiah &/ atau karya inovatif tw w=4 w=6 w=8 w=12 w=12 w=14 w=20 w=20<br />
15 Presentasi Ilmiah tw tw tw tw tw tw tw tw tw<br />
Keterangan: Rincian kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 12 merupakan satu kesatuan (paket)<br />
w = wajib; tw = tidak wajib; h = berhak; th = tidak berhak; ds = deskripsi diri<br />
Rincian Kegiatan Guru Bimbingan Konseling<br />
NO Rincian Kegiatan Guru<br />
Pertama Guru<br />
Muda Guru Madya Guru Utama<br />
IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe<br />
1 Menyusun kurikulum<br />
bimbingan dan konseling w w w w w w w w w<br />
2 Menyusun silabus bimbingan dan konseling w w w w w w w w w<br />
3 Menyusun satuan layanan<br />
bimbingan dan konseling w w w w w w w w w<br />
4 Melaksanakan bimbingan &<br />
konseling persemester. w w w w w w w w w<br />
5 Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan &<br />
konseling. w w w w w w w w w<br />
6 Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan & konseling. w w w w w w w w w<br />
7 Menganalisis hasil<br />
bimbingan dan konseling. w w w w w w w w w<br />
8 Melaksanakan tindak lanjut<br />
Bimbingan&konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi. w w w w w w w w w<br />
9 Menjadi pengawas penilaian & evaluasi terhadap proses & hasil
belajar tingkat sekolah /madrasah& nasional h h h h h h h h h<br />
10 Membimbing guru pemula dalam program induksi th th h h h h h h h<br />
11 Membimbing siswa dalam<br />
Kegiatan ekstrakurikuler<br />
Proses pembelajaran h h h h h h h h h<br />
12 Melaksanakan pengembangan diri. w=3<br />
ds w=3<br />
ds w=3<br />
ds w=4<br />
ds w=4<br />
ds w=4<br />
ds w=5<br />
ds w=5<br />
ds w<br />
ds<br />
13 Melaksanakan publikasi ilmiah &/atau karya inovatif. tw w=4 w=6 w=8 w=12 w=12 w=14 w=20 w=20<br />
14 Presentasi Ilmiah tw tw tw tw tw tw tw tw tw<br />
Keterangan : Rincian kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 11 merupakan satu kesatuan (paket)<br />
w = wajib; tw = tidak wajib; h = berhak; th = tidak berhak; ds = deskripsi diri<br />
2. Tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan Selain
melaksanakan kegiatan sebagaimana rincian pada tabel di atas, guru dapat
melaksanakan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah sebagai:<br />
a. kepala sekolah/madrasah;<br />
b. wakil kepala sekolah/madrasah;<br />
c. ketua program keahlian atau yang sejenisnya;<br />
d. kepala perpustakaan sekolah/madrasah;<br />
e. kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya pada sekolah/madrasah;<br />
f. pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi;<br />
g. wali kelas;<br />
h. penyusun kurikulum pada satuan pendidikannya;<br />
i. pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar;<br />
j. pembimbing guru pemula dalam program induksi;<br />
k. pembimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler;<br />
l. pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif;<br />
m. pembimbing pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas).<br />
Tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dari huruf
g sampai dengan huruf l diklasifikasi menjadi 2, yaitu: a) tugas
tambahan untuk periode 1 tahun (misalnya wali kelas, pembimbing guru
pemula dalam program induksi, dan sejenisnya); dan b) tugas tambahan
untuk periode kurang dari 1 tahun (misalnya pembimbing siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler, pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, dan sejenisnya). Angka kredit tugas tambahan
untuk 1 tahun adalah sebesar 5% dari angka kredit pelaksanaan
pembelajaran/ pembimbingan berdasarkan hasil penilaian kinerja.
Sedangkan angka kredit tugas tambahan kurang dari 1 tahun adalah sebesar
2% dari angka kredit tugas tambahan pelaksanaan
pembelajaran/pembimbingan berdasarkan hasil penilaian kinerja. Penugasan
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah untuk seorang guru paling
banyak 2 (dua) jenis kegiatan per tahun.<br />
B. TUGAS GURU<br />
1. Beban Kerja Guru<br />
a. Beban kerja guru untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
dan/atau melatih paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan
paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.<br />
b. Apabila guru mengajar lebih dari 40 (empat puluh) jam tatap muka
per minggu, maka kelebihan jam mengajar tidak diperhitungkan di dalam
penilaian kinerja, sedangkan apabila kurang dari 24 jam per minggu
dihitung secara proporsional di dalam penilaian kinerja.<br />
c. Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu
bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta
didik dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) peserta didik dalam 1
(satu) tahun. Apabila lebih dari 250 peserta didik, maka kelebihan
tersebut tidak diperhitungkan dalam perolehan angka kredit, sedangkan
apabila kurang dari 150, dihitung secara proporsional di dalam penilaian
kinerja.<br />
d. Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu, atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi
kepala sekolah/madrasah yang berasal dari guru bimbingan dan
konseling/konselor.<br />
e. Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapan puluh) peserta
didik bagi wakil kepala sekolah/madrasah yang berasal dari guru
bimbingan dan konseling/konselor dalam 1 (satu) tahun.<br />
f. Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
perpustakaan atau kepala laboratorium atau kepala bengkel atau kepala
unit produksi sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam
tatap muka dalam 1 (satu) minggu.<br />
g. Beban mengajar guru pembimbing khusus pada sekolah/madrasah yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling
sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.<br />
2. Pengaturan Tugas Guru<br />
a. Guru Kelas/Mata Pelajaran<br />
1) Kepala sekolah/madrasah mengupayakan agar setiap guru dapat
memenuhi beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu.
Apabila pada satuan administrasi pangkalnya guru tidak dapat memenuhi
beban kerja tersebut, kepala sekolah/madrasah melaporkan kepada Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.<br />
2) Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian Agama mengatur
penugasan guru yang belum memenuhi beban mengajar paling sedikit 24 jam
tatap muka per minggu ke satuan pendidikan yang ada dalam lingkungan
kewenangannya.<br />
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota mengatur penugasan guru yang belum memenuhi beban
mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu ke satuan
pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.<br />
4) Pimpinan instansi pusat di luar Kementerian Pendidikan Nasional
dan Kementerian Agama mengatur penugasan guru yang belum memenuhi beban
mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu ke satuan
pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.<br />
5) Apabila pengaturan penugasan guru pada butir 2), 3), dan 4) belum
terpenuhi, instansi terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing
berkoordinasi untuk mengatur penugasan guru pada sekolah/madrasah lain,
baik negeri maupun swasta.<br />
6) Berdasarkan hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada butir 5),
instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing memastikan bahwa setiap
guru wajib memenuhi beban mengajar paling sedikit 6 jam tatap muka pada
satuan administrasi pangkal guru dan menugaskan guru pada
sekolah/madrasah lain, baik negeri maupun swasta untuk dapat memenuhi
beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu.<br />
7) Instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing wajib memastikan
bahwa guru yang bertugas di daerah khusus, berkeahlian khusus, dan guru
yang dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional apabila
beban kerjanya kurang dari 24 jam tatap muka per minggu dapat diberi
tugas ekuivalensi beban kerja sesuai dengan kondisi tempat tugas guru
yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan Menteri Pendidikan
Nasional.<br />
b. Guru Bimbingan dan Konseling<br />
1) Kepala sekolah/madrasah mengupayakan agar setiap guru bimbingandan
konseling dapat memenuhi beban membimbing paling sedikit 150 peserta
didik per tahun. Apabila pada satuan administrasi pangkalnya guru tidak
dapat memenuhi beban membimbing tersebut, kepala sekolah/madrasah
melaporkan kepada dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota atau Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.<br />
2) Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian Agama mengatur penugasan
guru bimbingan dan konseling yang belum memenuhi beban membimbing
bimbingan dan konseling paling sedikit 150 peserta didik per tahun ke
satuan pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.<br />
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota mengatur penugasan guru bimbingan dan konseling yang
belum memenuhi beban membimbing paling sedikit 150 peserta didik per
tahun ke satuan pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.<br />
4) Pimpinan instansi pusat di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kementerian Agama mengatur penugasan guru bimbingan dan konseling yang
belum memenuhi beban membimbing paling sedikit 150 peserta didik per
tahun ke satuan pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.<br />
5) Apabila pengaturan penugasan guru bimbingan dan konseling pada butir
2), 3), dan 4) belum terpenuhi, instansi terkait sesuai dengan
kewenangan masing-masing berkoordinasi untuk mengatur penugasan guru
bimbingan dan konseling pada sekolah/madrasah lain, baik negeri maupun
swasta.<br />
6) Berdasarkan hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada butir 5),
instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing memastikan bahwa setiap
guru bimbingan dan konseling wajib memenuhi beban membimbing paling
sedikit 40 peserta didik pada satuan administrasi pangkal guru dan
menugaskan guru bimbingan dan konseling pada sekolah/madrasah lain, baik
negeri maupun swasta untuk dapat memenuhi beban membimbing paling
sedikit 150 peserta didik per tahun.<br />
c. Instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing wajib
memastikanbahwa guru yang bertugas di daerah khusus, berkeahlian khusus,
dan guru yang dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional,
apabila beban mengajarnya kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau
sebagai guru bimbingan dan konseling yang membimbing kurang dari 150
peserta didik per tahun dapat diberi tugas ekuivalensi beban kerja
sesuai dengan kondisi tempat tugas guru yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan Menteri Pendidikan Nasional.<br />
d. Guru berhak dan wajib mengembangkan dirinya secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan IPTEKS.<br />
e. Kepala sekolah/madrasah wajib memberi kesempatan secara adil dan
merata kepada guru untuk mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.<br />
III. TUGAS GURU YANG DAPAT DINILAI DENGAN ANGKA KREDIT<br />
Tugas-tugas guru yang dapat dinilai dengan angka kredit untuk keperluan
kenaikan pangkat dan/atau jabatan fungsional guru mencakup berbagai
unsur dan subunsur sebagai berikut.<br />
A. SUBUNSUR PENDIDIKAN<br />
1. Sub unsur mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah<br />
a. Gelar/ijazah yang sesuai dengan bidang tugas guru:<br />
1) 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV;<br />
2) 150 untuk Ijazah S-2; atau<br />
3) 200 untuk Ijazah S-3.<br />
Angka kredit tersebut diperhitungkan sebagai unsur utama tugas guru.
Apabila seseorang guru mempunyai gelar/ijazah lebih tinggi yang sesuai
dengan sertifikat pendidik/keahlian dan bidang tugas yang diampu, maka
angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit
yang pernah diberikan berdasarkan gelar/ijazah lama dengan angka kredit
gelar/ijazah yang lebih tinggi tersebut.<br />
Contoh: Sadiman, S.Pd. mempunyai kualifikasi akademik S-1 Sejarah dan
Sertifikat Pendidik Sejarah serta mengajar mata pelajaran Sejarah,
memperoleh ijazah S-2 Sejarah atau S-2 Pendidikan Sejarah. Angka kredit
S-2 ini adalah 150, namun karena Sdr. Sadiman, S.Pd. telah menggunakan
ijazah S-1 dengan angka kredit 100, maka ijazah S-2 dinilai dengan angka
kredit sebesar 150 – 100 = 50.<br />
b. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah
yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu dekan atau ketua
sekolah tinggi atau direktur politeknik pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.<br />
2. Subunsur mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi<br />
a. Sertifikat pelatihan prajabatan dan program induksi diberi angka kredit 3.<br />
b. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan prajabatan yang dijadikan dasar
penilaian adalah fotokopi surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan
(STTPP) prajabatan yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan.<br />
c. Bukti fisik keikutsertaan program induksi yang dijadikan dasar
penilaian adalah fotokopi sertifikat program induksi yang disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan.<br />
B. SUBUNSUR PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN DAN TUGAS TERTENTU<br />
Penilaian kinerja subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dilakukan dengan sistem paket.<br />
1. Prinsip penilaian kinerja<br />
a. Berdasarkan pada 4 domain kompetensi guru, yaitu kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.<br />
b. Adil yaitu, penilaian kinerja memberlakukan syarat ketentuan dan
prosedur yang sama (sistem penilaian yang terstandar) pada semua guru
yang dinilai.<br />
c. Obyektif yaitu, penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif
sesuai dengan kondisi guru yang sebenarnya pada saat guru melaksanakan
tugas sehari hari.<br />
d. Akuntabel yaitu, hasil dari pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.<br />
e. Membangun, penilaian kinerja harus bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya.<br />
f. Transparan yaitu, proses penilaian kinerja guru yang memungkinkan
bagi guru yang dinilai atau pihak lain yang memerlukan, memperoleh akses
informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.<br />
g. Berkelanjutan, penilaian dilaksanakan secara periodik dan berlangsung secara terus menerus sepanjang seseorang menjadi guru.<br />
h. Selain mengacu pada kompetensi guru, bagi guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/
madrasah, kepala perpustakaan sekolah/madrasah, kepala laboratorium/
bengkel sekolah/madrasah, atau ketua program keahlian/program studi,
penilaian kinerjanya juga mengacu pada standar kompetensi atau tugas
pokok dan fungsi yang menjadi tugas tambahan guru tersebut.<br />
i. Selain mengacu pada kompetensi guru, bagi guru bimbingan
konseling/konselor penilaian kinerjanya juga mengacu pada standar
kompetensi konselor.<br />
2. Dasar penilaian kinerja<br />
Secara umum aspek yang dinilai dalam pelaksanaan tugas utama meliputi:<br />
a. Kinerja guru yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran
meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan
tindak lanjut hasil penilaian.<br />
b. Kinerja guru yang terkait dengan pelaksanaan proses pembimbingan
meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan,
mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi
bimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan.<br />
c. Kinerja guru yang terkait dengan melaksanakan tugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah meliputi aspek-aspek yang sesuai
dengan kompetensi atau tugas pokok dan fungsinya. Tugas lain meliputi:
(1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala
sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/ program
studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; (5) menjadi
kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang sejenisnya; (6)
menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang sejenisnya; (7) menjadi
wali kelas; (8) menyusun kurikulum pada pendidikannya; (9) menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar; (10)
membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler; (11) menjadi pembimbing
pada penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif; dan (12)
melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya
(khusus guru kelas); meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan pengembangan/ tindaklanjut.<br />
d. Pelaksanaan penilaian kinerja guru dilakukan menggunakan instrumen
penilaian kinerja guru yang terdiri dari: (1) Lembar Pernyataan
Kompetensi, Indikator, dan Cara Penilaian Kinerja Guru; (2) Laporan dan
Evaluasi Penilaian Kinerja Guru; (3) Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru;
dan (4) Instrumen Pelaksanaan Tugas Lain (kepala sekolah/madrasah,
wakil kepala sekolah/madrasah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium,
kepala bengkel, kepala unit produksi atau yang sejenisnya)<br />
e. Penilaian kinerja guru pada pelaksanaan pembelajaran dilakukan di
dalam kelas (untuk kegiatan yang dapat diamati) dan di luar kelas (untuk
kegiatan yang tidak dapat diamati di dalam kelas). Kegiatan yang tidak
dapat diamati di dalam kelas misalnya: penyusunan silabus, RPP,
pengembangan kurikulum, tingkat kehadiran guru di kelas, praktik
pembelajaran di luar kelas/sekolah/madrasah dan sebagainya. Untuk semua
kegiatan yang dilakukan guru, baik yang dapat diamati di dalam kelas
maupun yang tidak dapat diamati, penilai kinerja guru wajib melampirkan
bukti-bukti fisik yang berupa dokumen.<br />
3. Penilaian kinerja guru dari subunsur pelaksanaan proses pembelajaran/pembimbingan<br />
a. Penilaian kinerja guru, subunsur pelaksanaan proses pembelajaran/
pembimbingan, dan tugas tambahan yang relevan sebagai berikut.<br />
1) Penilaian kinerja guru dari subunsur proses pembelajaran/
pembimbingan dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah didasarkan atas aspek kualitas, kuantitas, waktu
dan/atau biaya, yang dilaksanakan secara obyektif dan berkelanjutan.<br />
2) Penilaian kinerja guru dari subunsur proses pembelajaran/
pembimbingan mengacu pada 4 domain kompetensi (pedagogik, sosial,
profesional, dan kepribadian) dalam sistem paket menggunakan instrumen
penilaian kinerja guru (PK Guru) dengan skala nilai 1 sampai dengan 4
sebagaimana tercantum pada Format 1. <br />
3) Penilaian didasarkan Sistem paket meliputi subunsur melaksanakan
proses pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Angka kreditnya dihitung sebagai berikut:<br />
(a) Penilaian proses pembelajaran/pembimbingan mencakup aspek
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan, evaluasi dan
penilaian, analisis hasil penilaian, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil
penilaian.<br />
(b) Penilaian pelaksanaan tugas tambahan atau tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah mencakup aspek-aspekyang sesuai dengan
kompetensi atau tugas pokok dan fungsinya.<br />
(c) Penilaian kinerja guru dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan
menggunakan instrumen penilaian kinerja guru dan wajib dilakukan setiap
tahun.<br />
(d) Penilaian kinerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah dilakukan oleh pengawas sekolah/madrasah yang relevan
dengan menggunaan instrumen Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dan
Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS).<br />
(e) Penilaian kinerja guru yang diberi tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
dengan aturan yang telah ditetapkan. <br />
4) Penilaian kinerja dengan sistem paket menggunakan instrumen PK
Guru subunsur pembelajaran atau pembimbingan. PK Guru untuk subunsur
pembelajaran memiliki nilai tertinggi 56 (=14x4) dan nilai terendah 14
(=14x1), sedangkan nilai tertinggi untuk subunsur pembimbingan 68
(=17x4) dan nilai terendah 17 (=17x1). Nilai perolehan dari PK Guru ini
dikonversikan ke dalam skala nilai menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 dengan rumus sebagai berikut.<br />
PK Guru subunsur pembelajaran: NK = NPKG/56 x 100<br />
Keterangan:<br />
NK : Nilai Kinerja hasil konversi, adalah nilai yang sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009<br />
NPKG : Nilai Penilaian Kinerja Guru adalah nilai yang diberikan oleh
penilai terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan instrument PK Guru.<br />
Contoh:<br />
Jika seorang guru mendapatkan nilai 54 pada penilaian kinerja yang
dilakukan dengan instrumen PK Guru Pembelajaran, maka konversi nilai
kedalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur<br />
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 adalah: (54 / 56) x 100 = 96,4<br />
Nilai 96,4 masuk dalam kategori 91 - 100, sehingga guru yang bersangkutan dapat dikategorikan memperoleh kategori “amat baik”.<br />
PK Guru subunsur pembimbingan: NK = NPKG/68 x 100<br />
Keterangan:<br />
NK : Nilai Kinerja hasil konversi, adalah nilai yang sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009<br />
NPKG : Nilai Penilaian Kinerja Guru adalah nilai yang diberikan oleh
penilai terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembimbingan dengan
menggunakan instrumen PK Guru.<br />
Contoh:<br />
Jika seorang guru BK mendapatkan skor 54 pada penilaian kinerja yang
dilakukan dengan instrumen PK Guru subunsur Pembimbingan, maka konversi
ke Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 adalah: (54 / 68) x 100 = 79,4 Nilai 79,4
masuk dalam kategori 76 – 90, sehingga yang bersangkutan dapat
dikategorikan memperoleh nilai kategori “baik”.<br />
5) Hasil penilaian kinerja guru sebagaimana dimaksud di atas
dikonversikan ke dalam nilai dan sebutan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah sebagai berikut.<br />
a) nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat baik;<br />
b) nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik;<br />
c) nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;<br />
d) nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang; dan<br />
e) nilai sampai dengan 50 disebut kurang.<br />
6) Kategori sebagaimana dimaksud pada butir 5 di atas diberikan angka kredit sebagai berikut.`<br />
a) amat baik diberikan angka kredit sebesar 125%;<br />
b) baik diberikan angka kredit sebesar 100%;<br />
c) cukup diberikan angka kredit sebesar 75%;<br />
d) sedang diberikan angka kredit sebesar 50%; dan<br />
e) kurang diberikan angka kredit sebesar 25%.<br />
7) Untuk menghitung angka kredit dengan sistem paket dipergunakan dasar perhitungan sebagai berikut.<br />
a) Jumlah angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan 1 (satu) tingkat lebih tinggi dalam jabatan fungsional;<br />
b) Dikurangi semua angka kredit, yaitu dari subunsur pendidikan,
subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) meliputi
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan unsur
penunjang;<br />
c) Dikalikan jumlah jam mengajar (beban jam mengajar tatap muka dibagi jumlah jam wajib mengajar tatap muka);<br />
d) Dibagi 4 (untuk jumlah pertahun), karena kenaikan pangkat ratarata (reguler) kurang lebih adalah 4 tahun sekali; dan<br />
e) Dikalikan perolehan hasil kinerja (125%, 100%, 75%, 50% atau 25%);<br />
f) Perhitungan angka kredit dengan sistem paket untuk subunsur
pembelajaran/pembimbingan per tahun dilakukan dengan menggunakan rumus:<br />
AK = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
Keterangan:<br />
AK = Angka kredit per tahun.<br />
AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan.<br />
AKPKB = Angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya ilmiah dan/atau karya
inovatif).<br />
AKP = Angka kredit unsur penunjang yang ditetapkan.<br />
JM = Jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/konselor.<br />
JWM = Jam wajib mengajar paling sedikit 24-40 jam tatap muka/minggu bagi
guru kelas/mata pelajaran pembelajaran atau jumlah konseli paling
sedikit 150-250 konseli/tahun yang dibimbing oleh guru BK/konselor.<br />
NPK = Persentase perolehan hasil penilaian kinerja .<br />
4 = Waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler) kurang lebih 4 tahun.<br />
JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau
bagi guru BK/konselor yang membimbing 150-250 konseli per tahun.<br />
JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per
minggu atau JM/150 bagi guru BK yang membimbing kurang dari 150
peserta didik per tahun.<br />
8) Jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun sebagaimana
dimaksud pada butir 7) di atas adalah jumlah angka kredit kumulatif
minimal sebagaimana dimaksud pada Lampiran II, III, IV, VI, VII, dan
VIII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dikurangi jumlah angka kredit subunsur pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan unsur penunjang yang dipersyaratkan untuk
setiap jenjang jabatan/pangkat dan dibagi 4 (empat).<br />
9) Penilaian kinerja bagi guru dihitung secara proporsional
berdasarkanmbeban kerja wajib paling sedikit 24 jam tatap muka per
minggu bagi guru kelas/guru mata pelajaran atau membimbing paling
sedikit 150 konseling per tahun bagi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor .<br />
Contoh 1: Guru Mata Pelajaran<br />
Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia dengan jabatan Guru Pertama
pangkat dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2012. Yang
bersangkutan mengajar paling sedikit 24 jam per minggu dan memperoleh
hasil penilaian kinerja 50 pada Desember 2012.<br />
Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja ke skala nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009: 50/56 x 100 = 89<br />
b) Nilai 89 berada dalam rentang 76 – 90 dan disebut “baik”.<br />
c) Angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2012 adalah:<br />
AK = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
AK = {(50-3-5) x (24/24) x 100%} = 10,5<br />
4<br />
Contoh 2: Guru Bimbingan dan Konseling<br />
Rahayu, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2
Pamulang dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c
TMT 1 April 2013. Yang bersangkutan<br />
membimbing siswa 150 orang dan memperoleh hasil penilaian kinerja 52
pada Desember 2013. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah
sebagai berikut.<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja ke skala nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009: 52/68 x 100 = 76,5<br />
b) Nilai 76,5 berada dalam rentang 76 – 90 dan disebut “baik”.<br />
c) Angka kredit yang diperoleh Rahayu, S.Pd. untuk subunsurm
pembimbingan pada tahun 2013 adalah: AK = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM)
x NPK<br />
4<br />
AK = {(100-3-6-10) x 150/150 x 100%} = 20,25<br />
4<br />
d) Apabila Rahayu, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik” selama 4
tahun berturut-turut dari subunsur pembimbingan, maka angka kredit yang
diperoleh dalam 4 tahun adalah 20,25 x 4 = 81<br />
e) Apabila Rahayu, S.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 6
angka kredit dari publikasi ilmiah dan inovasi, dan 10 angka kredit dari
kegiatan penunjang, maka Rahayu, S.Pd. memperoleh angka kredit
kumulatif sebesar: 81 + 3 + 6 + 10 = 100. Angka kredit yang
dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 100. Jadi Sdr. Rahayu,
S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan dari III/c ke III/d dalam waktu 4
tahun.<br />
10) Kinerja guru yang dapat dinilai untuk penetapan angka kredit
dihitung paling kurang 1 (satu) tahun. Apabila usul penetapan angka
mkredit untuk kenaikan pangkat/jabatan dilakukan pada bulan Desember,
maka angka kredit dihitung terakhir bulan Juni tahun yang bersangkutan.<br />
11) Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai pertimbangan dalam penilaian DP3 guru.<br />
b. Penilaian kinerja bagi guru yang mendapat tugas tambahan<br />
Penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, ketua program keahlian,
kepala perpustakaan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala unit
produksi, atau yang sejenis di sekolah/madrasah dilakukan berdasarkan
standar kompetensi menurut peraturan yang berlaku. Penilaian kinerja
guru yang mendapat tugas tambahan difokuskan pada dimensi/aspek
kompetensi yang dipersyaratkan untuk tugas tambahan dimaksud.<br />
1) Konversi nilai kinerja guru bagi guru dengan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Hasil akhir nilai kinerja guru
dengan tugas tambahan yang relevan<br />
dengan fungsi sekolah/madrasah (kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, dan
sejenisnya) yang mendapat pengurangan jam mengajar diperhitungkan
berdasarkan prosentase angka kredit tugas pembelajaran/pembimbingan dan
pelaksanaan tugas tambahan tersebut.<br />
a) Untuk itu, nilai hasil PK Guru dari subunsur pembelajaran/
pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah perlu diubah terlebih dahulu ke skala 0 – 100 dengan
formula berikut:<br />
100 Nilai PKG maksimum<br />
Nilai PKG(Skala 100) Nilai PKG yang diperoleh × =<br />
Keterangan:<br />
• Nilai PKG (skala 100) adalah nilai PK Guru pembelajaran/ pembimbingan
atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dalam
skala 0 – 100 (sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009)<br />
• Nilai PKG yang diperoleh adalah total nilai PK Guru
pembelajaran/pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah sebelum dirubah dalam skala 0 - 100.<br />
• Nilai PKG maksimum adalah nilai tertinggi PK Guru untuk pembelajaran
{56 (14 kompetensi x 4)}, pembimbingan {68 (17 kompetensi x 4)}, atau
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (sesuai
dengan instrumen masing-masing).<br />
b) Masing-masing nilai kinerja guru untuk subunsur
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, kemudian dikategorikan ke<br />
dalam sebutan amat baik (125%), baik (100%), cukup (75%), sedang (50%),
atau kurang (25%) sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009. Konversi Nilai Kinerja Hasil PK GURU ke Angka Kredit<br />
Nilai Hasil PK GURU Sebutan Persentase Angka kredit<br />
91 – 100 Amat baik 125%<br />
76 – 90 Baik 100%<br />
61 – 75 Cukup 75%<br />
51 – 60 Sedang 50%<br />
≤ 50 Kurang 25%<br />
c) Menghitung angka kredit per tahun masing-masing subunsur
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang diperoleh oleh guru. Untuk menghitung angka kredit
per tahun subunsur pembelajaran dan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah digunakan rumus sebagai berikut.<br />
Rumus untuk menghitung angka kredit subunsur pembelajaran/ pembimbingan<br />
(AKK - AKPKB - AKP) × JM/JWM<br />
Angka kredit per tahun= x NPK<br />
Keterangan: 4<br />
• AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat<br />
• AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif)<br />
• AKP adalah angka kredit unsur penunjang yang diwajibkan<br />
• JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/ madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor<br />
• JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap muka per
minggu) bagi guru pembelajaran atau jumlah konseli (150 – 250 konseli
per tahun) yang dibimbing oleh guru BK/konselor<br />
• NPK adalah prosentase perolehan hasil penilaian kinerja<br />
• 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler), 4 tahun<br />
• JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu
atau bagi guru BK/Konselor yang membimbing 150 – 250 konseli per tahun.<br />
• JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka
per minggu atau JM/150 bagi guru BK/konselor yang membimbing kurang dari
150 konseli per tahun<br />
.<br />
Rumus untuk menghitung angka kredit unsur tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah<br />
Angka kredit per tahun = (AKK - AKPKB- AKP) ×NPK<br />
4<br />
Keterangan:<br />
• AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat<br />
• AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif)<br />
• AKP adalah angka kredit unsur penunjang yang diwajibkan<br />
• NPK adalah persentase perolehan hasil penilaian kinerja<br />
• 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler), kurang lebih 4 tahun<br />
Ingat! Untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang
dipersyaratkan lihat Pasal 18 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009<br />
d) Selanjutnya angka kredit masing-masing subunsur pembelajaran/
pembimbingan dan angka kredit tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah dijumlahkan untuk memperoleh total angka kredit dengan
perhitungan sebagai berikut:<br />
i. Guru dengan Tugas Tambahan sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah<br />
Total Angka Kredit = 25% Angka Kredit Pembelajaran/ Pembimbingan + 75%
Angka Kredit Tugas Tambahan sebagai Kepala Sekolah/Madrasah<br />
ii. Guru dengan Tugas Tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah/ Madrasah<br />
Total Angka Kredit = 50% Angka Kredit Pembelajaran/ Pembimbingan + 50%
Angka Kredit Tugas Tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.<br />
iii. Guru dengan Tugas Tambahan sebagai kepala perpustakaan/ kepala laboratorium<br />
Total Angka Kredit = 50% Angka Kredit Pembelajaran/ Pembimbingan + 50%
Angka Kredit Tugas Tambahan sebagai kepala perpustakaan/kepala
laboratorium.<br />
Konversi nilai PK Guru untuk guru dengan tugas tambahan lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah diperhitungkan dengan cara yang
sama, dengan konversi nilai PKG pembelajaran/pembimbingan, perbedaannya
hanya pada rumus persentase penjumlahannya.<br />
Berikut ini dijelaskan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala perpustakaan,
ketua program keahlian, dan kepala laboratorium.<br />
(1) Kepala Sekolah/Madrasah, Untuk kepala sekolah/madrasah, dimensi/aspek kompetensi yang dinilai adalah:<br />
a. kepribadian dan sosial;<br />
b. kepemimpinan pembelajaran;<br />
c. pengembangan sekolah/madrasah;<br />
d. manajemen sumber daya;<br />
e. kewirausahaan; dan<br />
f. supervisi pembelajaran.<br />
Paket penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan
menggunakan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah (IPKKS).
Instrumen tersebut terdiri dari 6 (enam) aspek/dimensi penilaian
menggunakan skala penilaian 1 sampai 4, dengan rentang nilai total
antara 6 sampai 24 (yakni 1x 6 kompetensi = 6 sebagai nilai terendah
s.d. 4 x 6 kompetensi = 24 sebagai nilai tertinggi).<br />
Untuk menentukan nilai kinerja guru yang mendapat tugas tambahan tersebut digunakan rumus:<br />
Σ TN<br />
NK = X 100<br />
Σ NRT<br />
Keterangan: NK = Nilai Kinerja<br />
ΣTN = Jml Nilai Rata-rata untuk semua kompetensi yang dinilai untuk tugas tambahan tersebut.<br />
Σ NRT = Nilai kinerja Tertinggi<br />
Untuk kepala sekolah konversi nilai ke skala 0-100 dilakukan menggunakan rumus:<br />
NKKS = NIPKKS x100<br />
NKKS (Skala 100) = Nilai Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dalam skala 0- 100 sesuai Permenneg PAN dan RB 16/2009<br />
NIPKKS =Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah<br />
Contoh 3: Kepala Sekolah/Madrasah<br />
Ahmad Sumarna, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang
IV/a TMT 1 April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika dan diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah. Penilaian kinerja terhadap Ahmad
Sumarna, S.Pd. dilakukan pada Desember 2014. Hasilnya, Ahmad Sumarna,
S.Pd. sebagai guru memperoleh nilai 48 dan sebagai kepala sekolah
memperoleh nilai rata-rata 18. Langkah-langkah perhitungan angka
kreditnya adalah sebagai berikut.<br />
Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi
Ahmad Sumarna, S.Pd. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,7<br />
b) Nilai kinerja guru untuk subunsur pembelajaran/pembimbingan,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup
(75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur pembelajaran 85,7
masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:<br />
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
Angka Kredit per tahun = [{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%] = 29,75<br />
4<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah Ahmad Sumarna, SPd. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 18/24 x 100 = 75.<br />
b) Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk subunsur tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik
(125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara<br />
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur
tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75
dengan kategori “Cukup (75%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah yang diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd. adalah: Angka Kredit satu
tahun = (AKK-AKPKB-AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka Kredit satu tahun = {150 – (4 + 12) -15} x 75% = 22,31<br />
4<br />
d) Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun
2014 sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah
adalah = 25% (29,75) + 75% (22,31)<br />
= 7,44 + 16,73 = 24,17.<br />
e) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd
mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad
Sumarna, S.Pd selama 4 tahun adalah: 4 x 24,17 = 96,68<br />
f) Apabila Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan
pengembangan diri, 12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka
kredit dari kegiatan unsur penunjang. Jadi, Ahmad Sumarna, S.Pd
memperoleh angka<br />
kredit kumulatif sebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68, maka yang
bersangkutan tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke
golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun,
karena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk
naik pangkat dan jabatan fungsionalnya sebesar 150 (Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009).<br />
(2) Wakil Kepala Sekolah/Madrasah, Guru yang mempunyai tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah penilaian kinerjanya
dilakukan dengan instrumen dengan kompetensi berikut: <br />
No Kompetensi<br />
1 Kepribadian dan sosial<br />
2 Kepemimpinan<br />
3 Pengembangan sekolah/madrasah<br />
4 Kewirausahaan<br />
5 Bidang tugas wakil kepala sekolah/madrasah (*) :<br />
• Bidang akademik<br />
• Bidang kesiswaan<br />
• Bidang sarana dan prasarana<br />
• Bidang humas<br />
(*) pilih salah satu sesuai bidang tugas wakil kepala sekolah/madrasah<br />
Secara umum seorang wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai penilaian kinerja dengan asumsi nilai maksimal:<br />
1. Kepribadian dan sosial, nilai maksimal 4;<br />
2. Kepemimpinan, skor maksimal 4;<br />
3. Pengembangan sekolah/madrasah, nilai maksimal 4;<br />
4. Kewirausahaan, nilai maksimal 4.<br />
5. Bidang tugas wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing dengan nilai maksimal 4. Nilai kinerja seorang
wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai nilai kinerja maksimal 20.<br />
Contoh 4: Wakil Kepala Sekolah/Madrasah<br />
Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1
April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika, 12 jam tatap muka per minggu.
Dra. Roesmiyati selain mengajar juga diberi tugas tambahan sebagai
wakil kepala sekolah. Pada penilaian kinerja bulan Desember 2014 Dra.
Roesmiyati sebagai guru memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru
adalah nilai 49 dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat nilai
rata-rata 18 pada 2014. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya
adalah sebagai berikut.<br />
Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur pembelajaran bagi Dra.
Roesmiyati ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah:
49/56 x 100 = 87,5<br />
b) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk subunsur pembelajaran,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup
(75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur pembelajaran 87,5
masuk dalam rentang 76 - 90 kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:<br />
Angka kredit satu tahun = (AKK-AKPKB-AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka kredit satu tahun = {100 – (4 + 8) – 10} x 100% = 19,5<br />
4<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur tugas tambahan, Dra.
Roesmiyati sebagai wakil kepala sekolah. ke skala nilai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/20 x 100 = 90<br />
b) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk subunsur tugas tambahan
sebagai wakil kepala sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik
(125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara<br />
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah 90 masuk dalam rentang 76 -
90 dengan kategori “Baik<br />
(100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah: Angka kredit satu
tahun = (AKK-AKPKB-AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka kredit satu tahun = {100 – (4 + 8) – 10} x 100% = 19,5<br />
4<br />
d) Total angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati untuk tahun 2014
sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
adalah = 50% (19,5) + 50% (19,5) = 9,75 +9,75 =19,5.<br />
e) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Roesmiyati
mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Dra.
Roesmiyati guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
adalah: 4 x 19,5 = 78.<br />
f) Apabila Dra. Roesmiyati melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan
pengembangan diri, 8 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka
kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra. Roesmiyati memperoleh angka
kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100, jadi yang bersangkutan
dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke golongan
ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena telah memenuhi persyaratan
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan
fungsionalnya sebesar 100 (Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009) tersebut.<br />
(3) Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui:<br />
• Pengamatan, dilakukan dengan cara mengamati lingkungan perpustakaan
baik secara fisik maupun non fisik (persepsi pengguna) perpustakaan
sekolah/madrasah.<br />
• Wawancara, dilakukan dengan mewawancarai guru yang diberi tugas
sebagai kepala perpustakaan sekolah/madrasah serta sumber-sumber yang
relevan, antara lain kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, guru, peserta didik, dan staf tata usaha.<br />
• Dokumen, dilakukan dengan cara menelaah dokumendokumen yang ada
kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan kepala perpustakaan
sekolah/madrasah.<br />
Perhitungan Skor dan Nilai Akhir<br />
Perhitungan skor kinerja guru yang diberi tugas sebagai kepala
perpustakaan sekolah/madrasah terdiri atas 6 (enam) dimensi kinerja
dengan 10 (sepuluh) jenis kompetensi yang bersumber dari Standar
Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 25
Tahun 2008). Berdasarkan indikatorindikator yang dinilai pada jenis
kompetensi tersebut, penilai memberikan nilai dengan rentang 1 sampai 4.
Untuk menentukan nilai kinerja guru yang mendapat tugas tambahan
tersebut digunakan rumus :<br />
Σ TN<br />
NK = ----------- X 100<br />
Σ NRT<br />
Keterangan:<br />
NK = Nilai Kinerja<br />
ΣTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua kompetensi yang dinilai untuk
tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan sekolah/madrasah<br />
Σ NRT = Nilai kinerja Tertinggi <br />
Konversi nilai kinerja kepala perpustakaan sekolah/madrasah ke
standar menurut Permenneg PAN dan RB nomor 16 Tahun 2009 dilakukan
menggunakan rumus: NKKPS = NIPKKPS/M x 100<br />
NKKPS (Skala 100) = Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah dalam skala 0-100 sesuai<br />
Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009.<br />
NIPKKPS/M =Nilai hasil Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah<br />
Contoh 5: Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah<br />
Dra. Nina, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April
2014 mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan
sebagai kepala perpustakaan. Penilaian kinerja di bulan Desember 2014,
Dra. Nina sebagai guru memperoleh nilai 35 48 dan sebagai kepala
perpustakaan sekolah mendapat nilai ratarata 30. Langkah-langkah
perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.<br />
Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur pembelajaran Dra. Nina ke
skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,71<br />
b) Nilai kinerja Dra. Nina untuk subunsur pembelajaran, kemudian
dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur pembelajaran 85,71 masuk
dalam rentang 76 - 90 kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Nina adalah:<br />
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
Angka Kredit per tahun = [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%] = 19,5<br />
4<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur tugas tambahan sebagai
kepala perpustakaan bagi Dra. Nina ke skala nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 adalah: 30/40 x 100 = 75<br />
b) Nilai kinerja Dra. Nina untuk subunsur tugas tambahan sebagai
kepala perpustakaan, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%),
Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur tugas
tambahan sebagai kepala perpustakaan 75 masuk dalam rentang 61 - 75
dengan kategori “Cukup (75%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai kepala
perpustakaan yang diperoleh Dra. Nina adalah: Angka kredit satu tahun =
(AKK–AKPKB–AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka kredit satu tahun = {100-(4+8)–10} x 75% = 14,63<br />
4<br />
d) Total angka kredit yang diperoleh Dra. Nina untuk tahun 2014
sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan
adalah = 50% (19,5) + 50% (14,63)<br />
= 9,75 + 7,32 = 17,07.<br />
e) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Nina mempunyai
nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Nina sebagai
kepala perpustakaan adalah: 4 x 17,07 = 68,28<br />
f) Apabila Dra. Nina melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan
diri, 8 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari
kegiatan penunjang, maka Dra. Nina memperoleh angka kredit kumulatif
sebesar 68,28 + 4 + 8 + 10 = 90,28. Jadi dalam kurun waktu tersebut yang
bersangkutan belum dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang
III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum
memenuhi persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan
jabatan fungsionalnya sebesar 100 (Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009) tersebut.<br />
(4) Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah Pengumpulan data dan
informasi dilakukan melalui beberapa cara agar mendapatkan penilaian
yang obyektif yaitu:<br />
• Pengamatan, dilakukan dengan cara mengamati hal yang positif dan hal yang negatif terkait tugas ketua program keahlian.<br />
• Wawancara, dilakukan dengan mewawancarai sumber-sumber yang relevan,
antara lain kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/ madrasah,
guru, peserta didik, dan staf tata usaha yang terkait.<br />
• Dokumen, dilakukan dengan cara menelaah dokumen-dokumen dan catatan
yang ada kaitannya dengan pengelolaan ketua program keahlian sesuai
dengan standar. Menentukan nilai kinerja guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai ketua program keahlian dilakukan menggunakan rumus:<br />
Σ TN<br />
NK = --------X 100<br />
Σ NRT<br />
Keterangan:<br />
NK = Nilai Kinerja<br />
ΣTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua kompetensi yang dinilai untuk tugas tambahan sebagai ketua program keahlian<br />
Σ NRT = Nilai kinerja Tertinggi<br />
Konversi nilai hasil penilaian kinerja Ketua Program Keahlian dilakukan menggunakan rumus:<br />
NKKPKS = NIPKKPKS/M x 100<br />
Keterangan:<br />
NKKPKS = Nilai Kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah<br />
NIPKKPKS = Nilai Hasil Penilaian Kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah<br />
Contoh 6: Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah<br />
Drs. Rahmat memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1
April 2014 mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas
tambahan sebagai ketua program keahlian sekolah.<br />
Pada bulan Desember 2014, penilaian kinerja terhadap Drs. Rahmat sebagai
guru memberikan nilai 46 dan sebagai ketua program keahlian sekolah
mendapat nilai rata-rata 28. Langkahlangkah perhitungan angka kreditnya
adalah sebagai berikut.<br />
Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur pembelajaran Drs. Rahmat ke
skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 46/56 x 100 = 82,14<br />
b) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk subunsur pembelajaran, kemudian
dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 . Nilai PK Guru subunsur pembelajaran 82,14 masuk
dalam rentang 76 - 90 kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Rahmat adalah:<br />
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
Angka Kredit per tahun = [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%] = 19,5<br />
4<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur tugas tambahan sebagai
ketua program keahlian bagi Drs. Rahmat ke skala nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 adalah: 28/32 x 100 = 87,5.<br />
b) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk subunsur tugas tambahan sebagai
ketua program keahlian, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik
(125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara<br />
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur
tugas tambahan sebagai ketua program keahlian 87,5 masuk dalam rentang
76 - 90 dengan kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai ketua
program keahlian yang diperoleh Drs. Rahmat adalah: Angka kredit satu
tahun =( AKK-AKPKB-AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka kredit satu tahun = {100-(4+8)-10} x 100% = 19,5<br />
4<br />
d) Total angka kredit yang diperoleh Drs. Rahmat untuk tahun 2014
sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai ketua program keahlian
adalah = 50% (19,5) + 50% (19,5)<br />
= 9,75 + 9,75 = 19,5.<br />
e) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Rahmat mempunyai
nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Rahmat sebagai
ketua program keahlian selama 4 tahun adalah: 4 x 19,5 = 78<br />
f) Apabila Drs. Rahmat melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan
diri, 8 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari
kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat memperoleh angka kredit kumulatif
sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang bersangkutan dapat naik pangkat
dan jabatan dari golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan
jabatan Guru Madya, karena telah memenuhi persyaratan angka kredit yang
diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya sebesar 100
(Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009).<br />
(5) Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah<br />
Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui beberapa cara agar mendapatkan penilaian yang obyektif yaitu:<br />
• Pengamatan, dilakukan dengan cara mengamati lingkungan sekitar
laboratorium/bengkel, baik internal maupun eksternal dan mencatat hal
yang positif dan hal yang negatif terkait tugas kepala
laboratorium/bengkel.<br />
• Wawancara, dilakukan dengan mewawancarai sumber-sumber yang relevan,
antara lain kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,
guru, dan peserta didik pemakai fasilitas laboratorium/bengkel dan staf
tata usaha yang terkait.<br />
• Dokumen, dilakukan dengan cara menelaah dokumendokumen dan catatan
yang ada kaitannya dengan pengelolaan laboratorium/bengkel sesuai dengan
standar. Untuk Aspek kinerja guru yang dinilai bagi guru dengan tugas
tambahan sebagai kepala laboratorium/bengkel aspek kinerja yang dinilai
adalah sebagai berikut:<br />
a. aspek kepribadian;<br />
b. aspek sosial;<br />
c. aspek pengorganisasian terhadap guru, laboran/teknisi;<br />
d. aspek pengelolaan program dan administrasi;<br />
e. aspek pengelolaan pemantauan dan evaluasi;<br />
f. aspek pengembangan dan inovasi dan;<br />
g. aspek lingkungan dan K3.<br />
Penentuan nilai kinerja guru yang mendapat tugas tambahantersebut dilakukan menggunakan rumus:<br />
Σ TN<br />
NK = ------- X 100<br />
Σ NRT<br />
Keterangan:<br />
NK = Nilai Kinerja<br />
ΣTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua kompetensi yang dinilai untuk tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/bengkel<br />
Σ NRT = Nilai kinerja Tertinggi<br />
Konversi nilai penilaian kinerja sebagai kepala laboratorium/ bengkel sekolah/madrasah menggunakan rumus: NKKL=NIPKKL x 100<br />
28<br />
Keterangan:<br />
NKKL = Nilai Kinerja Kepala Laboratorium/Bengkel<br />
NIPKKL = Nilai hasil Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium/ Bengkel<br />
Contoh 7: Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah<br />
Drs. Eko memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1
April 2014 mengajar mata pelajaran IPA dan diberi tugas tambahan sebagai
kepala laboratorium IPA. Pada Desember 2014 hasil penilaian kinerja
sebagai guru adalah 45 dan sebagai kepala laboratorium mendapat total
nilai rata-rata 19. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah
sebagai berikut.<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas pembelajaran<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur tugas pembelajaran Drs. Eko
ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 45/56 x 100 = 80,36<br />
b) Nilai kinerja Drs. Eko untuk subunsur pembelajaran, kemudian
dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru subunsur pembelajaran 80,36 masuk
dalam rentang 76 - 90 kategori “Baik (100%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Eko adalah:<br />
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK<br />
4<br />
Angka Kredit per tahun = [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%] = 19,5<br />
4<br />
Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel:<br />
a) Konversi hasil penilaian kinerja subunsur tugas tambahan sebagai
kepala laboratorium/bengkel Drs. Eko ke skala nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 adalah: 19/28 x 100 = 67,86.<br />
b) Nilai kinerja Drs. Eko untuk subunsur tugas tambahan sebagai
Kepala Laboratorium/Bengkel, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik
(125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK Guru
subunsur tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/ bengkel 67,86 masuk
dalam rentang 61 - 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.<br />
c) Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai kepala
laboratorium/bengkel yang diperoleh Drs. Eko adalah: Angka kredit satu
tahun = (AKK-AKPKB-AKP) x NPK<br />
4<br />
Angka kredit satu tahun = {100-(4+8)-10} x 75% = 14,62<br />
4<br />
d) Total angka kredit yang diperoleh Drs. Eko untuk tahun 2014
sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
laboratorium/bengkel adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62)<br />
= 9,75 + 7,31 = 17,06.<br />
e) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Eko mempunyai nilai
kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Eko sebagai guru
dengan tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/bengkel adalah: 4 x
17,06 = 68,24<br />
f) Apabila Drs. Eko melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan
diri, 8 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari
kegiatan penunjang, maka Drs. Eko memperoleh angka kredit kumulatif
sebesar 68,24 + 4 + 8 + 10 = 90,24. Jadi yang bersangkutan tidak dapat
naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke golongan ruang
IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum memenuhi persyaratan jumlah
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan
fungsionalnya (Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009) tersebut.<br />
2) Guru dengan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah tetapi tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Angka
kredit untuk tugas tambahan bagi guru dengan tugas tambahan yang tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka tidak disertakan dalam perhitungan
konversi nilai PKG, tetapi langsung diperhitungkan sebagai perolehan
angka kredit guru pada periode tahun tertentu. Angka kredit akhir yang
diperoleh diperhitungkan dengan formula matematika sebagai berikut.<br />
a) Tugas yang dijabat selama 1 (satu) tahun (misal: wali kelas, tim
kurikulum, pembimbing guru pemula, dan sejenisnya). Angka kredit akhir
tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 5%
dari Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun.<br />
Contoh 8: Guru yang mendapat tugas tambahan menjadi Wali Kelas (tugas tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar)<br />
Misalnya Budiman S.Pd. pada contoh 1 diberikan tugas sebagai wali kelas
selama setahun yang tidak mengurangi jam mengajarnya. Karena Budiman
S.Pd, pada perhitungan contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari
tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per tahun; maka angka kredit
kumulatif yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun,
karena yang bersangkutan mendapat tugas sebagai wali kelas adalah: Angka
kredit kumulatif yang dikumpulkan<br />
= Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 5% Angka Kredit Hasil PK
GURU selama setahun = 10,5 + (10,5 x 5/100) = 10,5 + 0,53 = 11,03.<br />
b) Tugas yang dijabat selama kurang dari 1 (satu) tahun atau
tugas-tugas temporer (misal: menjadi pengawas penilaian dan evaluasi,
membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, menjadi pembimbing
penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan sejenisnya). Angka
kredit akhir tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama
setahun + 2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun tersebut.<br />
Contoh 9: Guru yang mendapat tugas tambahan menjadi Pengawas Penilaian
dan Evaluasi (tugas tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar)<br />
Misalnya Budiman S.Pd. pada contoh 1 diberikan tugas temporer (kurang
dari setahun) yang tidak mengurangi jam mengajarnya sebanyak 3 kali
sebagai pengawas penilaian dan evaluasi selama setahun. Karena Budiman
S.Pd, pada perhitungan contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari
tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per tahun; maka angka kredit
kumulatif yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun,
karena yang bersangkutan mendapat tugas tersebut adalah: Angka kredit
kumulatif yang dikumpulkan selama setahun = Angka Kredit Hasil PK GURU
selama setahun + (2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun x Banyak
banyaknya tugas sementara yang diberikan selama setahun):= 10,5 + {(10,5
x 2/100) x 2}<br />
= 10,5 + (0,21 x 2) = 10,5 + 0,42 = 10,92<br />
Catatan : jumlah tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka, maksimum adalah 2 kali dalam satu tahun.<br />
C. SUBUNSUR PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN<br />
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya yang dimaksudkan pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan<br />
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau
pengembangan karya inovatif. <br />
Jenis kegiatan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi sebagai berikut:<br />
1. Pengembangan diri<br />
a. Diklat fungsional;<br />
b. Kegiatan kolektif guru.<br />
2. Publikasi ilmiah<br />
a. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal:<br />
b. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru:<br />
3. Karya inovatif<br />
a. Menemukan teknologi tepat guna;<br />
b. Menemukan atau menciptakan karya seni;<br />
c. Membuat atau memodifikasi alat pelajaran; dan<br />
d. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.<br />
Persyaratan/angka kredit minimal bagi guru yang akan naik
jabatan/pangkat dari subunsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
untuk masing-masing pangkat/golongan adalah sebagai berikut:<br />
1. Guru golongan III/a ke golongan III/b, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga) angka kredit.<br />
2. Guru golongan III/b ke golongan III/c, subunsur pengembangan diri
sebesar 3 (tiga) angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 4 (empat) angka kredit.<br />
3. Guru golongan III/c ke golongan III/d, subunsur pengembangan diri
sebesar 3 (tiga) angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 6 (enam) angka kredit.<br />
4. Guru golongan III/d ke golongan IV/a, subunsur pengembangan diri
sebesar 4 (empat) angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 8 (delapan) angka kredit. Bagi guru golongan
tersebut sekurangkurangnya mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian
dari subunsur publikasi ilmiah.<br />
5. Guru golongan IV/a ke golongan IV/b, subunsur pengembangan diri
sebesar 4 (empat) angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 12 (dua belas) angka kredit. Bagi guru golongan
tersebut, sekurangkurangnya mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN.<br />
6. Guru golongan IV/b ke golongan IV/c, subunsur pengembangan diri
sebesar 4 (empat) angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 12 (dua belas) angka kredit. Bagi guru golongan
tersebut, sekurangkurangnya mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN.<br />
7. Guru golongan IV/c ke golongan IV/d, subunsur pengembangan diri
sebesar 5 (lima) angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 14 (empat belas) angka kredit. Bagi guru golongan
tersebut, sekurang-kurangnya dari subunsur publikasi ilmiah mempunyai 1
(satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di
jurnal yang ber ISSN serta 1 (satu) buku pelajaran atau buku pendidikan
yang ber ISBN.<br />
8. Guru golongan IV/d ke golongan IV/e, subunsur pengembangan diri
sebesar 5 (lima) angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif sebesar 20 (dua puluh) angka kredit. Bagi guru golongan
tersebut, sekurangkurangnya dari subunsur publikasi ilmiah mempunyai 1
(satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di
jurnal yang ber ISSN serta 1 (satu) buku pelajaran atau buku pendidikan
yang ber ISBN.<br />
9. Bagi Guru Madya, golongan IV/c, yang akan naik jabatan menjadi
Guru Utama, golongan IV/d, selain membuat PKB sebagaimana pada nomor 7
diatas juga wajib melaksanakan presentasi ilmiah.<br />
Tabel Jenis-jenis Publikasi yang Wajib Dibuat oleh Guru Berdasarkan Golongan dan Jabatan<br />
Dari Jabatan Ke Jabatan Jumlah angka kredit minimal dari subunsur<br />
Subunsur Pengembangan diri Subunsur publikasi ilmiah dan atau karya inovatif Macam publikasi ilmiah yang<br />
wajib ada (minimal satu publikasi)<br />
Guru Pertama<br />
golongan IIIa Guru Pertama<br />
golongan IIIb 3 (tiga)<br />
Guru Pertama<br />
golongan IIIb Guru Muda<br />
golongan IIIc 3 (tiga) 4 (empat) Bebas pada jenis karya publikasi<br />
ilmiah dan inovatif<br />
Guru Muda<br />
golongan IIIc Guru Muda<br />
golongan IIId 3 (tiga) 6 (enam) Bebas pada jenis karya publiasi<br />
ilmiah dan inovatif<br />
Guru Muda<br />
golongan IIId Guru Madya<br />
golongan IVa 4 (empat) 8 (delapan) Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e)<br />
Guru Madya<br />
golongan IVa<br />
Guru Madya<br />
golongan IVb<br />
4 (empat) 12 (dua belas)<br />
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e)<br />
Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b,<br />
2.2.c atau 2.2.d)<br />
Guru Madya<br />
golongan IVb<br />
Guru Madya<br />
golongan IVc<br />
4 (empat) 12 (dua belas)<br />
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e)<br />
Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b,<br />
atau 2.2.c), atau 2.2.h.1 atau 2.2.h.2)<br />
Guru Madya<br />
golongan IVc<br />
Guru Utama<br />
golongan IVd<br />
5 (lima) 14 (empat belas)<br />
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e)<br />
Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b<br />
atau 2.2.c atau 2.2.h.1)<br />
Buku pelajaran atau buku pendidikan (2.3.a 1, atau 2.3.a.2, atau 2.3.c.1)<br />
Guru Utama<br />
golongan IVd<br />
Guru Utama<br />
golongan IVe<br />
5 (lima) 20 (dua puluh)<br />
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e)<br />
Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.a,<br />
atau, 2.2.b, atau 2.2. h.1)<br />
Buku pelajaran atau buku<br />
pendidikan(2.3.a.1/ 2.3.a.2, / 2.3.c.1)<br />
Keterangan:<br />
2.2.b = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.<br />
2.2.c = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.<br />
2.2.d = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam
majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota.<br />
2.2.e = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang
pendidikan di sekolah/madrasahnya, diseminarkan di sekolah/ madrasahnya,
disimpan di perpustakaan.<br />
2.2.h.1 = Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat
nasional yang terakreditasi.<br />
2.2.h.2 = Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat
nasional yang tidak terakreditasi/tingkat provinsi.<br />
2.3.a.1 = Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP.<br />
2.3.a.2 = Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN.<br />
2.3.c.1 = Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN.<br />
1. Pengembangan Diri<br />
1) Diklat fungsional<br />
a) Kursus;<br />
b) Pelatihan;<br />
c) Penataran;<br />
d) Bentuk diklat yang lain.<br />
2) Kegiatan kolektif guru<br />
a) Mengikuti lokakarya atau kegiatan kelompok/musyawarah kerja guru atau
in house training untuk penyusunan perangkat kurikulum dan/atau
kegiatan pembelajaran berbasis TIK, penilaian, pengembangan media
pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya untuk kegiatan pengembangan
keprofesian guru.<br />
b) Mengikuti, baik sebagai pembahas maupun sebagai peserta, pada
seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya.<br />
c) Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan
kewajiban guru terkait dengan pengembangan keprofesiannya. Bukti fisik
yang dinilai Laporan hasil pengembangan diri baik berupa diklat
fungsional dan kegiatan kolektif guru disusun dalam bentuk makalah
deskripsi diri terkait kegiatan pengembangan diri yang memuat maksud dan
tujuan kegiatan, siapa penyelenggara kegiatan, apa kegunaan/manfaat
kegiatan bagi guru dan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dampak
kegiatan bagi peserta didik, kapan waktu dan tempat penyelenggaraan
kegiatan, dan bagaimana pola penyelenggaraan kegiatan dengan dilampiri:<br />
a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah atau instansi lain
yang terkait, yang telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah. Jika
penugasan bukan dari kepala sekolah/madrasah (misalnya dari institusi
lain atau kehendak sendiri), harus disertai dengan surat persetujuan
mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/madrasah.<br />
b. Laporan untuk setiap kegiatan yang diikuti yang dibuat oleh guru yang bersangkutan.<br />
Angka kredit<br />
a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok/musyawarah kerja
guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran, diberi
angka kredit 0,15.<br />
b. Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, diskusi panel atau bentuk
pertemuan ilmiah yang lain: Sebagai pembahas atau pemakalah, diberi
angka kredit 0,2. Sebagai peserta, diberi angka kredit 0,1.<br />
c. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru, diberi angka kredit 0,1.<br />
2. Publikasi Ilmiah<br />
a) Presentasi pada forum ilmiah<br />
1) Jenis Presentasi pada forum ilmiah<br />
a) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah.<br />
b) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah<br />
2) Bukti fisik yang dinilai<br />
a) Makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiah dan telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah.<br />
b) Surat keterangan dari panitia seminar atau sertifikat/piagam dari panitia pertemuan ilmiah.<br />
3) Angka kredit<br />
a) Pemrasaran/narasumber pada seminar/lokakarya ilmiah, diberi angka kredit 0,2.<br />
b) Pemrasaran/narasumber pada koloqium atau diskusi ilmiah, diberiangka kredit 0,2.<br />
b) Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan formal<br />
1) Karya tulis berupa laporan hasil penelitian<br />
a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP.<br />
b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan
secara nasional dan terakreditasi.<br />
c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.<br />
d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat
kabupaten/kota.<br />
e) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolah/madrasahnya dan disimpan di perpustakaan.<br />
2) Bukti fisik<br />
a) Buku asli atau fotokopi yang menunjukkan keterangan nama penerbit,
tahun terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah diedarkan
secara nasional, harus disertakan pernyataan dari penerbit yang
menerangkan bahwa buku tersebut telah beredar secara nasional. Jika buku
tersebut telah lulus penilaian dari BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan) Kementerian Pendidikan Nasional, maka harus ada keterangan
yang jelas tentang persetujuan atau pengesahan dari BSNP tersebut, yang
umumnya berupa tanda persetujuan/pengesahan dari BSNP tersebut, yang
tercetak di sampul buku.<br />
b) Majalah/jurnal ilmiah asli atau foto kopi yang menunjukkan adanya
nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor (mitra
bestari). Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus
disertai dengan keterangan akreditasi untuk tingkat nasional. Jika
dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang tingkat
penerbitan jurnal tersebut. Jika satu artikel ilmiah yang sama (atau
sangat mirip) dimuat di beberapa majalah/jurnah ilmiah, maka angka
kredit untuk artikel tersebut hanya diberikan pada salah satu
majalah/jurnal ilmiah dan dipilh angka kredit yang terbesar.<br />
c) Makalah laporan hasil penelitian yang dilengkapi dengan berita acara
yang membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut telah diseminarkan di
sekolah/madrasahnya.<br />
3) Angka kredit<br />
a) Berupa buku yang diterbitkan ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP, besaran angka kredit 4.<br />
b) Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi, besaran angka kredit 3.<br />
c) Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi, besaran angka kredit 2.<br />
d) Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota, besaran angka kredit 1.<br />
e) Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah penulis, besaran angka kredit 4.<br />
2) Makalah berupa tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran<br />
Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan
penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan
pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/ madrasahnya).<br />
Bukti fisik<br />
a) Makalah asli atau fotokopi dengan surat pernyataan tentang keaslian
dari kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala
sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.<br />
b) Surat keterangan dari kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang
menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut telah disimpan
di perpustakaan sekolah/madrasahnya.<br />
Angka kredit : Tinjauan Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan, besaran angka kredit 2.<br />
3) Tulisan ilmiah populer<br />
Karya ilmiah populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Bukti fisik<br />
a) Guntingan (klipping) tulisan dari media massa yang memuat karya
ilmiah penulis, dengan pengesahan dari kepala sekolah/madrasah. Pada
guntingan media massa tersebut harus jelas nama media massa serta
tanggal terbitnya.<br />
b) Jika berupa fotokopi, harus ada surat pernyataan dari kepala
sekolah/madrasah yang menyataan keaslian karya ilmiah populer yang
dimuat di media massa tersebut.<br />
Angka kredit<br />
a) Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran
pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat nasional, besaran
angka kredit 2.<br />
b) Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran
pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat provinsi, besaran
angka kredit 1,5.<br />
4) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan<br />
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi
gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan
pembajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.<br />
Bukti fisik Jurnal ilmiah asli atau fotokopi yang menunjukkan adanya
nomor ISSN, surat keterangan akreditasi untuk tingkat nasional, (atau
surat keterangan bahwa jurnal tersebut adalah tingkat nasional tetapi
tidak terakreditasi), surat keterangan jika jurnal tersebut diterbitkan
di tingkat provinsi atau kabupaten/kota, atau tingkat lokal
(kabupaten/kota/ sekolah/madrasah).<br />
Catatan: Jika 1 (satu) artikel ilmiah yang sama dimuat di beberapa
majalah/jurnah ilmiah, maka yang dapat dinilai hanya 1 (satu) dan
dipilih artikel yang berpeluang mendapatkan angka kreditnya terbesar.
Semua bukti fisik di atas memerlukan surat pernyataan keaslian dari
kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala
sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.<br />
Angka kredit<br />
a) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional terakreditasi,
besaran angka kredit 2.<br />
b) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikan di muat di jurnal tingkat nasional tidak terakreditasi
atau tingkat provinsi, besaran angka kredit 1,5.<br />
c) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada
satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tidak terakreditasi
atau tingkat kabupaten/kota/sekolah/madrasah, besaran angka kredit 1.<br />
c. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru<br />
1) Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau
mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang
pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik
sebagai buku utama atau buku pelengkap.<br />
Bukti fisik : Buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan nama
penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan lain
seperti persetujuan dari BSNP, nomor ISBN.<br />
Catatan: Jika buku tersebut berupa fotokopi, maka diperlukan surat
pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah disertai tanda tangan
kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.<br />
Angka kredit<br />
a) Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP, besaran angka kredit 6.<br />
b) Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN, besaran angka kredit 3.<br />
c) Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber ISBN, besaran angka kredit 1.<br />
2) Modul/diktat pembelajaran per semester<br />
Definisi<br />
a) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara
tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap
sendiri materi tersebut.<br />
b) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi
yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata
pelajaran/bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan
belajar mengajar.<br />
Kerangka isi<br />
a) Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan disajikan sedemikian
rupa agar siswa secara mandiri dapat memahami materi yang disajikan.
Modul umumnya terdiri dari:<br />
• petunjuk untuk siswa,<br />
• isi materi bahasan (uraian dan contoh),<br />
• lembar kerja siswa,<br />
• evaluasi,<br />
• kunci jawaban evaluasi, dan<br />
• pegangan tutor/guru (jika ada).<br />
b) Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa
kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan
di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut.<br />
c) Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu.<br />
d) Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi
yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah
tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar siswa mampu
menggunakan modul dalam pembelajaran secara mandiri.<br />
e) Diktat berbeda dengan modul, Diktat adalah buku pelajaran yang
'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya
maupun cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik
seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih
digunakan di kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi seringkali
ditiadakan.<br />
Bukti fisik : Modul/diktat asli atau fotokopi dengan disertai surat
keterangan yang menyatakan bahwa modul/diktat tersebut digunakan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota atau sekolah/madrasah setempat
dengan pengesahan dari dinas pendidikan provinsi atau dinas pendidikan
kabupaten/kota.<br />
Angka kredit<br />
a) Modul/diktat yang digunakan di tingkat provinsi, besaran angka kredit 1,5.<br />
b) Modul/diktat yang digunakan di tingkat kabupaten/kota, besaran angka kredit 1.<br />
c) Modul/diktat yang digunakan di tingkat sekolah/madrasah, besaran angka kredit 0,5.<br />
3) Buku dalam bidang pendidikan<br />
Buku dalam Bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan.<br />
Bukti fisik : Buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan nama
penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan lain yang
diperlukan seperti nomor ISBN, dll.<br />
Catatan: Jika buku tersebut berupa fotokopi, maka diperlukan pernyataan
keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala
sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.<br />
Angka kredit<br />
a) Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber- ISBN, besaran angka kredit 3.<br />
b) Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber ISBN, besaran angka kredit 1,5.<br />
4) Karya terjemahan<br />
Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku
pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau
bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia
ke bahasa asing atau bahasa daerah.<br />
Bukti fisik : Karya terjemahan atau fotokopinya yang secara jelas
menunjukkan nama buku yang diterjemahkan, nama penulis karya terjemahan,
serta daftar isi buku yang diterjemahkan.<br />
Catatan: Buku terjemahan tersebut harus dilengkapi dengan surat
pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya karya
terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran disertai tanda
tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/ madrasah bersangkutan.<br />
Angka kredit : Karya hasil terjemahan, besaran angka kredit 1.<br />
5) Buku pedoman guru<br />
Buku pedoman guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru.<br />
Bukti fisik: Makalah rencana kerja (Pedoman Kerja Guru) yang secara
jelas menunjukkan nama penulis dan tahun rencana kerja tersebut akan
dilakukan.<br />
Catatan: Makalah tersebut dilengkapi dengan pernyataan keaslian dari
kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala sekolah/
madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.<br />
Angka Kredit : Buku Pedoman Guru, besaran angka kredit 1,5.<br />
3. Karya Inovatif Kegiatan PKB<br />
a. Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/Teknologi)<br />
Teknologi tepat guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi
adalah karya hasil rancangan/pengembangan/percobaan sains dan/atau
teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem,
atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau
masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat
terbantu kehidupannya. Jenis karya teknologi<br />
1) Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar.<br />
2) Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi.<br />
3) Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit alat/mesin.<br />
4) Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis bahan.<br />
5) Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan
bidang pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi.<br />
6) Hasil eksperimen/percobaan sains/teknologi untuk setiap hasil eksperimen.<br />
7) Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran.<br />
Bukti fisik<br />
1) Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin dilengkapi dengan
gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.<br />
2) Laporan cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran/bahan ajar
interaktif berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media
pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat (compact disk).<br />
3) Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/teknologi dilengkapi dengan
foto saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya.<br />
4) Laporan hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran karya
sains/teknologi dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil
pengembangan.<br />
5) Lembar pengesahan/pernyataan minimal dari kabupaten/kota bahwa karya
sains/teknologi tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah atau di
lingkungan masyarakat.<br />
Angka kredit<br />
1) Kategori kompleks diberikan angka kredit 4.<br />
2) Kategori sederhana diberikan angka kredit 2.<br />
Catatan : Angka kredit diberikan setiap kali diusulkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.<br />
b. Menemukan/Menciptakan Karya Seni<br />
Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai
dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai
bentuk seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna
transendental, baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan
kemanusiaan.<br />
Jenis<br />
1) Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan langsung untuk
penilaian angka kredit jabatan guru adalah: seni sastra (novel, kumpulan
cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni rupa (misal:
keramik kecil, benda souvenir), seni desain grafis (misal: sampul buku,
poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film, dan sebagainya.<br />
2) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung untuk
penilaian angka kredit jabatan guru: seni rupa (misal: lukisan, patung,
ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana), seni pertunjukkan (misal:
teater, tari, sendratasik, ensambel music), dan sebagainya.<br />
3) Karya seni dapat berupa karya seni individual yang diciptakan oleh
perorangan (misal: seni lukis, seni sastra) dan karya seni kolektif yang
diciptakan secara kolaboratif atau integratif (misal: teater, tari,<br />
ensambel musik).<br />
4) Karya seni kategori kompleks mengacu kepada lingkup sebaran
publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada tataran
nasional/internasional, sedangkan karya seni kategori sederhana mengacu
kepada lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan
pengakuan pada tataran kabupaten/kota/provinsi.<br />
Bukti fisik<br />
1) Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung harus disertai bukti-bukti tertulis berupa :<br />
(a) keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala sekolah/madrasah,<br />
(b) kebenaran keaslian dan kepemilikan karya seni serta belum pernah
diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah,
dan<br />
(c) Setelah dipamerkan/dipublikasikan/diedarkan/memenangkan lomba di
tingkat kabupaten /kota /provinsi atau nasional/internasional.<br />
2) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung
pengusulannya dilakukan dengan bentuk naskah deskripsi karya seni yang
bersangkutan berupa Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni. Laporan
tersebut diketik dengan jarak 1,5 spasi pada kertas HVS 80 gram ukuran
kwarto dan dijilid dengan sampul warna putih.<br />
3) Bukti formal yang perlu dilampirkan dalam Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni adalah bukti tertulis tentang:<br />
(a) kepemilikan, keaslian, dan belum pernah diusulkan untuk kenaikan pangkat sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah,<br />
(b) semua jenis karya seni telah dipamerkan/dipertunjukkan/
dipublikasikan/direkam dan diedarkan secara luas di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, dan<br />
(c) pengakuan sebagai karya seni dari masyarakat berupa kliping resensi
dari media massa cetak nasional (ber-ISSN) atau rekaman tayangan resensi
dari media massa elektronik nasional dan atau pengakuan/rekomendasi
dari dewan kesenian daerah/organisasi profesi kesenian yang relevan
minimal tingkat kabupaten/kota.<br />
4) Karya seni dengan bukti fisik sebagai berikut.<br />
No Kriteria Karya Seni Kategori A.K.<br />
1 Seni sastra :<br />
• Setiap judul buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar
(komik) yang diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas.<br />
• Setiap judul buku kumpulan minimal 10 cerpen, buku kumpulan minimal 20
puisi, atau buku kumpulan 10 naskah aransemen lagu karya seorang yang
diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas.<br />
Kompleks * 4 , Sederhana ** 2<br />
2 Seni desain komunikasi visual :<br />
• Setiap judul film/sinetron/wayang atau judul company profile berdurasi
minimal 15 menit, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat<br />
• Setiap minimal 5 judul lagu rekaman (kaset, CD/ VCD/DVD) yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat<br />
• Setiap minimal 5 judul sampul buku berwarna yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat<br />
• Setiap minimal 5 baliho/poster seni yang berbeda, ukuran minimal 3x5 meter, dipasang di tempat umum dan diakui oleh masyarakat<br />
• Setiap minimal 20 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran
kecil, dicetak berwarna dan diedarkan secara luas dan diakui oleh
masyarakat<br />
Kompleks* 4 Sederhana* 2<br />
3 Seni Busana:<br />
• Setiap minimal 10 kreasi busana yang berbeda, diperagakan, dan diakui oleh masyarakat.<br />
Kompleks* 4 Sederhana** 2<br />
4 Seni rupa:<br />
• Setiap 5 lukisan/patung/ukiran/keramik yang berbeda, dipamerkan dan diakui oleh masyarakat.<br />
• Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda, dipublikasikan/dipamerkan dan diakui oleh masyarakat<br />
• Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat<br />
Kompleks* 4 Sederhana** 2<br />
5 Seni pertunjukan:<br />
• Setiap pementasan teater/drama, tari, sendratasik, atau ensambel musik dengan durasi minimal 1 jam dan diakui oleh masyarakat<br />
Kompleks* 4 Sederhana** 2<br />
* kategori kompleks mengacu kepada lingkup publikasi /pameran
/pertunjukan /lomba /pengakuan karya seni pada tingkat
nasional/internasional.<br />
** kategori sederhana mengacu kepada lingkup publikasi /pameran
/pertunjukan /lomba /pengakuan karya seni pada tingkat
kabupaten/kota/provinsi.<br />
5) Penilaian jenis karya seni untuk jabatan guru ditekankan kepada
penciptaan karya seni secara perorangan atau kolektif, bukan pengulangan
atau peniruan. Penilaian jenis karya seni yang lain disesuaikan dengan
kriteria jenis atau rumpun karya seni yang terdapat pada tabel besaran
angka kredit pada butir (3).<br />
6) Sertifikat/penghargaan pemenang lomba cipta karya seni minimal
tingkat kabupaten/kota dapat digunakan sebagai bentuk pengakuan
masyarakat setara dengan pengakuan atau rekomendasi dewan
kesenian/organisasi profesi seni yang relevan minimal tingkat
kabupaten/kota.<br />
Angka kredit<br />
1) Kategori kompleks: diberikan angka kredit 4.<br />
2) Kategori sederhana: diberikan angka kredit 2.<br />
Catatan : Angka kredit diberikan setiap kali dihasilkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.<br />
c. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga/Praktikum<br />
1) Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran
proses pembelajaran/bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di
sekolah/madrasah pada umumnya.<br />
2) Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/
teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran
atau bimbingan.<br />
3) Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains,
matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan
lainnya.<br />
Jenis Alat Pelajaran/Peraga/Praktikum<br />
1) Jenis alat pelajaran:<br />
• Alat bantu presentasi;<br />
• Alat bantu olahraga;<br />
• Alat bantu praktik;<br />
• Alat bantu musik;<br />
2) Jenis alat peraga:<br />
• Poster/gambar untuk pelajaran;<br />
• Alat permainan pendidikan;<br />
• Model benda/barang atau alat tertentu;<br />
• Benda potongan (cut away object);<br />
• Film/video pelajaran pendek;<br />
• Gambar animasi komputer; dan<br />
• Alat peraga lain.<br />
3) Jenis alat praktikum:<br />
• Alat praktikum sains (matematika, fisika, kimia, biologi)<br />
• Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil)<br />
• Alat praktikum bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan lainnya<br />
Bukti fisik<br />
1) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran
yang dilengkapi dengan gambar/foto alat pelajaran dan lainlain yang
dianggap perlu.<br />
2) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat
peraga/alat praktikum yang dilengkapi dengan gambar/foto alat
peraga/alat praktikum tersebut jika alat peraga/alat praktikum tidak
memungkinkan untuk dikirim.<br />
3) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga/
alat praktikum yang dilengkapi dengan alat peraga/alat praktikum yang
dibuat jika alat peraga/alat praktikum tersebut memungkinkan untuk
dikirim.<br />
4) Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat
pelajaran/alat peraga/alat praktikum tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah.<br />
Angka kredit untuk alat pelajaran/alat peraga<br />
1) Kategori kompleks, diberikan angka kredit 2.<br />
2) Kategori sederhana, diberikan angka kredit 1.<br />
Catatan : Angka kredit diberikan untuk setiap alat pelajaran/alat peraga
yang kali dihasilkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.<br />
Angka Kredit untuk alat praktikum<br />
1) Kategori kompleks, diberikan angka kredit 4.<br />
2) Kategori sederhana, diberikan angka kredit 2.<br />
Catatan : Angka kredit diberikan untuk setiap alat praktikum yang kali dihasilkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.<br />
d. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya<br />
Mengikuti kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal yang diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi.<br />
Bukti fisik<br />
1) Laporan kegiatan.<br />
2) Hasil kegiatan yang berupa standar/soal/pedoman tingkat nasional/ provinsi.<br />
3) Surat keterangan kepala sekolah/madrasah bahwa guru yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan tersebut.<br />
4) Surat keterangan panitia/penyelenggara penyusunan standar/soal/ pedoman.<br />
Angka kredit<br />
1) Tingkat nasional, diberi angka kredit 1.<br />
2) Tingkat provinsi, diberi angka kredit 1.<br />
Catatan : Angka kredit diberikan untuk setiap jenis kegiatan yang diikuti.<br />
D. UNSUR PENUNJANG TUGAS GURU<br />
Unsur penunjang tugas guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang guru untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas utamanya
sebagai pendidik. Unsur penunjang tugas guru meliputi berbagai kegiatan
sebagai berikut.<br />
1. Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya.<br />
a. Ijazah S-1 diberikan angka kredit 5;<br />
b. Ijazah S-2 diberikan angka kredit 10; dan<br />
c. Ijazah S-3 diberikan angka kredit 15.<br />
Bukti fisik<br />
a. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah
yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu dekan atau ketua
sekolah tinggi atau direktur politeknik pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.<br />
b. Surat keterangan belajar/surat ijin belajar/surat tugas belajar dari
kepala dinas yang membidangi pendidikan atau pejabat yang menangani
kepegawaian serendah-rendahnya Eselon II. Bagi guru di lingkungan
Kementerian Agama, surat keterangan belajar/surat ijin belajar/surat
tugas belajar tersebut berasal dari pejabat yang berwenang
serendahrendahnya Eselon II.<br />
2. Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru<br />
a. Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/ ekstrakurikuler dan yang sejenisnya.<br />
1) Kriteria<br />
a) Sesuai dengan spesialisasi keahlian atau spesialisasi kependidikannya.<br />
b) Siswa yang dibimbing adalah siswa dari sekolah/madrasah tempat guru bertugas.<br />
c) Guru yang bersangkutan serendah-rendahnya Guru Pertama golongan ruang III/a.<br />
2) Bukti fisik<br />
a) Surat tugas dari kepala sekolah/madrasah yang memuat jumlah jam efektif guru tersebut ditugaskan.<br />
b) Laporan hasil membimbing siswa.<br />
3) Angka kredit : Angka kredit yang diberikan sebesar 0,17 per kegiatan.<br />
b. Sebagai pengawas ujian, penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional.<br />
1) Bukti fisik :Surat keputusan dari kepala sekolah/madrasah atau pejabat yang berwenang.<br />
2) Angka kredit : Angka kredit yang diberikan untuk tingkat sekolah/madrasah maupun tingkat nasional adalah 0,08.<br />
c. Menjadi pengurus/anggota organisasi profesi<br />
1) Kriteria organisasi profesi<br />
a) Anggotanya terdiri dari orang-orang yang memiliki profesi/keahlian yang sama/sejenis,<br />
b) Bersifat nasional atau regional,<br />
c) Diakui oleh Pemerintah atau Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
2) Bukti fisik<br />
a) Fotokopi kartu anggota;<br />
b) Fotokopi surat keputusan pengurus organisasi profesi;<br />
c) Surat pernyataan dari ketua organisasi bahwa yang bersangkutan aktif sebagai pengurus/anggota organisasi tersebut.<br />
3) Pemberian angka kredit, Angka kredit yang diberikan bagi :<br />
a) Pengurus aktif sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun diberikan angka kredit 1;<br />
b) Anggota aktif sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun diberikan angka kredit 0,75.<br />
d. Menjadi anggota kegiatan pramuka dan sejenisnya<br />
1) Bukti fisik<br />
a) Fotokopi kartu anggota;<br />
b) Fotokopi surat keputusan dari pengurus/kepala sekolah/madrasah.<br />
2) Angka kredit, Angka kredit yang diberikan bagi :<br />
a) Pengurus aktif, sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun diberikan angka kredit 1;<br />
b) Anggota aktif sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun diberikan angka kredit 0,75.<br />
e. Menjadi tim penilai angka kredit<br />
1) Kriteria<br />
a) Mempunyai keahlian di bidang penilaian jabatan fungsional guru;<br />
b) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun sebagai tim penilai;<br />
c) Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.<br />
2) Bukti fisik<br />
a) Fotokopi sertifikat kelulusan pendidikan dan pelatihan (diklat) calon
tim penilai jabatan fungsional guru yang disahkan oleh atasan langsung.<br />
b) Fotokopi atau salinan surat keputusan pengangkatan sebagai penilai yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.<br />
c) Surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang jumlah daftar
usul penetapan angka kredit (DUPAK) yang telah dinilai selama kurun
waktu tertentu.<br />
3) Angka kredit, Angka kredit yang diberikan adalah 0,04 untuk setiap DUPAK.<br />
f. Menjadi tutor/pelatih/instruktur/pemandu atau sejenisnya.<br />
1) Kriteria<br />
a) Sesuai dengan bidang keahliannya/latar belakang pendidikan guru yang bersangkutan.<br />
b) Kegiatan diselenggarakan oleh Pemerintah atau yayasan/organisasi/ lembaga donor yang diakui oleh Pemerintah.<br />
2) Bukti fisik<br />
a) Fotokopi surat tugas/surat keputusan dari kepala sekolah/ madrasah/ kepala dinas/instansi pemerintah/lembaga donor;<br />
b) Fotokopi jadwal kegiatan;<br />
c) Laporan hasil pelaksanaan kegiatan.<br />
3) Angka kredit, Angka kredit yang diberikan adalah 0,04 untuk setiap 2 (dua) jampelajaran.<br />
3. Memperoleh penghargaan/tanda jasa<br />
Penghargaan/tanda jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh
pemerintah atau negara asing atau organisasi ilmiah atau organisasi
profesi atas prestasi yang dicapai seorang guru dalam pengabdian kepada
nusa, bangsa, dan negara di bidang pendidikan. Sedangkan satya lencana
karya satya adalah penghargaan yang diberikan kepada guru berdasarkan
prestasi dan masa pengabdiannya dalam waktu tertentu.<br />
a. Tanda jasa satya lencana karya satya<br />
1) Bukti fisik : Fotokopi sertifikat/piagam satya lencana karya satya
yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah atau pejabat yang berwenang.<br />
2) Angka kredit, Angka kredit diberikan setiap kali memperoleh penghargaan/tanda jasa, yaitu:<br />
a) 3 (tiga) angka kredit untuk satya lencana karya satya 30 tahun;<br />
b) 2 (dua) angka kredit untuk satya lencana karya satya 20 tahun;<br />
c) 1 (satu) angka kredit untuk satya lencana karya satya 10 tahun.<br />
b. Penghargaan/tanda jasa<br />
1) Kriteria<br />
a) Penghargaan/tanda jasa tersebut diperoleh karena prestasi seseorang
dalam pengabdiannya kepada nusa, bangsa, dan negara di bidang
pendidikan/kemanusiaan/kebudayaan. Prestasi kerja tersebut dicapai
karena pengabdiannya secara terus menerus dan berkesinambungan dalam
waktu yang relatif lama.<br />
b) Guru yang mendapat penghargaan dalam lomba guru berprestasi tingkat
nasional, diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan
jabatan/pangkat.<br />
c) Penghargaan atau tanda jasa yang dapat diberi angka kredit adalah:<br />
• diberikan oleh pemerintah/negara asing atau organisasi profesi atau organisasi ilmiah;<br />
• prestasi dalam pengabdian kepada nusa, bangsa, dan negara di bidang pendidikan /kebudayaan /kemanusiaan.<br />
2) Bukti fisik : Fotokopi piagam penghargaan/tanda jasa yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah atau pejabat yang berwenang.<br />
3) Angka kredit, Angka kredit diberikan bagi penerima penghargaan untuk setiap prestasi yang diperolehnya adalah 1 (satu).<br />
IV. GURU YANG BERTUGAS DI DAERAH KHUSUS DAN GURU YANG MEMILIKI PRESTASI KERJA LUAR BIASA<br />
A. GURU YANG BERTUGAS DI DAERAH KHUSUS<br />
1. Pengertian<br />
a. Guru yang bertugas di daerah khusus adalah guru yang diangkat oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah untuk bertugas di daerah khusus.<br />
b. Daerah Khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan
negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau
daerah yang berada dalam keadaan darurat lain. Daerah khusus dimaksud
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional atas usul bupati/walikota.<br />
2. Kriteria<br />
a. Bertugas di daerah khusus sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus menerus.<br />
b. Melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan hasil penilaian kinerja.<br />
3. Bukti fisik<br />
a. Fotokopi surat penugasan dari pemerintah atau pemerintah daerah
sebagai guru di daerah khusus dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.<br />
b. Fotokopi surat keputusan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan
bahwa tempat tugas guru yang bersangkutan adalah daerahkhusus.<br />
c. Penetapan angka kredit (PAK) terakhir.<br />
d. Surat keterangan dari kepala sekolah/madrasah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan tugas dengan baik.<br />
4. Angka kredit tambahan<br />
a. Angka kredit tambahan yang diberikan adalah setara untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi<br />
b. Angka kredit tambahan untuk kenaikan jabatan/pangkat tersebut hanya diberikan 1 (satu) kali selama karirnya sebagai guru.<br />
Contoh:<br />
Siti Sundari, S.Pd, Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b memiliki angka kredit 170, telah bertugas selama 2
(dua) tahun sebagai guru SD di daerah khusus (terpencil). Yang
bersangkutan diberikan tambahan angka kredit setara untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Guru Muda pangkat Penata golongan
ruang III/c (50 angka kredit) tanpa memperhatikan perolehan angka
kredit dari kegiatan lainnya.<br />
B. GURU YANG MEMILIKI PRESTASI KERJA LUAR BIASA<br />
1. Pengertian<br />
Guru yang berprestasi kerja luar biasa baiknya dan berdedikasi tinggi
adalah guru yang mempunyai prestasi kerja sangat menonjol yang secara
nyata diakui di lingkungan kerjanya sehingga guru yang bersangkutan
secara nyata menjadi teladan bagi guru lainnya.<br />
2. Kriteria<br />
a. Unggul/mumpuni dilihat dari penguasaan kompetensi;<br />
b. Menghasilkan karya kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu
pembelajaran yang diakui baik di tingkat daerah, nasional, atau
internasional;<br />
c. Secara langsung membimbing peserta didik sehingga mencapai prestasi, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler; dan<br />
d. Memiliki integritas tinggi dalam melaksanakan tugas.<br />
3. Bukti fisik<br />
a. Fotokopi surat keputusan dan piagam penghargaan sebagai guru yang
memiliki prestasi kerja luar biasa baiknya yang ditanda tangani oleh
Presiden dan/atau Menteri terkait dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang.<br />
b. Fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat dan penetapan angka kredit (PAK) terakhir.<br />
4. Penetapan pangkat dan angka kredit<br />
a. Kenaikan pangkat prestasi kerja luar biasa baiknya dapat diberikan minimal setelah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir.<br />
b. Kenaikan jabatan setara dengan pangkatnya dilakukan melalui proses
usul penetapan angka kredit (PAK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
dengan penyesuaian angka kredit menurut pangkat baru yang diperolehnya.<br />
c. Setiap unsur daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) bernilai amat baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.<br />
V. MEKANISME PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
A. PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
1. Penetapan angka kredit disiapkan oleh sekretariat tim penilai sesuai
dengan angka kredit yang diperoleh berdasarkan keputusan tim penilai
dengan menggunakan formulir sebagaimana tecantum pada Format 2.<br />
2. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat menelaah kembali kebenaran pemberian angka kredit oleh tim penilai.<br />
3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat mengubah angka
kredit yang diberikan oleh tim penilai, apabila ternyata setelah
ditelaah terdapat kesalahan dalam pemberian angka kredit. Perubahan
angka kredit tersebut ditulis pada kolom yang sesuai dalam daftar usul
penetapan angka kredit (DUPAK) bagi jabatan guru sebagaimana tecantum
pada Format 3.<br />
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menandatangani
penetapan angka kredit dan menyerahkan kepada sekretaris tim penilai
untuk segera dikirimkan kepada yang berkepentingan.<br />
5. Tanggal penandatanganan penetapan angka kredit pada periode penilaian:<br />
a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Januari tahun yang bersangkutan;<br />
b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan.<br />
6. Apabila dalam penetapan angka kredit terjadi kesalahan, maka usul
perbaikan penetapan angka kredit disampaikan oleh kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit melalui sekretaris tim penilai. Penetapan angka
kredit yang telah diperbaiki dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang,
aslinya dikirimkan langsung kepada yang bersangkutan dengan tembusan
disampaikan kepada instansi terkait.<br />
7. Apabila PAK ternyata salah dan sudah dikirim ke BKN, maka untuk
perbaikannya dikembalikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, dengan tembusan disampaikan ke instansi yang relevan. Cara
perbaikan kesalahan PAK yang baru pada sudut kiri atas ditulis:
“PERBAIKAN PADA TGL,.........".<br />
8. Pengiriman penetapan angka kredit (PAK) disampaikan oleh pejabat yang
berwenang kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN setempat dan
sedapat mungkin secara kolektif.<br />
B. PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT DAN KEWENANGANNYA<br />
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:<br />
1. Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain setingkat eselon I yang
ditunjuk untuk pengangkatan sebagai Guru Madya pangkat Pembina Utama
Muda golongan ruang IV/c sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e dan kenaikan jabatan/pangkat bagi Guru Madya
pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke Pembina Utama Muda
golongan ruang IV/c sampai dengan ke Guru Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e.<br />
2. Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain setingkat eselon I yang
ditunjuk untuk pengangkatan pertama kali sebagai Guru Pertama golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan
ruang IV/e dan kenaikan jabatan/pangkat dari Guru Pertama pangkat Penata
Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b
sampai dengan ke Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
yang diperbantukan pada sekolah/madrasah Indonesia di luar negeri.<br />
3. Direktur Jenderal Kementerian Agama yang membidangi pendidikan bagi
pengangkatan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
dan kenaikan pangkat dari Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a
ke Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Kementerian
Agama.<br />
4. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama bagi pengangkatan pertama
kali sebagai Guru Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d
sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a dan
kenaikan pangkat/jabatan dari Guru Muda pangkat Penata golongan ruang
III/c ke Penata Tingkat I golongan ruang III/d sampai dengan ke Guru
Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan kantor wilayah
kementerian agama.<br />
5. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi pengangkatan
pertama kali sebagai Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang
III/a sampai dengan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c dan
kenaikan pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a
ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan ke Guru Muda
pangkat Penata golongan ruang III/c di lingkungan Kantor Kementerian
Agama.<br />
6. Gubernur atau kepala dinas yang membidangi pendidikan bagi
pengangkatan pertama kali sebagai Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b, dan kenaikan jabatan dari Guru Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang
III/b sampai dengan ke Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan
ruang IV/b di lingkungan Provinsi.<br />
7. Bupati/walikota atau kepala dinas yang membidangi pendidikan bagi
pengangkatan pertama kali sebagai Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b, dan kenaikan jabatan/pangkat dari Guru Pertama
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b sampai dengan ke Guru Madya pangkat Pembina Tingkat
I golongan ruang IV/b di lingkungan Kabupaten/Kota.<br />
8. Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk di luar
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama bagi pengangkatan
pertama kali sebagai Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang
III/a sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b dan kenaikan jabatan/pangkat dari Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b
sampai dengan ke Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b di lingkungan instansi pusat masing-masing.<br />
C. TATA CARA PENILAIAN<br />
1. Persidangan tim penilai dilaksanakan pada waktu tertentu yang
ditentukan oleh pejabat yang berwenang, diutamakan pada saat bertepatan
dengan liburan sekolah/madrasah.<br />
2. Pengambilan keputusan dalam pemberian angka kredit dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.<br />
a. Ketua tim membagi tugas penilaian kepada anggota tim penilai.<br />
b. Setiap usul dinilai oleh 2 (dua) orang anggota, dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Format 3.<br />
c. Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian hasilnya
disampaikan kepada ketua tim penilai melalui sekretaris tim penilai
untuk disahkan.<br />
d. Apabila angka kredit yang diberikan oleh 2 (dua) orang penilai tidak
sama, maka pemberian angka kredit dilaksanakan dalam sidang pleno tim
penilai dengan mengkaji dan menelaah ulang bukti yang dinilai.<br />
e. Pengambilan keputusan dalam sidang pleno tim penilai dilakukan secara aklamasi atau setidak-tidaknya melalui suara terbanyak.<br />
f. Sekretaris tim penilai menuangkan angka kredit hasil keputusan sidang
pleno dalam formulir Penetapan Angka Kredit sebagaimana tercantum pada
Format 2.<br />
3. Keputusan pemberian angka kredit oleh tim penilai dilaksanakan atas dasar kesepakatan persidangan tim penilai.<br />
VI. TIM PENILAI<br />
A. JUMLAH, KEDUDUKAN, DAN ANGGOTA TIM PENILAI SERTA SEKRETARIAT TIM PENILAI<br />
1. Jumlah dan kedudukan tim penilai ditentukan berdasarkan kemampuan
menilai dengan memperhatikan jumlah dan sebaran lokasi guru yang
dinilai.<br />
2. Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk
sekretariat untuk masing-masing tim penilai yang dipimpin oleh
sekretaris tim penilai yang bersangkutan.<br />
3. Tim penilai yang anggotanya terdiri dari 7 (tujuh) orang menilai
1.000 (seribu) orang guru. Apabila jumlah guru yang dinilai lebih dari
1.000 orang, anggota tim boleh lebih dari 7 orang dengan ketentuan bahwa
jumlahnya harus ganjil dan tidak perlu membentuk tim penilai lagi.<br />
Contoh: Apabila di Kabupaten Tangerang jumlah guru yang dinilai 2.100
orang, maka tim penilai dan sekretariat tim penilai di Kabupaten
Tangerang cukup 1 (satu) saja dengan jumlah anggota 15 orang.<br />
4. Kedudukan tim penilai dan sekretariat tim penilai<br />
a. Tim penilai tingkat Pusat, berkedudukan di direktorat jenderal yang
bertanggung jawab dalam pembinan dan pengembangan profesi guru dan
sekretariat tim penilai berkedudukan di Biro Kepegawaian, Sekretariat
Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
b. Tim penilai dan sekretariat tim penilai Kementerian Agama
berkedudukan di direktorat jenderal yang bertanggung jawab dalam bidang
pendidikan dan sekretariat tim penilai berkedudukan di Biro Kepegawaian,
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.<br />
c. Tim penilai dan sekretariat tim penilai kantor wilayah kementerian agama berkedudukan di Kantor Wilayah Kementerian Agama.<br />
d. Tim penilai dan sekretariat tim penilai Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota berkedudukan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.<br />
e. Tim penilai tingkat provinsi, berkedudukan di Dinas Pendidikan
Provinsi, sedangkan sekretariat tim penilai berkedudukan di BKD.<br />
f. Tim penilai kabupaten/kota, berkedudukan di Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, sedangkan sekretariat tim penilai berkedudukan di BKD<br />
g. Tim penilai dan sekretariat tim penilai instansi berkedudukan di instansi masing-masing.<br />
5. Keanggotaan tim penilai dan sekretariat tim penilai:<br />
a. Persyaratan anggota tim penilai adalah :<br />
1) paling sedikit menduduki pangkat/jabatan setingkat dengan guru yang dinilai;<br />
2) memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja guru;<br />
3) dapat aktif melakukan penilaian; dan<br />
4) lulus pendidikan dan pelatihan dan mendapat sertifikat dari Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat yang ditunjuk.<br />
b. Anggota tim penilai terdiri dari guru dan pejabat lain bukan guru
dengan ketentuan jumlah anggota tim penilai yang berasal dari guru harus
lebih banyak dibandingkan pejabat yang berasal bukan dari guru.<br />
c. Susunan anggota Tim Penilai paling sedikit 7 (tujuh) orang terdiri dari:<br />
1) Tim penilai tingkat Pusat<br />
Ketua merangkap anggota: Direktur Jenderal yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru.<br />
Wakil ketua merangkap anggota: Direktur yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru.<br />
Sekretaris merangkap anggota: Kepala Biro Kepegawaian pada Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
Anggota: 1. Unsur Kementerian Pendidikan Nasional;<br />
2. Unsur Kementerian Agama;<br />
3. Unsur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;<br />
4. Badan Kepegawaian Negara;<br />
5. Unsur guru.<br />
2) Tim penilai tingkat Kementerian Agama<br />
Ketua merangkap anggota : Direktur jenderal yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan.<br />
Wakil ketua merangkap anggota: Direktur yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan.<br />
Sekretaris merangkap anggota: Kepala Biro Kepegawaian pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.<br />
Anggota: 1. Unsur Kementerian Agama;<br />
2. Unsur guru.<br />
3) Tim penilai tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama<br />
Ketua merangkap anggota: Kepala kantor wilayah kementerian agama.<br />
Wakil ketua merangkap anggota: Kepala bidang yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan.<br />
Sekretaris merangkap anggota: Kepala Bagian Tata Usaha pada kantor wilayah kementerian agama.<br />
Anggota: 1. Unsur bidang yang menangani pembinaan dan pengembangan profesi guru, pada kantor wilayah kementerian agama;<br />
2. Unsur guru.<br />
4) Tim penilai tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota<br />
Ketua: Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.<br />
Wakil ketua: Kepala seksi yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru.<br />
Sekretaris: Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.<br />
Anggota: 1. Unsur seksi yang menangani pembinaan dan pengembangan profesi guru;<br />
2. Unsur guru.<br />
5) Tim penilai tingkat provinsi<br />
Ketua merangkap anggota: Kepala dinas pendidikan provinsi.<br />
Wakil ketua merangkap anggota: Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi.<br />
Sekretaris merangkap anggota: Sekretaris dinas pendidikan provinsi (sekretariat di BKD).<br />
Anggota: 1. Unsur dinas pendidikan provinsi;<br />
2. Unsur guru.<br />
6) Tim penilai tingkat kabupaten/kota<br />
Ketua merangkap anggota: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.<br />
Wakil ketua merangkap anggota: Kepala Bidang yang membidangi tenaga pendidik pada Dinas<br />
Pendidikan Kabupaten/Kota.<br />
Sekretaris merangkap anggota: Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.<br />
Anggota: 1. Unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;<br />
2. Unsur guru.<br />
d. Sekretariat Tim Penilai<br />
1) untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya dibentuk sekretariat tim penilai<br />
2) anggota sekretariat tim penilai ditunjuk oleh sekretaris tim penilai<br />
3) kedudukan sekretariat tim penilai:<br />
a) sekretariat tim penilai pusat berkedudukan di Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional;.<br />
b) sekretariat tim penilai Kementerian Agama berkedudukan di Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama;<br />
c) sekretariat tim penilai provinsi berkedudukan di Dinas Pendidikan Provinsi;<br />
d) sekretariat tim penilai Kanwil Kementerian Agama berkedudukan di Kanwil Kementerian Agama;<br />
e) sekretariat tim penilai kabupaten/kota berkedudukan di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;<br />
f) sekretariat tim penilai Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota berkedudukan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;<br />
g) sekretariat tim penilai instansi/lembaga di luar Kementerian
Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama berkedudukan di
instansi/lembaga masing-masing.<br />
B. SPESIMEN<br />
1. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit seperti tersebut dalam
angka V huruf B (angka 1 sampai dengan 7) untuk tim Pusat harus
mengirimkan spesimen tanda tangan dan paraf kepada Kepala BKN dan
pejabat yang terkait yaitu Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal
yang bertanggung jawab dalam pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pada Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama sesuai
kewenangan.<br />
2. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit seperti tersebut dalam
angka V huruf B (angka 1 sampai dengan 7) untuk tim daerah/wilayah
harus mengirimkan spesimen tanda tangan dan paraf kepada Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan pejabat yang terkait yaitu
Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal yang bertanggung jawab dalam
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pada Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kementerian Agama sesuai kewenangan.<br />
3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit seperti tersebut dalam
angka V huruf B (angka 1 sampai dengan 7) untuk tim penilai instansi
harus mengirimkan spesimen tanda tangan dan paraf kepada kantor regional
badan kepegawaian negara (BKN) dan pejabat di lingkungan instansi yang
bersangkutan.<br />
4. Apabila terjadi perubahan atau pergantian pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, maka pejabat penggantinya secepatnya
mengirimkan spesimen tandatangan dan paraf pejabat yang baru kepada
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Sekretaris Jenderal, dan Direktur
Jenderal yang bertanggung jawab dalam pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pada Kementerian Pendidikan Nasional/Kementerian Agama.<br />
C. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA TIM PENILAI DAN SEKRETARIAT TIM PENILAI<br />
1. Pengangkatan<br />
a. Anggota tim penilai Pusat dan sekretariat tim penilai Pusat diangkat
oleh Menteri Pendidikan Nasional atas usul Sekretaris Jenderal
berdasarkan masukan dari direktorat jenderal yang bertanggung jawab
dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru.<br />
b. Anggota tim penilai Kementerian Agama dan sekretariat tim penilai
Kementerian Agama diangkat oleh Menteri Agama atas usul Direktur
Jenderal yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan profesi
guru dalam lingkungan Kementerian Agama.<br />
c. Anggota tim penilai provinsi dan sekretariat tim penilai provinsi
diangkat oleh gubernur atas usul kepala dinas yang membidangi pendidikan
provinsi.<br />
d. Anggota tim penilai dan sekretariat tim penilai kanwil kementerian
agama diangkat oleh kepala kanwil kementerian agama atas usul kepala
bidang yang bertanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan profesi
guru dalam lingkungan kanwil kementerian agama.<br />
e. Anggota tim penilai kabupaten/kota dan sekretariat tim penilai
kabupaten/kota diangkat oleh bupati/walikota atas usul kepala dinas yang
membidangi pendidikan kabupaten/kota.<br />
f. Anggota tim penilai dan sekretariat tim penilai kantor kementerian
agama kabupaten/kota diangkat oleh kepala kanwil kementerian agama atas
usul kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota.<br />
g. Anggota tim penilai dan sekretariat tim penilai instansi/lembaga di
luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama diangkat oleh
pimpinan instansi/lembaga masing-masing.<br />
h. Usul calon anggota tim penilai dan sekretariat tim penilai harus
sudah disampaikan kepada pejabat yang berwenang mengangkat dan
memberhentikan tim penilai selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum
tanggal mulai masa jabatan tim penilai tersebut atau 6 (enam) bulan
sebelum habis masa jabatan tim penilai yang akan diganti.<br />
i. Surat keputusan pengangkatan tim penilai dan sekretariat tim penilai
oleh pejabat yang berwenang sudah diterbitkan selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan sebelum dimulainya masa jabatan tim penilai.<br />
j. Masa jabatan tim penilai selain ketua dan sekretaris adalah 3 (tiga)
tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya apabila
memenuhi persyaratan. Masa jabatan tim penilai tersebut terhitung mulai
tanggal 1 April pada tahun berjalan.<br />
k. Anggota tim penilai yang telah menjadi anggota dalam 2 (dua) masa
jabatan dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu)
tahun, apabila memenuhi persyaratan.<br />
l. Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang dinilai maka ketua tim penilai dapat mengangkat anggota tim penilai pengganti.<br />
m. Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang berhalangan tetap atau
tidak menunjukkan kinerja yang baik, maka ketua tim penilai mengusulkan
pengganti antarwaktu untuk meneruskan sisa masa tugas kepada pejabat
yang berwenang menetapkan tim penilai.<br />
n. Apabila dipandang perlu, pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit dapat membentuk tim penilai teknis yang anggotanya terdiri dari
para ahli, baik yang berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil atau
bukan pegawai negeri sipil, yang mempunyai keahlian dan kemampuan teknis
yang diperlukan.<br />
o. Tugas pokok tim penilai teknis adalah memberikan saran dan pendapat
kepada ketua tim penilai dalam memberikan penilaian kegiatan yang
bersifat khusus atau memerlukan keahlian tertentu.<br />
2. Pemberhentian<br />
a. Tim penilai<br />
Anggota tim penilai diberhentikan apabila:<br />
1) habis masa jabatannya; dan atau<br />
2) mengajukan permohonan mengundurkan diri dari tim penilai; dan atau<br />
3) tidak memenuhi syarat lagi sebagai anggota tim penilai; dan atau<br />
4) dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
dan atau<br />
5) berhenti atau diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil. Bagi
anggota tim penilai yang diberhentikan sebelum habis masajabatannya,
diganti dengan anggota tim yang baru.<br />
b. Sekretariat tim penilai<br />
Anggota sekretariat tim penilai diberhentikan apabila:<br />
1) mengajukan permohonan pengunduran diri;<br />
2) pindah tempat bekerja;<br />
3) berhenti atau diberhentikan dari pegawai negeri sipil; dan atau<br />
4) dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.<br />
Anggota sekretariat tim penilai yang diberhentikan, diganti dengan anggota yang baru.<br />
D. TUGAS TIM PENILAI<br />
1. Tim Penilai Pusat<br />
Tim penilai Pusat membantu Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain
yang ditunjuk oleh Menteri dalam penetapan angka kredit jabatan
fungsional guru untuk:<br />
a. Pengangkatan pertama kali dalam jabatan Guru Madya pangkat Pembina
Utama muda golongan ruang IV/c sampai dengan pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e dan kenaikan jabatan/pangkat bagi Guru Madya pangkat
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke Pembina Utama Muda golongan
ruang IV/c sampai dengan ke Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan
ruang IV/e.<br />
b. Pengangkatan pertama kali dalam jabatan Guru Pertama pangkat penata
Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e dan kenaikan jabatan/pangkat bagi Guru Pertama
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b sampai dengan ke Guru Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e yang bertugas mengajar di Sekolah Indonesia di Luar
Negeri.<br />
2. Tim Penilai Kementerian Agama<br />
a. Tim penilai pada direktorat jenderal membantu direktur jenderal di
Kementerian Agama atau pejabat lain yang ditunjuk oleh direktur jenderal
dalam menetapkan angka kredit bagi guru untuk pengangkatan pertama kali
dalam jabatan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
dan kenaikan pangkat dari Pembina golongan ruang IV/a ke Pembina Tingkat
I golongan ruang IV/b.<br />
b. Tim penilai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama membantu kepala
kantor wilayah kementerian agama atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
kepala kantor wilayah kementerian agama dalam menetapkan angka kredit
bagi guru untuk pengangkatan pertama kali dalam jabatan Guru Muda
pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d sampai dengan Guru Madya
pangkat Pembina golongan ruang IV/a dan kenaikan jabatan/pangkat Guru
Muda Pangkat Penata golongan ruang III/c ke Penata Tingkat I golongan
ruang III/d sampai dengan ke Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang
IV/a.<br />
c. Tim penilai pada kantor kementerian agama kabupaten/kota membantu
kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota atau pejabat lain yang
ditunjuk oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota dalam
menetapkan angka kredit bagi guru untuk pengangkatan pertama kali dalam
jabatan Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a dan Penata
Muda Tingkat I golongan ruang III/b dan kenaikan jabatan/pangkat Guru
Pertama Pangkat Penata Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b dan Guru Pertama Pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b ke Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c.<br />
3. Tim Penilai Provinsi<br />
Tim penilai provinsi membantu gubernur atau kepala dinas pendidikan
provinsi dalam menetapkan angka kredit bagi guru untuk pengangkatan
pertama kali dalam jabatan Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Madya pengkat Pembina Tingkat I golongan
ruang IV/b dan kenaikan jabatan/pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b
sampai dengan Guru Madya Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di
lingkungannya.<br />
4. Tim Penilai Kabupaten/Kota<br />
Tim penilai kabupaten/kota membantu bupati/walikota atau kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota dalam menetapkan angka kredit bagi guru untuk
pengangkatan dalam jabatan Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan
ruang IV/b dan kenaikan jabatan/pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b
sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
di lingkungannya.<br />
5. Tim Penilai Instansi<br />
Tim penilai instansi membantu pimpinan instansi atau pejabat lain
yangditunjuk dalam menetapkan angka kredit bagi guru untuk pengangkatan
dalam jabatan Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang
III/amsampai dengan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b dan kenaikan jabatan/pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b yang berada dalam lingkup tanggung jawab instansi
yang bersangkutan.<br />
6. Rincian Tugas Tim Penilai<br />
a. Menghimpun data hasil kinerja guru yang akan dinilai dan diberi angka
kredit berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pejabat yang berwenang.<br />
b. Memeriksa kebenaran bukti-bukti hasil kinerja guru yang ada dan
memberi angka kredit atas dasar kriteria yang telah ditentukan.<br />
c. Menuangkan angka kredit yang telah disepakati dalam butir dan
kolom/lajur daftar usul penetapan angka kredit ke dalam formulir PAK
sebagaimana tercantum pada Format 2 dan menyampaikan kepada<br />
a. pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tersebut.<br />
d. Mendokumentasikan data hasil penilaian dan penetapan angka kredit.<br />
e. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan tim penilai tersebut.<br />
E. TUGAS SEKRETARIAT TIM PENILAI<br />
Sekretariat tim penilai bertugas membantu pelaksanaan tugas tim penilai yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut.<br />
1. Menerima dan mengadministrasikan usul penetapan angka kredit guru.<br />
2. Menyiapkan persidangan tim penilai.<br />
3. Melayani keperluan tim penilai dalam melaksanakan tugasnya.<br />
4. Mendokumentasikan hasil kerja tim penilai dan bukti hasil kinerja yang telah dinilai.<br />
5. Membantu tim penilai dalam menuangkan pemberian angka kredit guru
yang telah disepakati tim penilai untuk ditetapkan pejabat yang
berwenang dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Format
2.<br />
6. Mengelola sistem informasi penetapan angka kredit (SIMPAK).<br />
7. Melaporkan pelaksanaan penilaian kinerja guru kepada ketua tim penilai.<br />
F. TIM TEKNIS<br />
1. Dalam hal terdapat kinerja guru yang dinilai memiliki kekhususan,
sehingga tim penilai yang ada tidak mampu menilai, maka pejabat pembina
jabatan fungsional guru menetapkan tim teknis. Misalnya, dalam menilai
publikasi ilimaiah dan/atau karya inovatif guru, anggota tim penilai
tidak ada yang ahli dalam bidang tersebut, maka dalam hal yang demikian
diperlukan tim teknis.<br />
2. Anggota tim teknis terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan
sebagai pegawai negeri sipil maupun yang bukan pegawai negeri sipil yang
mempunyai keahlian dan kemampuan teknis yang diperlukan.<br />
3. Tugas pokok tim teknis adalah memberikan saran dan pertimbangan
kepada ketua tim penilai dalam memberikan penilaian terhadap
kegiatan/prestasi yang bersifat khusus atau memerlukan keahlian
tertentu.<br />
4. Tim teknis menerima tugas dan bertanggung jawab kepada ketua tim penilai yang bersangkutan.<br />
VII. TATA CARA PENILAIAN DAN PENGAJUAN USUL PENETAPAN ANGKA<br />
KREDIT<br />
A. PENILAIAN KINERJA<br />
1. Penilaian kinerja guru dan penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan harus dilakukan secara objektif dan jujur.<br />
2. Kepala sekolah/madrasah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, wajib melakukan penilaian kinerja guru setiap tahun yaitu:<br />
a. menilai kinerja guru dalam aspek proses pembelajaran/pembimbingan setiap tahun menggunakan Format 1A;<br />
b. menilai dokumen tentang program kerja dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).<br />
3. Pengawas sekolah/madrasah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
wajib melakukan penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, baik dalam
bidang pembelajaran maupun dalam bidang tugas pokok dan fungsinya
sebagai kepala sekolah/madrasah setiap tahun dengan menggunakan Format
1B.<br />
4. Kepala sekolah/madrasah wajib melakukan penilaian kinerja guru yang
mendapat tugas tambahan selain sebagai kepala sekolah/madrasah setiap
tahun, baik dalam bidang proses belajar mengajar maupun tugas
sekolah/madrasahnya dengan menggunakan Format 1C, 1D, 1E, dan 1F.<br />
5. Kepala sekolah/madrasah/pengawas sekolah/madrasah mengumpulkan hasil
penilaiannya setiap tahun untuk disampaikan kepada guru yang
bersangkutan sebagai bahan usul penilaian dan penetapan angka kredit.<br />
B. USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
Guru diwajibkan mengusulkan penilaian angka kredit berdasarkan hasil
penilaian kinerja kepada kepala sekolah/madrasah setiap tahun
berdasarkan bukti fisik sebagai berikut.<br />
1. Hasil penilaian kinerja setiap tahunnya.<br />
2. Program tahunan dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).<br />
3. Salinan/fotokopi sah daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) tahun terakhir.<br />
4. Salinan/fotokopi sah surat keputusan terakhir tentang pengangkatan/ pengangkatan kembali dalam jabatan guru.<br />
5. Salinan/fotokopi sah surat keputusan pengangkatan sebagai kepala
sekolah/madrasah/wakil kepala sekolah/madrasah (apabila mendapat tugas
tersebut).<br />
6. Bukti-bukti fisik lain, seperti:<br />
a. surat pernyataan telah melaksanakan proses pembelajaran/ pembimbingan dibuat oleh guru dan diketahui oleh atasan langsung;<br />
b. surat pernyataan telah melakukan unsur penunjang dibuat oleh guru dan ditandatangani oleh atasan langsung;<br />
c. salinan atau fotokopi ijazah yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan (apabila belum
pernah digunakan dalam penilaian);<br />
d. laporan deskripsi mengenai hasil pendidikan dan pelatihan dan/atau
kegiatan kolektif guru dilampiri fotokopi surat tugas dan fotokopi
sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;<br />
e. laporan mengenai hasil karya dalam bentuk publikasi ilmiah/karya inovatif yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;<br />
f. salinan atau fotokopi laporan/surat keterangan mengenai kegiatan
penunjang tugas guru yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
dan<br />
g. fotokopi penetapan angka kredit (PAK) terakhir yang telah disahkan.
Bagi guru yang belum pernah mendapat penetapan angka kredit (PAK) untuk
kenaikan pangkat jabatannya (masa peralihan) harus melampirkan surat
keterangan kepangkatan terakhir yang telah mencantumkan angka kreditnya.<br />
C. TATA CARA PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
1. Kepala sekolah/madrasah dibantu wakil kepala sekolah/madrasah pada
sekolah/madrasah yang bersangkutan dengan mencantumkan perkiraan angka
kredit berdasarkan bukti fisik hasil penilaian kinerja guru dan bukti
fisik lainnya.<br />
2. Pencantuman perkiraan angka kredit penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir dan petunjuk pada Format 3.<br />
3. Kepala sekolah/madrasah meneliti ulang kebenaran isinya dan kemudian
menandatangani formulir tersebut serta melengkapi bukti-bukti
sebagaimana yang ditetapkan.<br />
4. Usul penetapan angka kredit diajukan oleh pejabat sebagai berikut.<br />
a. Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a:<br />
1) Kepala sekolah mengusulkan kepada kepala dinas yang membidangi
pendidikan kabupaten/kota selaku ketua tim penilai angka kredit
kabupaten/kota melalui kepala badan kepegawaian daerah kabupaten/kota
selaku sekretaris tim penilai kabupaten/ kota.<br />
2) Kepala sekolah mengusulkan kepada kepala dinas yang membidangi
pendidikan provinsi selaku ketua tim penilai angka kredit provinsi
melalui kepala badan kepegawaian daerah provinsi selaku sekretaris tim
penilai provinsi.<br />
3) Kepala madrasah mengusulkan kepada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota selaku ketua tim penilai bagi Guru Pertama pangkat Penata
Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Pertama pangkat Penata
Muda Tingkat I golongan ruang III/b di lingkungan Kantor Kementerian
Agama kabupaten/ kota.<br />
4) Kepala madrasah mengusulkan kepada kepala kantor wilayah kementerian
agama selaku ketua tim penilai angka kredit bagi Guru Muda pangkat
Penata golongan ruang III/c sampai dengan Guru Muda pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan kantor wilayah kementerian
agama.<br />
5) Kepala madrasah mengusulkan kepada Direktur Jenderal yangmembidangi
pendidikan Kementerian Agama bagi Guru Madya pangkat Pembina golongan
ruang IV/a melalui Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama selaku
sekretaris tim penilai angka kredit secara berjenjang.<br />
6) Kepala sekolah mengusulkan kepada pimpinan instansi yang relevan bagi
sekolah di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.<br />
b. Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampaidengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e.<br />
1) Kepala sekolah mengusulkan kepada bupati/walikota up. Kepala Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) kabupaten/kota dengan tembusan kepada kepala
dinas yang membidangi pendidikan kabupaten/kota<br />
1) dan kepala dinas pendidikan provinsi. Selanjutnya kepala BKD
kabupaten/kota mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui
sekeretaris tim penilai angka kredit pusat, bagi guru di lingkungannya.<br />
2) Kepala sekolah mengusulkan kepada gubernur up. Kepala Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi dengan tembusan kepada kepala dinas
yang membidangi pendidikan provinsi. Selanjutnya<br />
3) kepala BKD provinsi mengusulkan ke Menteri Pendidikan Nasional
melalui sekeretaris tim penilai angka kredit pusat, bagi guru di
lingkungannya.<br />
4) Menteri Agama atau Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama
mengusulkan penetapan angka kredit bagi guru di lingkungannya kepada
Menteri Pendidikan Nasional melalui sekretaris tim penilai Pusat.<br />
5) Pimpinan instansi pusat di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kementerian Agama yang membidangi kepegawaian paling rendah Eselon II
mengusulkan penetapan angka kredit bagi guru di<br />
6) lingkungannya kepada Menteri Pendidikan Nasional, melalui sekretaris tim penilai pusat.<br />
7) 5) Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri atau pejabat
yang membidangi pendidikan mengusulkan penetapan angka kredit bagi Guru
Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada
sekolah Indonesia di luar negeri kepada Menteri Pendidikan Nasional.<br />
5. Hasil penilaian kinerja setiap tahun ditetapkan dalam bentuk penetapan angka kredit (PAK) tahunan.<br />
6. Penetapan angka kredit untuk usulan kenaikan pangkat/jabatan
diberikan apabila guru yang bersangkutan telah memenuhi angka kredit
kumulatif yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi.<br />
D. PENGAJUAN USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
1. Pengusulan penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit selambat-lambatnya:<br />
a. bulan Juli untuk guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode Oktober; dan<br />
b. bulan Januari untuk guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode April.<br />
2. Usul penetapan angka kredit yang diterima oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit setelah bulan Juli dan bulan Januari dinilai
oleh tim penilai pada persidangan berikutnya, dengan ketentuan:<br />
a. penetapan angka kredit ditetapkan pada akhir bulan setelah penilaian.<br />
b. tanggal mulai berlakunya penetapan angka kredit terhitung mulai
tanggal 1 (satu) bulan berikutnya dilihat dari tanggal penetapan angka
kredit.<br />
3. Masa penilaian berikutnya dihitung mulai tanggal 1 (satu) setelah semester terakhir kinerja guru dinilai.<br />
Contoh : Dahlan, S.Pd. mengusulkan penetapan angka kredit bulan Maret
2009 dengan menghitung prestasi kerja sampai Desember 2008. Usulan
tersebut dinilai oleh tim penilai pada bulan Maret 2009 dan angka
kreditnya ditetapkan pada tanggal 31 Maret 2009. Penetapan angka kredit
yang baru untuk Sdr. Dahlan, S.Pd. berlaku mulai tanggal 1 April 2009.
Maka masa penilaian berikutnya untuk Sdr. Dahlan, S.Pd. dilakukan mulai 1
Januari 2009.<br />
4. Penilaian kinerja subunsur pembelajaran/pembimbingan yang pada saat
diusulkan penilaian/penetapan angka kredit belum mencapai 1 (satu) tahun
(misalnya baru satu semester), dapat ditetapkan untuk masa penilaian
berikutnya setelah terpenuhi 1 (satu) tahun.<br />
E. TANGGAL PENETAPAN ANGKA KREDIT<br />
Tanggal penetapan angka kredit harus sesuai dengan masa berakhirnya penilaian kinerja jabatan fungsional guru.<br />
Contoh 1: Jika masa penilaian berakhir pada tanggal 31 Desember tahun
2009 dan penilaian dilaksanakan pada bulan Desember, maka keputusan
penetapan angka kredit pada tanggal 31 Desember 2009. Sehingga penetapan
angka kredit tersebut berlaku terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Januari
tahun 2010. Masa penilaian berikutnya dimulai tanggal 1 Januari 2010.<br />
Contoh 2 : Jika masa penilaian berakhir pada tanggal 30 Juni tahun 2010,
maka keputusan penetapan angka kredit pada tanggal 30 Juni 2010,
sehingga keputusan penetapan angka kredit tersebut terhitung mulai
tanggal (TMT) 1 Juli 2010. Masa penilaian berikutnya dimulai tanggal 1
Juli 2010.<br />
Contoh 3 : Jika masa penilaian berakhir pada tanggal 31 Desember 2009,
sedangkan usulan diterima bulan Maret 2010, dan pada bulan tersebut tim
penilai melaksanakan sidang penilaian, maka keputusan penetapan angka
kredit pada tanggal 31 Maret 2010, sehingga penetapan angka kredit
berlaku terhitung mulai tanggal 1 April 2010. Masa penilaian berikutnya
dimulai tanggal 1 Januari 2010.<br />
F. KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN SECARA BERSAMAAN<br />
1. Guru yang akan naik pangkat dan sekaligus naik jabatan, maka yang
bersangkutan terlebih dahulu ditetapkan jabatannya oleh pejabat yang
berwenang, kemudian yang bersangkutan diusulkan untuk kenaikan
pangkatnya oleh pejabat yang berwenang.<br />
Contoh: Dra. Adira guru SMAN 1 Bima di NTB pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b angka kreditnya secara kumulatif sudah memenuhi
syarat untuk naik jabatan dari Guru Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b ke Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c
TMT 1 Oktober 2010. Dra. Adira tersebut setelah ditetapkan penetapan
angka kreditnya kemudian ditetapkan SK jabatannya TMT 1 Juli 2010. Untuk
selanjutnya Dra. Adira diusulkan untuk ditetapkan kenaikan pangkatnya
menjadi Penata golongan ruang III/c dengan TMT 1 Oktober 2010.<br />
2. Guru wajib mengusulkan penetapan angka kredit untuk penilaian setiap
tahun. Apabila yang bersangkutan akan naik pangkat atau jabatan, maka
pengusulan penilaian tersebut harus melampirkan keputusan penetapan
angka kredit (PAK) yang telah diperoleh sebelumnya.<br />
Contoh: Drs. Sumarto guru SMKN 1 Cimahi Jawa Barat pada tahun ke 4
(empat) sejak kenaikan pangkat terakhir telah memiliki angka kredit
kumulatif yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi. Apabila yang bersangkutan akan naik pangkat dari golongan ruang
IV/a ke golongan ruang IV/b, maka yang bersangkutan dalam pengusulan
tersebut selain melampirkan kelengkapan daftar usulan penetapan angka
kredit (DUPAK) juga harus melampirkan keputusan penetapan angka kredit
(PAK) terakhir yang dimiliki.<br />
3. Guru wajib mengusulkan penetapan angka kredit untuk penilaian setiap
tahun dan apabila yang bersangkutan tidak mengusulkan sesuai dengan
ketentuan, maka hasil kinerja yang bersangkutan hanya dinilai 3 (tiga)
tahun terakhir yang dihitung dari saat mengusulkan penilaian kinerja.<br />
Contoh: Dra. Rosiana guru SMKN 2 Ambon mengusulkan penetapan angka
kredit untuk penilaian pada bulan Desember 2012, PAK terakhir yang
dimiliki yang bersangkutan TMT 1 Januari 2008. Jika yang bersangkutan
tidak mengusulkan penilaian kinerja pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012,
maka kinerja yang dapat dinilai hanya kinerja pada tahun 2010, tahun
2011, dan tahun 2012 (3 tahun terakhir).<br />
VIII. PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL GURU<br />
A. PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) YANG DIANGKAT UNTUK PERTAMA KALI DALAM
JABATAN FUNGSIONAL GURU APABILA MEMENUHI SYARATSYARAT SEBAGAI BERIKUT.<br />
1. Berijazah paling rendah S-1/D-IV dan bersertifikat pendidik/keahlian sesuai dengan bidang yang diampu.<br />
2. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a.<br />
3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik.<br />
4. Memiliki kinerja baik yang dinilai dalam masa program induksi.<br />
5. Penetapan angka kredit jabatan guru yang diangkat pertama kali
dihitung dari aspek pendidikan, pembelajaran, atau bimbingan konseling
yang diperoleh sejak yang bersangkutan menjadi calon pegawai negeri
sipil (CPNS) sebelum diangkat dalam jabatan guru.<br />
6. Pengangkatan dalam jabatan fungsional guru dengan menggunakan format
pengangkatan pertama kali dalam jabatan, sebagaimana dimaksud pada
Lampiran VI Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.<br />
Contoh: Mulyanto, S.Pd. adalah calon pegawai negeri (CPNS) guru di SMP
Negeri 1 Surakarta yang berijazah S-1 dan memperoleh sertifikat
pendidik mata pelajaran Biologi. Yang bersangkutan mulai melaksanakan
tugas mengajar biologi sejak tanggal 1 Oktober 2009 dengan 24 jam tatap
muka. Mulyanto, S.Pd diangkat menjadi PNS setelah lulus latihan pra
jabatan, kesehatannya dinyatakan memenuhi persyaratan, semua unsur
DP3-nya baik, dan nilai kinerja program induksinya baik. Dalam proses
pembelajaran Mulyanto, S.Pd. telah melaksanakan penyusunan rencana
pembelajaran sampai dengan analisis dan perbaikan hasil pembelajaran,
tetapi kegiatan keprofesionalannya belum dilaksanakan, maka dalam
pengangkatan Mulyanto, S.Pd. sebagai PNS dan penetapan jenjang jabatan
berikut angka kreditnya dihitung sebagai berikut. Ijazah yang diperoleh
adalah S-1 angka kreditnya = 100 Pelatihan prajabatan/program induksi = 3
+ Jumlah: = 103 Dengan demikian Mulyanto, S.Pd terhitung 1 Oktober 2010
diangkat sebagai guru PNS dengan : Pangkat/golongan ruang : Penata
Muda, III/a Jenjang jabatan : Guru Pertama Angka Kredit : 103<br />
B. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG PINDAH DARI JABATAN LAIN KE JABATAN GURU DAN BELUM PERNAH MENJADI GURU<br />
Pegawai negeri sipil yang pindah dari jabatan lain ke jabatan guru dan
belum pernah menjadi guru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.<br />
1. Berijazah S-1 sesuai dengan bidang yang diampu.<br />
2. Memiliki sertifikat pendidik/keahlian sesuai dengan bidang yang diampu.<br />
3. Ada formasi untuk pengangkatan jabatan guru.<br />
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP3) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai
baik.<br />
5. Mempunyai nilai kinerja baik dalam program induksi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.<br />
6. Usia maksimum 50 tahun.<br />
Pengangkatan ke dalam jabatan guru ditetapkan sesuai dengan angka kredit
yang dimilikinya berdasarkan hasil penilaian tim penilai yang telah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan pangkatnya sama dengan
pangkat terakhir yang dimiliki.<br />
Contoh : Dra. Elfida adalah pegawai negeri sipil di Kementerian
Pendidikan Nasional dengan pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d
dan berkedudukan sebagai staf teknis pada Subdit Pendidikan Dasar dan
Luar Biasa. Yang bersangkutan dilahirkan pada tanggal 21 April 1963 dan
berpendidikan Sarjana IKIP jurusan bahasa Inggris. TMT 1 April 2009
dialih tugaskan sebagai guru bahasa Inggris di SMK Negeri 31 Pondok Labu
Jakarta Selatan. Dra. Elfida dalam hal jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya adalah sebagai berikut.<br />
a. Pangkat dan golongan ruang ditetapkan sama yaitu Penata Tingkat I
golongan ruang III/d sebagai guru mata pelajaran bahasa Inggris;<br />
b. Jabatan fungsional ditetapkan setelah yang bersangkutan melaksanakan
tugas sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sehingga yang bersangkutan
memperoleh angka kredit subunsur pembelajaran dan tugas lainnya;<br />
c. tata cara penetapan jabatan fungsional bagi Dra. Elfida adalah sebagai berikut.<br />
1) Setelah 1 (satu) tahun yang bersangkutan mengajukan usul penetapan
angka kredit dari unsur pendidikan, pembelajaran, pengembangan
keprofesian berkelanjutan, dan kegiatan penunjang.<br />
2) Pengajuan usul penetapan angka kredit sesuai prosedur yang berlaku<br />
3) Kinerja yang dinilai untuk dasar pemberian angka kredit selain
pendidikan adalah proses pembelajaran selama 1 (satu) tahun,
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dimiliki semenjak yang
bersangkutan menjadi PNS, dan penunjang kegiatan proses
pembelajaran/pembimbingan yang diperoleh setelah yang bersangkutan
bertugas sebagai guru.<br />
4) jenjang jabatan guru ditetapkan setelah ada penetapan angka kredit dari pejabat yang berwenang.<br />
5) perhitungan angka kredit Dra. Elfida dengan pangkat III/d untuk penetapan jabatan adalah sebagai berikut.<br />
a) ijazah S-1 yang relevan = 100<br />
b) STTPP yang relevan 280 jam = 3<br />
c) program induksi 1 (satu) tahun = 3<br />
d) 2 buku tingkat nasional = 12.<br />
Jumlah angka kredit yang diperoleh 100 + 3 + 3 + 12 = 118<br />
Dengan demikian, Dra. Elfida yang berpangkat III/d, dapat ditetapkan jabatan fungsionalnya sebagai sebagai Guru Pertama.<br />
C. PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN GURU HARUS MEMENUHISYARAT-SYARAT SEBAGAI BERIKUT.<br />
1. Berijazah minimal S-1/D-IV<br />
2. Memiliki sertifikat pendidik/keahlian sesuai dengan bidang yang diampu<br />
3. Ada formasi untuk pengangkatan jabatan guru<br />
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP3) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai
baik.<br />
5. Usia maksimum 51 tahun.<br />
Penetapan pangkat dan jabatannya sebagai berikut.<br />
1. Penetapan pangkatnya sama dengan pangkat terakhir yang dimiliki.<br />
2. Jabatannya atau angka kreditnya ditetapkan atau sama dengan angka
kredit atau jabatan terakhir sewaktu yang bersangkutan menjadi guru
ditambah dengan kegiatan-kegiatan yang relevan.<br />
Contoh: Dra. Diana Kusuma guru SMAN 2 Cimahi dengan jabatan Guru Muda
Pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d dengan angka kredit
kumulatif 350. Pada tahun 1999 diangkat menjadi pejabat struktural dan
telah mengalami kenaikan pangkat sampai dengan pangkat IV/a. Selama
menduduki jabatan strukturalnya yang bersangkutan menulis buku 2 (dua)
judul tingkat nasional ber-ISBN dan menulis jurnal terakreditasi
sebanyak 6 (enam) buah serta memperoleh S-2 yang relevan. Pada tahun
2010 yang bersangkutan pindah kembali menjadi guru, maka yang
bersangkutan diwajibkan memiliki sertifikat pendidik dan penetapan
pangkat/jabatannya diatur sebagai berikut.<br />
1. Pangkatnya ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir IV/a.<br />
2. Angka kreditnya diperhitungkan dengan menjumlahkan:<br />
a. angka kredit terakhir selama menduduki jabatan guru sebelum pindah ke jabatan struktural;<br />
b. angka kredit dari kegiatan yang relevan selama menduduki jabatan struktural;<br />
c. angka kredit dari kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang
relevan, setelah yang bersangkutan melaksanakan kegiatan pembelajaran
selama 1 (satu) tahun.<br />
misalnya:<br />
1) angka kredit pada saat pembebasan sementara = 350<br />
2) mendapatkan ijasah S-2 yang relevan 150-100 = 50<br />
3) menulis 2 (dua) buku selama menduduki jabatan struktural dan 2 (dua)
buku tingkat nasional ber-ISBN setelah menduduki kembali jabatan
fungsional guru, sehingga mendapat nilai = 6<br />
4) menulis 6 (enam) jurnal tingkat nasional yang terakreditasi = 36<br />
Total angka kredit yang diperoleh 350 + 50 + 6 + 36 = 442<br />
Dengan demikian, Dra. Diana Kusuma yang berpangkat IV/a ditetapkan dengan jabatan fungsional Guru Madya.<br />
D. PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA<br />
1. Program induksi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pembimbingan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan
dalam proses pembelajaran bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) guru
dan PNS yang ditugaskan sebagai guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah/pemerintah daerah.<br />
2. Program induksi guru pemula diwajibkan bagi seseorang yang akan diangkat dalam jabatan fungsional guru.<br />
3. Program induksi guru pemula dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan 2 (dua) tahun.<br />
4. Program induksi guru pemula dilaksanakan di satuan pendidikan tempat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru.<br />
5. Kepala sekolah/madrasah bersama pengawas sekolah/madrasah bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan program induksi guru pemula dan
penilaiannya. Penilaian kinerja bagi guru pemula (program induksi)
meliputi 4 (empat) kompetensi yang dipersyaratkan dengan nilai minimal
baik.<br />
E. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL GURU<br />
1. Formasi jabatan fungsional guru disesuaikan dengan hasil analisis
kebutuhan guru kelas/bidang studi/bimbingan konseling per satuan
pendidikan.<br />
2. Apabila formasi jabatan guru tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota yang bersangkutan, maka formasi jabatan
fungsional guru dapat dipenuhi antar pemerintah provinsi dan/atau
kabupaten/kota lainnya, termasuk jabatan guru di lingkungan Kementerian
Agama.<br />
F. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL GURU<br />
1. Pejabat yang berwenang membebaskan sementara, mengangkat kembali, dan
memberhentikan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan fungsional
guru:<br />
a. Menteri Pendidikan Nasional bagi guru pada sekolah Indonesia di Luar Negeri;<br />
b. Menteri Agama bagi guru di lingkungan Kementerian Agama;<br />
c. Gubernur bagi guru di lingkungan pemerintah provinsi; dan<br />
d. Bupati/Walikota bagi guru di lingkungan pemerintah kabupaten/kota.<br />
2. Pembebasan sementara, Guru dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:<br />
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat<br />
b. diberhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipil (PNS);<br />
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional guru sebagai pegawai negeri sipil (PNS);<br />
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; dan<br />
e. melaksanakan tugas belajar selama 6 (enam) bulan atau lebih. Guru
yang dibebaskan sementara berupa penurunan pangkat, selama menjalani
hukuman disiplin tersebut, tetap dapat melaksanakan tugas pokoknya,
tetapi kegiatan tersebut tidak diberi angka kredit.<br />
3. Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru.<br />
a. Guru yang dibebaskan karena diberhentikan sementara sebagai pegawai
negeri sipil, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru
apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman
pidana percobaan.<br />
b. Guru yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar
jabatan fungsional guru, dapat diangkat kembali dalam jabatan
fungsional guru apabila berusia paling tinggi 51 (lima puluh satu)
tahun, dengan mempertimbangkan formasi jabatan fungsional guru yang
tersedia.<br />
c. Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b, menggunakan angka kredit terakhir yang
dimiliki dan dapat ditambah dengan angka kredit dari publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif yang diperoleh selama pembebasan sementara.<br />
4. Guru diberhentikan dari jabatannya, apabila dijatuhi hukuman disiplin
tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman
disiplin berat berupa penurunan pangkat.<br />
G. MEKANISME USULAN KENAIKAN PANGKAT GURU<br />
1. Kenaikan pangkat<br />
a. Usulan kenaikan pangkat guru mulai Penata Muda golongan ruang III/a
sampai ke Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b diatur sebagai berikut.<br />
1) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan ke Guru Muda pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d di lingkungan kabupaten/kota dilakukan oleh kepala
dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/kota melalui BKD ditujukan
kepada kepala kantor regional BKN untuk mendapatkan pertimbangan
teknis.<br />
2) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Muda pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d sampai ke Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b di lingkungan kabupaten/kota dilakukan oleh kepala
dinas yang membidangi pendidikan kabupaten/kota melalui BKD ditujukan
kepada gubernur selanjutnya gubernur mengusulkanke kepala kantor
regional BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis.<br />
3) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai ke Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan
ruang IV/b di lingkungan provinsi dilakukan oleh kepala dinas yang
membidangi pendidikan di provinsi melalui BKD ditujukan kepada gubernur
selanjutnya gubernur mengusulkan ke kepala kantor regional BKN untuk
mendapatkan pertimbangan teknis.<br />
4) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai ke Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Kementerian Agama diusulkan oleh kepala kantor wilayah
kementerian agama kepada Kepala BKN.<br />
5) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Madya pangkat pembina golongan ruang
IV/a ke Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Kementerian
Agama diusulkan oleh Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama kepada
Kepala BKN.<br />
6) Pengusulan kenaikan pangkat Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan
Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan
instansi di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama
oleh instansi lain atau pejabat lain yang ditunjuk.<br />
7) Pengiriman usul kenaikan pangkat/jabatan dilakukan secara kolektif dengan disertai kelengkapan administrasi, yaitu:<br />
a) asli penetapan angka kredit<br />
b) asli atau salinan keputusan pengangkatan dalam jabatan guru sesuai angka kredit terakhir<br />
c) salinan atau fotokop keputusan dalam pangkat golongan ruang terakhir dan<br />
d) asli atau fotokopi DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.<br />
8) Penetapan keputusan kenaikan pangkat dilaksanakan sebagai berikut.<br />
a) Kepala BKN/kepala kantor regional BKN akan memberikan pertimbangan
teknis kenaikan pangkat setelah menerima penetapan angka kredit serta
kelengkapan berkas bagi guru yang bersangkutan.<br />
b) tanggal mulai berlakunya kenaikan pangkat adalah tanggal terdekat
dengan periode kenaikan pangkat setelah diterimanya PAK oleh BKN/kantor
regional BKN.<br />
c) Kepala BKN/kepala kantor regional BKN mengirimkan pertimbangan teknis
kenaikan pangkat kepada pejabat pembina kepegawaian provinsi dan
kabupaten/kota.<br />
d) Kepala BKN mengirimkan pertimbangan teknis kenaikan pangkat kepada
pejabat pembina kepegawaian/pejabat yang ditunjuk Kementerian Agama.<br />
e) Kepala BKN/kepala kantor regional BKN menyampaikan pertimbangan
teknis kenaikan pangkat kepada pejabat pembina kepegawaian/pejabat BKN
di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.<br />
f) Gubernur, bupati/walikota, atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai
dengan kewenangannya, berdasarkan pertimbangan teknis kepala BKN
menetapkan keputusan kenaikan pangkat guru yang bersangkutan.<br />
g) Menteri Agama atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri sesuai
kewenangannya berdasarkan pertimbangan teknis kepala BKN menetapkan
keputusan kenaikan pangkat guru yang bersangkutan.<br />
h) Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama atau pejabat
lain yang ditunjuk berdasarkan pertimbangan teknis kepala BKN menetapkan
keputusan kenaikan pangkat guru yang bersangkutan.<br />
b. Usulan kenaikan pangkat guru mulai dari Guru Madya pangkat Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan ke Guru Utama pangkat
Pembina Utama golongan ruang IV/e diatur sebagai berikut.<br />
1) Pengusulan diajukan oleh Menteri Pendidikan Nasional kepada Presiden bagi guru di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional;<br />
2) Pengusulan diajukan oleh Menteri Agama kepada Presiden bagi guru di lingkungan Kementerian Agama;<br />
3) Pengusulan dilakukan oleh pimpinan Instansi yang bersangkutan kepada
Presiden bagi guru di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kementerian Agama. Pengusulan tersebut diajukan dengan menggunakan
blanko Model D-V BKN dengan tembusan 2 (dua) disampaikan kepada kepala
BKN dengan kelengkapan administrasi, yaitu:<br />
1) Asli penetapan angka kredit<br />
2) Asli atau salinan sah keputusan pengangkatan dalam jabatan guru sesuai angka kredit terakhir.<br />
3) Salinan atau fotocopy sah keputusan dalam pangkat golongan ruang
terakhir dan asli atau salinan sah DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.<br />
c. Usulan kenaikan pangkat guru yang diperbantukan pada sekolah
Indonesia di luar negeri mulai Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan ke Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang
IV/b dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat yang
ditunjuk kepada Kepala BKN Pusat.<br />
d. Usulan kenaikan pangkat guru yang diperbantukan pada sekolah
Indonesia di luar negeri mulai Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b sampai dengan ke Guru Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh Presiden kepada Presiden dengan tembusan
kepada Kepala BKN Pusat.<br />
2. Penetapan Keputusan Kenaikan Pangkat dilaksanakan sebagai berikut.<br />
a. Penata Muda golongan ruang III/a ke Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b sampai dengan Pembina golongan ruang IV/a ke Pembina Tingkat
I golongan ruang IV/b bagi guru yang diperbantukan pada sekolah
Indonesia di Luar Negeri.<br />
1) Kepala BKN akan memberikan pertimbangan teknis kenaikan pangkat
setelah menerima penetapan angka kredit serta kelengkapan berkas guru
yang bersangkutan memenuhi syarat.<br />
2) Tanggal mulai berlakunya kenaikan pangkat adalah tanggal terdekat
dengan periode kenaikan pangkat setelah diterimanya berkas usulan oleh
BKN.<br />
3) Kepala BKN mengirimkan pertimbangan teknis kenaikan pangkat kepada
Menteri Pendidikan Nasional sebagai pejabat pembina kepegawaian.<br />
4) Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk
berdasarkan pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara
menetapkan keputusan kenaikan pangkat guru yang<br />
bersangkutan.<br />
b. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke Pembina Utama Muda golongan
ruang IV/c sampai dengan Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d ke
Pembina Utama golongan ruang IV/e. Penetapan Keputusan Kenaikan Pangkat
dilaksanakan sebagai berikut.<br />
a) Kepala BKN akan memberikan pertimbangan teknis kenaikan pangkat
setelah menerima penetapan angka kredit serta kelengkapan berkas guru
yang bersangkutan memenuhi syarat.<br />
b) Tanggal mulai berlakunya kenaikan pangkat adalah tanggal terdekat
dengan periode kenaikan pangkat setelah diterimanya PAK oleh BKN.<br />
c) Kepala BKN mengirimkan pertimbangan teknis kenaikan pangkat kepada Presiden sebagai pejabat pembina kepegawaian nasional.<br />
d) Presiden menetapkan keputusan kenaikan pangkat berdasarkan pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.<br />
3. Bagi guru yang karena kekhususannya sampai saat berlakunya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 masih menduduki pangkat di bawah Penata
Muda golongan ruang III/a atau pangkat golongan ruang II/d ke bawah dan
belum mempunyai jabatan fungsional guru, kenaikan pangkat guru yang
bersangkutan tetap menggunakan kenaikan pangkat berdasarkan Lampiran V
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.<br />
4. Pangkat dan jabatan guru dapat lebih tinggi daripada pangkat kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan.<br />
5. Apabila terjadi kekeliruan penetapan angka kredit (PAK) dalam
pengusulan kenaikan pangkat dan jabatan guru, maka perbaikan dilakukan
oleh pejabat sebagai berikut.<br />
a. Menteri Pendidikan Nasional untuk Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke atas.<br />
b. Menteri Agama untuk guru di lingkungan Kementerian Agama bagi guru yang memiliki pangkat Pembina golongan ruang IV/a ke IV/b.<br />
c. Kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi untuk guru di
lingkungan Kementerian Agama dari Guru Muda pangkat golongan ruang III/c
dan III/d.<br />
d. Kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota bagi guru yang
memiliki pangkat Penata Muda golongan III/a dan Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b.<br />
e. Kepala dinas yang membidangi pendidikan di provinsi/kabupaten/kota
untuk Guru Pertama pangkat golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya
golongan ruang IV/a.<br />
f. Pimpinan instansi di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kementerian Agama bagi Guru Pertama pangkat golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Madya golongan ruang IV/a di lingkungannya.<br />
6. Memperbaiki kekeliruan tersebut setelah ada pemberitahuan dari Kepala
BKN. Cara perbaikan “Penetapan Angka Kredit” yang baru pada sudut kiri
atas ditulis kata: “...PERBAIKAN PADA TANGGAL ..................dst.”<br />
H. S A N K S I<br />
1. Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban kerja, padahal tidak
mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendidikan Nasional akan
mendapatkan sanksi sebagai berikut.<br />
a. dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi;<br />
b. dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan fungsional; dan<br />
c. dihilangkan haknya untuk mendapat maslahat tambahan.<br />
2. Guru yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit (PAK) dengan cara melawan hukum akan mendapatkan sanksi sebagai berikut.<br />
a. diberhentikan sebagai guru;<br />
b. wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi yang pernah diterima
setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka
kredit (PAK) tersebut;<br />
c. wajib mengembalikan seluruh tunjangan fungsional yang pernah diterima
setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka
kredit (PAK) tersebut; dan<br />
d. wajib mengembalikan seluruh penghargaan atau haknya sebagai guru yang
pernah diterima sejak yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan
penetapan angka kredit (PAK) tersebut.<br />
3. Pejabat yang berwenang memberikan sanksi adalah Menteri, Gubernur, dan Bupati/walikota sesuai kewenangannya.<br />
a. Menteri menetapkan sanksi berupa penghilangan hak untuk mendapatkan
tunjangan profesi bagi guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban
kerja guru minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap<br />
1. muka per minggu.<br />
b. Pejabat pembina kepegawaian menetapkan sanksi berupa penghilangan hak
untuk mendapatkan tunjangan fungsional dan maslahat tambahan bagi guru
yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban kerja guru paling sedikit 24
(dua puluh empat)jam tatap muka per minggu.<br />
c. Menteri selaku pembina jabatan fungsional menetapkan sanksi berupa
pemberhentian sebagai guru bagi Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e yang memperoleh dan mempergunakan penetapan angka
kredit (PAK) dengan cara melawan hukum.<br />
d. Pejabat pembina kepegawaian di lingkungan masing-masing menetapkan
sanksi berupa pemberhentian sebagai guru bagi Guru Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya pangkat
Pembina golongan ruang IV/a yang memperoleh dan mempergunakan penetapan
angka kredit (PAK) dengan cara melawan hukum.<br />
4. Dalam hal guru atau kepala sekolah/madrasah terbukti memperoleh
penetapan angka kredit (PAK) yang bersangkutan dengan cara melawan
hukum, maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit langsung
memberhentikan guru yang bersangkutan dari jabatan fungsionalnya.
Apabila guru yang bersangkutan pada saat diberhentikan dari jabatan
fungsional guru sudah mencapai batas usia pensiun (56 tahun), maka
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun.<br />
IX. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN<br />
A. PEJABAT PEMBINA DAN PENGAWAS<br />
1. Pembinaan<br />
a. Pembinaan secara nasional dilakukan oleh instansi pembina jabatan
fungsional guru dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat
yang ditunjuk yang membidangi pembinaan guru dan Sekretaris Jenderal
Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
b. Pembinaan tingkat daerah, yaitu provinsi/kabupaten/kota dilakukan
oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota yang secara fungsional
bertugas untuk membina teknis edukatif dan pembinaan kualitas guru.<br />
2. Pengawasan<br />
a. Pengawasan secara nasional dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
b. Pengawasan tingkat daerah dilakukan oleh aparat yang secara fungsional oleh pengawas sekolah/madrasah.<br />
B. SASARAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN<br />
1. Di tingkat sekolah/madrasah, Sasaran pembinaan dan pengawasan di tingkat sekolah/madrasah adalah:<br />
a. Pelaksanaan proses pembelajaran/pembimbingan.<br />
b. Pencapaian hasil kinerja guru beserta bukti-buktinya.<br />
c. Hambatan, masalah, dan kelemahan atau kesulitan yang terjadi dalam
penerapan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya beserta perangkatnya.<br />
2. Di tingkat tim penilai dan pejabat yang menetapkan angka kredit
Sasaran pembinaan dan pengawasan di tingkat tim penilai dan pejabat yang
menetapkan angka kredit adalah:<br />
a. Kuantitas dan kualitas tenaga, sarana, prasarana.<br />
b. Proses penilaian kinerja guru dan penetapan angka kreditnya.<br />
c. Kecepatan, ketepatan, dan kecermatan penyampaian informasi.<br />
d. Hambatan, masalah, kesulitan, dan kelemahan yang dihadapi dalam
penerapan penilaian kinerja guru dan penetapan angka kreditnya.<br />
3. Di tingkat Pengelola Pendidikan, Sasaran pembinaan dan pengawasan di tingkat pengelola pendidikan adalah:<br />
a. Pemahaman pengelola pendidikan terhadap penerapan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya beserta
perangkatnya dalam menunjang atau yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas.<br />
b. Kepekaan, kecepatan, dan kecermatan para pengelola pendidikan dalam
menanggapi, menjaring, dan mencari pemecahan masalah dalam hubungannya
dengan penerapan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya beserta perangkatnya.<br />
4. Untuk memberikan pelayanan yang akurat, cepat, dan efisien, setiap
sekretariat tim penilai jabatan fungsional guru baik di tingkat
kabupaten/kota/provinsi/pusat diwajibkan membangun Sistem Informasi
Penetapan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.<br />
C. PROSEDUR DAN KEGUNAAN<br />
1. Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang selama ini diberlakukan.<br />
2. Pembinaan dan pengawasan digunakan untuk:<br />
a. memperoleh data dan informasi tentang pelaksanaan penerapan angka
kredit bagi guru sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan
untuk memecahkan masalah dan/atau mengatasi kesulitan, hambatan, dan
kelemahan yang terjadi; dan<br />
b. mencegah terjadinya kesalahan, penyalahgunaan, dan hal-hal yang negatif dalam penerapan angka kredit bagi guru.<br />
D. PELAPORAN<br />
1. Setiap pejabat yang melakukan pemantauan dan evaluasi wajib melaporkan hasilnya secara bertingkat dan berjenjang.<br />
2. Penerima laporan wajib mengolah laporan tersebut dan selanjutnya melaporkan kepada atasan langsung.<br />
3. Kepala dinas pendidikan di provinsi/kabupaten/kota melaporkan hasil
pembinaan dan pengawasan fungsional (pengawasan melekatnya) kepada
instansi pembina jabatan fungsional guru.<br />
4. Kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota melaporkan hasil
pembinaan dan pengawasan fungsional (pengawasan melekatnya) kepada
kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi, selanjutnya dilaporkan
ke Menteri Agama.<br />
5. Inspektorat jenderal melaporkan hasil pengawasannya kepada Menteri
Pendidikan Nasional melalui Sekretaris Jenderal dan direktur jenderal,
kecuali yang telah diatur secara khusus seperti terjadinya pelanggaran
aturan tertentu.<br />
6. Direktur jenderal yang terkait dan Sekretaris Jenderal Kementerian
Pendidikan Nasional wajib menindaklanjuti laporan tersebut dengan
mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait.<br />
X. LAIN-LAIN<br />
A. Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya beserta
perangkat dan petunjuk pelaksanaannya, terjadi beberapa<br />
perubahan antara lain:<br />
1. Jenjang jabatan guru yang semula 13 (tiga belas) berubah menjadi 4
(empat), yaitu: Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama.<br />
2. Penilaian dalam subunsur proses pembelajaran/pembimbingan yang semula
menggunakan besaran angka kredit pada setiap rincian tugas pokok
berubah menjadi penilaian kinerja sistem paket dengan menggunakan
sebutan amat baik, baik, sedang, cukup, dan kurang yang dikonversikan ke
dalam angka kredit.<br />
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan diwajibkan mulai Guru Pertama golongan ruang III/a.<br />
4. Guru Madya golongan ruang IV/c yang akan naik jabatan/pangkat ke Guru
Utama golongan ruang IV/d diwajibkan melakukan presentasi ilmiah.<br />
5. Perubahan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit yang semula
untuk Guru Pembina golongan ruang IV/a ke Guru Pembina Tingkat I
golongan ruang IV/b merupakan kewenangan pejabat pusat menjadi
kewenangan pejabat di daerah.<br />
B. Perubahan dari jenjang jabatan yang lama (13 jenjang) ke dalam
jenjang jabatan yang baru (4 jenjang) dilakukan penyesuaian jabatan
secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br />
XI. KETENTUAN PERALIHAN<br />
Masa penilaian kinerja guru sampai dengan diberlakukan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya secara
efektif pada tanggal 1 Januari 2013, diatur sebagai berikut.<br />
1. Guru yang masih memiliki pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a
sampai dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d
melaksanakan tugas sebagai Guru Pertama dan penilaian prestasi kerjanya
sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.<br />
2. Guru yang sudah ditetapkan penyesuaian jabatannya sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, maka usulan kenaikan pangkat dan jabatannya harus menggunakan
peraturan yang baru.<br />
3. Guru sebagaimana dimaksud pada angka 1, apabila melaksanakan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan kegiatan penunjang tugas
Guru, diberikan angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran V
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.<br />
4. Guru sebagaimana dimaksud pada angka 1, apabila:<br />
a. memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu, disesuaikan dengan jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) Peraturan Bersama Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan
Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya; dan<br />
b. naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a,
disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (1) Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasioanal dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.<br />
5. Guru sebagaimana dimaksud pada angka 1, jumlah angka kredit kumulatif
minimal yang harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat guru bagi:<br />
a. Guru yang berijazah SLTA/Diploma I adalah sebagaimana dimaksud pada
Lampiran VI Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;<br />
b. Guru yang berijazah Diploma II adalah sebagaimana dimaksud pada
Lampiran VII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya; dan<br />
c. Guru yang berijazah Diploma III adalah sebagaimana dimaksud pada
Lampiran VIII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.<br />
6. Guru yang memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang
III/a dan belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai
dengan bidang tugas yang diampu, disesuaikan dengan jenjang
jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasioanal dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.<br />
7. Guru yang akan naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a dan guru sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan
akhir tahun 2015, apabila tidak memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma
IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu, kenaikan pangkat paling
tinggi adalah pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau
pangkat terakhir yang dimiliki.<br />
8. Guru yang telah memiliki pangkat Pembina, golongan ruang IV/a ke atas
dan belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV, dapat
dipertimbangkan untuk naik pangkat setelah memenuhi angka kredit minimal
yang dipersyaratkan sampai dengan 1 Januari 2013.<br />
9. Guru yang memiliki pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai
dengan pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d yang belum
memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV sampai dengan akhir tahun 2015,
tetap melaksanakan tugas utama guru sebagai Guru Pertama dengan sistem
kenaikan pangkat menggunakan angka kredit sebagaimana tersebut pada
Lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.<br />
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,<br />
TTD.<br />
MOHAMMAD NUH<br />
Salinan sesuai dengan aslinya.<br />
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,<br />
Dr. A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM.<br />
NIP 196108281987031003</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-25191776774296503822013-01-14T19:39:00.000-08:002013-01-14T19:39:55.324-08:00Peraturan Naik Pangkat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="article-toolswrap">
<div class="article-tools clearfix">
<div class="buttonheading">
<span>
<a href="http://fkep.unand.ac.id/in/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL2ZrZXAudW5hbmQuYWMuaWQvaW4vcGVyYXR1cmFuL2tlcGVnYXdhaWFuL25haWstcGFuZ2thdC1kb3Nlbg%3D%3D" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://fkep.unand.ac.id/templates/unand/images/emailButton.png" /></a> </span>
<span>
<a href="http://fkep.unand.ac.id/in/peraturan/kepegawaian/naik-pangkat-dosen?tmpl=component&print=1&page=" rel="nofollow" title="Cetak"><img alt="Cetak" src="http://fkep.unand.ac.id/images/M_images/printButton.png" /></a> </span>
<span>
<a href="http://fkep.unand.ac.id/in/peraturan/kepegawaian/naik-pangkat-dosen?format=pdf" rel="nofollow" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://fkep.unand.ac.id/templates/unand/images/pdf_button.png" /></a> </span>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>KUMPULAN PERATURAN NAIK PANGKAT DOSEN</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong> </strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Angka Kredit Minimal yang harus dipenuhi untuk setiap pangkat dan golongan</strong></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 402px; width: 545px;">
<tbody>
<tr>
<td rowspan="3" width="37">
<span style="font-size: 8pt;">No.</span><br />
</td>
<td rowspan="3" width="126">
<span style="font-size: 8pt;">UNSUR KEGIATAN</span><br />
</td>
<td colspan="9" valign="top" width="381">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 8pt;">NAMA, JABATAN, GOLONGAN, DAN JUMLAH MINIMAL ANGKA KREDIT</span></div>
</td>
<td rowspan="3" width="97">
<span style="font-size: 8pt;">KETERANGAN</span><br />
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" width="89">
<span style="font-size: 8pt;">ASISTEN AHLI</span><br />
</td>
<td colspan="2" valign="top" width="87">
<span style="font-size: 8pt;">LEKTOR</span><br />
</td>
<td colspan="3" valign="top" width="117">
<span style="font-size: 8pt;">LEKTOR KEPALA</span><br />
</td>
<td colspan="2" width="88">
<span style="font-size: 8pt;">GURU BESAR</span><br />
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="45">
<span style="font-size: 8pt;">III/a</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">III/b</span><br />
</td>
<td valign="top" width="43">
<span style="font-size: 8pt;">III/c</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">III/d</span><br />
</td>
<td valign="top" width="39">
<span style="font-size: 8pt;">IV/a</span><br />
</td>
<td valign="top" width="40">
<span style="font-size: 8pt;">IV/b</span><br />
</td>
<td valign="top" width="38">
<span style="font-size: 8pt;">IV/c</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">IV/d</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">IV/e</span><br />
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37">
<span style="font-size: 8pt;">1</span><br />
</td>
<td valign="top" width="126">
<span style="font-size: 8pt;">Unsur Utama a) memperoleh pendidikan b) melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi</span><br />
</td>
<td valign="top" width="45">
<span style="font-size: 8pt;">80</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">120</span><br />
</td>
<td valign="top" width="43">
<span style="font-size: 8pt;">160</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">240</span><br />
</td>
<td valign="top" width="39">
<span style="font-size: 8pt;">320</span><br />
</td>
<td valign="top" width="40">
<span style="font-size: 8pt;">440</span><br />
</td>
<td valign="top" width="38">
<span style="font-size: 8pt;">560</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">680</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">850</span><br />
</td>
<td valign="top" width="97">
<span style="font-size: 8pt;">sekurang-kurangnya 80%, yang terbagi atas; *)</span><br />
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37">
<span style="font-size: 8pt;">2</span><br />
</td>
<td valign="top" width="126">
<span style="font-size: 8pt;">Unsur Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi</span><br />
</td>
<td valign="top" width="45">
<span style="font-size: 8pt;">20</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">30</span><br />
</td>
<td valign="top" width="43">
<span style="font-size: 8pt;">40</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">60</span><br />
</td>
<td valign="top" width="39">
<span style="font-size: 8pt;">80</span><br />
</td>
<td valign="top" width="40">
<span style="font-size: 8pt;">110</span><br />
</td>
<td valign="top" width="38">
<span style="font-size: 8pt;">140</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">170</span><br />
</td>
<td valign="top" width="44">
<span style="font-size: 8pt;">200</span><br />
</td>
<td valign="top" width="97">
<span style="font-size: 8pt;">Sebanyak-banyaknya 20%</span><br />
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"><br /></td>
<td valign="top" width="126">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>JUMLAH</strong></span><br />
</td>
<td width="45">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>100</strong></span><br />
</td>
<td width="44">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>150</strong></span><br />
</td>
<td width="43">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>200</strong></span><br />
</td>
<td width="44">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>300</strong></span><br />
</td>
<td width="39">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>400</strong></span><br />
</td>
<td width="40">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>550</strong></span><br />
</td>
<td width="38">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>700</strong></span><br />
</td>
<td width="44">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>850</strong></span><br />
</td>
<td width="44">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>1050</strong></span><br />
</td>
<td width="97">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>100%</strong></span><br />
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">KETERANGAN :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">*) <strong>1) Program pendidikan akademik (untuk kenaikan dari AA s/d GB) :</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 30%</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25%</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">2) <strong>Program pendidikan professional (untuk Kenaikan dari AA s/d LK) :</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 40%</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 10%</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> - melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Persyaratan naik pangkat ke Lektor Kepala<br /> Kenaikan Reguler</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;"> <strong>a. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu ≤ 3 (tiga) tahun</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
–Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang
terakreditasi, atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai
penulis pertama dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu yang
menjadi penugasan Jabatan Lektor Kepalanya, yang jumlahnya mencukupi
25% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan.</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> <strong>b. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu > 3 (tiga) tahun</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
—Memiliki sedikitnya satu karya ilmiah dalam bidang ilmu yang sama
dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan jabatan Lektor Kepalanya, yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah serendah-rendahnya jurnal ilmiah
nasional yang tidak terakreditasi,sebagai penulis pertama</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> <strong> Loncat jabatan dari asisten ahli ke lektor kepala</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">—Memiliki
sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah
nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah
internasional bereputasi,atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan
setara dengan 4 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah nasional
terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam
bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepalanya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Persyaratan Naik Pangkat Ke Guru Besar</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Persyaratan gelar akademik dan kesesuaian bidang ilmu</strong></span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 8pt;">Ijazah doktor berasal dari PT dalam
negeri minimal terakreditasi B atau dari Luar Negeri yang diakui Dikti
serta sesuai dengan bidang penugasan Guru Besar (lebih luas dari mata
kuliah)</span></li>
<li><span style="font-size: 8pt;">Bidang ilmu penugasan sesuai dengan bidang kekhususan doktornya tercermin dari topik yang diteliti dalam disertasinya</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>a. Kenaikan Reguler kurun waktu ≤ 3 tahun :</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
Memiliki dua tulisan di jurnal terakreditasi Dikti, salah satu artikel
ilmiah harus diterbitkan oleh lembaga ilmiah diluar Perguruan Tingginya
atau satu jurnal ilmiah internasional yang bereputasi ditandai dengan
disitasi oleh scorpus sebagai penulis pertama berupa hasil penelitian
dalam bidang yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>b. Kenaikan dalam kurun waktu > 3 thn</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah hasil penelitian dalam
bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan Guru Besarnya yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal
ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Loncat jabatan dari lektor ke guru besar</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
—Memiliki minimal 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah
nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah
internasional bereputasi yang disitasi oleh scorpus atau yang sejenis,
atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat)
publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis
pertama,berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan
bidang penugasan Guru Besarnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Kegiatan tambahan yang diakui sebagai komponen kegiatan melaksanakan penelitian :</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 1. Artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 2. Artikel dalam buku yang dipublikasikan</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 3. Jurnal ilmiah yang ditulis dalam bahasa PBB tetapi tidak memenuhi syarat sbg jurnal ilmiah internasional</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 4. Hasil penelitian yang disajikan tetapi tidak dimuat dalam prosiding</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 5. Hasil penelitian yang tidak disajikan tetapi dimuat dalam prosiding</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 6. Edisi khusus jurnal nasional maupun internasional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Pengabdian Kepada Masyarakat</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
1. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 15% dari angka
kredit minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional
dosen yang diusulkan</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 2. Angka kredit <strong>minimal 0.5</strong> tergatung pada kebijaksanaan pada setiap Perguruan Tinggi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Unsur penunjang :</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;">
1.Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 20% dari angka
kredit minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional
dosen yang diusulkan</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 2.Angka kredit <strong>minimal untuk bidang ini boleh 0 (nol</strong>), akan tetapi setiap Perguruan Tinggi dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"><strong>Penilaian pakar atau peer -review</strong></span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 1) Penilaian minimal oleh dua orang pakar di bidangnya</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 2) Penilaian dilakukan terpisah, masing-masing menilai dan hasilnya ditulis di format yang sudah dibakukan</span><br /><span style="font-size: 8pt;"> 3) Hasil akhir adalah rata-rata dari penilain semua pakarurriculum vitae peer-reviewe dilampirkan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">1. Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN: <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SKB_181-1999_JabatanAngkaKredit.pdf">61409/MPK/KP/1999 dan nomor 181 tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999</a>: petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya. Lampiran:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Lamp._Surat_Edaran_Usul_Jafung.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 1 berisi contoh Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK)</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Surat_Pernyataan_Pendidikan_Pengajaran.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 2 berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Surat_Pernyataan_Penelitian.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 3 berisi contoh Surat Pernyataan melaksanakan kegiatan penelitian</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Surat_Pernyataan_Pengabdian.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 4 berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Surat_Pernyataan_Penunjang.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 5 berisi contoh Surat Pernyataan Melaksanakan kegiatan Penunjang</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Penetapan_Angka_Kredit.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 6 berisi contoh SK Penetapan angka kredit dosen (SK PAK) </span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SK_Pembebasan_sementara_dari_jabatan_fungsional.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 7 contoh SK Pembebasan sementara jabatan fungsional dosen</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SK_Pembebasan_tugas_sementara.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 8 contoh SK Pembebasan tugas sementara</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SK_Pengangkatan_pertama.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 9 contoh SK Pengangkatan pertama</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SK_Penyesuaian_angka_kredit.doc"><span style="font-size: 8pt;">Lamp. 10 contoh SK Penyesuaian angka kredit</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">2. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/PEDOMAN_OPERASIONAL_AK_2009.pdf">Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">3. Surat Edaran Dirjen Dikti No. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SEDirjenDikti2002-Dl-3-C-2008.pdf">2002/Dl.3/C/2008</a>: Pengisian Surat-surat Pernyataan dan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">4.Surat Edaran Dirjen Dikti No.<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SE_Dirjen_no_190_validasi_karya_ilmiah.pdf"> 190/D/T/2011</a> tgl 16/02/2011 dan <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/FORM_DUPAK.xls">Form Lembar</a> Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah dan Fakta Integritas tentang Validasi Karya Ilmiah berisi 4 penegasan penting:</span></div>
<ol style="list-style-type: lower-alpha; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: 8pt;">Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional
Lektor Kepala dan Guru Besar wajib laksanakan pengesahan validasi karya
ilmiah sebelum berkas usulan diteruskan ke Dikti. Validasi karya ilmiah
dilakukan oleh Tim Validasi PTN/PTS dan ditanda tangai oleh pimpinan
PTN/PTS, formnya harus sesuai dengan yang terlampir di Surat Edaran No.
190/D/T/2011 (lampiran 1)</span></li>
<li><span style="font-size: 8pt;">Untuk pengusulan jabatan Fungsional
dari AA sampai Guru Besar wajib mengisi Fakta Integritas sesuai format
yang terlampir (lampiran 2). Untuk jafung AA dan Lektor tak perlu
menyertakan lembaran pengesahan hasil validasi karya ilmiah </span></li>
<li><span style="font-size: 8pt;">Ketentuan 1 dan 2 tidak berlaku bagi
berkas usulan Lektor kepala an GB yang sudah disampaikan ke Dikti
sebelum surat edaran ini terbit. </span></li>
<li><span style="font-size: 8pt;">Dosen yang tidak memiliki NIDN tidak bisa mengusulkan jabatan fungsinonal dosen dari Asisten Ahli sampai Guru Besar.</span><br /><span style="font-size: 8pt;">
</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">5. Surat Edaran Dirjen Dikti no.<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SEDirjen2050-E-T-2011UnggahKaryaIlmiah.pdf"> 2050/E/T/2011</a>: Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">6. Surat Edaran Sekjen no. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Surat_Edaran_71936_20111_Usul_Jafung.doc">71936/A4/KP/2011</a><a href="http://fkep.unand.ac.id/Surat%20Edaran%2071936%2020111%20Usul%20Jafung.doc" title="71936/A4/KP/2011 "> </a>tanggal 26 Agustus 2011: usul Jabatan Fungsional Dosen jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">7. Surat Edaran Direktur Diktendik No<a href="http://fkep.unand.ac.id/SE%201037%202011.pdf" title="1037/E4.3/2011"> </a><a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SE_1037_2011.pdf">1037/E4.3/2011</a> tanggal 5 Mei 2011:Usul Kenaikan Pangkat/jabatan secara online</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">8. Surat Edaran Dirjen Dikti no. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SE_24_2012_kebijakan_layanan_kenaikan_ok.pdf">24/E/T/2012</a>: Kebijakan Layanan Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen dan SE Diktendik no. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SE_24_dan_64_penilaian_angka_kredit_ok.pdf">64/E4.3/2012</a> : Penilaian Angka Kredit</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">9. <a href="http://fkep.unand.ac.id/images/rumpunilmu.pdf">Rumpun Ilmu</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;">10.<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SE_1252_2011.pdf">Lampiran SE no. 1252</a> yang berisi :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/resume__PAK_Dikti_2011_Lampiran_1a.xls"><span style="font-size: 8pt;"> Resume PAK Dikti 2011 (lampiran 1a)</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Validasi_Karya_IlmiahLampiran_1b.doc"><span style="font-size: 8pt;"> Validasi Karya Ilmiah (lampiran 1b)</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/SURAT_PERNYATAAN__Lampiran_1c.doc"><span style="font-size: 8pt;"> Surat Pernyataan (lampiran 1c)</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/DAFTAR_HASIL_PERHITUNGAN_PEER_REVIEWERS_Lampiran_1d_ok.doc"><span style="font-size: 8pt;"> Daftar Hasil Perhitungan Peer Reviewers (lampiran 1d)</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://fkep.unand.ac.id/images/Berita_Acara_Pertimbangan_Persetujuan_Senat_Lampiran_1e.doc"><span style="font-size: 8pt;"> Berita Acara Pertimbangan/Persetujuan Senat (lampiran 1e)</span></a></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-70652141841809293442013-01-12T20:26:00.004-08:002013-01-12T20:26:40.129-08:00Cara membuat jumlah pengunjung (hit counter)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h2>
Pernahkan melihat <a href="http://iipkunaepi.wordpress.com/2010/08/20/mendaftarkan-alamat-blog-ke-google/"> daftar </a>
pengunjung di blog atau website? Daftar pengunjung adalah merupakan
hitungan dari setiap orang / pengguna internet yang menjelajah atau
membuka bolg atau web kita, bagi saya jumlah pengunjung itu sangatlah
penting kenapa? Karena itu menunjukkan kualitas isi dari blog atau web
kita jika blog kita banyak pengunjungnya itu menunjukkan isi dari itu
bagus. Disini saya akan mencontohkan cara membuat daftar pengunjung dari
<a href="http://www.freebloghitcounter.com/"> http://www.freebloghitcounter.com/ </a>situs ini memberikan layanan jumlah pengunjung, kenapa saya pakai ini karena freebloghitcounter memberikan :</h2>
<div class="entrytext">
1. 100 % gratis<br />
2. Untuk registrasi tidak memerlukan indentis kita yang lengkap<br />
3. Tidak diminta memasukan email<br />
4. Sangat mudah dan simple<br />
Langsung saja ke langkah-langkahnya biar anda siap menggunakan<br />
1. Buka aplikasi browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Safari, opera dan lain-lain<br />
2. Di address bar ketik <a href="http://www.freebloghitcounter.com/"> http://www.freebloghitcounter.com/ </a> lalu enter ingat bukan entar<br />
3. Lalu klik tombol (ada paling bawah)<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/tombol_create.jpg" /><br />
4. Masukkan alamat web atau blog anda pada kotak isian<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/isian_alamat.jpg" /><br />
5. Tentukan jumlah / perhitungan awal dari untuk mulai menghitung<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/star_counter.jpg" /><br />
6. Tentukan pilihan untuk menghitung jumlah pengunjung,All hit untuk
menghitung setiap pengunjung kalau Unique Visitors ini akan dihitung
menghitung jumlah pengunjung yang unik atau berbeda.<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/pilih_pengunjung.jpg" /><br />
7. Pilih jenis untuk tampilan penghitung pengunjung<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/style.jpg" /><br />
8. Klik tombol Get My Code untuk mendapat kan kede/skrip<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/get_mycode.jpg" /><br />
9. Copy kan code yang diberikan ke widget dimana kita akan menyimpan penghitung tersebut.<br />
<img src="http://iipkunaepi.files.wordpress.com/2010/11/kode.jpg" /><br />
Terima kasih dan selamat mencoba semoga sukses.</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-26267170022234450342013-01-12T02:01:00.002-08:002013-01-12T02:01:46.053-08:00Logo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfF7ioFkb0hXXBUZe20P21nOP7igbnMDQV-GgdEnJwhyphenhyphenDXYZAhEbrOziNLxwgfLCBzozqZ0p-lL4GI820afxKGDfMfGyyQaKqf49c1vYFSOq8Bw8S6fUHhtGnbPKvV46JdhhCrcF3wA5ZN/s1600/LOGO+YPI-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfF7ioFkb0hXXBUZe20P21nOP7igbnMDQV-GgdEnJwhyphenhyphenDXYZAhEbrOziNLxwgfLCBzozqZ0p-lL4GI820afxKGDfMfGyyQaKqf49c1vYFSOq8Bw8S6fUHhtGnbPKvV46JdhhCrcF3wA5ZN/s320/LOGO+YPI-2.jpg" width="232" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieZsnlBGwc0_UWUwLRGOAqgr066Wd8XMaMCBtF4SqXST8FNvCD71RpajhOJPmIpkxFff9JcMdjcUaU9e9_F7Dj166S-6LcrnoLMVpw1f8Tla9b4aVmvo7xg-tfa8UDhoy6U9IF4kHaZYep/s1600/A+UTARA+KECIL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieZsnlBGwc0_UWUwLRGOAqgr066Wd8XMaMCBtF4SqXST8FNvCD71RpajhOJPmIpkxFff9JcMdjcUaU9e9_F7Dj166S-6LcrnoLMVpw1f8Tla9b4aVmvo7xg-tfa8UDhoy6U9IF4kHaZYep/s1600/A+UTARA+KECIL.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjauB_alQ1HR5ij8ERNGAvWHVV40CXqNwMdqmoTw49gxOw4_60S3n6iuYY2kK9Or9tMWucpr-nGY83zWDju51t-Tm9ogZqleqhA7PbDbG1w8E1BD0WXK8Xmq3nCxxah50hSEdeIrKZULQD0/s1600/A+UTARA+KCL+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjauB_alQ1HR5ij8ERNGAvWHVV40CXqNwMdqmoTw49gxOw4_60S3n6iuYY2kK9Or9tMWucpr-nGY83zWDju51t-Tm9ogZqleqhA7PbDbG1w8E1BD0WXK8Xmq3nCxxah50hSEdeIrKZULQD0/s1600/A+UTARA+KCL+1.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj2WNnoHoGQRUY5R8iaMzPpU_XaMnWANUOUwGpSFHjSzJTRuhoXq_v58Yy1743Y3CkbLTCU1FiuQrtAdmfvxIDb80op0ssL2i0jBssWyG6-nk0bLhj-fPlhl84E73CT7kbOyIjSzJw3QL3/s1600/ACEH+UTARA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj2WNnoHoGQRUY5R8iaMzPpU_XaMnWANUOUwGpSFHjSzJTRuhoXq_v58Yy1743Y3CkbLTCU1FiuQrtAdmfvxIDb80op0ssL2i0jBssWyG6-nk0bLhj-fPlhl84E73CT7kbOyIjSzJw3QL3/s320/ACEH+UTARA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjauB_alQ1HR5ij8ERNGAvWHVV40CXqNwMdqmoTw49gxOw4_60S3n6iuYY2kK9Or9tMWucpr-nGY83zWDju51t-Tm9ogZqleqhA7PbDbG1w8E1BD0WXK8Xmq3nCxxah50hSEdeIrKZULQD0/s1600/A+UTARA+KCL+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjauB_alQ1HR5ij8ERNGAvWHVV40CXqNwMdqmoTw49gxOw4_60S3n6iuYY2kK9Or9tMWucpr-nGY83zWDju51t-Tm9ogZqleqhA7PbDbG1w8E1BD0WXK8Xmq3nCxxah50hSEdeIrKZULQD0/s1600/A+UTARA+KCL+1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieZsnlBGwc0_UWUwLRGOAqgr066Wd8XMaMCBtF4SqXST8FNvCD71RpajhOJPmIpkxFff9JcMdjcUaU9e9_F7Dj166S-6LcrnoLMVpw1f8Tla9b4aVmvo7xg-tfa8UDhoy6U9IF4kHaZYep/s1600/A+UTARA+KECIL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieZsnlBGwc0_UWUwLRGOAqgr066Wd8XMaMCBtF4SqXST8FNvCD71RpajhOJPmIpkxFff9JcMdjcUaU9e9_F7Dj166S-6LcrnoLMVpw1f8Tla9b4aVmvo7xg-tfa8UDhoy6U9IF4kHaZYep/s1600/A+UTARA+KECIL.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5oOxgabV-hDovDOiMDDJSNdY3FRHRb3bA1zUEGay4DZq5Cj0JKvr0CX3E9wiCJ6o33lzUIfUfwQS5iL3rj9kBkiNi4ucbZjGzLZNI-eKXu2k-hA4dvo6pTq9IqxNvuB52x34_WtWHR1BZ/s1600/ACEH+UTARA+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5oOxgabV-hDovDOiMDDJSNdY3FRHRb3bA1zUEGay4DZq5Cj0JKvr0CX3E9wiCJ6o33lzUIfUfwQS5iL3rj9kBkiNi4ucbZjGzLZNI-eKXu2k-hA4dvo6pTq9IqxNvuB52x34_WtWHR1BZ/s320/ACEH+UTARA+1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg362QWfiU4H1F_Hi0dPsQ-2htM00_rVtk9f0tS3bm6kk0OQcpE6fGJ_UHC2nHST5d1yK8FyArAWRHnlEbvC8PVKF5p8qRFXr7GnqvmF_IQGqR5V0PnczZjtg5-YtEy_pFQHw_W5DRpuYqx/s1600/AA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg362QWfiU4H1F_Hi0dPsQ-2htM00_rVtk9f0tS3bm6kk0OQcpE6fGJ_UHC2nHST5d1yK8FyArAWRHnlEbvC8PVKF5p8qRFXr7GnqvmF_IQGqR5V0PnczZjtg5-YtEy_pFQHw_W5DRpuYqx/s1600/AA.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm2lP6lU3peG2T20NXg8m9ZOkvNC2V-O82ZUDUBKHFRU__y-Q1QwbLKyBcyfkY47CArvzhb0sb5e6fU0AmLXJuFE7HB6fcwuQoMeLQkdoEFWZ2LYBRP-_gHKF0-D_nSkGfScnxchw8o3B4/s1600/ACEH+UTARA_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm2lP6lU3peG2T20NXg8m9ZOkvNC2V-O82ZUDUBKHFRU__y-Q1QwbLKyBcyfkY47CArvzhb0sb5e6fU0AmLXJuFE7HB6fcwuQoMeLQkdoEFWZ2LYBRP-_gHKF0-D_nSkGfScnxchw8o3B4/s1600/ACEH+UTARA_3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLk1Zw5i9GaEHd1HUtx6dM4izRYQR3P-w1h5t7VIp8yANZVXpn5DJbGassh8ma6IVdpozCWQX50fCZH-vLsUzweXVko012K0TrWUbuC4wUl4rFK2GFJQMqqyOFEYYeQHzaZFaDwI3LlH21/s1600/AKPER.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLk1Zw5i9GaEHd1HUtx6dM4izRYQR3P-w1h5t7VIp8yANZVXpn5DJbGassh8ma6IVdpozCWQX50fCZH-vLsUzweXVko012K0TrWUbuC4wUl4rFK2GFJQMqqyOFEYYeQHzaZFaDwI3LlH21/s320/AKPER.bmp" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioYL_iPuStb75jERJSCgEws0CLe73OIzF5CHL6yXJfR4W0EaG4HfEnHbyxHHEevjozFoM25epy7XyNGBsfa6gL7CFCfBLEAYRLVzKEDnfY_uLZRl2pbGoOiOvXi2NuZhM-laF6yCC9wujs/s1600/ARAB.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioYL_iPuStb75jERJSCgEws0CLe73OIzF5CHL6yXJfR4W0EaG4HfEnHbyxHHEevjozFoM25epy7XyNGBsfa6gL7CFCfBLEAYRLVzKEDnfY_uLZRl2pbGoOiOvXi2NuZhM-laF6yCC9wujs/s320/ARAB.JPG" width="233" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5eEbBsdfE6pcN9HixJrJvBgh7HodRX8oWlc8u-hpYHeJKHNP5-JI8vTr7uhQxRqQeircCFKZbF1hsvsZ2Q9t_Sn4FuWZ9OzYA_GW7kgOljZTjdNxRnLRTsZRYn0J6dmjuLeDbGlnK2g5/s1600/PCSL.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5eEbBsdfE6pcN9HixJrJvBgh7HodRX8oWlc8u-hpYHeJKHNP5-JI8vTr7uhQxRqQeircCFKZbF1hsvsZ2Q9t_Sn4FuWZ9OzYA_GW7kgOljZTjdNxRnLRTsZRYn0J6dmjuLeDbGlnK2g5/s1600/PCSL.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijsZi2hNengevdj64MIhUaisDgzFyh-cv6gu8daGW-WQfDrrGDlFhXBvPC6KUeH3I1B0ZnwAM9joyHXg3YFmLiaOQXcjbAtO5dZG8jIuKV2XiVbseMH92x3BPiducXQlLAEjxRrzsvdPPS/s1600/PPP+Reformasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijsZi2hNengevdj64MIhUaisDgzFyh-cv6gu8daGW-WQfDrrGDlFhXBvPC6KUeH3I1B0ZnwAM9joyHXg3YFmLiaOQXcjbAtO5dZG8jIuKV2XiVbseMH92x3BPiducXQlLAEjxRrzsvdPPS/s320/PPP+Reformasi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0RAO1l2w8PE1d5-MjpAohLdXsVb5X343U9b0VKsq814WrpFwzGckR7esfkQSSnb-NXnFNX5RJ3hyphenhyphennrh6_nT_kuwKMjQWZXur-TBkCdtcJ9JE9ixiHDh32bNbSXw19tBHs7fhYvVQITTWv/s1600/tutwuri+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0RAO1l2w8PE1d5-MjpAohLdXsVb5X343U9b0VKsq814WrpFwzGckR7esfkQSSnb-NXnFNX5RJ3hyphenhyphennrh6_nT_kuwKMjQWZXur-TBkCdtcJ9JE9ixiHDh32bNbSXw19tBHs7fhYvVQITTWv/s320/tutwuri+1.jpg" width="317" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl4_NunEMqo70EajZRzQR1loZNkUqCxiWAeTSNBbVx83mR8tsXsPT3a7DHblF2TLNC-jn2XNHKZTmo3c7BxYRXOWHekwDYIPK5_P-Rc-YXV6Onvn0ZYdLDg3qpT9otN4OR6nwj1PmbuxhR/s1600/UT-D10.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl4_NunEMqo70EajZRzQR1loZNkUqCxiWAeTSNBbVx83mR8tsXsPT3a7DHblF2TLNC-jn2XNHKZTmo3c7BxYRXOWHekwDYIPK5_P-Rc-YXV6Onvn0ZYdLDg3qpT9otN4OR6nwj1PmbuxhR/s320/UT-D10.TIF" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRaHpsigqLMFlV3knS_ql4Q6_qQF5bbY4-hFMotvrhOjZH8rSpXmAH-sdDni3ghiqWHOo8sdiE_kb63DjWBFjRhTFxCacg7MI4al-XWhD2l2RdjM24W_n7tMy58_jmXhEbd4g96mPCGEYm/s1600/UTK.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRaHpsigqLMFlV3knS_ql4Q6_qQF5bbY4-hFMotvrhOjZH8rSpXmAH-sdDni3ghiqWHOo8sdiE_kb63DjWBFjRhTFxCacg7MI4al-XWhD2l2RdjM24W_n7tMy58_jmXhEbd4g96mPCGEYm/s320/UTK.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfWQNIhyeSh9vtBhaVQOsks6F49aBuLrYJRqkRsDrpbrVU8rYezE0iku0tdeyOFLGoZ0KJHZPk4xfKwe7Sr0DSJ26GtpctXQ4sdVyQ24CakRnaUjmcsTEJcnCBVQhc1rXjl3nqN-0tD05x/s1600/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfWQNIhyeSh9vtBhaVQOsks6F49aBuLrYJRqkRsDrpbrVU8rYezE0iku0tdeyOFLGoZ0KJHZPk4xfKwe7Sr0DSJ26GtpctXQ4sdVyQ24CakRnaUjmcsTEJcnCBVQhc1rXjl3nqN-0tD05x/s320/Untitled-2.jpg" width="212" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ6KofqJ7B_djPYUN_vxewHnzieLLdNSi6hphF2beHF4JbuPJeHemyscAl3lZuTWZn0kpdzaPFxTIILdnF_vWj5QDJokoLQ0wBHGSqZxWEWsqd6SnKxATu08euq3PbLAZzMU_rsx-2DHnL/s1600/garuda+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ6KofqJ7B_djPYUN_vxewHnzieLLdNSi6hphF2beHF4JbuPJeHemyscAl3lZuTWZn0kpdzaPFxTIILdnF_vWj5QDJokoLQ0wBHGSqZxWEWsqd6SnKxATu08euq3PbLAZzMU_rsx-2DHnL/s320/garuda+2.jpg" width="299" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBuRM8nkh5fhsAUEnnkDpQGAK0NvHA7S8UwSzvielF0FcmL1AtzvUQRU9Vp003SL63rsFMoLynueukwM1iwAdt_aQYrtEYaCn5QKWO_9qJ6o5vR5FDnh5LIgJTI3AXwJbCFdD4Rh4PhpZG/s1600/Tutwuri+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBuRM8nkh5fhsAUEnnkDpQGAK0NvHA7S8UwSzvielF0FcmL1AtzvUQRU9Vp003SL63rsFMoLynueukwM1iwAdt_aQYrtEYaCn5QKWO_9qJ6o5vR5FDnh5LIgJTI3AXwJbCFdD4Rh4PhpZG/s320/Tutwuri+2.jpg" width="256" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB9K6gQW6xiG6Vq5EI9TCyd0oD0SeIhDTG5BnjsWo2JC9cRjM8v_O1irmdPhxCflUFGnVW0mD_gs1uLVSybL-IyM1qRoRMqwQzD_r-EGSs8NOo0Q4LYvAERQ1dx3gzgulq44mNZJdf9C6w/s1600/Takabballlah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="107" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB9K6gQW6xiG6Vq5EI9TCyd0oD0SeIhDTG5BnjsWo2JC9cRjM8v_O1irmdPhxCflUFGnVW0mD_gs1uLVSybL-IyM1qRoRMqwQzD_r-EGSs8NOo0Q4LYvAERQ1dx3gzgulq44mNZJdf9C6w/s320/Takabballlah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIG47Wn-gKXtG203sJeMoEcBDRMy4x0ga-eAk6IOCH9RlSByw5nzAz-whNaVNtYZ1cm6HOKRNiy1CaQadBQswwz_Q0tuKvC0X4x_k981rTQ22Uh6AWKJ28Pug5ZyulUPbhdLT5ActAp0d/s1600/Takab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIG47Wn-gKXtG203sJeMoEcBDRMy4x0ga-eAk6IOCH9RlSByw5nzAz-whNaVNtYZ1cm6HOKRNiy1CaQadBQswwz_Q0tuKvC0X4x_k981rTQ22Uh6AWKJ28Pug5ZyulUPbhdLT5ActAp0d/s320/Takab.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7XdwsBkxenl1raVI_0FMU1N_ujD2lxrb7od6Dn4slNpqgXOubjJhBG62NKIE7a93OmBjoZf6YB9cbn3HICumCAlUFMQo-kKRPEVyn1XCO20_uCyGVCUTpPVzRhBMXAQF16AT1qhK3Sjh/s1600/TUTWURI.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7XdwsBkxenl1raVI_0FMU1N_ujD2lxrb7od6Dn4slNpqgXOubjJhBG62NKIE7a93OmBjoZf6YB9cbn3HICumCAlUFMQo-kKRPEVyn1XCO20_uCyGVCUTpPVzRhBMXAQF16AT1qhK3Sjh/s320/TUTWURI.TIF" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEVghZqAXPSzsXuh0CHPRPLp-UcbPFlrMHHZaGIA_XoAOJeHmZaTU6gTJ37yq_POdN42UeuF6bm5YWMR-svj-ET2Z4Hh89G7ihqdeb2j9V84TsRJB3vh2Lup0iRyhwoJ98FDfGjwVGdkL_/s1600/Stempel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEVghZqAXPSzsXuh0CHPRPLp-UcbPFlrMHHZaGIA_XoAOJeHmZaTU6gTJ37yq_POdN42UeuF6bm5YWMR-svj-ET2Z4Hh89G7ihqdeb2j9V84TsRJB3vh2Lup0iRyhwoJ98FDfGjwVGdkL_/s1600/Stempel.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Q6gg4x2jwXuoonnSBbaCP5EWxFynnJSgye_PDt3gNsFpK8RWeFRFzwKvAE840fyoLOzdo2mBkEyqu4ruJ0o8h7WtsAQhLjl5_V5EzSuMFCNJd6_bWqYjBo7_gXI2CaJDMCjd_XOKal8h/s1600/Stam+Samudra+Fero+Engineering+1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Q6gg4x2jwXuoonnSBbaCP5EWxFynnJSgye_PDt3gNsFpK8RWeFRFzwKvAE840fyoLOzdo2mBkEyqu4ruJ0o8h7WtsAQhLjl5_V5EzSuMFCNJd6_bWqYjBo7_gXI2CaJDMCjd_XOKal8h/s1600/Stam+Samudra+Fero+Engineering+1.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj79TGdzSAszwgaXumpU55Am3x-fmeimDAgfEDo_Jf4q6H0FB_LGr_zWtM7SeRFjQNmkdaYcNZHkSWd4-U7ndIBgx4pwdFCA2naxv89dr9IAiHI99c47rvBh21YITsf1v7kiAOfLsobumki/s1600/SUNAT.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj79TGdzSAszwgaXumpU55Am3x-fmeimDAgfEDo_Jf4q6H0FB_LGr_zWtM7SeRFjQNmkdaYcNZHkSWd4-U7ndIBgx4pwdFCA2naxv89dr9IAiHI99c47rvBh21YITsf1v7kiAOfLsobumki/s320/SUNAT.JPG" width="283" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvjvVUvlfLbx9tq2i7vkTk-xxYoAkdiEC4SVnQII0N6kEXnuiEtgg3KaOpd-nyt8IDU_-KgECVtl5BtYdBuuU6GCy1-GDAxhyphenhyphenqpikGWq1OE_Uq_WFQyKngnDrmd1LO2PC2zHHcsZSHPOcA/s1600/Samudra+Fero+Engineering+1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvjvVUvlfLbx9tq2i7vkTk-xxYoAkdiEC4SVnQII0N6kEXnuiEtgg3KaOpd-nyt8IDU_-KgECVtl5BtYdBuuU6GCy1-GDAxhyphenhyphenqpikGWq1OE_Uq_WFQyKngnDrmd1LO2PC2zHHcsZSHPOcA/s1600/Samudra+Fero+Engineering+1.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgScA858LDriZHw6viy_mT1p2WgzoFFIXsPYINNcETX4J-IFEhU6aDaUPBhssrQeG74Ck9KfOyALaL0_0FNND2Gu6_BCCpiOzMcwIU1_cj_vJSSuivS9mG2SiuoT0yX9ogI3zo5WKPvJqFU/s1600/Samudra+Fero+Engineering.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgScA858LDriZHw6viy_mT1p2WgzoFFIXsPYINNcETX4J-IFEhU6aDaUPBhssrQeG74Ck9KfOyALaL0_0FNND2Gu6_BCCpiOzMcwIU1_cj_vJSSuivS9mG2SiuoT0yX9ogI3zo5WKPvJqFU/s1600/Samudra+Fero+Engineering.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz7H6mOmAds15DgYSJMd5d4tpfaS1ODGlfVdKKkzsYKPB1pI-FasR3mOM9aEZ6G60O4Lu5DxYNX0UymuE-P9b06aoa5oPiMQSfHOll7KDwAgTc03p8Me9J3ygiqCJ8IYcxiX0REskgHETf/s1600/SPSI_2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz7H6mOmAds15DgYSJMd5d4tpfaS1ODGlfVdKKkzsYKPB1pI-FasR3mOM9aEZ6G60O4Lu5DxYNX0UymuE-P9b06aoa5oPiMQSfHOll7KDwAgTc03p8Me9J3ygiqCJ8IYcxiX0REskgHETf/s320/SPSI_2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisjpruubxWePbRd5HtDZ6vyMxXaPd1fSHXUEYW3e-kY1tCtavAZ3CABu40AX75YPxR7li_qWsLkJWzHLDimu6Vm3gw-czl1ODVix0rOFRBdFe4RrbhuglphAaf8-I9LKgNsaA8jIpfsh9M/s1600/SPSI_1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisjpruubxWePbRd5HtDZ6vyMxXaPd1fSHXUEYW3e-kY1tCtavAZ3CABu40AX75YPxR7li_qWsLkJWzHLDimu6Vm3gw-czl1ODVix0rOFRBdFe4RrbhuglphAaf8-I9LKgNsaA8jIpfsh9M/s320/SPSI_1.JPG" width="315" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCpQcuuZQqr9MBiz3SPv30cVpcaI4OOWveZ_pD9lDsAztFUqsbMLIXENBv0P0AT_a-Wj1_mbrEtA50WzsLSr4LQWFC7SlZ3PPKN-XjQ7AVfNeuvoTfs6anEbwWbuSdqYQGMBxPmoIw6fDt/s1600/SPSI.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCpQcuuZQqr9MBiz3SPv30cVpcaI4OOWveZ_pD9lDsAztFUqsbMLIXENBv0P0AT_a-Wj1_mbrEtA50WzsLSr4LQWFC7SlZ3PPKN-XjQ7AVfNeuvoTfs6anEbwWbuSdqYQGMBxPmoIw6fDt/s1600/SPSI.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDR9QsIJoDYCOBSNQp_HOd1c5ukolXvt2SrjLnRsMzMErSMlDAGVhc4uyHJ4UjkbBfUN4fwRE9m_QxNxHMfCcW1vBo8Y7cYO_Ir4FbkWWNiBbFG3fO8Vgg5-blfZLPz1PNyQLpjouXhj3P/s1600/SDT-1.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDR9QsIJoDYCOBSNQp_HOd1c5ukolXvt2SrjLnRsMzMErSMlDAGVhc4uyHJ4UjkbBfUN4fwRE9m_QxNxHMfCcW1vBo8Y7cYO_Ir4FbkWWNiBbFG3fO8Vgg5-blfZLPz1PNyQLpjouXhj3P/s1600/SDT-1.TIF" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirUPkXgp4vcw1yIvVqZCfT-S9_H0DllNbX375oKb2vytksT33EsR9DJxT49PrM9Ni3g3k8hNwaJyPkQt1fF0bm7pF2YoCTF0kzNDeKb_VLIZEWp6cDMGrp-QG8zwVYjqKVz9ayYt-MBS1y/s1600/RENCANA+DETAIL+Lhoksukon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirUPkXgp4vcw1yIvVqZCfT-S9_H0DllNbX375oKb2vytksT33EsR9DJxT49PrM9Ni3g3k8hNwaJyPkQt1fF0bm7pF2YoCTF0kzNDeKb_VLIZEWp6cDMGrp-QG8zwVYjqKVz9ayYt-MBS1y/s320/RENCANA+DETAIL+Lhoksukon.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr_3vS5wTf0hsYHTEqsdY45fm3vr9nf9dYkJIdB_ss-Q3D9vnCaERdldO40ZDB4bdiwDEpRRAXlF9C6oKVVJN2oB7Mn_L2TA3oE6nliscILjWqEWN1Z7ffQwLBXitPd3trR8F7xMIGs074/s1600/RATU.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr_3vS5wTf0hsYHTEqsdY45fm3vr9nf9dYkJIdB_ss-Q3D9vnCaERdldO40ZDB4bdiwDEpRRAXlF9C6oKVVJN2oB7Mn_L2TA3oE6nliscILjWqEWN1Z7ffQwLBXitPd3trR8F7xMIGs074/s320/RATU.TIF" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYaMR5TfsM9hU2Mr_O8G1z73z3U_g_txJ9E0jBVrtWeRpbFOL20imB2EMAEpkRI4_JEdx8DtgecmYxTshuV0G9gXLnrtAAkScDsfnbFxNJJ6pmb6RnLjO4mBUR-wov4bmYy00Mxn5EBrz7/s1600/R-ADAT.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYaMR5TfsM9hU2Mr_O8G1z73z3U_g_txJ9E0jBVrtWeRpbFOL20imB2EMAEpkRI4_JEdx8DtgecmYxTshuV0G9gXLnrtAAkScDsfnbFxNJJ6pmb6RnLjO4mBUR-wov4bmYy00Mxn5EBrz7/s320/R-ADAT.TIF" width="299" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxVcAWPo84a5rT8mzW0SV0agOutw2hzFsjKqsvm2cN4LRlhnaZikOrrO4mPgtmU-NX5RQgjAvRAgy32nMD_EqvW2wJtBYBhI-pJIrSb7x6L4rELSNRBwCNiEnhWJskkHKLyeOFcyP17GEk/s1600/Politeknik.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxVcAWPo84a5rT8mzW0SV0agOutw2hzFsjKqsvm2cN4LRlhnaZikOrrO4mPgtmU-NX5RQgjAvRAgy32nMD_EqvW2wJtBYBhI-pJIrSb7x6L4rELSNRBwCNiEnhWJskkHKLyeOFcyP17GEk/s1600/Politeknik.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijsZi2hNengevdj64MIhUaisDgzFyh-cv6gu8daGW-WQfDrrGDlFhXBvPC6KUeH3I1B0ZnwAM9joyHXg3YFmLiaOQXcjbAtO5dZG8jIuKV2XiVbseMH92x3BPiducXQlLAEjxRrzsvdPPS/s1600/PPP+Reformasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijsZi2hNengevdj64MIhUaisDgzFyh-cv6gu8daGW-WQfDrrGDlFhXBvPC6KUeH3I1B0ZnwAM9joyHXg3YFmLiaOQXcjbAtO5dZG8jIuKV2XiVbseMH92x3BPiducXQlLAEjxRrzsvdPPS/s320/PPP+Reformasi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5eEbBsdfE6pcN9HixJrJvBgh7HodRX8oWlc8u-hpYHeJKHNP5-JI8vTr7uhQxRqQeircCFKZbF1hsvsZ2Q9t_Sn4FuWZ9OzYA_GW7kgOljZTjdNxRnLRTsZRYn0J6dmjuLeDbGlnK2g5/s1600/PCSL.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5eEbBsdfE6pcN9HixJrJvBgh7HodRX8oWlc8u-hpYHeJKHNP5-JI8vTr7uhQxRqQeircCFKZbF1hsvsZ2Q9t_Sn4FuWZ9OzYA_GW7kgOljZTjdNxRnLRTsZRYn0J6dmjuLeDbGlnK2g5/s1600/PCSL.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAXhM4_VdVbI7bTAt8MQuTBr3KLKeMw7bzZhyphenhyphenEyJUKJpYwnDluy4P1BL7F4Rl-aXW2GwKU6m3slMUNrOTQqrsn5PJm8P_G_eF9hZ4xHbcincWPSw2O3OusRckWjGOuPgw0hzJzELBIxZT_/s1600/PERHUB.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAXhM4_VdVbI7bTAt8MQuTBr3KLKeMw7bzZhyphenhyphenEyJUKJpYwnDluy4P1BL7F4Rl-aXW2GwKU6m3slMUNrOTQqrsn5PJm8P_G_eF9hZ4xHbcincWPSw2O3OusRckWjGOuPgw0hzJzELBIxZT_/s1600/PERHUB.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD7EqkF9Odmrcur0vudlIkfbzAROFlY1WFS2EOk114doaqwOq4a9sP0Ewxy0y7z2AzeHIBY-waOjok7wXkwoEp3kqQgET04ktsNyRZNKWX46HOgaWrfgpEFWzBQwgWrFzzMFtCX9r1J1fC/s1600/PTP-7.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD7EqkF9Odmrcur0vudlIkfbzAROFlY1WFS2EOk114doaqwOq4a9sP0Ewxy0y7z2AzeHIBY-waOjok7wXkwoEp3kqQgET04ktsNyRZNKWX46HOgaWrfgpEFWzBQwgWrFzzMFtCX9r1J1fC/s1600/PTP-7.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_3oaufMVTYUB_TxSyEMKxmWo0KGSnDXvJyTiz7bNhMXjQr2o2XqqF6-_6uyyZFcgxRMF9HbASRVPORxhmzFgkehTjk57if6W1EFnNGO-3BxlH71nmnh1T6CD_ZHuISRQAvglFWXNzb8Pk/s1600/Pemkot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_3oaufMVTYUB_TxSyEMKxmWo0KGSnDXvJyTiz7bNhMXjQr2o2XqqF6-_6uyyZFcgxRMF9HbASRVPORxhmzFgkehTjk57if6W1EFnNGO-3BxlH71nmnh1T6CD_ZHuISRQAvglFWXNzb8Pk/s320/Pemkot.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMV4XSRsFTZ-QEEM_Keigb_374b6PMAC2c-v6DkfU3YLw4If9K6evqnm5U4aVCxMETtg7CODe2lH9qrVzAGgC-i_vQTFBzrG1dC_y3_Abs_E98MhJPHZTIVBC2lstq18Au27a3O1plaJf/s1600/PERT.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMV4XSRsFTZ-QEEM_Keigb_374b6PMAC2c-v6DkfU3YLw4If9K6evqnm5U4aVCxMETtg7CODe2lH9qrVzAGgC-i_vQTFBzrG1dC_y3_Abs_E98MhJPHZTIVBC2lstq18Au27a3O1plaJf/s320/PERT.TIF" width="260" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPoYLaQlMLJZkngbcGJBD7Zh-RSrFs19tiKcC3UUakrajLAJOv1NSu6YyOBYt9pzxcaxA3USZQYrYvBBoRoW5HL2OqBssBSf3q16fD6A_ojuaBOd8cbFCcs0ijZwQ5PFvZmf0CuVHsiiu/s1600/PINTU+ACEH.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPoYLaQlMLJZkngbcGJBD7Zh-RSrFs19tiKcC3UUakrajLAJOv1NSu6YyOBYt9pzxcaxA3USZQYrYvBBoRoW5HL2OqBssBSf3q16fD6A_ojuaBOd8cbFCcs0ijZwQ5PFvZmf0CuVHsiiu/s320/PINTU+ACEH.jpg" width="277" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfnX7xZZYZlTRzN_UzHyU9giGyWP837nEbAeMZfRIAWiPYs8qOcyn_doT39H59rS1P6QRzJdvPd1VUWurfgTvjJGlW_kb-6OoBzFFE4EDeYavAwtO9N-k185WEXIi08M9Nhxatcqj-eI8/s1600/Pintu_Aceh_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfnX7xZZYZlTRzN_UzHyU9giGyWP837nEbAeMZfRIAWiPYs8qOcyn_doT39H59rS1P6QRzJdvPd1VUWurfgTvjJGlW_kb-6OoBzFFE4EDeYavAwtO9N-k185WEXIi08M9Nhxatcqj-eI8/s320/Pintu_Aceh_3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTyEhp5rEIlkXjHyGKpCVHKzKzkMuomFhRH9XkgjQ3fhJD6L-YEFukdk7J4yjVbj1ZRD3PfK3jqHmbt3WTbh29YnN3PAa6QxPW-tM5ZS-8WCHsXKBlokx3DIZwduXOQN-G-687Jdvz4dII/s1600/PLN.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTyEhp5rEIlkXjHyGKpCVHKzKzkMuomFhRH9XkgjQ3fhJD6L-YEFukdk7J4yjVbj1ZRD3PfK3jqHmbt3WTbh29YnN3PAa6QxPW-tM5ZS-8WCHsXKBlokx3DIZwduXOQN-G-687Jdvz4dII/s320/PLN.JPG" width="248" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR_bs44Opmq4BEWwO8RzQbwOZriIhhXHL7wAaLv4iVZkIdJyMYbdTH-OHffSRYKJcJu7894-XOQSZgGbi1s1hi8eVyjA6RprqzQdBFr_II1M4aSFHj6ceZBGZ-LE4-7cUooxMrTVRMDHBV/s1600/PAN.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR_bs44Opmq4BEWwO8RzQbwOZriIhhXHL7wAaLv4iVZkIdJyMYbdTH-OHffSRYKJcJu7894-XOQSZgGbi1s1hi8eVyjA6RprqzQdBFr_II1M4aSFHj6ceZBGZ-LE4-7cUooxMrTVRMDHBV/s320/PAN.JPG" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbm7kEJLREc-lBSvUAdNBSoWOVNzHiuFipyXQvX1w4BeBbxWIaOcZeOfnwwWl_YxzSm9o9kWcFvG-Z5q3jHDpp_aU1ocjV0q7ieBeEHjslRzbHsf5P8lR7W4FqHTaR9PbJW7JV8ELazkt/s1600/OSIS.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbm7kEJLREc-lBSvUAdNBSoWOVNzHiuFipyXQvX1w4BeBbxWIaOcZeOfnwwWl_YxzSm9o9kWcFvG-Z5q3jHDpp_aU1ocjV0q7ieBeEHjslRzbHsf5P8lR7W4FqHTaR9PbJW7JV8ELazkt/s320/OSIS.JPG" width="281" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Tg1nbrMJRU8A7Zhd6Q19nZeIOH6b_KQWb12d-4leXP2xPrhyl6BCLyVA5tLDGi0b-fEwUicWMFtoR7AaNxi543SJ6rH9PLYDSqX8aqRU7tGqS7Fkw3Tczmr8FDgqdup1POhz44fu_nVw/s1600/NURI.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Tg1nbrMJRU8A7Zhd6Q19nZeIOH6b_KQWb12d-4leXP2xPrhyl6BCLyVA5tLDGi0b-fEwUicWMFtoR7AaNxi543SJ6rH9PLYDSqX8aqRU7tGqS7Fkw3Tczmr8FDgqdup1POhz44fu_nVw/s320/NURI.JPG" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Tcdbf9Uvn6Y0Y11yek5bSXQ7-JhYCwdXAyFUtk3-d4n3F5g11_YdzxnW5tKUJCfJsyTOpKQL0EomzvpEO0WgZgNHRLIyJ24eyfvOqXu1ZgFac0BHZ8GQcWqM-02hqxBuzgoXPRknt2Uh/s1600/Muhammadiyah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Tcdbf9Uvn6Y0Y11yek5bSXQ7-JhYCwdXAyFUtk3-d4n3F5g11_YdzxnW5tKUJCfJsyTOpKQL0EomzvpEO0WgZgNHRLIyJ24eyfvOqXu1ZgFac0BHZ8GQcWqM-02hqxBuzgoXPRknt2Uh/s320/Muhammadiyah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisTv2qqGfhPmjCa9lYxB8DNgZaTNaw1ebFzUj42ZZzG20qmIjRKd4lRKMUAsItD0TwwWkp66L2WRJUHYGGzMhrf6iN0kjRgmIuVJO-qASe6hb9DM5YJmyyFN20WdHThWPckn6N2_leMDW0/s1600/MHDY-LG.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisTv2qqGfhPmjCa9lYxB8DNgZaTNaw1ebFzUj42ZZzG20qmIjRKd4lRKMUAsItD0TwwWkp66L2WRJUHYGGzMhrf6iN0kjRgmIuVJO-qASe6hb9DM5YJmyyFN20WdHThWPckn6N2_leMDW0/s320/MHDY-LG.TIF" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb0wBtmpKw6W3o1HOv2Oo3OWTL9BprvNkfxFNHf8Ra0cHg2ty9AqOm0uM0KnzxXcuD7N4xKAZ8846lHoqPD8Hf7XbBY0XqGLtW7R5RDrzmtBZEHO8yJWwx4EW7q2gttPb2wK1mkFZ8-0aX/s1600/Logo+Bireuen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb0wBtmpKw6W3o1HOv2Oo3OWTL9BprvNkfxFNHf8Ra0cHg2ty9AqOm0uM0KnzxXcuD7N4xKAZ8846lHoqPD8Hf7XbBY0XqGLtW7R5RDrzmtBZEHO8yJWwx4EW7q2gttPb2wK1mkFZ8-0aX/s320/Logo+Bireuen.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO2F_S2bmS_3F3CqZCS2RqcuOmVWfNlWOGJK2I9SeJlP7R06rj53xMb_fDnsG6vzjoqdcYM1v20nt706Jsb3XlhcmASt4E8Q8cy-VzM1j3nGjbSXBUD9rc-htAlVdo8RaBBMMt9fLWWbPk/s1600/Logo+Bireuen_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO2F_S2bmS_3F3CqZCS2RqcuOmVWfNlWOGJK2I9SeJlP7R06rj53xMb_fDnsG6vzjoqdcYM1v20nt706Jsb3XlhcmASt4E8Q8cy-VzM1j3nGjbSXBUD9rc-htAlVdo8RaBBMMt9fLWWbPk/s320/Logo+Bireuen_1.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIj0yGsjjrAenUyS7ypVXLSAxxR8vlwDEQTQaG5DqXk7G1uzfUojxP-DCnL3uObfp-PBFkutM99lgp4nEYDpW1P_Rhl3MZCLtEessc88Ofu1hX3pr38dfbS7-0u-806CkGGiXnnxmK6_-/s1600/Logo+Mesin.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIj0yGsjjrAenUyS7ypVXLSAxxR8vlwDEQTQaG5DqXk7G1uzfUojxP-DCnL3uObfp-PBFkutM99lgp4nEYDpW1P_Rhl3MZCLtEessc88Ofu1hX3pr38dfbS7-0u-806CkGGiXnnxmK6_-/s1600/Logo+Mesin.bmp" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcr1uWUYYUh2dI4IwsnbUsp8bJubztVyPjBfpNKwaa5DjtNJ0xaDNdUpFmdcdd4EyUOn3ijQTzhW64j1MGw6_j0OPLYqBfENz7QQBhsyM2nI-8FS9NYSYPvyCOVE1G9OfaaIvol0T0HK0Z/s1600/Logo+Pemda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcr1uWUYYUh2dI4IwsnbUsp8bJubztVyPjBfpNKwaa5DjtNJ0xaDNdUpFmdcdd4EyUOn3ijQTzhW64j1MGw6_j0OPLYqBfENz7QQBhsyM2nI-8FS9NYSYPvyCOVE1G9OfaaIvol0T0HK0Z/s1600/Logo+Pemda.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7bpJwk593ASpvaFQGii5ufxshyGStyEkiZn0KVlqwjXfh3fJ2ptTJIxzAKgGCLuuj0U0dAxlH0ticCLrq6ub3oeEO5XlnwEjpX7OLewOeAtxH6580DzN35KrE5dE0mSWNWqiu1VMFq-Uo/s1600/Loga+Garuda+II.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7bpJwk593ASpvaFQGii5ufxshyGStyEkiZn0KVlqwjXfh3fJ2ptTJIxzAKgGCLuuj0U0dAxlH0ticCLrq6ub3oeEO5XlnwEjpX7OLewOeAtxH6580DzN35KrE5dE0mSWNWqiu1VMFq-Uo/s320/Loga+Garuda+II.jpg" width="303" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikQBFmnhJSIrAvdsF7s3El-ViSoSiJOBLhZJ_wKbYiqBvoTg6ySOZIlOT3jRbtD5-Hgk33F1GMNkZYKVaje4BAn1ALEqVqzf7B8HlEeJVIO_z5ThVKmzMbblTmyLjDOZ-FCMbKWIKQgXlM/s1600/LV-00.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikQBFmnhJSIrAvdsF7s3El-ViSoSiJOBLhZJ_wKbYiqBvoTg6ySOZIlOT3jRbtD5-Hgk33F1GMNkZYKVaje4BAn1ALEqVqzf7B8HlEeJVIO_z5ThVKmzMbblTmyLjDOZ-FCMbKWIKQgXlM/s320/LV-00.TIF" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI16WUizQ4rKhfS233gSNfVdW9OjojMfMyxMpVXC2hs9wzwV7rFvhfg6AWepl_aX3l9kXu07oU5L8PDVNqbl0bOz3C-Xs93r9izjCGMBxMQ4_nKszR-6mBNRHJBpvgX0wNwH55v8P9eqMn/s1600/LV-0.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI16WUizQ4rKhfS233gSNfVdW9OjojMfMyxMpVXC2hs9wzwV7rFvhfg6AWepl_aX3l9kXu07oU5L8PDVNqbl0bOz3C-Xs93r9izjCGMBxMQ4_nKszR-6mBNRHJBpvgX0wNwH55v8P9eqMn/s320/LV-0.TIF" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdnP1akvQjIYuCOx1SkAWF0LBwgdw8C_iSOAidlwED523BlwXMRn0VQzUav4jsERpkzUd6kt3ybQZSl-jmCWpT_4A2g4QxztkiMxg2s_dvcAKfbEr65OzedF6XmEuXDhNGKyvcM7_64mK/s1600/LOVE.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdnP1akvQjIYuCOx1SkAWF0LBwgdw8C_iSOAidlwED523BlwXMRn0VQzUav4jsERpkzUd6kt3ybQZSl-jmCWpT_4A2g4QxztkiMxg2s_dvcAKfbEr65OzedF6XmEuXDhNGKyvcM7_64mK/s320/LOVE.TIF" width="281" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUNLg1QYYQwvOs-dCrKByOUt_psbRG71jx9rFNWy1nFB17pqvWeCpuUOQ70C-3y3zLyI0ZJzgeJ-cyG2EJzTKrOoCyDpBVf4SxE1S4C3ZSq7Z_ouabYX1hbJUcoLGfgwjUeASF1nKbQVOr/s1600/LOGO_PDI_P.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUNLg1QYYQwvOs-dCrKByOUt_psbRG71jx9rFNWy1nFB17pqvWeCpuUOQ70C-3y3zLyI0ZJzgeJ-cyG2EJzTKrOoCyDpBVf4SxE1S4C3ZSq7Z_ouabYX1hbJUcoLGfgwjUeASF1nKbQVOr/s320/LOGO_PDI_P.jpg" width="245" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBQa2IxKZS-Dfq9Kn2_FyMLSrUtFz_Oe7SLGMeEXId6awoFGrcdS2zMiFHvW5xzYL4mVxozdxKG394CwPnUdyDf93rWfVBh4Ot_-M8AkSxU_XlNANXEs6-_CR8p-MWV_Dn01IuUxSN5B1/s1600/LOGO_PDIP_2_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBQa2IxKZS-Dfq9Kn2_FyMLSrUtFz_Oe7SLGMeEXId6awoFGrcdS2zMiFHvW5xzYL4mVxozdxKG394CwPnUdyDf93rWfVBh4Ot_-M8AkSxU_XlNANXEs6-_CR8p-MWV_Dn01IuUxSN5B1/s320/LOGO_PDIP_2_.jpg" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhWgBbekgcCWWKGh9ZK6cK2GIY-ss2nAhDsxA5CvtGCGt9SaooSqiWtIjcvkyASnXlXNpO6h_ED6lcxzBHOxX_35139uFgnhShEXlHFZq22ohTplrlVbmDq1XNfsIepoNGRBk7zDPkzxE/s1600/LOGO_PDAM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhWgBbekgcCWWKGh9ZK6cK2GIY-ss2nAhDsxA5CvtGCGt9SaooSqiWtIjcvkyASnXlXNpO6h_ED6lcxzBHOxX_35139uFgnhShEXlHFZq22ohTplrlVbmDq1XNfsIepoNGRBk7zDPkzxE/s1600/LOGO_PDAM.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4XIgEzYlV9Rg1-w7r9qNxepIzCpOm-YR4lkslPcVC02i4g6A0WujvPApTJW7q8Lqj-z8iLd1J5MsDbJDUmQFSY_CET5_NQ_dUpfZ-vDp5D9-ToCdsLow_SopGsgGIqO205RhMMt5ewj4/s1600/LOGO+TKG_6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4XIgEzYlV9Rg1-w7r9qNxepIzCpOm-YR4lkslPcVC02i4g6A0WujvPApTJW7q8Lqj-z8iLd1J5MsDbJDUmQFSY_CET5_NQ_dUpfZ-vDp5D9-ToCdsLow_SopGsgGIqO205RhMMt5ewj4/s320/LOGO+TKG_6.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyubBqP1ncXwx-ZeucbU5FCXBwuuihXo_i8NDUB_wulQHwNEMBt7K7JALYPU4JplFXeeFgtLrav5EgUk86hOZSxAWXJOthUPyPmURx13KW_gbDGMjvU_slXrvibpYg_LGnKASD-O4zJ55Q/s1600/LOGO+UNSYIAH.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyubBqP1ncXwx-ZeucbU5FCXBwuuihXo_i8NDUB_wulQHwNEMBt7K7JALYPU4JplFXeeFgtLrav5EgUk86hOZSxAWXJOthUPyPmURx13KW_gbDGMjvU_slXrvibpYg_LGnKASD-O4zJ55Q/s320/LOGO+UNSYIAH.bmp" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJnAXk8_6TRJoUON8F9nlwE2bnXQhXsKgLUwyb-R5ObRCssEXYZgCm7NDbnzBS7MhA8td8FGlk0kjzfiAPIewxRZpZG0LWsf9Rr1oUFTdPTd2me-VIJOQ4HNnc0zZm1wfMlCwmr4kDSa-V/s1600/LOGO+YPI-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJnAXk8_6TRJoUON8F9nlwE2bnXQhXsKgLUwyb-R5ObRCssEXYZgCm7NDbnzBS7MhA8td8FGlk0kjzfiAPIewxRZpZG0LWsf9Rr1oUFTdPTd2me-VIJOQ4HNnc0zZm1wfMlCwmr4kDSa-V/s320/LOGO+YPI-1.jpg" width="239" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfF7ioFkb0hXXBUZe20P21nOP7igbnMDQV-GgdEnJwhyphenhyphenDXYZAhEbrOziNLxwgfLCBzozqZ0p-lL4GI820afxKGDfMfGyyQaKqf49c1vYFSOq8Bw8S6fUHhtGnbPKvV46JdhhCrcF3wA5ZN/s1600/LOGO+YPI-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfF7ioFkb0hXXBUZe20P21nOP7igbnMDQV-GgdEnJwhyphenhyphenDXYZAhEbrOziNLxwgfLCBzozqZ0p-lL4GI820afxKGDfMfGyyQaKqf49c1vYFSOq8Bw8S6fUHhtGnbPKvV46JdhhCrcF3wA5ZN/s320/LOGO+YPI-2.jpg" width="232" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIlFVfTjA8YuqEGSlwiCZinfzHXqln0XucUnPkOOF5B2cUTXcWM_kKml5zWExyzkZ256BoZLXZRm0oP1mJ32YKFtAYvEB2z2qA9-4yfYVwgkUwVHTo-G_Hy2Tvs4l2VeEtKN21LvYtxYKQ/s1600/LOGO+TKG_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIlFVfTjA8YuqEGSlwiCZinfzHXqln0XucUnPkOOF5B2cUTXcWM_kKml5zWExyzkZ256BoZLXZRm0oP1mJ32YKFtAYvEB2z2qA9-4yfYVwgkUwVHTo-G_Hy2Tvs4l2VeEtKN21LvYtxYKQ/s320/LOGO+TKG_5.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVFI8g9CAyZN0kZqVlo601MbqTekA2SKXI5iRoox4JwpQLuIlugjjvsp8-kq5GYs6afPUo1LakDH_3MUzI8K_CwFtxrywBqAwp86e2evJdgfKX1J-jSF99wswqCwgkdiVgnn9Cv2MZtEHR/s1600/LOGO+TKG_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVFI8g9CAyZN0kZqVlo601MbqTekA2SKXI5iRoox4JwpQLuIlugjjvsp8-kq5GYs6afPUo1LakDH_3MUzI8K_CwFtxrywBqAwp86e2evJdgfKX1J-jSF99wswqCwgkdiVgnn9Cv2MZtEHR/s320/LOGO+TKG_4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVOVOxoqMf4eeNnusl4gPRsXT8xRrUPgHxaBtPZdGgPQuOisueJdi_ww0-E1VH2MaS0qWbFGmtQX7jiGRb33Yq2YdC_iuJ39PaPmxUaeJRIQWQ9gODOTaY5_XWo6vfGM3v4qG2GbTB-7G2/s1600/LOGO+TKG_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVOVOxoqMf4eeNnusl4gPRsXT8xRrUPgHxaBtPZdGgPQuOisueJdi_ww0-E1VH2MaS0qWbFGmtQX7jiGRb33Yq2YdC_iuJ39PaPmxUaeJRIQWQ9gODOTaY5_XWo6vfGM3v4qG2GbTB-7G2/s320/LOGO+TKG_3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_wtLsZWbtxk8Z3Tx5w7ooB3dWuK2AteaxIoSknJyjPwCQ4vIYgdjkDyEqihvPXXDmR5tNf5dQR8vD5-8Isb_idtTT7AnSqa-aVwuZ3qvhCaocWmnliOvEGbBo_dGLv3K-OP1kysNS1iAP/s1600/LOGO+TKG_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_wtLsZWbtxk8Z3Tx5w7ooB3dWuK2AteaxIoSknJyjPwCQ4vIYgdjkDyEqihvPXXDmR5tNf5dQR8vD5-8Isb_idtTT7AnSqa-aVwuZ3qvhCaocWmnliOvEGbBo_dGLv3K-OP1kysNS1iAP/s320/LOGO+TKG_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj34P1UCXTgXCYiYQrETLlkDVkxzFj2R2PN_BNuAuVVU-ySNekzCuUKe6xx4xreDnVo9m6BWhlfaPGIVRZbN62TrzkpfNeKUsKV9_QdQRZ4RRwXz43yViVRCwLCDybPTzrph8pANUA2P459/s1600/LOGO+TKG_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj34P1UCXTgXCYiYQrETLlkDVkxzFj2R2PN_BNuAuVVU-ySNekzCuUKe6xx4xreDnVo9m6BWhlfaPGIVRZbN62TrzkpfNeKUsKV9_QdQRZ4RRwXz43yViVRCwLCDybPTzrph8pANUA2P459/s320/LOGO+TKG_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMz4QmWfIBveX4UbgFg30Y9tmb5vLdalkFwkucE8qZGZoyMuAnewzK0hyZrXNLjw_vXmRrNEVUL0YlRjSBJOZSOJFB9kENxvPxdgMPNIEpsaiGJcX-hd8itgVMsZiEgWs0Kec27v0Kfmfv/s1600/LOGO+TKG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMz4QmWfIBveX4UbgFg30Y9tmb5vLdalkFwkucE8qZGZoyMuAnewzK0hyZrXNLjw_vXmRrNEVUL0YlRjSBJOZSOJFB9kENxvPxdgMPNIEpsaiGJcX-hd8itgVMsZiEgWs0Kec27v0Kfmfv/s320/LOGO+TKG.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho3pHfe1aBErd1UnzxFoAApkUv_Bzpjq2dcpBZlNciSi9oOK68ahFRoS9K1EdaiQI0IxfkMbVXMzHL7wFGeMmjld2DCVmZ90Ak8qjwtxKufKKPkT-rDRFp56HCaHvlDEfHlxea2SkZd-HK/s1600/LOGO+TKG+KECIL_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho3pHfe1aBErd1UnzxFoAApkUv_Bzpjq2dcpBZlNciSi9oOK68ahFRoS9K1EdaiQI0IxfkMbVXMzHL7wFGeMmjld2DCVmZ90Ak8qjwtxKufKKPkT-rDRFp56HCaHvlDEfHlxea2SkZd-HK/s1600/LOGO+TKG+KECIL_1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnF8bUCVurDZqDY44NUQi0Txn34DblU02S4-ytViDP8PKpbFmraPtWl3vUKFOp3Kdj1Ct6tpMFrhw1sJtRiOI_mgL_OYDBWwtJvIUzmkfjKFZtEqWIcd1rM7S_iwB8yLfyBF6FmCgdV3bC/s1600/LOGO+TKG+KECIL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnF8bUCVurDZqDY44NUQi0Txn34DblU02S4-ytViDP8PKpbFmraPtWl3vUKFOp3Kdj1Ct6tpMFrhw1sJtRiOI_mgL_OYDBWwtJvIUzmkfjKFZtEqWIcd1rM7S_iwB8yLfyBF6FmCgdV3bC/s1600/LOGO+TKG+KECIL.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik_w6zRk5Ujz_QZ_q49MFOS-pnN-iTS8j_AR9HL3yQhKL7E_4W8vJrIJDispUUrMBPHL6p0fTEBRXqCEdZrLxZf3ZnIrkjJ6yu-Jex7CiFLyXuvisvPfAYJJFT7Mpo2O7NCIrr8qn2bE6T/s1600/LOGO+KADIN+NASIONAL_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik_w6zRk5Ujz_QZ_q49MFOS-pnN-iTS8j_AR9HL3yQhKL7E_4W8vJrIJDispUUrMBPHL6p0fTEBRXqCEdZrLxZf3ZnIrkjJ6yu-Jex7CiFLyXuvisvPfAYJJFT7Mpo2O7NCIrr8qn2bE6T/s320/LOGO+KADIN+NASIONAL_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFhpnd6d-oephYVA81cvKzPJgUHeNI_QqE9uI3Nc1EBPW2h5GKiWXMUhriNVKcMbjcXjVAE7c-pokmpwkn3ftKSKY3ZyXzD5_6UYnsnuQihQzMhJ1Tr5u6TaHe926Shd8WzFjHhk7rTPgI/s1600/LOGO+KADIN+KOTA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFhpnd6d-oephYVA81cvKzPJgUHeNI_QqE9uI3Nc1EBPW2h5GKiWXMUhriNVKcMbjcXjVAE7c-pokmpwkn3ftKSKY3ZyXzD5_6UYnsnuQihQzMhJ1Tr5u6TaHe926Shd8WzFjHhk7rTPgI/s320/LOGO+KADIN+KOTA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDP2V7Xfhwgqpl9HqVa6_1uWWJuDTez-hNvKQUOblP-_Ogiabdnh2PUqMhQElvCwrIyMu8IEcwdlR58tovVStrLPnk9QEeULV3JOKdAyW3hhdiWTFviFKZkXkLj_b0uB6GqSICHdK_nDKJ/s1600/LOGO+KADIN+NAS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDP2V7Xfhwgqpl9HqVa6_1uWWJuDTez-hNvKQUOblP-_Ogiabdnh2PUqMhQElvCwrIyMu8IEcwdlR58tovVStrLPnk9QEeULV3JOKdAyW3hhdiWTFviFKZkXkLj_b0uB6GqSICHdK_nDKJ/s320/LOGO+KADIN+NAS.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv4nEFCYFjFA8Vra0XM7ItO1R4JV6wVbl1XxqsyA7J02ymePEMqiesfYJDiesf0lgp5Kv5hSm-aUIr83-Uuu-xLN82SMNb_4urtdFa9supTdIuEN2ZOYHSTlAMpW7hott8pNIE5aU1eTpW/s1600/LOGO+LAMA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv4nEFCYFjFA8Vra0XM7ItO1R4JV6wVbl1XxqsyA7J02ymePEMqiesfYJDiesf0lgp5Kv5hSm-aUIr83-Uuu-xLN82SMNb_4urtdFa9supTdIuEN2ZOYHSTlAMpW7hott8pNIE5aU1eTpW/s320/LOGO+LAMA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJHItB21Tz-91Lxaen4WOz5lB8KU4B5PnUGDzQaBmzQklKq6T8IFY8eYqJhVft2LLdbrVd7IB3PFZI-6qerL45Tp80j8Mb69IMC_YwmdwRb_GB03EPS0QclX7iUEXrUobZYUQMBOznFjSU/s1600/LOGO+LPJK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJHItB21Tz-91Lxaen4WOz5lB8KU4B5PnUGDzQaBmzQklKq6T8IFY8eYqJhVft2LLdbrVd7IB3PFZI-6qerL45Tp80j8Mb69IMC_YwmdwRb_GB03EPS0QclX7iUEXrUobZYUQMBOznFjSU/s1600/LOGO+LPJK.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4kE3OGaErRvSZYBxZv8zmPC15rBeRRzbjafo44tbwlT-F9morKC5bz5Joa6NtGGJlAd_AzI1xGHeVGUERzz0I4zoYlo3NHlhQjeaV6mvutL7FM_pcpMQfjNR70jQN20RQP1JB8v8w1nQa/s1600/LOGO+KADIN+NASIONAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4kE3OGaErRvSZYBxZv8zmPC15rBeRRzbjafo44tbwlT-F9morKC5bz5Joa6NtGGJlAd_AzI1xGHeVGUERzz0I4zoYlo3NHlhQjeaV6mvutL7FM_pcpMQfjNR70jQN20RQP1JB8v8w1nQa/s320/LOGO+KADIN+NASIONAL.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgMWlDBytINewSPsX8JjUNDDpKAbZ_GdHHnvVYWeYDIJFyQelLBJDKxDavuVK2ab9RECz9m2QZxtEWxnwcW-9xyCrie1F_n-cy2MyEo8z0i2aiEqzMFtZ07THI2qLAech1RpA5P7DJb5CW/s1600/LOGO+KADIN+NASIONAL_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgMWlDBytINewSPsX8JjUNDDpKAbZ_GdHHnvVYWeYDIJFyQelLBJDKxDavuVK2ab9RECz9m2QZxtEWxnwcW-9xyCrie1F_n-cy2MyEo8z0i2aiEqzMFtZ07THI2qLAech1RpA5P7DJb5CW/s320/LOGO+KADIN+NASIONAL_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJtTvGJQOyTqvAtjN92RZ2mhoQwg9FaEL5Zgje7yqR989DJ3I9Zhe-rcFJGwdLvec4lH1aCglAa0-xfh3NFwtLD_ys-DNtJG6Na7yk7jzSDBoV9knhiPtH1mAAT08jtEO-b6449jug2zEs/s1600/LOGO+SIKOMPAK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJtTvGJQOyTqvAtjN92RZ2mhoQwg9FaEL5Zgje7yqR989DJ3I9Zhe-rcFJGwdLvec4lH1aCglAa0-xfh3NFwtLD_ys-DNtJG6Na7yk7jzSDBoV9knhiPtH1mAAT08jtEO-b6449jug2zEs/s1600/LOGO+SIKOMPAK.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGtzwD8fn1xxBdtB_zTqE5kpiRJnj9kNUKtXz2e_g6rEy9Vp4N3giovEu0b0Nr5Y-fg_6uWJ63T2X3-Jwqkdyh5GzfiT4AtwKdd_FylRQlMXHZm7xkddpN8xoAl-8Sv7To1M5MGlQwY-Bh/s1600/LOGO+DANAMON_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="49" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGtzwD8fn1xxBdtB_zTqE5kpiRJnj9kNUKtXz2e_g6rEy9Vp4N3giovEu0b0Nr5Y-fg_6uWJ63T2X3-Jwqkdyh5GzfiT4AtwKdd_FylRQlMXHZm7xkddpN8xoAl-8Sv7To1M5MGlQwY-Bh/s320/LOGO+DANAMON_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBQupI9t-VsMUtbPoAnE1XPMejXPotTeXMXHWyncC3Ynx0fpXCZAhjmqR_lc2aXaEkrW0zxrqxJa96ImT6bBuzlH_-3_Xi08udG5TLzVu9xTo0pK7GSQTGUwjQW1JHxatbcCdLJneeSbvf/s1600/LOGO+KADIN+A+UTARA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBQupI9t-VsMUtbPoAnE1XPMejXPotTeXMXHWyncC3Ynx0fpXCZAhjmqR_lc2aXaEkrW0zxrqxJa96ImT6bBuzlH_-3_Xi08udG5TLzVu9xTo0pK7GSQTGUwjQW1JHxatbcCdLJneeSbvf/s320/LOGO+KADIN+A+UTARA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTDRAsPY-0gJCSmRl1fN_uwWtWyFRKB-iVUjEVB5_woFymdPrJMU9t00faUKKS_lVwNvX5qA5Lko1vfWdbSPZSTU8olgHP_Z5Q61KPpEB9X6p5dvY6vijW9s9vytlDg6sgfiAyUbjPgTQD/s1600/LOGO+BPD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTDRAsPY-0gJCSmRl1fN_uwWtWyFRKB-iVUjEVB5_woFymdPrJMU9t00faUKKS_lVwNvX5qA5Lko1vfWdbSPZSTU8olgHP_Z5Q61KPpEB9X6p5dvY6vijW9s9vytlDg6sgfiAyUbjPgTQD/s320/LOGO+BPD.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZKaLSmqTSi5DgRIy3OLUtk0Y2amoavnEibd8RaA0RrEIQ1lNw-CX3ZPAvS9k9u_ejG0zwMujQBuzL4SzhTTjTfFr-EQYGv8EpYQTHQWrSw-7PlGV3gyI8kt0TdAx1PhCnMpLHwuXVuG1/s1600/LOGO+DANAMON_1.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="48" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZKaLSmqTSi5DgRIy3OLUtk0Y2amoavnEibd8RaA0RrEIQ1lNw-CX3ZPAvS9k9u_ejG0zwMujQBuzL4SzhTTjTfFr-EQYGv8EpYQTHQWrSw-7PlGV3gyI8kt0TdAx1PhCnMpLHwuXVuG1/s320/LOGO+DANAMON_1.bmp" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqI06eBSWnfoppqG6fhXLAttU19Ywrl9jsAJUkgpy8LPSFI44vffwzT1pCpuiML9T6ucwhYrWwbDJ9SSjBqz5e-v3ea8cBZuYIpaekzCbAhhW7N6kjSxNa6kQWYVazR8ljFYo4WGhfQKDN/s1600/LOGO+BPD_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqI06eBSWnfoppqG6fhXLAttU19Ywrl9jsAJUkgpy8LPSFI44vffwzT1pCpuiML9T6ucwhYrWwbDJ9SSjBqz5e-v3ea8cBZuYIpaekzCbAhhW7N6kjSxNa6kQWYVazR8ljFYo4WGhfQKDN/s1600/LOGO+BPD_1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguS4vJ-GvTHBqeArelGuYaNZaZ4b3IQc6BXJ0dVSQCbTxqSY1EPuw6DW7RJI2yhyqAQ-SWDbMZlxHK4Bg9CxvIE_NZU8k4o23Xn2cKVUVf2fZh-9xvr84hSF1Z9BK5kKGC5m0ewrzzlcq/s1600/LOGO+BPD_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguS4vJ-GvTHBqeArelGuYaNZaZ4b3IQc6BXJ0dVSQCbTxqSY1EPuw6DW7RJI2yhyqAQ-SWDbMZlxHK4Bg9CxvIE_NZU8k4o23Xn2cKVUVf2fZh-9xvr84hSF1Z9BK5kKGC5m0ewrzzlcq/s1600/LOGO+BPD_2.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUzG_Fd9NkuGbhs3fF_pCz5CgSXMmEg0eU-oO90cTE9NN9mZSAGsooc52G8OcNGJgUVdyHZo4HkU6_NGpE12qm8SFI9XezQeh83sM6Df3V-W-jZlE9zM4JNaweimZuV9zaBJcF7yhaboPo/s1600/LOGO+BRI_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUzG_Fd9NkuGbhs3fF_pCz5CgSXMmEg0eU-oO90cTE9NN9mZSAGsooc52G8OcNGJgUVdyHZo4HkU6_NGpE12qm8SFI9XezQeh83sM6Df3V-W-jZlE9zM4JNaweimZuV9zaBJcF7yhaboPo/s1600/LOGO+BRI_1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNb93aRtZF16lposfPUtIENAMe4zdGemc7x5XFPeLj11uguhihHkCYHl410hGfC0HASPoZQkimjZrqGzbjd9eGc5GYjAYTM3YYqWc7QezexplVgCtCLHw4jyNi2gWf2aOCi1AQMwE98Rcl/s1600/LOGO+ARDIN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNb93aRtZF16lposfPUtIENAMe4zdGemc7x5XFPeLj11uguhihHkCYHl410hGfC0HASPoZQkimjZrqGzbjd9eGc5GYjAYTM3YYqWc7QezexplVgCtCLHw4jyNi2gWf2aOCi1AQMwE98Rcl/s320/LOGO+ARDIN.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaP1P5oxp8WtiQGth7VR73llph-VA96PYkgbqHzGZ9AwHQim9-DM1nZvVjhf79LyPGkXDaiZKMj83XahP_hHR7lu4JrnOtx24WnCPsJ33k8hIELZbxYsTauGKK-Wp-4O8mY0LMXReqtng8/s1600/LOGO+BANK+DANAMON.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="56" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaP1P5oxp8WtiQGth7VR73llph-VA96PYkgbqHzGZ9AwHQim9-DM1nZvVjhf79LyPGkXDaiZKMj83XahP_hHR7lu4JrnOtx24WnCPsJ33k8hIELZbxYsTauGKK-Wp-4O8mY0LMXReqtng8/s320/LOGO+BANK+DANAMON.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9OuPx04MroPml150WXSXKbxOcYFROu9AjIbyp6JDDlmXcr5vRduTYGLemuvUrMsPqH4Qn24vQrS_4-I6oQvGWlu40XU-A0viTXUy7rqFEALSs7AOfHlFJQF3wZwQYAlyxKI4R88Z_oQu/s1600/LO-RUMAH.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9OuPx04MroPml150WXSXKbxOcYFROu9AjIbyp6JDDlmXcr5vRduTYGLemuvUrMsPqH4Qn24vQrS_4-I6oQvGWlu40XU-A0viTXUy7rqFEALSs7AOfHlFJQF3wZwQYAlyxKI4R88Z_oQu/s1600/LO-RUMAH.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEJ-GqD_eDxq-0g3WVc-VglLxFaUGd89jih4gnSjGuXrbw18pMXic5QqfIzKcpQB5MQSjrOqTmc0VIFyXBdY9-R9zWerufeW_UFtmD35Xca8c7v4oTIqn8o_rvsyAN7MHOudTmKDnWNNdL/s1600/LG_PDAM.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEJ-GqD_eDxq-0g3WVc-VglLxFaUGd89jih4gnSjGuXrbw18pMXic5QqfIzKcpQB5MQSjrOqTmc0VIFyXBdY9-R9zWerufeW_UFtmD35Xca8c7v4oTIqn8o_rvsyAN7MHOudTmKDnWNNdL/s1600/LG_PDAM.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBxkzVI8uoLOEmv3IA0o5SfTsnfCMZnPzoEYphDh5NnrvF03hgNZbeiBRf1UH6Ml6rzSJmyGHaboPUNrm_nFCvxa4NqpzKGI2b8mMWL2VS0QDpzwM4KaLgHRmMG-x3XwNWwRyyt4kGBW3F/s1600/L+KT_1+KECIL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBxkzVI8uoLOEmv3IA0o5SfTsnfCMZnPzoEYphDh5NnrvF03hgNZbeiBRf1UH6Ml6rzSJmyGHaboPUNrm_nFCvxa4NqpzKGI2b8mMWL2VS0QDpzwM4KaLgHRmMG-x3XwNWwRyyt4kGBW3F/s1600/L+KT_1+KECIL.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX_Ks45e-3iXqU1Qa0xvunDHtfvVIB51mkKgZj6COMwic6iRp-S6oacYnNnFO5lRx1CxBjsb__hsVutSVFGSn6CZv77PznSbh3L6bKcLleVji2q1ZETmP2q64mQtLgX3t_bAIdScvezHkK/s1600/LG+KOTA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX_Ks45e-3iXqU1Qa0xvunDHtfvVIB51mkKgZj6COMwic6iRp-S6oacYnNnFO5lRx1CxBjsb__hsVutSVFGSn6CZv77PznSbh3L6bKcLleVji2q1ZETmP2q64mQtLgX3t_bAIdScvezHkK/s320/LG+KOTA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1kx76rxNGxlxnt76ZXN3MPYAArUsKMFvXL4DDw3jpZhHs7AQQD_n7pju_PUSrpa7CJR-FpJZDI6qmMKkIMIdo96MeWv2O09JJP5aaC1Yx4sSTegWw4od1_82NHk60h8vc_QAlTV-NiZT/s1600/LG+KOTA_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1kx76rxNGxlxnt76ZXN3MPYAArUsKMFvXL4DDw3jpZhHs7AQQD_n7pju_PUSrpa7CJR-FpJZDI6qmMKkIMIdo96MeWv2O09JJP5aaC1Yx4sSTegWw4od1_82NHk60h8vc_QAlTV-NiZT/s320/LG+KOTA_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2p0Fgb90sKs5BLfa8vNhrltVXFYDgF7WekDpECECXK55F2KSmHlL8-W8hCvSsuqgd1J3n6rYJroL66hNS_B7TdlI3KcXUfZLFROWe1MlMT06pJupR5xgIGNFQBcrf6ZrOxZfTaStNOrK/s1600/LG+KT+KECIL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2p0Fgb90sKs5BLfa8vNhrltVXFYDgF7WekDpECECXK55F2KSmHlL8-W8hCvSsuqgd1J3n6rYJroL66hNS_B7TdlI3KcXUfZLFROWe1MlMT06pJupR5xgIGNFQBcrf6ZrOxZfTaStNOrK/s1600/LG+KT+KECIL.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMF4LIBG5LQLg4Z5GGcsoBQSBbXtKFpaaNp1VF17sokXKEECdAEz_NCb096XsYIqofTLq58h30eptOVLYY_A0o9A8mvw6X3RRf42t0vFMbQsYrbaHQs106aXEdT_g5ZLCfHt6VI69KKKwq/s1600/LOGO+AKPER+M.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMF4LIBG5LQLg4Z5GGcsoBQSBbXtKFpaaNp1VF17sokXKEECdAEz_NCb096XsYIqofTLq58h30eptOVLYY_A0o9A8mvw6X3RRf42t0vFMbQsYrbaHQs106aXEdT_g5ZLCfHt6VI69KKKwq/s1600/LOGO+AKPER+M.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AXanRNy_lZ7k4nb174VwW6eLf5EMl1XDm-uImN63nUqfIllhPNmwXm-XLizV0mwC41Duq5dEebd-jgp8WfKwXKOlJQG85FRc6Q5TI2pNrmJ0shRBWMhD30AAA28NIZaXAITlphRU9vEV/s1600/L+Darma+Wanita_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AXanRNy_lZ7k4nb174VwW6eLf5EMl1XDm-uImN63nUqfIllhPNmwXm-XLizV0mwC41Duq5dEebd-jgp8WfKwXKOlJQG85FRc6Q5TI2pNrmJ0shRBWMhD30AAA28NIZaXAITlphRU9vEV/s320/L+Darma+Wanita_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMe6w-6j9w2Qmc-QWYDN3L0XyFbI4cxtYta6UgqJusLPIIMUxVqCpEITmD3kl827MxPJ2h6ZWAaO9yHW8YV9SQJiwbdU8rJJuEJv5rsXER9-d3_H27Tc7l5WdwSZxZijgmoG9-UbudFtS2/s1600/L+Darma+Wanita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMe6w-6j9w2Qmc-QWYDN3L0XyFbI4cxtYta6UgqJusLPIIMUxVqCpEITmD3kl827MxPJ2h6ZWAaO9yHW8YV9SQJiwbdU8rJJuEJv5rsXER9-d3_H27Tc7l5WdwSZxZijgmoG9-UbudFtS2/s320/L+Darma+Wanita.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6EPMEU-oaZT9XlHDhAQPydcqOpt6nSWultkFIEg9YHW7U7t_6KaEVNkItk-btcDwz55lZ9T3vbGczLfmb50fZQI0kS4GJL5AzVcl7De_cHuIB5N2sxfHgpGvTbeM76ffABx5wrby1aBw/s1600/Karang++Taruna_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6EPMEU-oaZT9XlHDhAQPydcqOpt6nSWultkFIEg9YHW7U7t_6KaEVNkItk-btcDwz55lZ9T3vbGczLfmb50fZQI0kS4GJL5AzVcl7De_cHuIB5N2sxfHgpGvTbeM76ffABx5wrby1aBw/s320/Karang++Taruna_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTRo8287GuSv3ZCPK_VQruR8pCCSjn9XLaP0QDldSLBdwEpspSn_Rw29V8Q7pfW1YkqC0FVgyT0wLkUBf_Ch_nI3zjg9o-j2qd5WpM-_kt881m8Mgfz8Nkun7C_RPB7WlqNb77wdpTHPvU/s1600/Karang++Taruna_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTRo8287GuSv3ZCPK_VQruR8pCCSjn9XLaP0QDldSLBdwEpspSn_Rw29V8Q7pfW1YkqC0FVgyT0wLkUBf_Ch_nI3zjg9o-j2qd5WpM-_kt881m8Mgfz8Nkun7C_RPB7WlqNb77wdpTHPvU/s320/Karang++Taruna_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilWURGGK3hKtM_pEqaw9BMihlszV0eFPscM0sWWId0KyaFon9-NDn8SXoDBcpDpooX3vSXiA13VAwpr6R7a250tBGMbQP4TfMD3J1S_iiihEZAOCJud7o0NhILz4bKrJP_I4JCxZdghYcQ/s1600/KOP+WALOKOTA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilWURGGK3hKtM_pEqaw9BMihlszV0eFPscM0sWWId0KyaFon9-NDn8SXoDBcpDpooX3vSXiA13VAwpr6R7a250tBGMbQP4TfMD3J1S_iiihEZAOCJud7o0NhILz4bKrJP_I4JCxZdghYcQ/s320/KOP+WALOKOTA.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirIAhcxqolA77XQbiXfRjVrNVI6rDyN9b8Par0n-WaPPN-J53BBIeJEi2zSi_KXg2bc5QKs7YJ7kTZArjlvtbDT5z0ozoB_0BA-yTMHVGX34tPp1pIFuIWLwQF30V6f8uV7lE0o1xAwlkM/s1600/KOP-IN.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirIAhcxqolA77XQbiXfRjVrNVI6rDyN9b8Par0n-WaPPN-J53BBIeJEi2zSi_KXg2bc5QKs7YJ7kTZArjlvtbDT5z0ozoB_0BA-yTMHVGX34tPp1pIFuIWLwQF30V6f8uV7lE0o1xAwlkM/s1600/KOP-IN.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLnEYSa3jZJNTzJxFZK0dxtYFH-TgmD1bf5ss2J_-vTaIVKkaKuJeaA3kjNpZOphworHvfSn4oKtUiqIdJLumgfW0JvZzdqgxrJzJmzPvRaOV97IuH5YMSzSTqh-hO2d12PrJuijUTeC5Q/s1600/KOP+SEKRETARIAT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="73" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLnEYSa3jZJNTzJxFZK0dxtYFH-TgmD1bf5ss2J_-vTaIVKkaKuJeaA3kjNpZOphworHvfSn4oKtUiqIdJLumgfW0JvZzdqgxrJzJmzPvRaOV97IuH5YMSzSTqh-hO2d12PrJuijUTeC5Q/s320/KOP+SEKRETARIAT.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoY5rVpmZuloSUeUZVDHkGbykP3Dl4T22t45AYmfe7kzATCDsywSHnRsgrjQn6SOVnB4zswzxg7qCB8xjklqsXaiq4INsmk8Ln_OVsdyie0Cg2BGlq0g9igsgD1v6p96tV6wygjegWUzM/s1600/KNPI.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoY5rVpmZuloSUeUZVDHkGbykP3Dl4T22t45AYmfe7kzATCDsywSHnRsgrjQn6SOVnB4zswzxg7qCB8xjklqsXaiq4INsmk8Ln_OVsdyie0Cg2BGlq0g9igsgD1v6p96tV6wygjegWUzM/s320/KNPI.JPG" width="297" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3JrUcu-N0tCXw4NBCgKr13Rp8jmSxOyKskughX0deSdQvVAfXOf4O6irmWB-63fm9LjPv7HC-LPwhtFamDHxheQ8qzGkWeKUIGMRWWkjK2xOus8wmRYgCu_DYoWHv2_aBR-ppFeU4n4-E/s1600/KADIN+KOTA_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3JrUcu-N0tCXw4NBCgKr13Rp8jmSxOyKskughX0deSdQvVAfXOf4O6irmWB-63fm9LjPv7HC-LPwhtFamDHxheQ8qzGkWeKUIGMRWWkjK2xOus8wmRYgCu_DYoWHv2_aBR-ppFeU4n4-E/s320/KADIN+KOTA_1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOm4_xTgsA2FfG9rietA8nedUckE2HTbDUaBKe6oOK4tgecJueGRwpwiGk9zOP5uexe2Pb4M3xLIkXevCL7Ndj2ZOOhwCW-K3Z75_j_UfS7XXRWzu8CPbM40A-fxwBbOURAwnRkpVlndaY/s1600/Image-01.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOm4_xTgsA2FfG9rietA8nedUckE2HTbDUaBKe6oOK4tgecJueGRwpwiGk9zOP5uexe2Pb4M3xLIkXevCL7Ndj2ZOOhwCW-K3Z75_j_UfS7XXRWzu8CPbM40A-fxwBbOURAwnRkpVlndaY/s1600/Image-01.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrOs-Pn1hQ60POhMDi8AsJi50s5NZJX8ZqulpIQVIgd0PcYY3JGpRsoF9VH9zTU6ie1Xm7QZdv5fLoFTu4wn_tqeAZ8F1B5gPNC_9qcr7rBfD99QwDtoaD9DnEemCtMmReeVarALUBvLWP/s1600/INDOFARMA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrOs-Pn1hQ60POhMDi8AsJi50s5NZJX8ZqulpIQVIgd0PcYY3JGpRsoF9VH9zTU6ie1Xm7QZdv5fLoFTu4wn_tqeAZ8F1B5gPNC_9qcr7rBfD99QwDtoaD9DnEemCtMmReeVarALUBvLWP/s1600/INDOFARMA.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwGPMH4afTPLrQedtEHhP5-RQ7svhy4XvkMVRlC45MhDHKkKrt8hNOpHYgurjdvHl4-O8VXOWVEzDOJtxkDwUSzbDC07wOvp1PdwVHzZxiR0eUoBpLlxx-fCfJTboeM-Z8lH66zbu4-aAg/s1600/I+A+I+N.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwGPMH4afTPLrQedtEHhP5-RQ7svhy4XvkMVRlC45MhDHKkKrt8hNOpHYgurjdvHl4-O8VXOWVEzDOJtxkDwUSzbDC07wOvp1PdwVHzZxiR0eUoBpLlxx-fCfJTboeM-Z8lH66zbu4-aAg/s1600/I+A+I+N.bmp" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1oUfn1N_QYvbPgUsI-HOaJZMhgGMW3pwMMCJBlrz_hBSCJxmamjnlnq49iSq28zTySJqoafTuKw4SZqJbvtQEaoaqO5y-vcHLOBZ02GBcfLEJZzr6vAS0wntGTg0YJspcbOBqoN8clLv/s1600/Graphic2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1oUfn1N_QYvbPgUsI-HOaJZMhgGMW3pwMMCJBlrz_hBSCJxmamjnlnq49iSq28zTySJqoafTuKw4SZqJbvtQEaoaqO5y-vcHLOBZ02GBcfLEJZzr6vAS0wntGTg0YJspcbOBqoN8clLv/s320/Graphic2.jpg" width="203" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib9ncpPTCtP3k5yVNCLjZCY_rgbdbad0sxV1nTtnq7GYqL-WwNDgZd9tyJ6XdU3K0cJVLXMMOYyISFrGsqrsIUmBTNfgzFWzz7nE7YYJL7vGoH82g3oN4nydcPk0UaCr627Qpg9u4KoONE/s1600/Gapensi-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib9ncpPTCtP3k5yVNCLjZCY_rgbdbad0sxV1nTtnq7GYqL-WwNDgZd9tyJ6XdU3K0cJVLXMMOYyISFrGsqrsIUmBTNfgzFWzz7nE7YYJL7vGoH82g3oN4nydcPk0UaCr627Qpg9u4KoONE/s1600/Gapensi-1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqtCwNEZfDE60Izk5r0akaYD-dfmE2tmYXHUkfzm5N0v9fJqn0V_wKHuhL8sta9uq2xUzroqyGmejzDv2vyKymUia_V3TUDOyhWucjdII02JmS5tjjGMVs_GdzdSMEooW9nxL0XSWVREx4/s1600/GARUDA+TERANG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqtCwNEZfDE60Izk5r0akaYD-dfmE2tmYXHUkfzm5N0v9fJqn0V_wKHuhL8sta9uq2xUzroqyGmejzDv2vyKymUia_V3TUDOyhWucjdII02JmS5tjjGMVs_GdzdSMEooW9nxL0XSWVREx4/s320/GARUDA+TERANG.jpg" width="299" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilsp0JcMyqdHB8aoBfKi1neUlEXZbHLmSqTsjN2ARV98y0BGMdskC9w2AVt2_cx2su0a3o8cqwPsckJa1sQYjPYZ-CIDuxF7RQ6e28c7LrqhycVrNHstZGCq-60-gZ80BdVZDSIUDGNnjL/s1600/GARUDA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilsp0JcMyqdHB8aoBfKi1neUlEXZbHLmSqTsjN2ARV98y0BGMdskC9w2AVt2_cx2su0a3o8cqwPsckJa1sQYjPYZ-CIDuxF7RQ6e28c7LrqhycVrNHstZGCq-60-gZ80BdVZDSIUDGNnjL/s320/GARUDA.JPG" width="299" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjovtZHt2iR_bezOocB3bWNV67TEqfquifHiwGbuh5IlrA0iJUfpfBojv9rX095YYiIfcp_r-GCZTAGXL4EpbwuFQNQg82bvhXgkMPmQEhakNeTWfiV8RebYLHhKme7d_ocV4Szuf0R4hqF/s1600/Gapensi-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjovtZHt2iR_bezOocB3bWNV67TEqfquifHiwGbuh5IlrA0iJUfpfBojv9rX095YYiIfcp_r-GCZTAGXL4EpbwuFQNQg82bvhXgkMPmQEhakNeTWfiV8RebYLHhKme7d_ocV4Szuf0R4hqF/s1600/Gapensi-3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiesKads24FgPu5c9XHBJfiutxxU98oQAruwJ8DSqc3htR8mboO53oJF5wACgg6kVeoCJ1sKqRmbghyphenhyphenmEWDUQHcmY5zUUZDAaHkq6D0NqqEC8njKkDoNM-JJR9Y7G73DFwNeE017kWQ6NRY/s1600/Gapensi-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiesKads24FgPu5c9XHBJfiutxxU98oQAruwJ8DSqc3htR8mboO53oJF5wACgg6kVeoCJ1sKqRmbghyphenhyphenmEWDUQHcmY5zUUZDAaHkq6D0NqqEC8njKkDoNM-JJR9Y7G73DFwNeE017kWQ6NRY/s320/Gapensi-4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjualHqLmDx37S7ygBeqmWrEkJwvaJF_N-0_iB4JJYkkT9V3bSxbtBtGm3nKU2D1NRQr0lAoEC7f5bGG8ZiRPAU4OeBNs8t9KKpsMuOmz4T20HnPmE_-iaVwA6z_TWFH2sXzKcWx53KXPTd/s1600/GOLKAR.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjualHqLmDx37S7ygBeqmWrEkJwvaJF_N-0_iB4JJYkkT9V3bSxbtBtGm3nKU2D1NRQr0lAoEC7f5bGG8ZiRPAU4OeBNs8t9KKpsMuOmz4T20HnPmE_-iaVwA6z_TWFH2sXzKcWx53KXPTd/s320/GOLKAR.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicstiILodE3B-UuHARV3UzWfdfD8lmLgaWy27JfuNAWxUEdfJZrrDcp7sRrLFErCUtJVn9g8Cn5T0BDsUD6GjoE7yX3_vsmC0wIYxB50QiaKoNeZxaDUwyMQdP8DqXFMjuGs_vA-mOVmw-/s1600/GRD-P.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicstiILodE3B-UuHARV3UzWfdfD8lmLgaWy27JfuNAWxUEdfJZrrDcp7sRrLFErCUtJVn9g8Cn5T0BDsUD6GjoE7yX3_vsmC0wIYxB50QiaKoNeZxaDUwyMQdP8DqXFMjuGs_vA-mOVmw-/s320/GRD-P.TIF" width="303" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqJezIMnuI4XHqEPRlyNa_Fcs2nsd5kWPlEqXpD_ePNrS_NNTD9X05dcVoMIUUNHRtraOD2kiWntvobwxCXYyVBibgiswW2bcJz5WhdAbmE9s98yDGtovfXG6PCjPHqcK0D9unej0AGYVt/s1600/Gapensi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqJezIMnuI4XHqEPRlyNa_Fcs2nsd5kWPlEqXpD_ePNrS_NNTD9X05dcVoMIUUNHRtraOD2kiWntvobwxCXYyVBibgiswW2bcJz5WhdAbmE9s98yDGtovfXG6PCjPHqcK0D9unej0AGYVt/s1600/Gapensi.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkrOGLM5LCBpD49kx1dXBmi5Zs6ojVfRPlvw-w1-V-wp6pD85g9Dv3RypaqluG_I5fxRjBJ9FER6K_0V0qpnYh-jvQHe8-H8dJmpdqYBsherFsk8RJYxLp3FZOFGYNrrSBfX14ht1NGlYT/s1600/GARUDA+CONTRS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkrOGLM5LCBpD49kx1dXBmi5Zs6ojVfRPlvw-w1-V-wp6pD85g9Dv3RypaqluG_I5fxRjBJ9FER6K_0V0qpnYh-jvQHe8-H8dJmpdqYBsherFsk8RJYxLp3FZOFGYNrrSBfX14ht1NGlYT/s1600/GARUDA+CONTRS.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCbTtAh8d-OmGTidQDOXZBCLEtl3R5qk_76iHAqraHUwHA8LG6LK3jg6jiYlMMPoQq8PjOXnUcrITBcva9rdOLmaD0XjmD9z1dRxlQjxFGIxVKsM61iuDd2QL1xijzvmJMczEe3VLsWABr/s1600/ELEKTRO+LOGO.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCbTtAh8d-OmGTidQDOXZBCLEtl3R5qk_76iHAqraHUwHA8LG6LK3jg6jiYlMMPoQq8PjOXnUcrITBcva9rdOLmaD0XjmD9z1dRxlQjxFGIxVKsM61iuDd2QL1xijzvmJMczEe3VLsWABr/s1600/ELEKTRO+LOGO.bmp" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE9hihckWFaDU9FVMP0WU1qyvI2rCBZY03uqkDPh2PVbNW-30VgnRsu6_2CcxJJyhyphenhyphenmQOkHQg02yR7TAgIsyjjEjjviNW-cPIKg_0MGQuJCZmjjeNbD_CLgwKtTwqa7sQ38FALEc09xQhY/s1600/DEPNAKER.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE9hihckWFaDU9FVMP0WU1qyvI2rCBZY03uqkDPh2PVbNW-30VgnRsu6_2CcxJJyhyphenhyphenmQOkHQg02yR7TAgIsyjjEjjviNW-cPIKg_0MGQuJCZmjjeNbD_CLgwKtTwqa7sQ38FALEc09xQhY/s1600/DEPNAKER.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzRGPcblEBp2MbT2_JOIPHHyj4-9WLRLQv7rQg_5SPRS37WormHvxy-fkzE-30do3NrydvHkZNERktLixvsPNovIzvUU4vDwQEusyKXMNBL8B8oefNOaHRD3i7SnW5CCesPPF0FUORd_em/s1600/DEPKEU1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzRGPcblEBp2MbT2_JOIPHHyj4-9WLRLQv7rQg_5SPRS37WormHvxy-fkzE-30do3NrydvHkZNERktLixvsPNovIzvUU4vDwQEusyKXMNBL8B8oefNOaHRD3i7SnW5CCesPPF0FUORd_em/s1600/DEPKEU1.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6m-iU81y_WeaDb4mXPAZoagdp2On_0R9o7SDX_u64HXwBI9tRQrBHdBYRkqcRmkRPJx_KofnQm0xLdqLHWtz5UeunOAoyNWv2SjyxLuPmS6o3Xq02zg4RBx9cdvM9m0ETRXsPJg0tAJOe/s1600/COCA+COLA+.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6m-iU81y_WeaDb4mXPAZoagdp2On_0R9o7SDX_u64HXwBI9tRQrBHdBYRkqcRmkRPJx_KofnQm0xLdqLHWtz5UeunOAoyNWv2SjyxLuPmS6o3Xq02zg4RBx9cdvM9m0ETRXsPJg0tAJOe/s1600/COCA+COLA+.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhics99kV-a-CtVTzmW58AgPEM7dYcPfItQkfrm2SKD8dTqQ2iHjPiDOSw4FlmMP65e1tDWLsGLzub00pINPf03xZnJNwGLKXctMZ_Ow3Kvs4O4FpouGpq1q9Kc0fv81QSd1F2wWdAwleRS/s1600/CorelDRAW.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhics99kV-a-CtVTzmW58AgPEM7dYcPfItQkfrm2SKD8dTqQ2iHjPiDOSw4FlmMP65e1tDWLsGLzub00pINPf03xZnJNwGLKXctMZ_Ow3Kvs4O4FpouGpq1q9Kc0fv81QSd1F2wWdAwleRS/s1600/CorelDRAW.bmp" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCGRpMftkh3gS5H8zf4pVA0VFa9qCB03zNURw8JxspoKKr3Czhm3zZPaE4LXtftKEVEPaHGFuc3_WGA88gnNLR0rZQ80eydG4eEOQhDlCYIfXr2Yoe5nYNmgZr9UvfNuwLVMMM64Yhyphenhyphenf7n/s1600/Cus10002.BMP" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCGRpMftkh3gS5H8zf4pVA0VFa9qCB03zNURw8JxspoKKr3Czhm3zZPaE4LXtftKEVEPaHGFuc3_WGA88gnNLR0rZQ80eydG4eEOQhDlCYIfXr2Yoe5nYNmgZr9UvfNuwLVMMM64Yhyphenhyphenf7n/s1600/Cus10002.BMP" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrWql9cLTRa9-50YPz4GK4opNDbcFCb_zkw_AqZ0r_efK_GQVFkSfbI_RkU6_l7tYYulh4_10aOkQKLYsCgDJ8L4JLVD6fb9tftGPWLRg83501pkJGRTHUTHue69DAd7TlRKlugKEk6cdP/s1600/Burung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrWql9cLTRa9-50YPz4GK4opNDbcFCb_zkw_AqZ0r_efK_GQVFkSfbI_RkU6_l7tYYulh4_10aOkQKLYsCgDJ8L4JLVD6fb9tftGPWLRg83501pkJGRTHUTHue69DAd7TlRKlugKEk6cdP/s1600/Burung.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitX2RiExA03s_Ubmy8yH9EvHMfQS7yrZ4gIxly42Pfsvzj5KXJg38Ya36OoLQ2Ia3d3gU4b2VhzbJlZtXF4sVziHZ1ztrsJUQmBQi8UxmDQE9L1-fATz60pyoBfhkOs7BsU9fg32kFZwWq/s1600/Bakti+Husadaj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitX2RiExA03s_Ubmy8yH9EvHMfQS7yrZ4gIxly42Pfsvzj5KXJg38Ya36OoLQ2Ia3d3gU4b2VhzbJlZtXF4sVziHZ1ztrsJUQmBQi8UxmDQE9L1-fATz60pyoBfhkOs7BsU9fg32kFZwWq/s1600/Bakti+Husadaj.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyuOOpG6YNoJZCW1_G2n0jcsJiyhTycJQvT2dX7IhgMHcix89wrvRCcRJYAxOocLZvnevQXSteexVTIcKYitSY0kzbwsG-ihbBx7Hpid-2ZB30RRT9iXxgec-8kZWqEimAu6KERN2SHdLo/s1600/Bakti+Husada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyuOOpG6YNoJZCW1_G2n0jcsJiyhTycJQvT2dX7IhgMHcix89wrvRCcRJYAxOocLZvnevQXSteexVTIcKYitSY0kzbwsG-ihbBx7Hpid-2ZB30RRT9iXxgec-8kZWqEimAu6KERN2SHdLo/s1600/Bakti+Husada.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPcYClU8qw5x9Wuc720zudMgzX2XZY17ouIEKAzAd91EalbsXY5nHhiCqII-PvlIVtQXHK1GE71WCJ5O2bzKFE4Ja4RQrB9J0r9GrS0K4vwtkGHkLTkwMfRT_64cCi93373lRsdE5PRhrt/s1600/BRG1.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPcYClU8qw5x9Wuc720zudMgzX2XZY17ouIEKAzAd91EalbsXY5nHhiCqII-PvlIVtQXHK1GE71WCJ5O2bzKFE4Ja4RQrB9J0r9GrS0K4vwtkGHkLTkwMfRT_64cCi93373lRsdE5PRhrt/s1600/BRG1.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TsXMhRcPyHHvZi1m8wVPMYC0iSF_gzS2QOJd57pXNVoiOYnKT7rUjxsrBmWcfj8oMwlkX1P4DfRTnl8dy8cUDrS3V07F1FlzxDBmuEaXhfy8A5_vzZ2bo6jSpS3tEpH1v06vbcDjtkQW/s1600/BRG-KN.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_TsXMhRcPyHHvZi1m8wVPMYC0iSF_gzS2QOJd57pXNVoiOYnKT7rUjxsrBmWcfj8oMwlkX1P4DfRTnl8dy8cUDrS3V07F1FlzxDBmuEaXhfy8A5_vzZ2bo6jSpS3tEpH1v06vbcDjtkQW/s1600/BRG-KN.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVGdvYfrRUZhUPvmuvBJ_1p_oME7CUR-BbFZIzgC2_7CicurXAu3L4UtTdIqQVrb8wUCzrEph3NVmQrx-2yJqe3oDTk8JCypOVmnYg9n1E3GMOKwfReu27yTyFlVMHqUhvJNPcPUSSOLQh/s1600/BR-KR.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVGdvYfrRUZhUPvmuvBJ_1p_oME7CUR-BbFZIzgC2_7CicurXAu3L4UtTdIqQVrb8wUCzrEph3NVmQrx-2yJqe3oDTk8JCypOVmnYg9n1E3GMOKwfReu27yTyFlVMHqUhvJNPcPUSSOLQh/s1600/BR-KR.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKpsrpmlZgoBzCBRzJF0V8gO_o49KtEkliAPbZREie3m5nQwAxu4IcLtPvxk4ABaVPHrhqe7jsXmvjKnM24k4tBWHBNVk4dyEhbJ68UPbQ1jaLU63JySwpaRtBMC3LtzW7jHiHbt8N5I-/s1600/BISMILL.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKpsrpmlZgoBzCBRzJF0V8gO_o49KtEkliAPbZREie3m5nQwAxu4IcLtPvxk4ABaVPHrhqe7jsXmvjKnM24k4tBWHBNVk4dyEhbJ68UPbQ1jaLU63JySwpaRtBMC3LtzW7jHiHbt8N5I-/s1600/BISMILL.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtbeBjtLm0tIwpjWdng2duigjGPitGAd3Q1TTh0at_NSI_ftYCXuemyrJUuQpfbQShkmLgLGjrh96H2k6wQ3BdP4xfT-I2TQoDZH0W7V2sJTLm7GICnqSVK6ISuUM84D5A2It8PSSQWDwo/s1600/BISMIL2.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtbeBjtLm0tIwpjWdng2duigjGPitGAd3Q1TTh0at_NSI_ftYCXuemyrJUuQpfbQShkmLgLGjrh96H2k6wQ3BdP4xfT-I2TQoDZH0W7V2sJTLm7GICnqSVK6ISuUM84D5A2It8PSSQWDwo/s1600/BISMIL2.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcvW7eFhTdmENaPmlVYDJJXs4ZmYuLHw3IoPmw0BZShqfW-qxO1YJobv-NCss-Q4Kxni6NA3gZeDcWUwoHKgcn6uy0WWmkmORKEDc0V2z6XV9040W58IgX-4a4a6jFwtgjqLypNU6bNSJi/s1600/BISMIL1.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcvW7eFhTdmENaPmlVYDJJXs4ZmYuLHw3IoPmw0BZShqfW-qxO1YJobv-NCss-Q4Kxni6NA3gZeDcWUwoHKgcn6uy0WWmkmORKEDc0V2z6XV9040W58IgX-4a4a6jFwtgjqLypNU6bNSJi/s1600/BISMIL1.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSoCc4pqxcXfKUhoMU0HEnpxACx7TnalgIO0zqSiHfrDNBh-m29Z9aVcMITMj6DsZvH_qAdaY9UqBm8OW9m93c7xZ8soQHnB5rB4-fIe4tRTENUtEsw1pAUa2BgnrKwW3eb3UcZEhlVTsc/s1600/BISMIL.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSoCc4pqxcXfKUhoMU0HEnpxACx7TnalgIO0zqSiHfrDNBh-m29Z9aVcMITMj6DsZvH_qAdaY9UqBm8OW9m93c7xZ8soQHnB5rB4-fIe4tRTENUtEsw1pAUa2BgnrKwW3eb3UcZEhlVTsc/s1600/BISMIL.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigGperbI3zolJK7fRpkwCGiQm78ESN4iFlgtax3l1XhUph_VZ1FxJUx-0qT4T12n6C0B8Jz9nVotEc4Vp2IB-27QhB_TWcMf17NMKW57N9H8fgGjU1lEQW4fw18ngh39oCLFKDn3IuXnJM/s1600/BISMI.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigGperbI3zolJK7fRpkwCGiQm78ESN4iFlgtax3l1XhUph_VZ1FxJUx-0qT4T12n6C0B8Jz9nVotEc4Vp2IB-27QhB_TWcMf17NMKW57N9H8fgGjU1lEQW4fw18ngh39oCLFKDn3IuXnJM/s1600/BISMI.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMeEUvgrJM2y11I9K5PxK8pdvJ30od68kpU5RWsX-TcwvljUxh8Vz1HHmYIWEMxmtIxvZj-gvh_B_N_V4SasF-Eq6IqwPusGpXJvSaiobxWL4cdeFwy_A4lfIHvqMzgxj2uoD3L8vMw25/s1600/BISM.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMeEUvgrJM2y11I9K5PxK8pdvJ30od68kpU5RWsX-TcwvljUxh8Vz1HHmYIWEMxmtIxvZj-gvh_B_N_V4SasF-Eq6IqwPusGpXJvSaiobxWL4cdeFwy_A4lfIHvqMzgxj2uoD3L8vMw25/s1600/BISM.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoGuRwMBUUUuuEFg5gYCO_Ev66ZSBrKAHnhe8uDn9BkXg6nuI_0DaW3p4SpBHpVUxOwWgy0rKumZ2yAsu1sE-gu5lBaqsX61dSdwTbguta4EJXowO65tkTWX0MNzOeKv42HAAXPbKL0v6c/s1600/BIS.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoGuRwMBUUUuuEFg5gYCO_Ev66ZSBrKAHnhe8uDn9BkXg6nuI_0DaW3p4SpBHpVUxOwWgy0rKumZ2yAsu1sE-gu5lBaqsX61dSdwTbguta4EJXowO65tkTWX0MNzOeKv42HAAXPbKL0v6c/s1600/BIS.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2EuxWikcDEIeq2qxHuKVJ4mbK5vUb-C4LZEBIM8ZpXI6hjnV0RvCU9wAmLbi0iBS7-v-8Erd7_OL0jl3Q2hQ7wl1MpdwWSlqsF33qkodLL3wk0_YvzQJ5XYTfgqE66X78flSKHYlTDFBm/s1600/BERLN-10.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2EuxWikcDEIeq2qxHuKVJ4mbK5vUb-C4LZEBIM8ZpXI6hjnV0RvCU9wAmLbi0iBS7-v-8Erd7_OL0jl3Q2hQ7wl1MpdwWSlqsF33qkodLL3wk0_YvzQJ5XYTfgqE66X78flSKHYlTDFBm/s1600/BERLN-10.TIF" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMK7jcbGDSWbOdIFAkHAsWcktRKZDO8X4PTF-2asRD6UpeSPKjjHQOQA1oXTUUvS7CuP4TEIIF82ITYxDlHLryaFcXk5khR-1nyV8de51uBUqVwuWq4Jd8GI28ZgkLS5z20Ho-6YuJ4WV_/s1600/Apotik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMK7jcbGDSWbOdIFAkHAsWcktRKZDO8X4PTF-2asRD6UpeSPKjjHQOQA1oXTUUvS7CuP4TEIIF82ITYxDlHLryaFcXk5khR-1nyV8de51uBUqVwuWq4Jd8GI28ZgkLS5z20Ho-6YuJ4WV_/s1600/Apotik.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5pdJCWrwGUFmh0SEiOIQVugo0BO8BfrysVA-RbaFNgSUz-32K3H3IDiCGxwqdWoqyh44OP9LijvqIUC0OurQ2gp5GJ0hdcnsIvEZpxPs1230iNIMJL97RWIHUTOXOiSGI7Lbf9-398Z6T/s1600/ASTRA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5pdJCWrwGUFmh0SEiOIQVugo0BO8BfrysVA-RbaFNgSUz-32K3H3IDiCGxwqdWoqyh44OP9LijvqIUC0OurQ2gp5GJ0hdcnsIvEZpxPs1230iNIMJL97RWIHUTOXOiSGI7Lbf9-398Z6T/s1600/ASTRA.JPG" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1y7vcUy4TgxadmgiH8MaHntKR6dwVfGJ-_WxvSJV7ZrD_vqS9z-3CVcCCRuBZ7fqr91jw41UCqwwYroH73g-lbhFoUQ9XEdLKz9MruBfQhDu5ce8IXxWCZhHQWwGykOwUQo9Uzb9n-W5z/s1600/ASS.TIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1y7vcUy4TgxadmgiH8MaHntKR6dwVfGJ-_WxvSJV7ZrD_vqS9z-3CVcCCRuBZ7fqr91jw41UCqwwYroH73g-lbhFoUQ9XEdLKz9MruBfQhDu5ce8IXxWCZhHQWwGykOwUQo9Uzb9n-W5z/s1600/ASS.TIF" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-9419391239741737232013-01-12T01:45:00.004-08:002013-01-12T01:45:27.555-08:00Serba Serbi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijqFwMoqhZpXANn9gVrBAOCVr11G7r5myDyBibaNNrJXvKt8VOFANVtTYiKmgTkzMJsNU4bKXPMxvg2fXAl5NIQLH2fUqYJlIq50r3YC6_d2cjcg7rVnluylbS4CguV0lk0oq-BDyYbuHf/s1600/IMG_0057.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijqFwMoqhZpXANn9gVrBAOCVr11G7r5myDyBibaNNrJXvKt8VOFANVtTYiKmgTkzMJsNU4bKXPMxvg2fXAl5NIQLH2fUqYJlIq50r3YC6_d2cjcg7rVnluylbS4CguV0lk0oq-BDyYbuHf/s320/IMG_0057.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTzf9zEv03TezIxqeW_tCZTz0YLVZfVQtX8m0UR_MjKdBRnO09mqiREdFeRX9eq5rCRSRpTwRBRGuRWJZyFid_fKuLDD3aXbZKq_F4oWoOSdEmlb82s_Or6CmyyyU9980NPxUIiyDnoaV2/s1600/IMG_0273.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTzf9zEv03TezIxqeW_tCZTz0YLVZfVQtX8m0UR_MjKdBRnO09mqiREdFeRX9eq5rCRSRpTwRBRGuRWJZyFid_fKuLDD3aXbZKq_F4oWoOSdEmlb82s_Or6CmyyyU9980NPxUIiyDnoaV2/s400/IMG_0273.JPG" width="271" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQm0QnpzHd4pA5_-N8jMop59n0fJT3ydGV5QWbl5t99MatY_2GkQgpHZsNjg7uRac0x1TQ2kMabf-c9EcS3dUXX5ZRMpWNqvakaBehq3NiAvcAduNtNYPRvaug2tJxmvkV3Ak3vJahs8n/s1600/IMG_0053.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQm0QnpzHd4pA5_-N8jMop59n0fJT3ydGV5QWbl5t99MatY_2GkQgpHZsNjg7uRac0x1TQ2kMabf-c9EcS3dUXX5ZRMpWNqvakaBehq3NiAvcAduNtNYPRvaug2tJxmvkV3Ak3vJahs8n/s320/IMG_0053.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsZBpuMzc3VLWjP_ys7uUFMHEtYRHPib3rNZzM4Sc7lTkCnL3_YQflFLJbe27bFnA6oY2pMEHc3LY3U3hNpwsh5nivqGnKY1Vy32OoLApeZdMYlRVYflx-f1veVc8s1j6VzAdYXyFNk5ym/s1600/%7BATJEH%7D(558).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsZBpuMzc3VLWjP_ys7uUFMHEtYRHPib3rNZzM4Sc7lTkCnL3_YQflFLJbe27bFnA6oY2pMEHc3LY3U3hNpwsh5nivqGnKY1Vy32OoLApeZdMYlRVYflx-f1veVc8s1j6VzAdYXyFNk5ym/s320/%7BATJEH%7D(558).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR45pCX563cAYGfZcrl_PyvI2STZmtn0M19HKFBXn8o4z7Jn4RWqm36SnCh4Y95Nxsc1hZq4kYZx70eMvEEiY4mxSHqlKnwNvb3oxKHg2vtXsMjyzBK18_-Srr_vOJUF2tJob6xwzSuuDf/s1600/%7BATJEH%7D(683).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR45pCX563cAYGfZcrl_PyvI2STZmtn0M19HKFBXn8o4z7Jn4RWqm36SnCh4Y95Nxsc1hZq4kYZx70eMvEEiY4mxSHqlKnwNvb3oxKHg2vtXsMjyzBK18_-Srr_vOJUF2tJob6xwzSuuDf/s320/%7BATJEH%7D(683).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ1Wb6DbiX_qGHxLSbneR20BD_xHRRodMQEZxXUpPgjGd-kW5ZKmQckmTYZGWFv8d9r66FY2fTQJ55gs0at9Le8JnW6-7VoJTuwdyqxL5iTZJ_BkFfdMWOFLUqBepwuwL536MKOqBBAUwU/s1600/%7BATJEH%7D(682).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ1Wb6DbiX_qGHxLSbneR20BD_xHRRodMQEZxXUpPgjGd-kW5ZKmQckmTYZGWFv8d9r66FY2fTQJ55gs0at9Le8JnW6-7VoJTuwdyqxL5iTZJ_BkFfdMWOFLUqBepwuwL536MKOqBBAUwU/s320/%7BATJEH%7D(682).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWKYldz3SQuPkPLpg02yL4Pn5stvC1OMHoXdUktv6GjmetfzzWdFuOv4jK062GAqu1Lz1epmKb1hywjfuo0J3ZEA4iOb0qykg7Dmv4LsCqw77mnGnoOawYvzlT58vqyKFTIQFUH0W46f-/s1600/%7BATJEH%7D(684).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWKYldz3SQuPkPLpg02yL4Pn5stvC1OMHoXdUktv6GjmetfzzWdFuOv4jK062GAqu1Lz1epmKb1hywjfuo0J3ZEA4iOb0qykg7Dmv4LsCqw77mnGnoOawYvzlT58vqyKFTIQFUH0W46f-/s320/%7BATJEH%7D(684).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJMGiu6uhG8xZz3EoNX7XGRF4AqvC0LMfoBg1wZfElEkKnPq3hELnNelbmnAjbAAxS1HMv8fN_htj5J60sn5BV8gtreXHFupdnxZ6Qjc4rn1wrQcPvzM1xpdTeUIUD6wDuGTOPsLoUKvwr/s1600/IMG_0308.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJMGiu6uhG8xZz3EoNX7XGRF4AqvC0LMfoBg1wZfElEkKnPq3hELnNelbmnAjbAAxS1HMv8fN_htj5J60sn5BV8gtreXHFupdnxZ6Qjc4rn1wrQcPvzM1xpdTeUIUD6wDuGTOPsLoUKvwr/s320/IMG_0308.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIlkpdiPpnWsNShHhN7-CmfUHEO-cyLhomNJb1SFd2CA7S7zbRhbZtN4ySmwaxUiZfqSG66YYw8mPoDezSHgehCmggIxqV67gJtCPZxGXJIy0Y3HvSFPWNGvob1Xh3BzdBjFtx3NeiLFe5/s1600/%7BATJEH%7D(687).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIlkpdiPpnWsNShHhN7-CmfUHEO-cyLhomNJb1SFd2CA7S7zbRhbZtN4ySmwaxUiZfqSG66YYw8mPoDezSHgehCmggIxqV67gJtCPZxGXJIy0Y3HvSFPWNGvob1Xh3BzdBjFtx3NeiLFe5/s320/%7BATJEH%7D(687).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskjQIupZvbhyQy_JiaDJ4Swu2P83136ch0yJ-yUN1Z7weTGAv-R7PyIgWnIF-JdGRzIv6zjND6jYdjoNkW1QXjOwITAlMJMRcRKJF7OW9J_LQV9D_fwy2MOoBcC_jSURZqbyx3MB3kDTX/s1600/%7BATJEH%7D(686).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskjQIupZvbhyQy_JiaDJ4Swu2P83136ch0yJ-yUN1Z7weTGAv-R7PyIgWnIF-JdGRzIv6zjND6jYdjoNkW1QXjOwITAlMJMRcRKJF7OW9J_LQV9D_fwy2MOoBcC_jSURZqbyx3MB3kDTX/s320/%7BATJEH%7D(686).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnGqG7ERunPmYWXPXpV5StHXJ5Mxm7KD4fhbmN_rI3ypDCkMycIr1DMIB3z0cR_xSquZM6ElVveUV3sWQl9Se5tZuSIb_PYeadtNWU6ZO6_QD9sAFDK1mOxDCj3SH0NOXHQzImOE9TfZ7k/s1600/%7BATJEH%7D(688).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnGqG7ERunPmYWXPXpV5StHXJ5Mxm7KD4fhbmN_rI3ypDCkMycIr1DMIB3z0cR_xSquZM6ElVveUV3sWQl9Se5tZuSIb_PYeadtNWU6ZO6_QD9sAFDK1mOxDCj3SH0NOXHQzImOE9TfZ7k/s320/%7BATJEH%7D(688).jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlnd9T9ffjApLVdBnk2jHJWl4HPNPkWXqRwjDneQZWIXdnKa1ESgQzyEdofqgxhEu08msuwGkutKWP4uSzkL_JCxz6DIgSvPhfiGdQ3NVSG65InYx8n9clvBMp7VI_5owkDATdZEiImVr/s1600/%7BATJEH%7D(906).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlnd9T9ffjApLVdBnk2jHJWl4HPNPkWXqRwjDneQZWIXdnKa1ESgQzyEdofqgxhEu08msuwGkutKWP4uSzkL_JCxz6DIgSvPhfiGdQ3NVSG65InYx8n9clvBMp7VI_5owkDATdZEiImVr/s320/%7BATJEH%7D(906).jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-8795311261888271762013-01-12T01:16:00.000-08:002013-01-12T01:16:43.490-08:00Cara Memasang Jam Digital<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red; font-family: Verdana, Open Sans, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 24px;"><b>Langkah-langkah :</b></span></span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: red; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Seperti biasa buka terlebih dahulu aku blog anda.</span></span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: red; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Pilih Tata letak.</span></span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: red; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. Pilih tambah Gadget (Edit).</span></span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: red; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4. Pilih </span></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px;">HTML/Javascript.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px;">5. Masukan kode dibawah ini (Jam Digital)</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="color: #999999; font-family: Verdana, 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 24px;"><embed height="40" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" src="https://sites.google.com/site/myedithtml/swf/edit-html.clock-7.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="120" wmode="transparent"></embed></span></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-35324771430566865962013-01-07T01:55:00.003-08:002013-01-07T01:55:35.446-08:00CARA MENDAFTARKAN BLOG KE GOOGLE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="fblike" style="text-align: justify;">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-href="https://www.facebook.com/pages/Super-Bee/320403291322498" data-send="false" data-show-faces="false" data-width="450" style="text-align: justify;">
<span style="height: 24px; width: 450px;"></span></div>
<div style="float: right; padding-right: 90px; text-align: justify;">
</div>
</div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://super-bee.blogspot.com/2012/06/cara-mendaftarkan-blog-ke-google.html" target="_blank"><b>Cara Mendaftarkan Blog ke Google</b></a>
- Mendaftarkan blog ke google adalah hal yang harus Anda lakukan jika
Anda ingin google lebih cepat mengindex blog serta artikel yang Anda
posting dalam blog. Selain itu dengan mendaftarkan blog yang kita milki
ke google akan mempengaruhi dan <a href="http://super-bee.blogspot.com/2012/06/cara-meningkatkan-jumlah-pengunjung.html" target="_blank">meningkatkan jumlah pengunjung blog</a>.
Mengapa demikian? karena seperti yang telah saya sebutkan diatas tadi,
ketika blog serta artikel yang anda posting cepat terindex oleh google
apalagi masuk pada halaman utama google dan dicari orang banyak, maka
secara otomatis pengunjung akan terus mambanjiri blog Anda, bahkan tidak
mustahil blog Anda pun <a href="http://super-bee.blogspot.com/2012/05/cara-mendapatkan-pagerank-dari-google.html" target="_blank">mendapatkan Pagerank dari google</a>. Tidak hanya saya, para sesepuh dan master seo juga menyarankan agar web atau blog segera didaftarkan ke google.<br /><br />
Mendaftarkan blog ke Google adalah salah satu cara untuk mengoptimasi
blog, namun jika blog Anda hanya sekedar untuk pribadi, artinya hanya
orang-orang tertentu saja yang dapat mengunjungi blog Anda atau hanya
berisikan curhatan pribadi, mendaftarkan blog ke google tidaklah terlalu
penting. Akan tetapi jika blog Anda ingin bersaing dan mendapatkan
posisi di google dan ingin mendapatkan popularitas, hal ini adalah hal
terpenting dan harus Anda lakukan. Untuk itu <a href="http://super-bee.blogspot.com/" target="_blank">membuat blog</a>
dan memiliki blog tidaklah cukup tanpa pengoptimalisasian blog yang
kita miliki. Disini saya akan memandu Anda bagaimansa cara mendaftarkan
blog ke google webmaster seperti yang saya jelaskan berikut ini.<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b>Mendaftarkan Blog ke Google Webmaster</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Silahkan kunjungi <a href="http://www.google.com/addurl">www.google.com/addurl</a><br />
2. Pada kotak URL, silahkan masukkan alamat blog Anda, misal : http://super-bee.blogspot.com/<br />
3. Masukkan kode Capca lalu klik Sumbit Request<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<img alt="mendaftarkan blog ke google" border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmml1K5RNvSHFl6GTcwTFquxXYuLPe60nVk2O3THtI20DmBMRYOENppTwXj6uMKx7Ajzy9bE2XzaB58UZaofxfUczYXPhs3bwv8PoyKJFPSNKz_OIYXRDcCD02y70PJNFRB9x6yCDA3bM/s1600/daftar-google.jpg" title="sumbit " width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah
selanjutnya mengambil kode verifikasi untuk dipasang keblog dari google
webmaste tool, caranya perhatikan penjelasan berikut ini.<br /><br />
1. Buka <a href="https://www.google.com/webmasters/tools/" target="_blank">google webmaster tools</a><br /><br />
2. Klik tab Manage site/Kelola situs<br /><br />
4. Tambahkan atau hapus pengguna<br /><br />
5. Disebelah kanan alamat email Anda terdapat opsi Owner site/pemilik,
klik opsi tersebut, kemudian klik laman verifikasi pemilik.<br /><br />
6. Lalu pilih "Verifikasi dengan menggunakan metode yang berbeda" (opsi ini berada di atas)<br /><br />
Nah, pada halaman ini terdapat 4 pilihan verifikasi diantaranya yaitu menggunakan :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tag HTML</li>
<li>Google Analytic</li>
<li>Penyedia nama domain</li>
<li>Unggahan file HTML</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pilih pada opsi pertama, yaitu "Tag HTML" Anda Akan diberikan Tag atau Kode verifikasi, seperti dibawah ini<br />
contoh:<br /><blockquote class="tr_bq">
<meta content='aRZ5ubdJOQEHD7fq_eTQ3UnGHhDHCOXcnThbBcH2Cqs' name='google-site-verification'/></blockquote>
<br />
7. Login / masuk pada blog anda ( blogger.com ), kemudian dalam halaman
Template, pilih >> tab Edit Html. masukan dan simpan meta name
verifikasi yang tadi kita copy dibawah atau setelah tag :
<title><data:blog.pageTitle/></title><br /><br />
(tag <title><data:blog.pageTitle/></title> posisinya
berada diatas atau jika bingung silahkan gunakan ctrl+f atau bisa juga
menggunakan F3 untuk mempermudah pencarian kode tersebut) <br /><br />
Setelah selesai klik tombol >> Save Template / Simpan Perubahan.<br /><br />
8. Kembali ke halaman google webmaster tool. kemudian klik tombol Verify, untuk mengkonfirmasi pendaftaran.<br /><br />
9. Jika berhasil ter Verifikasi maka akan ada pemberitahuan bahwa
website atau blog anda telah terverifikasi, kemudian klik lanjutkan.<br /><br />
Sebenarnya pada tahap awal pada page add url, ketika kita malakukan
verifikasi website atau blog dan dinyatakan success atau sedang
diproses, website atau blog Anda sudah terdaftar ke search engine
google. Namun untuk memperkuat verifikasi kepemilikan sebuah situs maka
pemasangan meta tag verifikasi ini sangat membantu, ini merupakan
pernyataan dari google.<br /><br />
Demikianlah tutorial cara mendaftarkan blog ke google yang dapat saya
sampaikan, semoga membantu dan bermanfaat bagi Anda. Pastikan bahwa Anda
terus mengunjungi blog Super-Bee ini, untuk mendapatkan update
informasi seputar blogging khususnya blogger dan SEO serta informasi
lainnya yang tentunya juga bermanfaat bagi Anda dan menambah wawasan.
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini saya sangat senang sekali jika
Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk <u><span style="color: red;">men-share</span></u> dan memberikan <u><span style="color: red;">G+1</span></u> agar sahabat Super-Bee juga dapat membacanya.</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-66357118152858727392013-01-07T01:38:00.000-08:002013-01-07T01:38:13.313-08:00Cara Mudah Membuat Sitemap / Daftar isi Blog Secara Otomatis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlb4i76JDYvZCoVW8AGEPZmBRaypmcHyxCTwDH0Ftc-6SuIuDpXTgD6z5QOWBv2f_0dd4ei7ab-4dmJskbBaDInaexjQInhyphenhyphenR8_d1lveE1TDLmbGgozpKjWTDiDjUB2Zmm-4F51zF5wHG3/s1600/sitemap+2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sitemap" border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlb4i76JDYvZCoVW8AGEPZmBRaypmcHyxCTwDH0Ftc-6SuIuDpXTgD6z5QOWBv2f_0dd4ei7ab-4dmJskbBaDInaexjQInhyphenhyphenR8_d1lveE1TDLmbGgozpKjWTDiDjUB2Zmm-4F51zF5wHG3/s320/sitemap+2.jpg" title="Sitemap" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada artikel
heru blog kali ini akan memberi trik dalam blogging, khususnya bagi
pemula. Sesuai dengan judul diatas untuk membuat daftar isi atau sitemap
di blog caranya sangat muda sekali. Untuk yang baru membuat blog atau
belajar ngeblog membuat daftar isi atau sitemap sangat perlu dilakukan.
Ini bertujuan untuk memberi info daftar isi blog kita kepada pengunjung.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Membuat
daftar isi atau sitemap di blog, sangat disukai oleh google. Kabarnya
suatu blog bila tidak memiliki daftar isi atau sitemap tidak akan bisa
memasang iklan dari google yakni google adsense. </span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Posting heru blog sebelumnya </span><a href="http://h-e-r-u.blogspot.com/2012/11/foto-artis-tercantik-indonesia-foto.html" target="_blank"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: blue;">Foto Artis Tercantik Indonesia | Foto Gadis Seksi</span> </span></a> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ok, langsung saja untuk membuat daftar isi atau sitemap di blog silahkan ikuti cara di bawah ini:</span><br /><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350644316581806421" name="more"></a></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Login blogger</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemudian klik entri baru (untuk membuat postingan baru)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pilih menu HTML (di sebelah menu Compose)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Copy paste kode di bawah dan beri judul daftar isi atau terserah anda</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<div style="color: red;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><script src="http://me-sitemap.googlecode.com/files/mysitemap.js" type="text/javascript"></span></div>
<div style="color: red;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></script></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: red;"><script src="</span><span style="color: blue;">http://h-e-r-u.blogspot.com</span><span style="color: red;">/feeds/posts/default?max-results=9999&amp;alt=json-in-script&amp;callback=loadtoc"></span></span></div>
<div style="color: red;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></script></span></div>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> 5. Ganti warna biru dengan alamat blog masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> 6. Terakhir Publikasikan</span></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-37310713549931591092013-01-07T00:56:00.005-08:002013-01-07T00:56:34.228-08:00Membuat Judul Blog Berada di Tengah
judul blog,blog titile, how to center blog title, membuat judul blog berada di tengah
Judul Blog atau blog title berada di bagian header di sebelah kiri. Posisi Judul blog yang berada di sebelah kiri sebenarnya tidak mengurangi keindahan tampilan blog kita. Akan tetapi, tidak sedikit dari rekan-rekan sesama blogger yang ingin mengganti posisi judul blog mereka yang berada di sebelah kiri menjadi posisi center atau tengah. Oleh sebab itu, saya pun berinisiatif untuk membuat postingan tentang Cara membuat judul blog berada di tengah. Teknik yang akan saya berikan untuk menetengahkan judul blog ini saya dapatkan dari Forum Blogger. Teknik ini pernah saya coba sendiri, dan alhamdulillah berhasil. Semoga teknik ini juga berhasil diterapkan atau diimplementasikan di blog sobat blogger.
Cara Buat Judul Blog Berada di Tengah :
Login dulu di blogger.com
Klik tombol Design dan Edit HTML
Back Up dulu template sobat untuk berjaga-jaga
Kemudian sobat cari kode yang seperti ini :
.header-inner .Header .titlewrapper {
padding: 22px $(header.padding);
}
Kalau sudah ketemu kode yang seperti itu atau mirip seperti itu, hapus dan ganti dengan kode di bawah ini :
#header-inner {text-align: center ;}
.header-inner .Header .titlewrapper {
padding: 22px $(header.padding);
}
Klik Pratinjau atau Priview dulu, kalau berhasil baru klik save
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-69138830388350373862013-01-06T17:34:00.002-08:002013-01-06T17:34:23.881-08:00SUARA PEREMPUAN BUKAN AURAT <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ketahuilah bahwa pendapat yang menjadi rujukan dari empat madzhab tentang suara perempuan adalah bukan aurat. Bagaimana mungkin dikatakan aurat sementara dalam hadits dinyatakan bahwa Nabi memberikan keringanan terhadap seorang Jariyah untuk menyanyi saat mangantar seorang pengantin perempuan menuju mempelai laki-laki. Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya[37] merهwayatkan dari Hisyam ibn ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, bahwasannya ia mengantar mempelai perempuan menuju pengantin pria dari kaum Anshar, kemudian nabi berssabda: <br /><br />يا عائشة ما كان معكم لهو فإن الأنصار يعجبهم اللهو <br /><br />(Wahai ‘Aisyah tidakkah ada bersama kalian sebuah permainan (al-Lahw), sesungguhnya kaum Anshar itu sangat menyenangi permainan).<br /><br />Dalam riwayat at-Thabarani[38] dari Syuraik ibn Hisyam ibn ‘Urwah dari ayahnya; ‘Urwah ibn Zubair dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:<br /><br />فهل بعثتم معها جارية تضرب بالدف وتغني؟<br /><br />(Tidakkah kalain mengutus jariah untuk memukul rebana dan bernyanyi?). ‘Aisyah berkata: “Berkata apa…?”. Rasulullah bersabda: “Berkata:<br /><br /><br /><br />أتيناكم أتيناكم # فحيونا نحييكم<br /><br />ولو لا الذهب الأحمر # ما حلت بواديكم<br /><br />ولو لا الحنطة السمراء # ما سمنت عذاريكم<br /><br />(Kami mendatangi kalian, kami mendatangi kalian, maka sambutlah kami, kamipun akan menyambut kalian. Kalaulah tidak karena Dzahab Ahmar (emas merah) maka tidak akan ramai tempat-tempat asing kalian. Dan kalaulah bukan karena Hinthah as-Samra (gandum cokelat) maka tidak akan gemuk perawan-perawan kalian).<br /><br /><br /><br />Riwayat ath-Thabarani di atas adalah shahih, di dalamnya ada tambahan terhadap riwayat al-Bukhari; yaitu memukul rebana dan melantunkan lagu dengan kalimat-kalimat di atas. Pengertian jariah dalam hadits di atas adalah seorang perempuan. (lihat al-Qamus al-Muhith dan Lisan al-‘Arab pada huruf ج- ر- ي ).<br /><br /><br /><br />Al-Bukhari juga meriwayatkan[39] dari ‘Aisyah, bahwa ia berkata: “Rasulullah masuk kepadaku sementara bersamaku ada dua orang perempuan sedang bernyanyi dengan nyanyian yang menggairahkan, kemudian nabi merebahkan badan di atas tempat tidur dan memalingkan wajahnya. Sesaat kemudian datang Abu Bakar, ia menegurku berkata: “Seruling syetan ada di rumah nabi?”. Kemudian Rasulullah bersabda: “Biarkan keduanya…”, setelah Rasulullah tidak menghiraukan lagi aku mencandai kedua perempuan tersebut, kemudian keduanya keluar”.<br /><br /><br /><br />Ibnu Hajar berkata[40]: “Pernyataannya (al-Bukhari); […dua orang perempuan --Jariyatani--], ia tambahkan dengan bab sesudahnya; […dari perempuan-perempuan al-Anshar]. Dalam lafazh hadits at-Thabarani[41] dari Ummi Salamah disebutkan bahwa salah satu kedua perempuan tersebut adalah milik Hassan ibn Tsabit, dalam kitab al-Arba’in karya as-Sulamiy disebutkan bahwa keduanya adalah milik ‘Abdullah ibn Salam. Dalam kitab al-‘Idaen karya Ibn Abi ad-Dunya dari jalan Fulaih dari Hisyam ibn ‘Urwah bahwa yang sedang bernyanyi tersebut adalah Hamamah dan salah seorang sahabatnya. Sanad terakhir ini shahih, hanya saja aku tidak menemukan nama perempuan satunya, namun demikian mungkin perempuan yang kedua bernama Zaenab, dan telah ia (al-Bukhari) sebutkan dalam bab nikah”.<br /><br /><br /><br />Ibnu Hajar juga berkata[42]: “… akan tatapi tidak adanya pengingkaran Rasulullah terhadap hal itu menunjukan adanya kebolehan sesuatu yang tidak ia komentari”. Juga berkata: “Dari hadits ini diambil dalil dalam kebolehan mendengar suara perempuan menyanyi sekalipun ia bukan seorang budak, karena nabi tidak mengingkari Abu Bakar untuk mendengarkannya, bahkan ia mengingkari sikap pengingkarannya”.<br /><br />Al-Bukhari juga meriwayatkan dari Khalid ibn Dzakwan[43]: “Berkata Rubayyi’ binti Mu’awwidz ibn ‘Afra: Rasulullah datang pada masa pengantinku, kemudian ia duduk seperti duduknya engkau di hadapanku. Kemudian para perempuan-perempuan kami melai memukul rebana dan menyebut-nyebut nama orang-orang tuaku yang gugur dalam perang Badar. Ketika salah seorang perempuan tersebut berkata: […dan di antara kami ada seorang nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi hari esok], nabi bersabda: [Tinggalkan kalimat tersebut, ucapkan kalimat-kalimat yang sebelumnya engkau katakan].<br /><br /><br /><br />Ibnu Hajar berkata[44]: “at-Tabarani dalam al-Mu’ajam al-Ausath dengan sanad hasan mengeluarkan dari hadits ‘Aisyah bahwa nabi lewat di hadapan perempuan-perempuan Anshar yang sedang dalam acara pernikahan, mereka sedang bernyanyi dengan mengatakan:<br /><br /><br /><br />وأهدى لها كبشا تنحنح في المربد # وزوجك في النادي ويعلم ما في غد<br /><br />[…dan suaminya menghadiahkan domba kepadanya (pengantin wanita) yang mengembik di tempat pengembalaan. Dan suamimu berada diperkumpulan dan mengetahui apa yang terjadi hari esok].<br /><br /><br /><br />Kemudian Rasulullah bersabda: “Tidak ada yang mengetahui kejadian hari esok kecuali Allah”.<br /><br /><br /><br />Al-Muhallab berkata: “Dalam hadits ini ada keterangan dalam mengkabarkan pernikahan dengan rebana dan dengan nyanyian yang mubah, juga tentang kedatangan pemimpin (Imam) dalam pesta tersebut sekalipun terdapat permainan-permainan, selama itu tidak melampaui batas kebolehan”. Hadits di atas juga diriwayatkan oleh al-Bazzar[45].<br /><br /><br /><br />Ibnu Majah meriwayatkan[46] dari Anas ibn Malik bahwa di suatu daerah Madinah nabi bertemu dengan perempuan-perempuan yang sedang memukul rebana dan bernyanyi, mereka bereka:<br /><br /><br /><br />نحن جوار من بني النجار # يا حبذا محمد من جار<br /><br />[Kita adalah para perempuan dari Bani Najar, dan Muhammad adalah sebaik-baiknya orang yang menjadi tetangga].<br /><br /><br /><br />Kemudian nabi bersabda: “Allah maha mengetahui bahwa aku benar-benar mencintai mereka”. Al-Hafizh al-Bushiri berkata: “Sanad hadits ini shahih, dan rijalnya orang-orang terpercaya”[47].<br /><br /><br /><br />Seorang ahli bahasa; al-Hafizh Muhammad ibn Muhammad al-Husaini az-Zabidi yang dikenal dengan Murtadla dalam karyanya; Ithaf as-Sadat al-Muttaqin, berkata: “al-Qadli ar-Rauyani berkata: …Sekalipun perempuan tersebut meninggikan suaranya dalam talbiah, hal itu tidak haram, karena suaranya bukan aurat”[48]. <br /><br /><br /><br />Al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari berkata: “Dalam hadits ini [hadits tentang baiat perempuan dengan ucapan] terdapat keterangan bahwa mendengar perkataan perempuan asing adalah mubah, dan bahwa suaranya bukan aurat”[49].<br /><br /><br /><br />An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim dalam keterangan hadits cara baiat perempuan berkata: “Pada hadits ini terdapat keterangan bahwa suara perempuan boleh didengar bila dibutuhkan, dan bahwa suaranya bukan aurat”[50].<br /><br /><br /><br />Ibnu ‘Abidin al-Hanafi mengutip dari kitab al-Qinyah berkata: “Boleh berbicara Yng mubah dengan perempuan asing. Dalam al-Mujtaba disebutkan: Pada hadits ini terdapat dalil dalam kebolehan berbicara dengan perempuan asing dengan perkataan yang tidak dibutuhkan, hal ini tidak termasuk dalam pengertian “terjerumus dalam sesuatu yang tidak bermanfa’at”[51].<br /><br /><br /><br />Dalam kitab Asna al-Mathalib Syarh Raudl at-Thalib, Syekh Zakariyya al-Anshari berkata: “…kemudian sesungguhnya suara perempuan bukan aurat menurut pendapat yang paling benar”[52].<br /><br /><br /><br />Dengan demikian, dengan penjelasan ini, jelas bahwa suara perempuan bukan aurat, kecuali bagi orang yang bersenang-senang dalam mendengar suara kepadanya, dalam keadaan terakhir ini haram.<br /><br /><br /><br />Jika dikatakan: “Bukankah firman Allah:<br /><br />فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض (الأحزاب:32)<br /><br />(Maka janganlah kalian menurunkan dalam berkata-kata kalian, hingga menjadi tamak (berburuk sangka) seseorang yang didalam hatinya memiliki penyakit).<br /><br />Menunjukan keharaman dalam mendengar suara perempuan?<br /><br /><br /><br />Jawab: Perihal ayat tersebut tidak menunjukan demikian. Al-Qurthubi dalam tafsirnya berkata: “Allah memerintahkan terhadap mereka [isteri-isteri nabi] untuk berkata-kata dengan dengan perkataan yang fasih dan terang, tidak dengan kata-kata yang menyebabkan adanya ikatan dalam hati dan kelembutan, seperti halnya yang demikian itu umumnya terjadi pada kaum perempuan arab saat mereka berbincang-bincang dengan kaum laki-laki; yaitu dengan melembutkan suara seperti suara perempuan yang sedang kebingungan (al-Muribat) dan yang lemah gemulai (al-Mumisat), Allah melarang mereka dari hal demikian ini”[53].<br /><br /><br /><br />Dalam tafsir al-Bahr al-Muhith, pada firman Allah [فلا تخضعن بالقول], Abu Hayyan berkata: “Ibnu ‘Abbas berkata: “Janganlah kalian lemah gemulai dalam berbicara”. Al-Hasan berkata: “Janganlah kalian berkata-kata dengan keburukan”. Al-Kalbi berkata: “Janganlah kalian berkata-kata dengan cara yang membangkitkan orang yang sedang dalam kebingungan”. Ibnu Zaid berkata: “Merendahkan kata-kata adalah ucapan-ucapan yang memasukan candaan dalam hati”. Dikatakan pula, maksudnya “Janganlah kalian melemahkan tutur kata terhadap kaum laki-laki”. Allah memerintahkan terhadap mereka [isteri-isteri nabi] untuk berkata-kata baik, tidak dengan kata-kata yang menyebabkan adanya ikatan dalam hati dan kelembutan, seperti halnya yang demikian itu umumnya terjadi pada kaum perempuan arab saat mereka berbincang-bincang dengan kaum laki-laki; yaitu dengan melembutkan suara seperti suara perempuan yang lemah gemulai (al-Mumisat), Allah melarang mereka dari hal demikian itu”[54].<br /><br /><br /><br />Dari sini diketahui bahwa tujuan ayat bukan untuk mengharamkan atas mereka [isteri-isteri nabi] dalam berbincang-bincang hingga suara mereka didengar kaum laki-laki. Akan tetapi larangan di sini adalah untuk berkata-kata dengan lemah lembut seperti seperti perkataan perempuan yang sedang kebingungan (al-Muribat) dan yang lemah gemulai (al-Mumisat); artinya kaum perempuan pelaku zina.<br /><br /><br /><br />Telah diriwayatkan dengan shahih bahwa ‘Aisyah mengajar kaum laki-laki dari belakang penutup (sitar). Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam kitab at-Talkhish al-Habir berkata: “Maka telah tsabit dalam kitab Shahih bahwa mereka bertanya kepada ‘Aisyah tentang hukum-hukum dan hadits-hadits secara langsung (Musyafahah)”[55].<br /><br /><br /><br />Al-Hakim dalam al-Mustadrak meriwayatkan dari al-Ahnaf ibn Qais, berkata: “Saya mendengar khutbah Abu Bakar as-Siddiq, ‘Umar ibn al-Khathab, ‘Utsman ibn ‘Affan, ‘Ali ibn Abi Thalib dan para khalifah-khalifah seterusnya hingga hari ini, dan aku tidak pernah mendengar perkataan dari mulut seorang makhluk yang lebih wibawa dan baik dari apa yang keluar dari mulut ‘Aisyah”[56].<br /><br /><br /><br />Dalam at-Tafsir al-Kabir, dalam firman Allah [وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن], al-Fakhr ar-Razi menulis: “Tentang suara perempuan ada dua pendapat, pendapat yang paling benar ialah bahwa hal itu bukan aurat, karena para isteri nabi meriwayatkan hadits-hadits bagi kaum laki-laki”[57].<br /><br /><br /><br />Di antara mereka adalah ‘Aisyah; beliau meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah kepada kaum laki-laki dan memberi fatwa kepada mereka, dan ia tidak merubah suaranya. Demikian pula dari beberapa kaum perempuan keluarga Shalahuddin al-Ayyubi meriwayatkan hadits bagi kaum laki-laki. Dan siapa yang merujuk kepada kitab-kitab tentang tingkatan para ahli hadits (Thabaqat al-Muhadditsin), para huffazh al-hadits, para ahli fiqh, ia akan menemukan banyak biografi ulama yang notabene mereka sebagai sandaran ilmu syari’at mengambil (membaca) atau belajar kepada kaum perempuan.<br /><br /><br /><br />Yang lebih utama adalah kaum perempuan belajar kepada kaum perempuan di tempat tertentu, yang para [pengajar] perempuan tersebut ahli dalam keilmuan dari segi kafa’ah dan tsiqah. <br /><br /><br /><br />____________________________________<br /><br />[37]. Shahih al-Bukhari: Kitab an-Nikah: Bab tentang perempuan-perempuan yang mengantar mempelai wanita menuju suaminnya dan doa mereka baginya.<br /><br />[38]. Dikutip oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id (4/289), at-Tabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath, lihat pula Fath al-Bari (9/226)<br /><br />[39]. Shahih al-Bukhari: Kitab al-‘Idaen: Bab al-Hirab wa ad-Daraq Yaum al-‘Ied.<br /><br />[40]. Fath al-Bari (2/440)<br /><br />[41]. al-Mu’jam al-Kabir (23/264-265)<br /><br />[42]. Fath al-Bari (2/443)<br /><br />[43]. Shahih al-Bukhari: Kitab an-Nikah: Bab memukul rebana saat nikah dan walimah<br /><br />[44]. Fath al-Bari (9/203)<br /><br />[45]. Lihat Kasyf al-Astar (3/5-6). Al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id (8/129) berkata: “Diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan para rijal shahih”.<br /><br />[46]. Sunan Ibn Majah: Kitab an-Nikah: Bab al-Ghina wa ad-Duff.<br /><br />[47]. Mishbah az-Zujajah Fi Zawa’id Ibn Majah (1/334)<br /><br />[48]. Ithaf as-Sadat al-Muttaqin Bi Syarh Ihya Ulum ad-Din (4/338)<br /><br />[49]. Fath al-Bari (13/204)<br /><br />[50]. Syarh Shahih Muslim (10/13)<br /><br />[51]. Radd al-Muhtar (5/236)<br /><br />[52]. Asna al-Mathalib (3/110)<br /><br />[53]. al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an (14/177)<br /><br />[54]. al-Bahr al-Muhith (7/229)<br /><br />[55]. at-Talkhis al-Habir Fi Takhrij Ahadits ar-Rafi’i al-Kabir (3/140)<br /><br />[56]. Mustadrak al-Hakim: Kitab Ma’rifat as-Shabah (4/11)<br /><br />[57]. at-Tafsir al-Kabir (23/207)<br /><br /></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-80122278644960896542013-01-06T17:25:00.003-08:002013-01-12T21:35:36.279-08:00GURU & PEGAWAI MTsN KUTAMAKMUR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6oNZJDnBSuV6P6DXR40AEqdCqn0C4InonpVNOIbt6PCO_aZ9b-Hn0hyphenhyphenAyT8C5Ijra_d_p1xiqQVhWvoZl4FFeezypseaWSYRaNHlG2hVvYU962HimVotsf8Frgk8Bzi4Z-i8Ge3mAeTKm/s1600/307284_452272174820156_1243506358_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6oNZJDnBSuV6P6DXR40AEqdCqn0C4InonpVNOIbt6PCO_aZ9b-Hn0hyphenhyphenAyT8C5Ijra_d_p1xiqQVhWvoZl4FFeezypseaWSYRaNHlG2hVvYU962HimVotsf8Frgk8Bzi4Z-i8Ge3mAeTKm/s400/307284_452272174820156_1243506358_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaQGdFiCxbdqBcWDP9U8CbcFjQzhgU9GC9fWCTCJYSbpc08WuSbi3muDT3al8u5SoNX8SPAY4xWdQ3Ys2s_7eQ-548J-ZRsnOEm-9aq7LK9Cacmm9ONVsw6Wkt6d86y-72fBBrQRRVeG6A/s1600/185646_452272314820142_479574272_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaQGdFiCxbdqBcWDP9U8CbcFjQzhgU9GC9fWCTCJYSbpc08WuSbi3muDT3al8u5SoNX8SPAY4xWdQ3Ys2s_7eQ-548J-ZRsnOEm-9aq7LK9Cacmm9ONVsw6Wkt6d86y-72fBBrQRRVeG6A/s400/185646_452272314820142_479574272_n.jpg" width="265" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUQE7QJiaV_Mm23-QXUv5ubouRb9pJH5vjWlcrRMFrwaDjnY9BN8LRs83NyAwZN85QMxfTt36oozEhTrpe9oe8L_dMRJs_Ntz0AVMOqbPCSQidClv7CNHF3wwGzLXTYW6PNI9KOsv80BVd/s1600/190645_452272514820122_1229728286_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUQE7QJiaV_Mm23-QXUv5ubouRb9pJH5vjWlcrRMFrwaDjnY9BN8LRs83NyAwZN85QMxfTt36oozEhTrpe9oe8L_dMRJs_Ntz0AVMOqbPCSQidClv7CNHF3wwGzLXTYW6PNI9KOsv80BVd/s320/190645_452272514820122_1229728286_n.jpg" width="238" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmN0MZ2caAQ162CkMk7waE7r5uF7KupeHSuJOJ9vnPQfgalIQq-E8MXqPZSwAZdt_fJD91p9LJ4JPnuVkqT6DijeBEJ3mPYPD2ZsjD5xOB7VFYkhQeCqy9OgBjPJuDPjq49xePlGzosnTi/s1600/270351_452272228153484_818470341_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmN0MZ2caAQ162CkMk7waE7r5uF7KupeHSuJOJ9vnPQfgalIQq-E8MXqPZSwAZdt_fJD91p9LJ4JPnuVkqT6DijeBEJ3mPYPD2ZsjD5xOB7VFYkhQeCqy9OgBjPJuDPjq49xePlGzosnTi/s400/270351_452272228153484_818470341_n.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDpz9tgsQioe7P44mLdiKmg5wbLYBhckMMfVb3MCyahN9lXe5WryYWzX03ODZT7YSjlzaWym233Wv5r1nOdscthG7LEQI2V844BRA_u94n0-Qc5xPCea_iU7YuNbPcR9HPnmFXvPocGrO9/s1600/384241_452272178153489_2085916442_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDpz9tgsQioe7P44mLdiKmg5wbLYBhckMMfVb3MCyahN9lXe5WryYWzX03ODZT7YSjlzaWym233Wv5r1nOdscthG7LEQI2V844BRA_u94n0-Qc5xPCea_iU7YuNbPcR9HPnmFXvPocGrO9/s400/384241_452272178153489_2085916442_n.jpg" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinMjQlJh7ggkTZpz1PLfxsYPXUU_XhlAgYDQcbNhfbEBigbInp9x1gP037oc5mbF86CnMmq3YXedRx5ICPj264GVModdzvj6PDPMceYl3crb-aNFisZIwSqhXtuvF-56oAVfSweq8nerL/s1600/388194_452272261486814_1632536476_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinMjQlJh7ggkTZpz1PLfxsYPXUU_XhlAgYDQcbNhfbEBigbInp9x1gP037oc5mbF86CnMmq3YXedRx5ICPj264GVModdzvj6PDPMceYl3crb-aNFisZIwSqhXtuvF-56oAVfSweq8nerL/s400/388194_452272261486814_1632536476_n.jpg" width="247" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzzQvJl6MGsFzaXK-gNs28njAg_kYEtwIV3d2uMzUdpbjEyOsjNsEFSL_dCsV9P7-EXHab7glDAY1Hi9sa_ODcNZTbVK9kVesIzKYrNFwXpzGfaHki1AW4FfHnW3cuWgyP-jZILwb8NeU/s1600/429047_452272564820117_214508077_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzzQvJl6MGsFzaXK-gNs28njAg_kYEtwIV3d2uMzUdpbjEyOsjNsEFSL_dCsV9P7-EXHab7glDAY1Hi9sa_ODcNZTbVK9kVesIzKYrNFwXpzGfaHki1AW4FfHnW3cuWgyP-jZILwb8NeU/s400/429047_452272564820117_214508077_n.jpg" width="291" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuFdOjuEtxH_Or4I54K5OY1mB2TYEq5QFwJ2tsi_N37pEWQxPFrOCwKzKNhTNoczFVQuqnJMbrlN7l0Kr8IGMi1MR-CT-juYHa4ynHNVjGCfkVEdgEfLI-Jg4FAOiQb-Mavs9rDaXKsJYI/s1600/397650_452272161486824_936636799_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuFdOjuEtxH_Or4I54K5OY1mB2TYEq5QFwJ2tsi_N37pEWQxPFrOCwKzKNhTNoczFVQuqnJMbrlN7l0Kr8IGMi1MR-CT-juYHa4ynHNVjGCfkVEdgEfLI-Jg4FAOiQb-Mavs9rDaXKsJYI/s400/397650_452272161486824_936636799_n.jpg" width="267" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9pOHJqqRnTDlsGL6JjpoJ5IUuPSpNA_sj7f7j5h6KEdJDmRGY6amKyiCdslDpk9vpseo-1kN3fQg-nUzS1-CeYgP7-xH2JK4zMrCR0qOTEJPrLozYuqAUd1nhpkr7bUjlUfZmQljLsdE8/s1600/553166_452272374820136_1292027840_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9pOHJqqRnTDlsGL6JjpoJ5IUuPSpNA_sj7f7j5h6KEdJDmRGY6amKyiCdslDpk9vpseo-1kN3fQg-nUzS1-CeYgP7-xH2JK4zMrCR0qOTEJPrLozYuqAUd1nhpkr7bUjlUfZmQljLsdE8/s400/553166_452272374820136_1292027840_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxUE09Vl_xB9gfKxVV0-N68mr5hIo-jvkWqsJ9zw7asOITTsDSPVjbAEXPAA-vRgLk9BFreiuxvbhvyUgvPo6YKZgS3sIt5sEvTPSnRKGf1LOTxTNpjnu1643EmGQbmhLwvSAttNo7m9pt/s1600/551232_452272381486802_777603889_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxUE09Vl_xB9gfKxVV0-N68mr5hIo-jvkWqsJ9zw7asOITTsDSPVjbAEXPAA-vRgLk9BFreiuxvbhvyUgvPo6YKZgS3sIt5sEvTPSnRKGf1LOTxTNpjnu1643EmGQbmhLwvSAttNo7m9pt/s400/551232_452272381486802_777603889_n.jpg" width="267" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSpy7QrtBVl3B15j1NmEopgWqwjKG4Trx5W1_7xcAkDrWhxr8tqpFWi44rhQCgLSRU8eEQu9oOfMYHBlKA1SdjXqmC4K5CeH0pqiwYznSUlY2sGtU-ffbavURyndqJRUu2rQap1aWFFOQO/s1600/542873_452272128153494_1417629581_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSpy7QrtBVl3B15j1NmEopgWqwjKG4Trx5W1_7xcAkDrWhxr8tqpFWi44rhQCgLSRU8eEQu9oOfMYHBlKA1SdjXqmC4K5CeH0pqiwYznSUlY2sGtU-ffbavURyndqJRUu2rQap1aWFFOQO/s400/542873_452272128153494_1417629581_n.jpg" width="297" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgt5zVXlrUABOLf7dFqHHQyLJrwu0PE9g27TILnqe91lsFlTqDirflMegGM5JR0X_H26EjZ156-EDITY3tyHJ3VqV9wTAaLOmh7XK_CEmedrH0efXGgC7_ztl7AWFooHACB4-T6hoG_yO/s1600/538437_452272451486795_1062044542_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgt5zVXlrUABOLf7dFqHHQyLJrwu0PE9g27TILnqe91lsFlTqDirflMegGM5JR0X_H26EjZ156-EDITY3tyHJ3VqV9wTAaLOmh7XK_CEmedrH0efXGgC7_ztl7AWFooHACB4-T6hoG_yO/s400/538437_452272451486795_1062044542_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlowh9lGgzo4gRzzFB9v_Ggg7E9IeEuxKoBJsae8y5Bb7varhe0ttCv7Ib3lpQfJg7B2hKQf9eYrpdpIFt48M9_c-eUFY3_fK-mmvd3k4WlYKR_lQiR6Ru2PJt_L2zjkbbXnLEEBTZdbyP/s1600/537893_452272518153455_1494097787_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlowh9lGgzo4gRzzFB9v_Ggg7E9IeEuxKoBJsae8y5Bb7varhe0ttCv7Ib3lpQfJg7B2hKQf9eYrpdpIFt48M9_c-eUFY3_fK-mmvd3k4WlYKR_lQiR6Ru2PJt_L2zjkbbXnLEEBTZdbyP/s400/537893_452272518153455_1494097787_n.jpg" width="267" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC3KaSMUv1i7XXBybYfnPBRUaxA5USAJb0uoTYSFsGOIWSiLA8V7tut80jsHmS4WBFaHToI2kRl1V8Bcb0yTbU7cw2ymLWqC7reXA5nSrc31fSSOJMKguJknfnhsNMyFiwngHVsSvvcS_8/s1600/530453_452272371486803_1178131103_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC3KaSMUv1i7XXBybYfnPBRUaxA5USAJb0uoTYSFsGOIWSiLA8V7tut80jsHmS4WBFaHToI2kRl1V8Bcb0yTbU7cw2ymLWqC7reXA5nSrc31fSSOJMKguJknfnhsNMyFiwngHVsSvvcS_8/s400/530453_452272371486803_1178131103_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbsqi8vr7RhbA4CWCf3I5EIO5mlhveIishFXcy-H0NayzyS_dKKN-gZLrcQZVHKA5tEoTCI4E5jciYdhL6bolL2uW9dEt4H1wIZnYqdvGgFqjvRNFhT5goIUko08N7AX3_OWV3tGSl60J6/s1600/46111_452272534820120_1986051887_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbsqi8vr7RhbA4CWCf3I5EIO5mlhveIishFXcy-H0NayzyS_dKKN-gZLrcQZVHKA5tEoTCI4E5jciYdhL6bolL2uW9dEt4H1wIZnYqdvGgFqjvRNFhT5goIUko08N7AX3_OWV3tGSl60J6/s400/46111_452272534820120_1986051887_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIcv-gKEcbkfp8lSmqwngfjApuASXGiidZXgvhY5MrMO1lzRikvOnnKjx4ivfKNtO0WG8eBbRmHUPsFAscOzHebIslks4tN4d78leMgoqk52Qt566Fhe604C3VCIaaVC5Xcp-G_BF7ee96/s1600/427664_452272561486784_1625247727_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIcv-gKEcbkfp8lSmqwngfjApuASXGiidZXgvhY5MrMO1lzRikvOnnKjx4ivfKNtO0WG8eBbRmHUPsFAscOzHebIslks4tN4d78leMgoqk52Qt566Fhe604C3VCIaaVC5Xcp-G_BF7ee96/s400/427664_452272561486784_1625247727_n.jpg" width="353" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS50jW-iXt6I0l0GsdyBi1FC0l45AgYVef_ndWIXdc4G8swepr-ytyPwPpDIuCfFbo9zTMkRdl5Gp16omNm0WKE4nFnaLN4qjwqOjqmOm0BLpczZV7G253pvFDBfiqazZJV35CQgjzGPpd/s1600/394838_452272301486810_456938665_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS50jW-iXt6I0l0GsdyBi1FC0l45AgYVef_ndWIXdc4G8swepr-ytyPwPpDIuCfFbo9zTMkRdl5Gp16omNm0WKE4nFnaLN4qjwqOjqmOm0BLpczZV7G253pvFDBfiqazZJV35CQgjzGPpd/s400/394838_452272301486810_456938665_n.jpg" width="267" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-70266154550101254252013-01-06T16:27:00.004-08:002013-01-06T16:27:32.489-08:00HUKUM MEMAKAI MINYAK WANGI DAN BERHIAS UNTUK PEREMPUAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ketahuilah bahwa keluarnya seorang perempuan dalam keadaan berhias atau memakai minyak wangi dengan keadaan menutup aurat hukumnya makruh tanzih, tidak haram. Hal itu menjadi haram jika perempuan tersebut bertujuan untuk pamer (mendapatkan pandangan mata) dari kaum laki-laki; artinya bertujuan membuat fitnah terhadap mereka.<br /><br />Ibnu Hibban[58], al-Hakim[59], an-Nasa’i[60], al-Baihaqi[61] meriwayatkan dalam bab kemakruhan kaum perempuan untuk memakai minyak wangi, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud[62] dari Abi Musa al-‘Asy’ari dengan marfu’ kepada Rasulullah, ia bersabda:<br /><br />أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية<br /><br />(Perempuan manapun memakai wewangian kemudian lewat pada suatu kaum (laki-laki) agara mereka mendapati baunya maka ia seorang pelaku zina).<br /><br />At-Tirmidzi[63] dalam bab tetang kemakruhan keluar perempuan dengan memakai wewangian, juga dari hadits Abi Musa al-‘Asy’ari dengan marfu’ kepada Rasulullah, ia bersabda:<br /><br />كل عين زانية، والمرأة إذا استعطرت فمرت بالمجلس فهي كذا وكذا<br /><br />(Setiap [kebanyakan] mata melakukan zina, dan perempuan jika ia memakai wewangian kemudian lewat di suatu majelis maka ia yang begini dan begini). Artinya ia seorang pelaku zina.<br /><br />Hadits terakhir di atas dalam pengertian umum (Muthlaq), sementara hadits yang pertama dengan lafazh [ليجدوا ريحها] dalam pengertian yang dikhususkan (Muqayyad). Tujuan kedua hadits adalah sama. Karena itu maka pengertian yang umum (Mutlaq) harus dipahami dengan mengaitkannya dengan pengertian yang khusus (Muqayyad), sebagai mana kaedah ini telah menjadi keharusan dengan kesepakatan (Ijma’) mayoritas ulama, supaya kita terhindar dari konfrontasi dengan kesepakatan (Ijma’) mayoritas ulama tersebut. Karena itu tidak ada seorangpun dari para ulama yang menyatakan haram secara mutlak bagi seorang perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian. Pemahaman semacam ini sesuai dengan hadits ‘Aisyah yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunan-nya, bahwa ia berkata[64]: “Kita [Isteri-isteri nabi] keluar bersama nabi menuju Mekah, dan kita melumuri wajah dengan misik wangi untuk ihram. Jika salah seorang dari kami berkeringat, air keringatnya mengalir di atas wajahnya [membentuk guratan-guratan], dan nabi tidak mencegah”. Padahal Rasulullah dan isteri-isterinya berpakian ihram dari Dzil Hulaifah; suatu tempat beberapa mil dari Madinah.<br /><br />Hadits pertama di atas diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan al-Baihaqi dalam suatu bab yang keduanya menamakan bab tersebut dengan “Bab makruh bagi perempuan untuk memakai wewangian”. Bab tersebut dinamakan demikian karena keduanya paham bahwa hukum perempuan memakai minyak wangi adalah makruh tanzih. Lafazh makruh jika diungkapkan secara mutlak maka yang dimaksud adalah makruh tanzih, sebagaimana dinyatakan para ulama madzhab Syafi’i. Syaikh Ahmad ibn Ruslan berkata[65]:<br /><br />وفاعل المكروه لم يعذب # بل إ ن يكف لامتثال يثب<br /><br />(Seorang pelaku perbuatan makruh tidak disiksa, tetapi bila ia tidak melakukan perbuatan tersebut karena tujuan melaksanakan syari’at, ia diberi pahala).<br /><br />Sebagaiman diketahuai al-Baihaqi adalah salah seorang ulama besar madzhab Syafi’i. Pemahaman mazdhab Syafi’i ini juga diambil oleh madzhab Hanbali dan Maliki. Artinya semua madzhab menyatakan bahwa lafazh “makruh” jika disebut secara mutlak maka yang dimaksud adalah “makruh tanzih”. Adapaun dalam madzhab Hanafi, umumnya penyebutan tersebut untuk tujuan “makruh tahrim”; artinya pelaku perbuatan tersebut telah berdosa. <br /><br />Dengan demikian, orang yang mengharamkan keluarnya perempuan dengan wewangian, akan bersikap apa terhadap hadits ‘Aisyah di atas yang merupakan hadits shahih, karena tidak ada seorang ahli haditspun (al-hafizh) yang menyatakan hadits tersebut dla’if ?!. Adapun penyataan sikap dari seorang yang bukan ahli hadits tentu saja tidak ada gunanya, karena itu tidak memberikan pengaruh (sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab Musthalah al-Hadits).<br /><br />Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, bahwa suatu ketika seorang perempuan lewat di hadapan Abu Hurairah yang wewangiannya dirasakan oleh beliau, ia bertanya: “Handak kemanakah engkau wahai hamba Tuhan yang maha perkasa?, perempuan tersebut menjawab: “Ke masjid”. Abu Hurairah berkata: “Adakah engkau memakai wewangian untuk itu?”. Ia menjawab: “Iya”. Abu Hurairah berkata: “Kembalilah engkau pulang dan mandilah, sesungguhnya saya mendengar Rasulullah bersabda: “Allah tidak menerima shalat seorang perempuan yang keluar menuju masjid sementara wewangiannya menyebar semerbak hingga ia pulang kembali dan mandi”. Hadits ini tidak dinyatakan shahih oleh seorang hafizhpun. Bahkan Ibnu Khuzaimah yang meriwayatkannya berkata: “Jika hadits ini shahih”. [artinya menurut beliau hadits ini tidak shahih].<br /><br />Dengan demikian hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran hukum. Yang menjadi sandaran hukum dalam hal ini adalah hadits ‘Aisyah sebelumnya di atas, karena hadits tersebut lebih kuat sanadnya dari pada hadits Ibnu Khuzaimah ini.<br /><br />Namun demikian makna dua hadits ini dapat dipadukan. Dengan dipahami sebagai berikut: “Jika hadits Ibnu Khuzaimah dinyatakan shahih maka maknanya bukan untuk tujuan mengharamkan memakai minyak wangi bagi kaum perempuan, tapi untuk menyatakan bahwa shalatnya perempuan tersebut tidak diterima [tidak memiliki pahala]. Hal ini sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa perbuatan makruh yang dapat menghilangkan pahala perbuatan [ibadah] yang sedang dilakukan, namun begitu perbuatan [makruh] tersebut bukan sebuah kemaksiatan. Contohnya seperti shalat tanpa adanya khusyu, shalat tetap sah [menggugurkan kewajiban] hanya saja tanpa pahala dan tidak diterima. Contoh lainnya seperti hadits Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan Abu Dawud dengan marfu’[66]: “Siapa yang mendengar orang memanggil [adzan] dan ia tidak memiliki alasan untuk mengikutinya [shalat jama’ah] maka tidak diterima shalatnya [sendiri] yang ia lakukan”. Beberapa sahabat bertanya: “Apakah alasan dalam hal ini?”. Ia menjawab: “Rasa takut atau karena sakit”. Hadits ini bukan berarti orang yang tidak shalat berjama’ah dengan tanpa alasan sebagai pelaku maksiat. Tetapi maknanya orang tersebut telah berlaku perbuatan makruh. Demikian pula dengan hadits Ibnu Khuzaimah di atas bukan dalam pengertian haram memakai wewangian bagi perempuan, tetapi dalam pengertian makruh. <br /><br />Catatan lainnya; wewangian yang dimakruhkan di sini adalah wewangian yang semerbak baunya, sebab lafazh haditsnya menyatakan [وريحها تعصف], dan lafazh [تعصف] untuk bau yang menyengat, tidak digunakan mutlak/umum bagi seluruh wewangian. Sebagaimana hal ini telah dijelaskan oleh para ahli bahasa.<br /><br />Adapun hadits yang berbunyi:<br /><br />لا تمنعوا إماء الله من مساجد الله ولكن ليخرجن تفلات<br /><br />(Janganlah kalian melarang para hamba Allah dari kaum perempuan untuk mendatangi masjid-masjid, hanya saja hendaklah mereka keluar dalam keadaan tidak memakai wewangian). Hadits inipun dalam pengertian makruh tanzih bila perempuan tersebut memakai wewangian menuju masjid.<br /><br /><br /> Pengakuan sebagain orang bahwa an-Nasa’i meriwayatkan:<br /><br />فمرت بقوم فوجدوا ريحها ...<br /><br />Dengan lafazh [فوجدوا]; (…hingga kaum laki-laki medapatkan wanginya…) adalah periwayatan yang tidak shahih. Riwayat yang shahih adalah dengan lafazh [ليجدوا]; (…dengan tujuan agar kaum laki-laki mendapatkan wanginya).<br /><br /> Simak apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Muhammad ibn al-Munkadir, berkata: “Suatu saat Asma’ didatangi ‘Aisyah, sementara Zubair (suami Asma’) tidak ada di rumah. Dan ketika Rasulullah masuk ia mendapati wewangian, ia bersabda: “Tidak layak bagi seorang perempuan memakai wewangain di saat suaminya tidak di rumah”. Hadits inipun bukan untuk menunjukan keharaman, karena bila untuk tujuan haram maka akan diterangkan langsung oleh nabi.<br /><br /> Ibnu Muflih al-Maqdisi al-Hanbali dalam karyanya al-Adab as-Syar’iyyah berkata: “Haram bagi seorang perempuan keluar rumah suaminya tanpa mendapatkan izin darinya, kecuali karena dlarurat atau karena kewajian syari’at…”. Pada akhir tulisan ia berkata: “…dan dimakruhkan bagi perempuan memakai wewangain untuk hadir ke masjid atau ke tempat lainnya”.<br /><br />* * </div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Baihaqi dalam dalam Sunan-nya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa di hari iedul fitri Rasulullah keluar rumah, ia shalat dua raka’at, saat itu beliau bersama Bilal, kemudian datang kaum perempuan dan nabi menyuruh mereka semua untuk bersedekah, setelah itu kemudian kaum perempuan tersebut melepaskan apa yang mereka kenakan dari al-Khursh dan as-Sakhab. Al-Baihaqi berkata: “Hadits ini diriwayatkan al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya dari Abi al-Walid, dan diriwayatkan Muslim dari Syu’bah”. As-Sakhab adalah sesuatu yang dikenakan dari wewangian. Al-Khursh adalah perhiasan-perhiasan dari emas dan perak. Dalam hadits ini terdapat kebolehan bagi kaum perempuan untuk memakai wewangaian dan berhias, di mana Rasulullah tidak melarang kaum perempuan tersebut untuk mengenakannya.<br /><br />__________________________________<br /><br />[58]. Al-Ihsan Bi Tartib Shahih Ibn Hibban (6/301)<br /><br />[59]. Al-Mustadrak: Kitab at-Tafsir (2/396)<br /><br />[60]. Sunan an-Nasa'i: Kitab az-Zinah<br /><br />[61]. As-Sunan al-Kubra (3/246)<br /><br />[62]. Sunan Abi Dawud: Kitab at-Tarajjul: Bab tentang keluarnya perempuan dengan memakai minyak </div>
<div style="text-align: justify;">
wangi.<br /><br />[63]. Jami' at-Tirmidzi: Kitab al-Adab: Bab tentang makruhnya seorang perempuan keluar dengan </div>
<div style="text-align: justify;">
memakai minyak wangi.<br /><br />[64]. Sunan Abi Dawud: Kitab al-Manasik.<br /><br />[65]. Matan az-Zubad (h. 10)<br /><br />[66]. Sunan Abi Dawud: Kitab as-Shalat. Lihat pula al-Mustadrak (1/246) dan as-Sunan </div>
<div style="text-align: justify;">
al-Kubra (3/75)<br /><br /></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-77781802310898876862013-01-06T16:20:00.001-08:002013-01-06T16:20:19.787-08:00MENUTUP AURAT DENGAN PAKAIAN KETAT <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Adapun perihal memakai pakaian ketat yang menutup aurat dan warna kulit, maka hal ini sesuatu yang makruh. Sebagaimana dinyatakan ar-Rauyani kitab al-Bahr[67]. Demikian pula dinyatakan oleh Syekh Syamsuddin ar-Ramli dalam kitab Nihayah al-Muhtaj, ia berkata: "Perempuan tidak boleh menampakan [bagain badannya], kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Penutup aurat disyaratkan mencegah warna kulit, sekalipun sempit [ketat], hanya saja hal itu makruh bagi perempuan, dan perbuatan yang menyalahi keutamaan bagi kaum laki-laki"[68].<br /><br /> Pernyataan serupa juga ditulis oleh Syekh Zakariyya al-Anshari dalam kitab Syarah Raudl at-Thalib[69]. Juga oleh Syekh al-Bakri ad-Dimyathi dalam I'anah at-Thalibin[70] dan ulama besar lainnya dari ulama madzhab as-Syafi'i.<br /><br /> Di antara ulama madzhab Maliki yang menyatakan makruh memakai pakaian pakaian ketat bagi perempuan adalah; as-Syaikh Muhammad 'Illaisy dalam Minah al-Jalil Syarh Mukhtashar al-Khalil[71]. Al-Baji al-Maliki dalam Syarh al-Muwatha[72] menyatakan hal serupa.<br /><br /> Di antara ulama madzhab Hanbali yang menyatakan makruh masalah ini ialah Syekh al-Buhuti al-Hanbali dalam kitabnya Kasyaf al-Qina'[73]. Di antara yang dikutip beliau sebagai dalil dalam masalah ini adalah sebuah hadits Rasulullah. Bahwa suatu ketika Rasulullah menghadiahkan pakaian [semacam pakaian al-Qibthiyyah] kepada Usamah ibn Zaid. Kemudian Usamah memakaikan pakaian tersebut kepada isterinya. Ketika Rasulullah bertanya: "Kenapa engkau tidak memakai pakaian al-Qibthiyyah?. Usamah menjawab: "Aku memakaikannya kepada isteriku wahai Rasulullah!. Rasulullah bersabda: "Suruhlah ia untuk mengenakan pakain dasar [ghilalah], aku khawatir pakaian [al-Qibthiyyah] tersebut membentuk tubuhnya". Dalam pada ini Rasulullah tidak mengharamkan pakain ketat tersebut.<br /><br /><br />___________________________________<br /><br />[67]. Al-Bahr al-Mudzahhab (116)<br />[68]. Nihayah al-Muhtaj Ila Syarh al-Minhaj (2/6)<br />[69]. Asna al-Mathalib Syarh Raudl at-Thalib (1/176)<br />[70]. Hasyiah I'anah at-Thalibin (1/113)<br />[71]. Lihat Minah al-Jalil (1/226)<br />[72]. Al-Muntaqa Syarh al-Muwatha (1/251)<br />[73]. Lihat Kasyaf al-Qina' (1/278)<br /><br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-87071790081900573852013-01-05T21:46:00.000-08:002013-01-05T21:50:13.302-08:00Kegiatan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYL-XqQYADXqhz8RPT3FEdWVpHcK_UQw-dBsPGpt8svWz8NfUdon3J68w_0UY0qT9BiveD3NWmcDeKrzCj5qiy_G-tKIisnzyiaFjxSkBRDxV8854MLHcfqAjkdorZDCzUuFnHM2VA16UX/s1600/175985_527086437301882_1388887600_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYL-XqQYADXqhz8RPT3FEdWVpHcK_UQw-dBsPGpt8svWz8NfUdon3J68w_0UY0qT9BiveD3NWmcDeKrzCj5qiy_G-tKIisnzyiaFjxSkBRDxV8854MLHcfqAjkdorZDCzUuFnHM2VA16UX/s320/175985_527086437301882_1388887600_o.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLIAov2hJVS3X_3q6jp83lyjbk0bfx8bg2hIs9OKe4f3kA55en0jH8_NxdeT_Ie1mucLZldIYOlaVvv2xfTqYniJAlABzWofBOKQ3iLS-4BDb0AFVRlQVNhDJ5vKRB_H-v6b46JygECfDB/s1600/299926_531587746851751_1997466966_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLIAov2hJVS3X_3q6jp83lyjbk0bfx8bg2hIs9OKe4f3kA55en0jH8_NxdeT_Ie1mucLZldIYOlaVvv2xfTqYniJAlABzWofBOKQ3iLS-4BDb0AFVRlQVNhDJ5vKRB_H-v6b46JygECfDB/s320/299926_531587746851751_1997466966_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhtZ8IUjF-PEWOVvvtcXu1UCOOJDkdxbnOTKkWzweT06-B7maO_ugPUxQmE73U1pu10RX83ZWiJl7tf_XiJ60ApdfSrw_HHFj9YSSNKYrCb05A8SG47a4qpQgI0_oonihhZJbScVS992q/s1600/31513_128632783813918_6460422_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhtZ8IUjF-PEWOVvvtcXu1UCOOJDkdxbnOTKkWzweT06-B7maO_ugPUxQmE73U1pu10RX83ZWiJl7tf_XiJ60ApdfSrw_HHFj9YSSNKYrCb05A8SG47a4qpQgI0_oonihhZJbScVS992q/s400/31513_128632783813918_6460422_n.jpg" width="302" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYF3hWZkUK8Vc7OLLIOFmC9hRw6qb0t2tL_I4C9xmxAG5aXAH0PEU4By0Oh_Nyi_38qBNYlE6Prpmd2zvbvhq-6mpdpb52KEka7p4CpUygz8NQ9v0Qc4C5-_UcdMSD18o3O1wGE_rhYvF/s1600/598611_531587593518433_950336252_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYF3hWZkUK8Vc7OLLIOFmC9hRw6qb0t2tL_I4C9xmxAG5aXAH0PEU4By0Oh_Nyi_38qBNYlE6Prpmd2zvbvhq-6mpdpb52KEka7p4CpUygz8NQ9v0Qc4C5-_UcdMSD18o3O1wGE_rhYvF/s320/598611_531587593518433_950336252_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2ImLjY_3ql2rki0k-fIiEGK4PzmlVn4K2hmCzBQkvpC7xqI794jda8iH8cWrcZYLrSKFjXemdPsArzUGC-5KtV4FjkStjC4fr-L_z-OejRPxwd6DfPDNJ-tcQbPRiERBG0YpdydMAktK/s1600/315755_531588660184993_188824508_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2ImLjY_3ql2rki0k-fIiEGK4PzmlVn4K2hmCzBQkvpC7xqI794jda8iH8cWrcZYLrSKFjXemdPsArzUGC-5KtV4FjkStjC4fr-L_z-OejRPxwd6DfPDNJ-tcQbPRiERBG0YpdydMAktK/s320/315755_531588660184993_188824508_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcztX5ow1yIVwTzjSP_j_PJfX6df3aYBnlEiBNj8cqj5rBFGYmwAfpFOcG894UMsf86OV5xZrsapJRkyz7UzqC6cVGos1uWmYYGWGssqhs8BijMtca7gkGrvazix31nJDUxvivAPVY_RM/s1600/679957_520251874652005_1312309015_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcztX5ow1yIVwTzjSP_j_PJfX6df3aYBnlEiBNj8cqj5rBFGYmwAfpFOcG894UMsf86OV5xZrsapJRkyz7UzqC6cVGos1uWmYYGWGssqhs8BijMtca7gkGrvazix31nJDUxvivAPVY_RM/s320/679957_520251874652005_1312309015_o.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZchuM4ookYFyIMMsxdINe9kzNxxIMujeIjZS-l4UWPbv17OtRGlyQ482KwbrPLAZFvjtxWahb_vcQmJadIfdE0vCxaeiUHdr5xRwVhDNCaP2yEWSiynXpULb_7RwvrgQ2kKQL6YPodeoY/s1600/705280_529450103732182_447707729_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZchuM4ookYFyIMMsxdINe9kzNxxIMujeIjZS-l4UWPbv17OtRGlyQ482KwbrPLAZFvjtxWahb_vcQmJadIfdE0vCxaeiUHdr5xRwVhDNCaP2yEWSiynXpULb_7RwvrgQ2kKQL6YPodeoY/s320/705280_529450103732182_447707729_o.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-61254785469424135972013-01-04T02:14:00.000-08:002013-01-04T02:14:55.489-08:00Cara Membuat Widget Menu TAB View pada Blog<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Loading yang ringan pada blog merupakan salah satu cara untuk membuat
orang senang berkunjung di blog kita, apalagi ditambah artikel-artikel
yang keren, pastinya pengunjung akan membanjiri blog sobat. Cara agar
loading blog kita cepat (tidak lemoet) adalah dengan memperingkas
tampilan dan tidak terlalu banyak widget, salah satu caranya adalah
dengan membuat widget Menu TAB View.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menu TAB view merupakan widget tambahan berbentuk tab. Dengan cara
menggunakan tab view kita dapat menghemat sidebar pada blog kita
sehingga kita tidak perlu menambahkan banyak widget yang akhirnya akan
memberatkan loading pada blog kita.<br />
<br />
Untuk tampilan tab view ini lebih trendi dan menarik, tapi ini bukan
berarti tampilan untuk tab view yang lama buruk. Nah, mari kita langsung
ke bagaimana cara untuk membuat tab view pada blog.<br />
<br />
1. Silahkan Login ke blog sobat<br />
2. Masuk ke tab Perancangan lalu pilih edit HTML<br />
3. Seperti biasa centang "Expand widget templates" untuk menghindaran apabila terjadi kesalahan.<br />
4. Silahkan cari kode <b style="color: red;">]]></b:skin></b> Tekan CTRL+F untuk mengeluarkan kotak pencarian<br />
5. Setelah ketemu kode diatas silahkan letakkan kode dibawah ini <b style="color: cyan;">di atas</b> kode <b style="color: red;">]]></b:skin></b><br />
<br />
<code></code><br />
<div>
<form name="copy">
<div align="center">
<code> </code></div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<textarea cols="60" name="txt" rows="9" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-border-radius-bottomleft: 5px; -moz-border-radius-bottomright: 5px; -moz-border-radius-topleft: 5px; -moz-border-radius-topright: 5px; background: rgb(100, 100, 200) none repeat scroll 0% 50%; border: 8px inset rgb(104, 104, 204); color: white; line-height: 1.5em; padding: 0pt 1px;" wrap="VIRTUAL">/*
tab model 2 ateonsoft.com */
div.Tabateonsoft div.TFs
{height: 30px; overflow: hidden;}
div.Tabateonsoft div.TFs a
{float: left; display: block; text-align: center; text-decoration: none;
font: normal 12px arial; padding:3px 5px 3px 3px; margin:0 5px 0
0;letter-spacing:-0.07em;
background:#f0f0f0;
color: #333;
border-top:1px solid #CCCCCC;
border-right:1px solid #999999;
border-bottom:1px solid #999999;
border-left:1px solid #cccccc;
-moz-border-radius-bottomright: 10px; -moz-border-radius-topright: 0px;
}
div.Tabateonsoft div.TFs a:hover
{ background: #E8E8E8;
border-top:1px solid #999999;
border-right:1px solid #cccccc;
border-bottom:1px solid #cccccc;
border-left:1px solid #999999;}
div.Tabateonsoft div.TFs a.Active
{ background: #333;
color: #000000;
border-top:1px solid #999999;
border-right:1px solid #cccccc;
border-bottom:1px solid #cccccc;
border-left:1px solid #999999; font-weight:bold; color: #ffffff;}
div.Tabateonsoft div.Pages
{ clear: both; overflow: hidden; height:333px; border:1px solid #EFF0F1;
padding:0;background: #222222; -moz-border-radius:5px;}
div.Tabateonsoft div.Pages div.Page
{height: 100%;padding: 0px; overflow: hidden; }
div.Tabateonsoft div.Pages div.Page div.floor
{ font-size:12px;padding: 3px 5px; text-align:left;}</textarea></div>
</form>
</div>
<br />
5. Letakkan kode dibawah ini diatas kode </head><br />
<br />
<code></code><br />
<div>
<form name="copy">
<div align="center">
<code> </code></div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<textarea cols="40" name="txt" rows="2" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-border-radius-bottomleft: 5px; -moz-border-radius-bottomright: 5px; -moz-border-radius-topleft: 5px; -moz-border-radius-topright: 5px; background: rgb(100, 100, 200) none repeat scroll 0% 50%; border: 8px inset rgb(104, 104, 204); color: white; line-height: 1.5em; padding: 0pt 1px;" wrap="VIRTUAL"><script src='http://zuazz.googlecode.com/files/ateonsoft_tab.js' type='text/javascript'/> </textarea></div>
</form>
</div>
<br />
6. Save template<br />
7. Masuk ke tab Elemen laman<br />
8. Tambahkan widget HTML/JavaScript<br />
9. Silahkan letakkan kode dibawah ini di dalam widget HTML/JavaScript<br />
<br />
<code></code><br />
<div>
<form name="copy">
<div align="center">
<code> </code></div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<textarea cols="60" name="txt" rows="9" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-border-radius-bottomleft: 5px; -moz-border-radius-bottomright: 5px; -moz-border-radius-topleft: 5px; -moz-border-radius-topright: 5px; background: rgb(100, 100, 200) none repeat scroll 0% 50%; border: 8px inset rgb(104, 104, 204); color: white; line-height: 1.5em; padding: 0pt 1px;" wrap="VIRTUAL"><form action="tabateonsoft.html" method="get">
<div class="Tabateonsoft" id="Tabateonsoft">
<div class="TFs">
<a>tab1</a>
<a>tab2</a>
<a>tab3</a>
<a>tab4</a>
</div>
<div class="Pages">
<div class="Page">
<!-- Tab -->
<div class="floor">
Disini letakkan kode untuk tab 1 anda
</div>
</div>
<!-- end Tab -->
<div class="Page">
<!-- Tab -->
Disini letakkan kode untuk tab 2 anda
</div>
<!-- end Tab -->
<div class="Page">
<!-- Tab -->
<div class="floor">
Disini letakkan kode untuk tab 3 anda
</div>
</div>
<!-- end Tab -->
<div class="Page">
<!-- Tab -->
<div class="floor">
Disini letakkan kode untuk tab 4 anda
</div>
</div>
<!-- end Tab -->
</div>
</div>
</form>
<script type="text/javascript">tabateonsoft_name('Tabateonsoft');</script> </textarea></div>
</form>
</div>
<br />
Setelah itu simpan dan lihat hasilnya.</div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-15334442044644649072013-01-04T02:09:00.005-08:002013-01-04T02:09:43.485-08:00Apel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVKUSB7NQvPgiFd-ZVJVueZTigfRw0InMofF3GChV44X8dmonleg_e_cMDa735y663HwwLflibwQmMEgNFJgg1GyBUuZaq6zriuNS_m2e-t2gXGAIpJanCqmobA4zA7Up7VTJ_U4OUx47M/s1600/Drep0787.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVKUSB7NQvPgiFd-ZVJVueZTigfRw0InMofF3GChV44X8dmonleg_e_cMDa735y663HwwLflibwQmMEgNFJgg1GyBUuZaq6zriuNS_m2e-t2gXGAIpJanCqmobA4zA7Up7VTJ_U4OUx47M/s320/Drep0787.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjontOUb_76PlHPwiYqe5no0ro6hyphenhyphenSpJ3ycp405wbL9bNReEdpa362leoD3fACQsGEVyDz8brttdBvOLM9SBg7y0YyUULzy4p7hSLoU60SYOm8UFEnGqYAdriNZVZSFUFQbUtEAZu3qvErP/s1600/Drep0790.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjontOUb_76PlHPwiYqe5no0ro6hyphenhyphenSpJ3ycp405wbL9bNReEdpa362leoD3fACQsGEVyDz8brttdBvOLM9SBg7y0YyUULzy4p7hSLoU60SYOm8UFEnGqYAdriNZVZSFUFQbUtEAZu3qvErP/s320/Drep0790.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNoyZ72gM5lSqXYltReI9FU49cbdJPxuEi6otqwANlUM5jY2kvHDHyyTfg6TrpHIy2nnR_TMABs_NpE3wcyLisTiXvUCib7jGbCeiVvmSXO5MVG2zxrzOHtQ51lXIsQwW4qxV5IGiPN7XU/s1600/Drep0791.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNoyZ72gM5lSqXYltReI9FU49cbdJPxuEi6otqwANlUM5jY2kvHDHyyTfg6TrpHIy2nnR_TMABs_NpE3wcyLisTiXvUCib7jGbCeiVvmSXO5MVG2zxrzOHtQ51lXIsQwW4qxV5IGiPN7XU/s320/Drep0791.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHKCtYEFKeKgve5yw_xDmW86sXX86QFyz2k5U-NA9tHyznrfTllukrgAckUx1sLh1zNNAWEp9ELwtSLRbgOC1_iZL5Glk2xAiaTKc-aUKkICstI2yREoX9iNv3vDicdoRHQGyJnGzAB-92/s1600/Drep0802.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHKCtYEFKeKgve5yw_xDmW86sXX86QFyz2k5U-NA9tHyznrfTllukrgAckUx1sLh1zNNAWEp9ELwtSLRbgOC1_iZL5Glk2xAiaTKc-aUKkICstI2yREoX9iNv3vDicdoRHQGyJnGzAB-92/s320/Drep0802.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-52452896586513402012013-01-04T01:59:00.000-08:002013-01-04T02:00:28.015-08:00Lab Komputer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXOa0G3r0bGm9j81tjJrKSX3BQdgBBeWLymXqBI-fh5E1JIJEPMVbwlVEDuhTnqJCU1R7iJ-XRg2nnXrw52vTKyKFsk2MEr0E18oHoVbShxr844KCEzS-ZLHNZNijqXmyfcTpRhK_WaFlg/s1600/Foto0204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXOa0G3r0bGm9j81tjJrKSX3BQdgBBeWLymXqBI-fh5E1JIJEPMVbwlVEDuhTnqJCU1R7iJ-XRg2nnXrw52vTKyKFsk2MEr0E18oHoVbShxr844KCEzS-ZLHNZNijqXmyfcTpRhK_WaFlg/s320/Foto0204.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq4iom0ecdP4w6TVjh3W41lmteUu8Yq1RcwEdVkmjqrowwbqCz8B9xZZGbehlpUCIky-jd7nm9hetijZcu5MuBj5SvW1x6NBnxPRigyf_gsSCXgOaTowKlLQLNvEnsgKPxhiRvXJvzQuCX/s1600/Foto0310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq4iom0ecdP4w6TVjh3W41lmteUu8Yq1RcwEdVkmjqrowwbqCz8B9xZZGbehlpUCIky-jd7nm9hetijZcu5MuBj5SvW1x6NBnxPRigyf_gsSCXgOaTowKlLQLNvEnsgKPxhiRvXJvzQuCX/s320/Foto0310.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbQiLMUFxLb_rDndm7QnMtkqOI0jYZ4OSwMwnL4JOMPh8vX7tcoNAO1Mz7iX5l_5scYUAWqTQUbc1Z_rASUQ6kQ8efZu3uHJVDdqRJZRw8uE0TBCTSn3RVSS2T8zMDStWWND3DHgIVS6gD/s1600/Foto0313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbQiLMUFxLb_rDndm7QnMtkqOI0jYZ4OSwMwnL4JOMPh8vX7tcoNAO1Mz7iX5l_5scYUAWqTQUbc1Z_rASUQ6kQ8efZu3uHJVDdqRJZRw8uE0TBCTSn3RVSS2T8zMDStWWND3DHgIVS6gD/s320/Foto0313.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-54568275320763777812013-01-03T20:15:00.000-08:002013-01-03T20:15:26.625-08:00MEMAKAI HIRZ ATAU TA’WIDZ<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: orange;">Di antara keganjilan golongan Wahabi bahwa mereka mengharamkan memakai hirz yang isi di dalamnya hanya ayat-ayat al Qur’an atau bacaan-bacaan dzikir kepada Allah, mereka bahkan memutus hirz-hirz tersebut dari leher orang yang memakainya dengan mengatakan: “ini adalah perbuatan syirik”, terkadang mereka tidak segan-segan memukulnya. Lalu bagaimana mereka menilai Abdullah ibn 'Amr ibn al 'Ash dan lainnya dari kalangan para sahabat yang telah melakukan hal itu yakni mengalungkan hirz-hirz tersebut pada leher anak-anak mereka yang belum baligh. Apakah mereka akan memvonis para sahabat itu dengan syirk ?!!!, lalu apa yang hendak mereka katakan tentang Imam Ahmad, Imam Mujtahid Ibn Mundzir yang telah membolehkan hirz. Cukuplah ini sebagai bukti bahwa kelompok Wahabi ini sesat karena telah menganggap syirik apa yang telah dilakukan oleh para ulama salaf.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">At-Tirmidzi dan an-Nasa-i meriwayatkan dari 'Amr ibn Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya berkata: “Rasulullah telah mengajarkan kepada kami beberapa kalimat untuk kita baca ketika terjaga dari tidur dalam keadaan terkejut dan takut”, dalam riwayat Isma’il Rasulullah bersabda yang maknanya: “Jika di antara kalian merasakan ketakutan maka bacalah: </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">" أعوذ بكلمات الله التامة من غضبه وعقابه ومن شر عباده ومن همزات الشياطين وأن يحضرون "</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Adalah sahabat Abdullah ibn 'Amr mengajarkan bacaan ini kepada anaknya yang sudah baligh untuk dibaca sebelum tidur dan menuliskannya untuk anak-anaknya yang belum baligh kemudian dikalungkan di lehernya”. </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Al Hafizh Ibn Hajar dalam kitabnya al Amali [Nata-ij al Afkar, h. 103-104] berkata: “Hadits ini hasan, diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ali ibn Hujr, dari Isma’il ibn Abbas, dan diriwayatkan oleh an-Nasai dari 'Amr ibn Ali al Fallas dari Yazid ibn Harun". Kalaupun Ibn Baaz atau Muhammad Hamid al Faqqi melemahkan hadits ini, maka itu adalah sesuatu yang tidak benar, tidak berarti dan tidak perlu diambil karena mereka berdua bukan Muhaddits atau Hafizh. Apalagi Amir al Mukminin fi al Hadits, Ibn Hajar al 'Asqalani telah menyatakan bahwa hadits ini hasan.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Ibn Abi ad-Dunya [dalam kitab al 'Iyal, h. 144] meriwayatkan dari al Hajjaj, ia berkata: “Telah menceritakan kepadaku orang yang telah melihat Sa’id ibn Jubayr sedang menuliskan beberapa ta’widz untuk orang". Dalam riwayat al Bayhaqi [ as-Sunan al Kubra, Jilid 9, hlm. 351] orang yang telah melihat Sa’id ibn Jabir itu disebutkan namanya yaitu Fudhail.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Dalam kitab Masa-il al Imam Ahmad [h. 260] karya Abu Dawud as-Sijistani sebagai berikut: </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">§ “Telah memberitakan kepada kami Abu Bakr, telah meriwayatkan kepada kami Abu Dawud, ia berkata: Aku melihat tamimah (hirz) yang terbuat dari kulit terkalungkan pada leher putera Ahmad yang masih kecil”.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">§ Juga telah memberitakan kepada kami Abu Bakr berkata, telah meriwayatkan kepada kami Abu Dawud: Aku telah mendengar Imam Ahmad ditanya tentang seseorang yang menulis al Qur’an pada sesuatu kemudian dicuci dan diminumnya? Ahmad berkata: “Saya berharap itu tidak masalah”.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">§ Abu Dawud berkata: Aku mendengar pertanyaan yang ditujukan kepada Imam Ahmad: Menulis al-Qur’an pada sesuatu kemudian dicuci dan dibuat mandi?, beliau menjawab: “Saya tidak mendengar kalau hal itu dilarang”. </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Dalam kitab Ma’rifah al ‘Ilal wa Ahkam ar-Rijal [ hlm. 278-279] dari Abdillah ibn Ahmad ibn Hanbal berkata: telah meriwayatkan kepadaku ayahku, ia berkata: telah meriwayatkan kepadaku Yahya ibn Zakariya ibn Abi Za-idah, ia berkata: telah mengkabarkan kepadaku Isma’il ibn Abi Khalid dari Farras dari asy-Sya’bi berkata: “Tidak masalah mengalungkan hirz dari al Qur’an pada leher seseorang”.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Abdullah ibn Ahmad [dalam Masa-il al Imam Ahmad karya puteranya Abdullah, h. 447] berkata: “Saya melihat ayahku menuliskan bacaan-bacaan (hirz/at-ta’awidz) untuk orang-orang yang dirasuki Jin, serta untuk keluarga dan kerabatnya yang demam, ia juga menuliskan untuk perempuan yang sulit melahirkan pada sebuah tempat yang bersih dan ia menulis hadits Ibn Abbas, hanya saja ia melakukan hal itu ketika mendapatkan bala dan aku tidak melihat ayahku melakukan hal tersebut jika tidak ada bala. Aku juga melihat ayahku membaca ta’widz pada sebuah air kemudian diminumkan kepada orang yang sakit dan disiramkan pada kepalanya, aku juga melihat ayahku mengambil sehelai rambut Rasulullah lalu diletakkan pada mulutnya dan mengecupnya, aku juga sempat melihat ayahku meletakkan rambut Rasul tersebut pada kepala atau kedua matanya kemudian dicelupkan ke dalam air dan air tersebut diminum untuk obat, aku melihat ayahku mengambil piring Rasul yang dikirim oleh Abu Ya’qub ibn Sulaiman ibn Ja’far kemudian mencucinya dalam air dan air tersebut ia minum, bahkan tidak hanya sekali aku melihat ayahku minum air zamzam untuk obat ia usapkan pada kedua tangan dan mukanya”.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah [ 5/39-40] tersebut sebagai berikut: “Telah meriwayatkan kepada kami Abu Bakr, ia berkata: telah meriwayatkan kepada kami Ali ibn Mushir dari Ibn Abi Laila dari al Hakam dari Sa’id ibn Jubayr dari Ibn Abbas berkata: Jika seorang perempuan sulit melahirkan maka tulislah dua ayat ini dan beberapa kalimat pada selembar kertas kemudian basuh (celupkan dalam air) dan minumlah: </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">"بسم الله لا إله إلا هو الحليم الكريم , سبحان الله رب السموات السبع ورب العرش العظيم ، (كأنهم يوم يرونها لم يلبثوا إلا عشية أو ضحاها ) [سورة النازعات / 46] (كأنهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا إلا ساعة من نهار بلاغ) [الأحقاف / 35] (فهل يهلك إلا القوم الفاسقون) [سورة الأحقاف / 35]"</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Dalam kitab al Ausath fi as-Sunan wa al Ijma’ wa al Ikhtilaf , Juz 1 h. 103-104 karya Ibn Mundzir disebutkan bolehnya memakai at-ta’widz (hirz). </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Dalam kitab al A-daab asy-Syar’iyyah karya Ibn Muflih al Hanbali juga disebutkan bahwa Imam Ahmad menulis ta’widz untuk seorang perempuan yang ketakutan di rumahnya, membuat hirz untuk orang yang demam. Imam Ahmad juga membuat hirz untuk wanita yang akan melahirkan dan meriwayatkannya dari Ibn Abbas dan Ibn as-Sunni meriwayatkannya dari Rasulullah dalam 'Amal al Yaum wa al-laylah”.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Al Bayhaqi meriwayatkan dalam as-Sunan al Kubra kebolehan memakai hirz dari beberapa ulama Tabi'in, di antaranya Sa’id ibn Jubayr, Atha’. Bahkan Sa'id ibn al Musayyab memerintahkan agar dikalungkan ta'widz dari al Qur'an. Kemudian al Bayhaqi berkata: “ini semua kembali kepada apa yang telah aku sebutkan bahwasanya kalau seseorang membaca ruqa (bacaan-bacaan) yang tidak jelas maknanya, atau seperti orang-orang di masa Jahiliyah yang meyakini bahwa kesembuhan berasal dari ruqa tersebut maka itu tidak boleh. Sedangkan jika seseorang membaca ruqa dari ayat-ayat al Qur'an atau bacaan-bacaan yang jelas seperti bacaan dzikir dengan maksud mengambil berkah dari bacaan tersebut dan dengan keyakinan bahwa kesembuhan datangnya hanya dari Allah semata maka hal itu tidak masalah, wabillah at-taufiq”. </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Adapun hadits Rasulullah yang berbunyi:</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">" إن الرقى والتمائم والتولة شرك " رواه أبو داود </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Maknanya : “Sesungguhnya ruqa, tama-im dan tiwalah adalah syirik” (H.R. Abu Dawud)</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Yang dimaksud bukanlah tama-im dan ta’awidz yang berisikan ayat-ayat al Qur’an atau bacaan-bacaan dzikir. Karena kata tama-im sudah jelas dan dikenal maknanya, yaitu untaian yang biasa dipakai oleh orang-orang jahiliyyah dengan keyakinan bahwa tamaim tersebut dengan sendirinya menjaga mereka dari 'ayn atau yang lainnya. Mereka tidak meyakini bahwa tama-im itu bermanfaat dengan kehendak Allah. Karena keyakinan yang salah inilah kemudian Rasulullah menyebutnya sebagai syirik. </span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">Demikian juga ruqa yang terdapat dalam hadits tersebut, karena ruqa ada dua macam ; ada yang mengandung syirik dan ada yang tidak mengandung syirik.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">§ Ruqa yang mengandung syirik adalah yang berisi permintaan kepada jin dan syetan. Dan sudah maklum diketahui bahwa setiap kabilah arab memiliki thaghut yaitu setan yang masuk pada diri seseorang dari mereka kemudian setan itu berbicara lewat mulut orang tersebut kemudian orang tersebut disembah. Ruqa yang syirik adalah ruqa jahiliyyah seperti ini atau yang semakna dengannya.</span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;"></span><br style="color: orange;" /><span style="color: orange;">§ Sedangkan ruqa yang syar’i yaitu yang pernah dilakukan oleh Rasulullah dan diajarkan kepada para sahabatnya. umat Islam pada masa sahabat memakai ruqa syar’i tersebut untuk menjaga diri dari 'ayn dan yang lainnya dengan mengalungkan ruqa-ruqa tersebut pada leher mereka. Ruqa syar’i ini terdiri dari ayat-ayat al Qur’an atau dzikir.[]</span><br style="color: orange;" /><br style="color: orange;" /></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-38413691893647617382013-01-03T19:59:00.002-08:002013-01-03T19:59:35.923-08:00HUKUM BERJABAT TANGAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DENGAN TANPA PENGHALANG <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ibnu Hibban [20] meriwayatkan dari Umaimah binti Ruqaiqah, dan Ishaq ibn Rahawaih [21] dari Asma’ binti Yazid bahwa Rasulullah bersabda:<br /><br />" إنـي لا أصافح النسـاء "<br /><br />Maknanya: "Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan kaum perempuan". (H.R. Ibn Hibban dan dishahihkannya. Sementara sanad Ishaq ibn Rahawaih dinyatakan Ibn Hajar sebagai sanad yang hasan)<br /><br />Sedangkan pernyataan Ummu ‘Athiyyah [22] yang mengatakan bahwa Rasulullah membaiat kaum perempuan, lalu ia membacakan firman Allah:<br /><br />) أن لا يشركن بالله شيئا ( (سورة الممتحنة :12)<br /><br />Maknanya: "Janganlah kalian menyekutukan Allah". (Q.S. al Mumtahanah : 12)<br /><br />Juga Rasulullah membaiat mereka untuk tidak berbuat niyahah (menjerit-jerit karena kematian seseorang seperti yang dilakukan kaum jahiliyah). Tiba-tiba salah seorang perempuan memegang tangannya sambil berkata: “Ada seseorang [perempuan] yang membuatku bahagia, aku ingin membalas [kebaikannya]”. Rasulullah tidak berkata apapun, lalu perempuan tersebut pulang dan kembali lagi [dengan orang yang hendak ia datangkan], dan kemudian Rasulullah membaiat perempuan tersebut.<br /><br />Apa yang dinyatakan Ummi ‘Athiyyah ini maknanya bukan bersentuhan antara kulit dengan kulit. Tetapi maknanya ialah bahwa mereka; kaum perempuan dibaiat Rasulullah dengan isyarat lewat tangan dengan tanpa ada persentuhan. Hadits ini harus dipahami demikian hingga sejalan maknanya dengan hadits sebelumnya. Karena dua hadits yang tsabit [yang zhahirnya bertentangan] harus disatukan selama dimungkinkan; tidak boleh membatalkan salah satu dari keduanya. Artinya jika memang kedua hadits tersebut adalah hadits yang shahih.<br /><br /><br /><br />Di antara yang menguatkan pernyataan ini adalah apa yang dinyatakan Ibn al-Jauzi dalam tafsirnya [23]: “Dan telah shahih dalam hadits bahwa Rasulullah tidak pernah menyentuh perempuan ketika membaiat, beliau membaiat perempuan hanya dengan ucapan”. Kemudian, seorang ahli bahasa; Ibn al-Manzhur berkata [24]: “Baiat [kepadanya] artinya mengambil janji darinya”.<br /><br />Kemungkinan kedua, bahwa baiat tersebut terjadi dengan berjabat tangan hanya saja dengan adanya penghalang. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari, berkata [25]: “Abu Dawud dalam al-Marasil [26] meriwayatkan dari as-Sya’bi bahwa Nabi ketika membaiat perempuan, disodorkan kepadanya semacam kain [sebangsa burdah dari Qatar], kemudian nabi meletakkan kain tersebut di atas tangannya, seraya berkata: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan kaum perempuan”. Riwayat semacam ini diriwayatkan pula oleh ‘Abd ar-Razzaq dari Ibrahim an-Nakha’i secara mursal [27]. Juga diriwayatkan oleh Sa’id ibn Manshur dari jalan Qais ibn Abi Hazim.<br /><br />Ibn Ishaq dalam al-Maghazi meriwayatkan dari Musa ibn Bukair dari Qais bin Abi Hazim dari Abban ibn Shalih, bahwa Rasulullah (ketika membaiat) memasukan tangannya ke dalam satu bejana berisikan air, lalu perempuan memasukkan tangannya pada air yang sama. Saat itu kemungkinan ada banyak perempuan. Inilah apa yang ditulis oleh al-Hafizh Ibn Hajar; artinya dalam satu kesempatan Rasulullah membaiat kaum perempuan dengan berjabat tangan dengan adanya penghalang, dan dalam kesempatan lain membaiat dengan mencelupkan tangan dalam air, kemudian kaum perempuan tersebut mencelupkan tangannya masing-masing pada saat yang sama.<br /><br />Dalam kitab Tarikh Dimasyq (sejarah Damaskus), riwayat tentang sepuluh orang perempuan Quraisy yang masuk Islam bahwa mereka datang menghadap Rasulullah saat berada di al-Abthah untuk dibaiat, al-Hafizh Ibn ‘Asakir berkata [28]: “Hindun, salah seorang dari mereka berkata: Wahai Rasulullah apakah kami memegang tanganmu ?. Rasulullah bersabda:<br /><br />" إني لا أصافح النساء إني لا أصافح النساء إ ن قولي لمئة امرأة مثل قولي لامرأة واحدة "<br /><br />Maknanya: "Sesungguhnya saya tidak berjabatan tangan dengan kaum perempuan, dan sesungguhnya ucapanku bagi seratus orang perempuan sama terhadap satu orang". <br /><br />Disebutkan pula bahwa Rasulullah meletakkan kain di atas tangannya dan kemudian kaum perempuan tersebut menyentuhnya. Juga disebutkan bahwa Rasulullah didatangkan kepadanya suatu bejana air, lalu beliau memasukkan tangannya kedalam bejana tersebut, dan kaum perempuan tersebut melakukan hal serupa. <br /><br />Dalam riwayat ath-Thabarani [29] diriwayatkan bahwa Rasulullah memerintah ‘Umar untuk membaiat kaum perempuan. Dalam riwayat inipun pengertiannya dengan tanpa bersentuhan kulit, sebagaimana diterangkan oleh ath-Thabarani sendiri. Kemudian, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, diriwayatkan pula oleh Yahya ibn Salam dalam tafsirnya dari as-Sya’bi bahwa kaum perempuan mengambil baiat dari Rasulullah dengan memegang tangannya yang tertutup kain.<br /><br /> Dalam kitab Tharh at-Tastrib disebutkan [30]: “Pernyataannya [‘Aisyah]: " Rasulullah membaiat kaum perempuan dengan ucapan", artinya dengan tanpa berjabat tangan. Pernyataannya ini sekaligus menunjukkan bahwa baiat bagi kaum laki-laki dengan ucapan dan berjabat tangan. Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa saat hendak membaiat kaum perempuan, Rasulullah menyuruh untuk didatangkan suatu bejana air, kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam air bejana tersebut, lalu kaum perempuan memasukkan tangannya masing-masing kedalam air yang sama. Satu pendapat mengatakan bahwa Rasulullah berjabat tangan dengan mereka memakai kain penghalang pada tangannya. Pendapat lain menyebutkan bahwa ‘Umar berjabat tangan dengan mereka [tanpa kain penghalang] atas nama Rasulullah. Yang terakhir ini jelas sesuatu yang tidak benar, bagaimana mungkin sahabat ‘Umar melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Rasulullah”.<br /><br />Dalam kitab yang sama disebutkan [31]: “Dan para ahli fiqh dari kalangan sahabat kami (pengikut madzhab Syafi'i) dan lainnya telah berkata bahwa menyentuh perempuan asing hukumnya haram, sekalipun pada bagian yang bukan auratnya, seperti wajah”<br />Dengan demikian jelas kesalahan pemahaman Hizbuttahrir terhadap hadits shahih yang diriwayatkan al-Bukhari, tentang pernyataan ‘Aisyah: [Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan seorang perempuanpun saat membaiat]. Di mana Hizbuttahrir menyatakan bahwa pernyataan ‘Aisyah tersebut hanya sebatas pengetahuannya saja, tidak pada semua keadaan.<br /><br />Adapun lafazh hadits al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya [yang dipahami salah/diselewengkan Hizbuttahrir] adalah sebagai berikut [32]: “Mengkhabarkan kepada kami Ishaq [ia berkata]: Mengkhabarkan kepada kami Ya’qub ibn Ibrahim ibn Sa’ad [ia berkata]: Mengkhabarkan kepada kami Ibn Akhi Ibn Syihab dari pamannya [ia berkata]: Mengkhabarkan kepada kami ‘Urwah bahwa ‘Aisyah; isteri Rasulullah, mengkhabarkan kepadanya bahwa Rasulullah menguji kaum perempuan yang hijrah kepadanya dengan firman Allah [yang berisikan tentang baiat]:<br /><br />) يا أيها النبي إذا جاءك المؤمنات يبايعنك على أن لا يشركن بالله شيئا ولا يسرقن ولا يزنيـن ولا يقتلن أولادهن ولا يأتيـن ببهتان يفترينه بين أيديهن وأرجلهن ولا يعصينك في معروف فبايعهن واستغفر لهن الله إن الله غفور رحيم ( (سورة الممتحنة :12)<br /><br />Maknanya: "Wahai Nabi apabila datang kepadamu kaum mukmin perempuan untuk berbaiat kepadamu untuk tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak mendatangkan kedustaan dari kebohongan [apa yang diperbuat] antara tangan dan kaki-kaki mereka, tidak maksiat kepadamu dalam kebaikan, maka baiatlah mereka dan mintakanlah ampun kepada Allah bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang". (Q.S. al Mumtahanah : 12) <br /><br />‘Urwah berkata: ‘Aisyah berkata: “Siapapun di antara perempuan yang setuju dengan syarat tersebut, Rasulullah berkata kepadanya: Aku telah membaiatmu dengan ucapan. Dan demi Allah tangan beliau tidak pernah menyentuh tangan perempuan manapun saat membaiat. Beliau tidak membaiat perempuan kecuali dengan berkata: “Aku telah membaiatmu akan hal itu”. <br /><br />Dalam riwayat Ibn Hibban perkataan ‘Aisyah sebagai berikut [33]: “Rasulullah tidak pernah mengambil [janji] terhadap kaum perempuan kecuali dengan apa yang diperintahkan oleh Allah, dan telapak tangan beliau sama sekali tidak pernah menyentuh telapak tangan perempuan. Beliau tidak melakukan apapun ketika membaiat kaum perempuan kecuali dengan berkata: Aku telah membaiat kalian dengan ucapan”.<br /><br />Di antara dalil lain yang menunjukkan keharaman berjabat tangan dengan perempuan asing adalah sabda Rasulullah:<br /><br />"لأنْ يُطْعَنَ أحَدِكُمْ بِمَخِيْطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَمَسَّ امْرَأةً لاَ تَحِلُّ لَهُ" رَوَاهُ الطّبَرَانـي فِي المُعْجَم الكَبِيْرِ منْ حَدِيْثِ مِعْقَلٍ بْنِ يَسَارٍ وَحَسّنَهُ الحَافِظُ ابْنُ حَجَرٍ وَنُورُ الدّيْن الهَيْثَمِي وَالمُنْذِري وَغَيْرُهُمْ<br /><br />Maknanya : “Bila (kepala) salah seorang dari kalian ditusuk dengan potongan besi maka hal itu benar-benar lebih baik baginya (artinya lebih ringan) daripada (disiksa karena maksiat) memegang perempuan yang tidak halal baginya". (H.R. ath-Thabarani dalam al Mu'jam al Kabir dari hadits Ma'qil bin Yasar dan hadits ini hasan menurut Ibnu Hajar, Nuruddin al Haytsami, al Mundziri dan lainnya)<br /><br />Makna [يمس] pada hadits di atas bukan “bersetubuh” (jima’), sebagaimana kesalahan pemahaman semacam ini diyakini Hizbuttahrir. Tetapi makna yang benar adalah “menyentuh”, sebagaimana pemahaman tersebut dipahami oleh perawi haditsnya sendiri; Ma’qil ibn Yasar, sebagaimana diterangkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf [34].<br /><br />Kemudian mengartikan [يمس] dengan “bersetubuh” adalah sebuah pemahaman dengan metode metafor (majaz). Padahal metodologi majaz tidak dipakai kecuali dengan ketentuan dalil aqli atau dalil naqli, dimana dalil aqli tersebut sebagai sesuatu yang qath’i dan dalil naqli-nya sebagai sesuatu yang tsabit. Pemaknaan lafazh-lafazh dengan makna majazi secara sembarangan adalah tindakan mengacaukan ('abats) teks-teks syari’at sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ushul fiqh, dari kalangan ulama madzhab Syafi’i, Hanafi dan lainnya.<br /><br />Kemudian memaknai [يمس] dalam hadits di atas dengan “bersetubuh” adalah pemahaman yang bertentangan dengan hadits shahih lainnya seperti sebuah hadits riwayat Muslim [35] bahwa Rasulullah bersabda:<br /><br />" واليد زناها البطش "<br /><br />Maknanya: "Dan tangan perbuatan zinanya adalah al-bathsy". <br /><br />Pengertian al-Bathsy dalam bahasa arab ada dua [36]; al-Bathsy bisa berarti memegang dengan kuat, dan al-Bathsy bisa berarti menyentuh. Makna [يمس] di atas adalah dalam pengertian kedua, maksudnya perbuatan zina tangan adalah menyentuh dengan tangan dengan cara berjabat tangan atau menyentuh bagian badan perempuan ajnabiyyah lainnya dengan syahwat, atau tanpa syahwat dengan tanpa penghalang. Kalau umpama tidak ada nash lain, kecuali satu hadits ini, maka inipun cukup untuk menjelaskan keharaman menyentuh perempuan asing. Dan kesalahan besar jika al-Bathsy diartikan “bersetubuh”, karena jika demikian pengertiannya tentunya Rasulullah tidak akan mengatakan lanjutan hadits tersebut yang berbunyi:<br /><br />" والفرج يصدق ذلك أو يكذبه "<br /><br />Maknanya: "Dan kemaluan [farji] membenarkan atau mendustakan hal tersebut (dengan bersetubuh atau tidak)".<br /><br />Setelah penjelasan ini tidak ada alasan yang dapat dijadikan sandaran oleh Hizbuttahrir, kecuali bahwa mereka orang-orang keras kepala tidak mau menerima kebenaran.<br />________________<br /><br />[20]. Al-Ihsan Bi Tartib Shahih Ibn Hibban: Kitab as-Sair: Bab Bai’at al-A’imah (7/41)<br /><br />[21]. Disebutkan oleh Ibn Hajar dalam al-Mathalib al-‘Aliyah (2/208)<br /><br />[22]. Dikeluarkan al-Bukhari dalam Shahih-nya: Kitab at-Tafsir: Surat al-Mumtahanah. Juga dalam Kitab al-Ahkam: bab bai’at an-Nisa.<br /><br />[23]. Zad al-Mashir (8/244)<br /><br />[24]. Lisan al-Arab (8/26)<br /><br />[25] Fath al-Bari (8/236-237)<br /><br />[26]. al-Marasil (h. 128)<br /><br />[27]. Mushannaf ‘Abd ar-Razzaq (6/9)<br /><br />[28]. Tarikh Madinat Dimasyq: Tarajum an-Nisa (h. 451)<br /><br />[29]. al-Mu’jam al-Kabir (25/45). Lihat pula Majma’ az-Zawaid (6/38), Musnad Ahmad (6/408-409) dan Mushannaf Ibn Abi Syaibah (3/390).<br /><br />[30]. Tharh at-Tatsrib (7/44)<br /><br />[31]. Tharh at-Tatsrib (7/45)<br /><br />[32]. Shahih al-Bukhari: Kitab at-Tafsir: Bab tafsir firman Allah ayat 10 dari surat al-Mumtahanah.<br /><br />[33]. Al-Ihsan Bi Tartib Shahih Ibn Hibban (7/441)<br /><br />[34] . Al-Mushannaf (4/341)<br /><br />[35]. Shahih Muslim: Kitab al-Qadar.<br /><br />[36]. Lihat al-Misbah al-Munir karya al-Fayyumi (h. 51)<br /><br /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-76706718162190305702013-01-03T08:17:00.001-08:002013-01-03T08:18:43.216-08:00NIKAH BEDA AGAMA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: red; text-align: justify;">
A. Agama Menurut Islam<br /><br /> Agama adalah seperangkat aturan yang jika dikuti akan menjamin keselamatan hidup hamba di dunia dan akhirat. Agama yang benar pada prinsipnya adalah Wadl' Ilahi; aturan yang dibuat oleh Allah. Karena Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah, pemilik dunia dan akhirat maka Allah-lah yang tahu betul hal-hal yang membawa kemaslahatan kehidupan di dunia dan hal-hal yang menyelamatkan hamba di akhirat. Karenanya di antara hikmah diutusnya para nabi adalah menyampaikan wahyu dari Allah yang berisi hal-hal yang menyelamatkan hamba di akhirat. <br /><br /> Seorang muslim meyakini bahwa satu-satunya agama yang benar adalah Islam dan karenanya ia memilih untuk memeluknya, bukan memeluk agama-agama lain. Satu-satunya agama yang benar dan satu-satunya agama samawi adalah Islam (Q.S. Al 'Imran : 85, Al 'Imran : 19). Allah mengutus para Nabi dan Rasul seluruhnya untuk membawa Islam dan menyebarkannya dan memerangi, menghapus serta memberantas kekufuran dan syirik. Ketika Rasulullah menjelaskan makna penamaan dirinya sebagai al Mahi , beliau mengatakan :<br /><br />" وأنا الماحي الذي يمحو الله بي الكفر" (رواه البخاري ومسلم والترمذي وغيرهم)<br /><br />"Aku adalah al Mahi; yang dengan (mengutus)ku Allah menghapus kekufuran" <br /><br />Sebagian orang beriman, merekalah orang yang berbahagia. Sebagian lainnya tidak beriman, merekalah orang yang celaka dan akan masuk neraka serta kekal di dalamnya selama-lamanya. <br /><br />Allah menurunkan agama Islam untuk diikuti. Seandainya manusia bebas untuk berbuat kufur dan syirik, bebas untuk berkeyakinan apapun sesuai apa yang ia kehendaki, Allah tidak akan mengutus para Nabi dan para Rasul dan tidak akan menurunkan kitab-kitab-Nya. <br /><br />Sedangkan firman Allah:<br /><br /> ) فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر( (سورة الكهف: 29)<br /><br />"Barangsiapa berkehendak maka berimanlah, dan barang siapa berkehendak maka kafirlah". <br /><br />Ayat ini maknanya bukan memberi kebebasan untuk memilih antara kufur dan iman (Takhyir), melainkan untuk tujuan ancaman (Tahdid). Karena lanjutan ayat tersebut adalah "Dan Kami menyediakan neraka bagi orang-orang kafir". <br /><br />Kemudian firman Allah:<br /><br /> ) لا إكراه في الدين ( (سورة البقرة: 256)<br /><br />Ayat ini bukan larangan untuk memaksa orang kafir masuk Islam, karena ayat ini menurut suatu penafsiran telah dihapus (Mansukhah) oleh ayat as-Sayf. Ayat as-Sayf (Q.S. at-Taubah: 29) adalah ayat yang berisi perintah untuk memerangi orang-orang kafir. Sementara menurut penafsiran lain, ayat di atas berlaku bagi kafir dzimmi saja. <br /><br />Bahwa manusia terbagi menjadi dua golongan; orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir, ini adalah kehendak Allah. Allah berkehendak untuk memenuhi neraka dengan mereka yang kafir, baik dari kalangan Jin maupun manusia (Q.S as-Sajdah: 13). Namun demikian Allah tidak memerintahkan terhadap kekufuran, dan Allah tidak meridlai kekufuran. Karena itu, dalam agama Allah tidak ada pluralisme agama sebagai suatu ajaran dan ajakan. Juga tidak terdapat apa yang disebut dengan sinkretisme; paham yang menggabungkan "kebenaran" yang ada pada beberapa agama atau semua agama. Orang yang mengatakan ada agama yang benar selain Islam bukanlah orang muslim dan tidak memahami Islam. Firman Allah ta'ala: <br /><br />) لكم دينكم ولي دين ( (سورة الكافرون: 6)<br /><br />Maknanya: "Kalian memiliki agama kalian yang batil (maka kalian harus meninggalkannya), dan bagiku agama yang haqq (yang harus aku pegang dengan teguh)". (Q.S. Al Kafirun: 6)<br /><br />Bukanlah pembenaran atau pengakuan terhadap keabsahan agama lain, melainkan penegasan bahwa Islam bertentangan dengan syirik dan tidak mungkin digabungkan atau dicampuradukkan antara keduanya dan bahwa agama yang bathil harus ditinggalkan.<br /><br /> Sedangkan firman Allah: <br /><br />) وإنا أو إياكم لعلى هدى أو في ضلال مبين ( (سورة سبأ: 24)<br /><br />Maknanya: "...Dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata". (Q.S. Saba': 24)<br /><br />Tidak berarti meragukan bahwa Islam benar atau tidak, tetapi menyampaikan kemungkinan yang ada; bahwa pasti di antara kita ada yang benar dan ada yang sesat. Orang yang menyembah Allah saja ia berada pada kebenaran, dan orang yang menyembah selain Allah, benda padat atau selainnya adalah jelas orang yang sesat. Bahkan menurut Abu 'Ubaidah Aw (أو) pada ayat ini bermakna Wa (و); dan. Gaya bahasa semacam ini disebut dalam ilmu bahasa dengan al-Laff wa an-Nasyr. Jadi yang dimaksud "Kami berada dalam kebenaran dan kalian dalam kesesatan yang nyata", demikian dijelaskan oleh pakar tafsir Abu Hayyan dalam al Bahr al Muhith.<br /><br /><br />B. Kekufuran <br /><br /> Konsep Keimanan dalam Islam<br /><br /> Ketika al Qur'an memerintahkan manusia untuk beriman kepada Allah, al Qur'an sekaligus menjelaskan konsep (cara) beriman kepada Allah tersebut. Konsep inilah yang membedakan cara beriman seorang muslim kepada Allah dengan klaim orang-orang yang mengaku percaya kepada Allah tetapi sesungguhnya mereka tidak beriman. Karena yang disebut beriman kepada Allah tidak hanya terhenti pada batas mempercayai ada-Nya dan selesai, tetapi harus mempercayai adanya Allah dengan mengikuti konsep (cara) beriman kepada Allah yang telah dijelaskan oleh al Qur'an. Tauhid dan Tanzih adalah dua prinsip terpenting dalam konsep beriman kepada Allah yang diajarkan oleh al Qur'an.<br /><br />I. Tauhid artinya meyakini bahwa Allah esa, satu-satunya yang berhak disembah, satu-satunya yang menerima ibadah kita. Prinsip ini tertuang dalam kalimat LaaIlaahaillallah; tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Ketika seseorang beribadah kepada selain Allah maka ia telah terjatuh pada kubangan syirik dan telah mengabaikan prinsip tauhid ini. Beribadah intinya adalah mempersembahkan puncak ketundukan dan pengagungan kepada Allah. Perbuatan-perbuatan yang memiliki substansi mengagungkan dan mentaati Allah hingga ke puncak pengagungan dan puncak ketundukan, yang melampaui pengangungan dan ketaatan hamba terhadap sesamanya.<br /><br />II. Tanzih artinya mensucikan Allah dari menyerupai makhluk-Nya. Prinsip Tanzih adalah prinsip keyakinan bahwa Allah ta'ala tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya. Allah ta'ala berfirman: <br /><br /> ] ليس كمثله شىء [ (سورة الشورى: 11)<br /><br />Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi), dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”. (Q.S. as-Syura: 11)<br /><br />Karena prinsip inilah ummat Islam meyakini bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah, tanpa disifati dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Ayat 11 : Surat asy-Syura tersebut adalah ayat yang paling jelas dalam al Qur'an yang menjelaskan bahwa Allah sama sekali tidak menyerupai makhluk-Nya. at-Tanzih al Kulli; pensucian yang total dari menyerupai makhluk. Jadi maknanya sangat luas, dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah maha suci dari berupa benda, maha suci dari berada pada satu arah atau banyak arah atau semua arah. Allah maha suci dari berada di atas 'arsy, di bawah 'arsy, sebelah kanan atau sebelah kiri 'arsy. Allah juga maha suci dari sifat-sifat benda seperti bergerak, diam, berubah, berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lain dan sifat-sifat benda yang lain. <br /><br />Al Imam Abu Hanifah berkata:<br /><br />" أنـى يشبه الخالق مخلوقـه "<br /><br /> "Mustahil Allah menyerupai makhluk-Nya".<br /><br /> Ulama Ahlussunnah menyatakan bahwa alam (makhluk Allah) terbagi atas dua bagian; yaitu benda dan sifat benda. Benda terbagi menjadi dua macam; <br /><br />Benda Lathif: sesuatu yang tidak dapat dipegang oleh tangan, seperti cahaya, kegelapan, ruh, angin dan sebagainya. <br />Benda Katsif: sesuatu yang dapat dipegang oleh tangan seperti manusia, tanah, benda-benda padat dan lain sebagainya. <br />Sedangkan sifat-sifat benda adalah seperti bergerak, diam, berubah, bersemayam, berada di tempat dan arah, duduk, turun, naik dan sebagainya. Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Allah ta'ala tidak menyerupai makhluk-Nya, bukan benda Lathif atau benda Katsif. Dan tidak boleh disifati dengan apapun dari sifat-sifat benda. Ayat tersebut cukup untuk dijadikan sebagai dalil bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah. Karena seandainya Allah mempunyai tempat dan arah, maka akan banyak yang serupa dengan-Nya. Karena dengan demikian berarti ia memiliki dimensi (panjang, lebar dan kedalaman). Sedangkan sesuatu yang demikian, maka ia adalah makhluk yang membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam dimensi tersebut. <br /><br /> Dua prinsip keimanan ini tauhid dan tanzih adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jadi percaya kepada adanya Allah baru dikatakan Beriman kepada Allah, jika disertai dengan dua prinsip keyakinan ini. Tanpa disertai dengan dua prinsip ini, kepercayaan terhadap adanya Allah tidak lebih dari kepercayaan semu dan bukan merupakan iman yang sesungguhnya, karena telah menafikan konsep beriman yang telah dijelaskan oleh al Qur'an. <br /><br /><br /> I> Pembahasan<br /><br />A. Nikah antara Muslim dengan Kafir Musyrik<br /><br /> Allah ta'ala berfirman:<br /><br />) ولا تنكحوا المشركات حتى يؤمن ولأمة مؤمنة خير من مشركة ولو أعجبتكم ولا تنكحوا المشركين حتى يؤمنوا ولعبد مؤمن خير من مشرك ولو أعجبكم أولئك يدعون إلى النار والله يدعو إلى الجنة والمغفرة بإذنه ويبين ءاياته للناس لعلهم يتذكرون( (سورة البقرة: 221)<br /><br />Maknanya: "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran". (Q.S. al Baqarah:221)<br /><br />Berdasarkan ayat ini dan dalil-dalil yang lain, para ulama menyepakati (ijma') keharaman pernikahan antara seorang laki-laki atau perempuan muslim dengan orang-orang kafir musyrik laki-laki maupun perempuan.<br /><br />B. Nikah antara Lelaki Muslim dengan Perempuan Kafir Ahli Kitab<br /><br /> Allah ta'ala berfirman:<br /><br />) اليوم أحل لكم الطيبات وطعام الذين أوتوا الكتاب حل لكم وطعامكم حل لهم والمحصنات من المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم إذا ءاتيتموهن أجورهن محصنين غير مسافحين ولا متخذي أخدان ومن يكفر بالإيمان فقد حبط عمله وهو في الآخرة من الخاسرين( (سورة المائدة: 5)<br /><br />Maknanya: "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang ahli kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak pula menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi ". (Q.S. al Ma-idah:5)<br /><br />Berdasarkan ayat ini dan dalil-dalil yang lain, mayoritas para ulama berpendapat bolehnya pernikahan antara seorang laki-laki muslim dengan perempuan Ahli Kitab, yahudi dan nasrani saja [5]. Hanya saja menurut Imam Syafi'i Perempuan Ahli Kitab yang dimaksud (yang boleh dinikahi) adalah mereka yang memang memiliki nenek moyang yahudi sebelum diutusnya Nabi Isa dan yang memiliki nenek moyang nasrani sebelum diutusnya Nabi Muhammad. Sebagian ulama melarang lelaki muslim menikahi perempuan Ahli Kitab karena memang mengharamkannya dan sebagian lagi melarang dalam artian menganjurkan dan menasehatkan (Min Bab an-Nashihah wa at-Taujiih wa al Irsyad) agar tidak melakukan hal itu lebih karena alasan kemaslahatan. Mereka menganggap pernikahan semacam ini sedikit banyak akan membawa bahaya dan yang lebih besar maslahatnya adalah menghindari model pernikahan semacam ini. <br /><br /> Pernikahan dengan perempuan Ahli Kitab ini dilakukan oleh para sahabat Nabi shallallahu 'alayhi wasallam, di antaranya: Utsman ibn 'Affan menikah dengan Ibnatul Farafishah al Kalabiyyah, seorang nasrani kemudian masuk Islam. Thalhah ibn Ubaidillah menikahi perempuan dari Bani Kulayb nasrani atau yahudi. Hudzaifah ibn al Yaman menikahi seorang perempuan yahudi. (Semua diiriwayatkan oleh al Bayhaqi dengan sanad yang sahih) [6].<br /><br />C. Nikah antara Perempuan Muslimah dengan Lelaki Kafir Musyrik atau Kafir Ahli Kitab<br /><br /> Allah ta'ala berfirman:<br /><br />) ...فإن علمتموهن مؤمنات فلا ترجعوهن إلى الكفار لا هن حل لهم ولا هم يحلون لهن...( (سورة الممتحنة: 10)<br /><br />Maknanya: "…Maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka benar-benar beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka…". (Q.S. al Mumtahanah :10)<br /><br />Berdasarkan ayat ini dan dalil-dalil yang lain, para ulama menyepakati (ijma') keharaman pernikahan antara seorang perempuan muslim dengan laki-laki kafir, baik musyrik maupun Ahli Kitab. Orang yang menghalalkan model pernikahan semacam ini berarti telah mendustakan al Qur'an dan telah keluar dari Islam.<br /><br /> <br />____________________________________<br /><br />[1]. Lihat Mukhtar ash-Shihah, h. 562. <br /><br />[2]. Syekh Abdul Ghani an-Nabulsi, al Fath ar-Rabbani wa al Faidl ar-Rahmani, h. 190-191, Syekh Abdullah al Harari, ash-Shirath al Mustaqim, h. 30 <br /><br />[3]. Syekh Abdullah al Harari, Sharih al Bayaan, Jilid I, h. 172-189 dan ash-Shirath al Mustaqim, h. 18-21<br /><br />[4]. Syekh Muhammad Anwar al Kasymiri, Ikfar al Mulhidin, h. 124<br /><br />[5]. Tidak masuk ke dalamnya perempuan majusi. Karena Majusi disamakan dengan Ahli Kitab dalam hal jizyah saja, sementara dalam hal nikah dan sembelihan tetap diharamkan seperti orang-orang kafir lainnya. Dalam hadits disebutkan:<br /><br />" سنوا بهم (أي المجوس) سنة أهل الكتاب غير ناكحي نسائهم ولا ءآكلي ذبائحهم" رواه البيهقي في شعب الإيمان<br /><br />Lihat Syekh Muhammad al Huut al Beiruti, Mukhtashar al Badr al Munir Fi Takhrij Ahaadits asy-Syarh al Kabiir Li Ibn al Mulaqqin, h. 205 <br /><br />[6]. Syekh Muhammad al Huut al Beiruti, Mukhtashar al Badr al Munir, h. 205 <br /><br /></div>
</div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6350644316581806421.post-89040761447514818382013-01-03T07:38:00.002-08:002013-01-03T08:15:58.307-08:00BAGI DELIA KECILKU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: red;">Jagalah kecantikan mu dengan perimbangan pesona batin</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Berzikir kala duka atau bahagia</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Tawakal atas segala nikmat goda</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Niscaya segala yang benar datangnya dari Allah</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Dari itu semua akan lahir perpaduan keindahan dan kesucian</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Bagi kecantikanmu yang sementara saja</span><br style="color: red;" /><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Engkau anakku, sederhanalah dalam gerakmu</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Rendah hati bagai bumi yang kita jejaki</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Dan jadilah senyummu yang menawan</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Seperti laut yang dermawan, yang memberi arti bagi kehidupan</span><br style="color: red;" /><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Dalam semua itu, engkau akan sangat berarti</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Seperti alir darah dalam nadi</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Seperti malam menjaga gelapnya</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">Seperti hangat pelukmu dalam hatiku.</span><br style="color: red;" /></div>
MTsN Kutamakmurhttp://www.blogger.com/profile/16602269005797983569noreply@blogger.com0